Halinghing (SPG)

Halinghing (SPG)

last updateLast Updated : 2025-10-07
By:  EnsiUpdated just now
Language: Filipino
goodnovel18goodnovel
10
4 ratings. 4 reviews
25Chapters
4.6Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Irene Ang is just trying to survive in life. Mag-isa sa buhay, walang pamilya, at halos magkanda kuba na sa kakatrabaho para lang hindi siya masigawan o mapagalitan ng boss niyang perfectionist. Pero hindi lang trabaho ang nagpapahirap sa kanya. Pagkatapos ng ilang taon ng pagpapakatanga at pagtitiis, nahuli niya ang kasintahan na may ibang babae. Sa mismong party na siya pa ang nag-organize. Ngunit sa gitna ng gulo ng buhay niya… nariyan siya. Ang boss niyang si Tirso Gotiangco, a CEO. Billionaire. Ruthless. Director. Cold. Calculated. Intimidating. Name it. Isang taong walang pakialam sa nararamdaman ng mga taong nakapaligid sa kanya, basta productive ka, may silbi ka. Kung pumalpak ka, maririnig mo talaga sa kanya ang masasakit na salita. At para sa kanya, si Irene ay isang liability. Mahina. Hindi bagay sa mundong ginagalawan nila. Hindi sila magkasundo. Hindi talaga. Pero sa bawat gabing magkasama sila dahil sa overtime, sa presentations, sa mga elevator na bigla na lang sisikip kapag nandoon sila… may unti-unting nagbabago. Natutong tumayo si Irene para sa sarili niya laban sa mga nambubully sa kanya sa trabaho. At si Tirso? Baka hindi talaga ganun katigas at kadilim ang puso niya. He’s powerful, dangerous, and untouchable. Habang si Irene, sugatan, binabalewala ng iba, at pilit na lang binubuo ang sarili. Until one mistake changes everything. One night. One almost-kiss. One career move that could destroy them both. Nangako si Irene sa sarili niya na hindi na siya muling iibig. Pero paano kung ang lalaking kinaiinisan niya… ang siya ring lalaban nang patayan para protektahan siya? “She’s under my wing now. If you want her gone, you’ll have to go through me first.”

View More

Chapter 1

Simula

"Tubuhku masih menyimpan cairan spermanya. Kalau kalian nggak percaya, bisa periksa DNA."

Di kantor polisi, di dalam ruang interogasi, Natalie Mansyur duduk dengan leher penuh bekas cupang. Wajahnya pucat dan suaranya bergetar hebat.

Di seberangnya, duduk seorang pria tampan yang mengenakan setelan mahal. Wajahnya tenang menghadapi tuduhan tersebut.

"Saudari Natalie, kamu yakin Pak Denzel memaksamu berhubungan badan?" Polisi yang mencatat keterangan melirik sekilas pria dengan aura kuat itu. Dia sama sekali tidak percaya bahwa Denzel sang pengacara terkenal bisa menodai wanita.

Denzel Syafar adalah pengacara top di kalangan elite ibu kota. Mana mungkin dia melanggar hukum?

Natalie mengangkat wajahnya. Matanya memerah, suaranya sengau. "Pak Polisi, apa pengacara bukan laki-laki? Apa dia nggak punya alat kelamin yang bisa berbuat kejahatan?"

Denzel mengangkat alis. Tatapannya suram saat memandang gadis yang tampak menyedihkan di depannya. "Kamu menuduhku menodaimu? Buktinya mana?"

Tatapannya dalam seperti jurang, seolah-olah bisa menembus batin. Jantung Natalie berdegup kencang. Dia mengalihkan pandangan, menggigit bibirnya. "Aku ... aku punya bukti."

Dia menyerahkan ponselnya kepada polisi. "Ada rekaman di dalamnya, kalian bisa dengar."

Polisi menyalakan rekamannya. Suara Natalie yang ketakutan langsung memenuhi ruangan, disertai tangisan memohon agar pria itu menghentikan perbuatannya. Bagian akhir rekaman bahkan tidak layak didengar anak-anak.

Polisi tampak terkejut, lalu menatap pria yang masih santai itu. "Pak Denzel ...."

"Aku memang tidur dengannya." Denzel membuka mulut, suaranya malas dan tanpa penyangkalan sedikit pun.

Karena pengakuan itu terlalu lugas, Natalie tanpa sadar meremas ujung gaunnya, muncul rasa tidak tenang.

Detik berikutnya, suara dingin Denzel kembali terdengar. "Tapi, itu karena dia yang memohon agar aku tidur dengannya."

Natalie sontak berdiri, ekspresinya penuh emosi. "Omong kosong!"

Denzel tersenyum tipis, sorot matanya mengandung ejekan. "Aku juga punya bukti."

"Bukti apa?" Natalie langsung tegang, meskipun dalam hati merasa tak mungkin. Dia merekam secara diam-diam sebagai persiapan, sementara Denzel langsung membawanya pulang dan menyeretnya ke ranjang malam itu. Bukti apa yang bisa dia miliki?

Ketegangan Natalie sedikit mereda, sampai kalimat berikutnya keluar dari mulut Denzel. "Ada CCTV di kamarku. Kalau kamu memang diperkosa, semuanya akan terlihat di sana."

Denzel mengangkat ponsel, menatap wanita di depannya dengan santai. "Perlu kutampilkan di layar besar?"

Wajah Natalie langsung pucat pasi. "Kamu ... kamu pasang CCTV di kamar?"

"Ya, demi mencegah wanita-wanita licik tertentu," jawab Denzel sambil tersenyum sinis.

Natalie panik. Dia sudah memperhitungkan banyak hal, tetapi tidak pernah menyangka Denzel memasang CCTV di kamar. Bukankah berarti seluruh adegan mereka terekam?

Kalau diputar di layar besar, reputasinya pasti hancur! Saat ini, Natalie menyesal setengah mati.

"Pak Polisi, buktinya ada di ponselku. Aku bisa membuktikan diriku nggak bersalah kapan saja." Denzel mengulurkan tangan, hendak menyerahkan ponsel kepada polisi.

"Tunggu!" Natalie tersadar, buru-buru berseru, "Aku ... aku nggak jadi menuntut!"

Wajah polisi berubah serius. "Apa maksudmu? Pelaporan itu bukan hal yang bisa kamu batalkan sesuka hati. Saudari Natalie, kamu sedang membuang-buang waktu dan energi kami!"

"Kalau Pak Denzel terbukti benar, itu artinya kamu melakukan fitnah. Itu tindak pidana, kamu bisa dipenjara!"

Natalie yang masih muda langsung gemetar ketakutan. Wajahnya memucat. "Aku ... aku ...." Dia meremas tangannya dengan panik, matanya berkaca-kaca. Tampaknya dia benar-benar ketakutan.

Denzel mengangkat pandangan dengan tenang. Saat matanya tertuju ke leher Natalie yang penuh bekas cupang, bayangan Natalie saat menangis di bawah tubuhnya muncul di benaknya. Tangisan lembut itu seakan-akan masih terngiang di telinganya.

"Sudahlah, sampai di sini saja." Denzel bangkit untuk pergi. Mengingat gadis ini masih perawan malam itu, dia enggan berurusan dengan mahasiswi yang belum lulus seperti Natalie.

Karena kedua belah pihak tak lagi menuntut, polisi pun memutuskan untuk tak memperpanjang masalah. Mereka hanya menegur Natalie sebelum membiarkannya pulang.

Cuaca di bulan Mei belum cukup hangat. Angin siang masih menggigit. Natalie keluar dari kantor polisi dengan gaun putih tipis. Dia kedinginan sampai giginya bergemeletuk.

Saat dia mendongak, sebuah mobil hitam mewah terparkir di depannya. Denzel bersandar di pintu mobil, memegang sebatang rokok yang menyala, dan meliriknya.

Natalie menggigit bibir, perlahan melangkah mendekat, mengangkat wajah mungilnya. "Kamu bisa ... hapus video itu nggak? Anggap saja semalam itu kecelakaan dan nggak pernah terjadi."

"Kecelakaan? Saat kamu datang dan menawarkan diri semalam, kamu yakin nggak tahu siapa aku?"

Denzel menggigit batang rokok, tatapannya tajam menusuk.

Natalie mengalihkan pandangan dengan gugup. "Aku nggak tahu kamu ngomong apa."

Denzel terkekeh-kekeh, suaranya dingin. "Benarkah, adik dari terdakwa Robert, Natalie?"

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Maligayang pagdating sa aming mundo ng katha - Goodnovel. Kung gusto mo ang nobelang ito o ikaw ay isang idealista,nais tuklasin ang isang perpektong mundo, at gusto mo ring maging isang  manunulat ng nobela online upang kumita, maaari kang sumali sa aming pamilya upang magbasa o lumikha ng iba't ibang uri ng mga libro, tulad ng romance novel, epic reading, werewolf novel, fantasy novel, history novel at iba pa. Kung ikaw ay isang mambabasa, ang mga magandang nobela ay maaaring mapili dito. Kung ikaw ay isang may-akda, maaari kang makakuha ng higit na inspirasyon mula sa iba para makalikha ng mas makikinang na mga gawa, at higit pa, ang iyong mga gawa sa aming platform ay mas maraming pansin at makakakuha ng higit na paghanga mula sa mga mambabasa.

Comments

user avatar
Innomexx
Basahin niyo to. Highly recommend!!!
2025-08-26 21:51:48
0
user avatar
❣libbyฐิสาวริฏฐิส❣
Must read everyone. Tulungan po natin si Irene na bumangon sa buhay. ...
2025-08-26 17:59:03
0
user avatar
Chelle
New book. Support natin si author 🫶🩷
2025-08-26 09:04:02
0
user avatar
Chelle
Halinghing sa gabi HAHAHAHA
2025-08-26 09:03:43
0
25 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status