Share

Bab 161.

Author: BayS
last update Last Updated: 2025-02-26 20:42:42

'Hmm. Akhirnya aku bisa melihat kembali ceriamu Lidya..', bathin Bimo lega.

Ya, walau sampai saat itu Bimo masih menutup mata bathinnya pada Lidya. Namun Bimo masih merasakan tarikkan kuat dari pesona Lidya padanya. Hal yang menandakan selimut aura hijau masih menyelimuti sosok Lidya.

Dan memang Lidya saat itu telah memasukkan benda wasiat dari neneknya ke saku jasnya. Hal yang membuat dirinya merasa sejuk dan nyaman karenanya.

Akhirnya Bimo dan Lidya pun berangkat dengan mengendarai Phorsche merahnya, karena audi hitam kesukaannya masih di rumah mendiang neneknya.

Tak lama kemudian mereka pun tiba dan langsung masuk ke dalam gedung megah menjulang PT. Winata Group.

***

Sementara di dalam sebuah limo yang tengah meluncur dan berkaca gelap, yang dikawal oleh dua mobil di depan dan tiga mobil di belakang mobil Limo itu.

Tutt.. Tutt..!

Klikh..!

"Ya Tuan Hendra."

Sahut seoarng pria paruh baya berambut blonde klimis, yang duduk di dampingi seorang pemuda tampan di sisinya yang jug
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 187.

    Empat bulan kemudian. "Baik Tuan Katada. Tapi mohon maaf, baru tersedia lima belas personel tambahan Pijar Taruna, yang bisa bersiap untuk berangkat ke sana. Karena permintaan dari para relasi lain juga tengah meningkat Pak Katada. Tapi tenang saja Pak Katada, untuk ke depannya Pijar Taruna akan terus mengadakan perekrutan dan pelatihan anggota baru. Untuk memenuhi permintaan pasar." "Terimakasih Bimo. Aku suka dengan kinerja, etika, dan kedisiplinan 50 personel terdahulu. Untuk itulah aku meminta tambahan 50 personel lagi. Baik aku akan mentransfer dananya ke rekeningmu hari ini juga Bimo. Biar jet pribadiku yang akan menjemput 15 personel yang tersedia. Kabarkan saja jika mereka sudah siap berangkat Bimo." "Baik Tuan Katada. Terimakasih." Klikh..! 'Hmm. Syukurlah, semua anggota Pijar Taruna rupanya bisa bekerja dengan baik, di lokasi kontrak mereka masing-masing', bathin Bimo merasa senang dan lega. Ya, Pijar Taruna kini telah menjelma menjadi yayasan penyedia jasa keamanan

  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 186.

    "Wah..! Sungguh pertemuan kita adalah suatu kebetulan Kak. Saya memang mengenal Lidya dan Mas Bimo. Aku bertemu dan berkenalan dengan Mas Bimo di Pangje, saat sahabatku Lidya membawanya serta ke Pangje.Perusahaan Ayahku memang telah lama bekerjasama dengan Winata Group. Dan berkat bantuan Mas Bimo, perusahaan Ayahku masih berdiri hingga sekarang," sahut Yuriko terus terang. "Ahh, ya. Pertemuan ini sungguh kebetulan yang menyenangkan. Mas Bimo memang orang yang ringan tangan dalam membantu orang. O ya, namaku Devi Kak, boleh aku tahu namamu..?" ujar Devi tersenyum, seraya perkenalkan namanya. "Aku Yuriko. Devi, sungguh tak kusangka kalau kau bekerja pada Mas Bimo. Sungguh menyenangkan pastinya bekerja padanya Devi." "Sangat menyenangkan Yuriko. Aku pastinya juga sudah menjadi korban orang jahat, jika dia tak datang menolongku Yuriko." "Aih, rupanya kita memiliki kesamaan Devi.! Dulu Mas Bimo juga telah menolongku, dari sekapan para mafia yang mengancam perusahaan Ayahku." Demikia

  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 185.

    "Baik Pak Prayoga..!"sahut tegas Yoga seraya bergegas palingkan muka dari Bimo. Lalu dia pun beranjak mengikuti keluarga Prayoga. Akhirnya rombongan Prayoga pun langsung melangkah keluar dari gedung itu. Namun baik Bimo maupun Yoga, keduanya tentu saja masih memendam keheranan dan kebingungan atas kejadian barusan. Ya, sesungguhnya mereka berdua ditakdirkan tak akan pernah hidup rukun apalagi berdampingan. Mereka mereka hanya diberi pilihan, untuk saling mengalahkan dan membinasakan satu sama lainnya..! 'Ahh..! Dia telah bertemu lawannya..!' kejut bathin seorang sepuh, yang nampak duduk menyendiri di sudut gedung. Dia adalah Ki Sabdo. Ya, diantara banyaknya orang yang hadir dalam pesta itu, mungkin hanya Ki Sabdolah yang mengetahui makna dari gelegar dahsyat halilintar di atas hotel itu. Dan akibat dari kehebohan tadi, rupanya terjadi suatu peristiwa menarik diantara dua orang tamu di pesta itu. "Aihh..!" seru Maya dengan tubuh agak terhuyung hendak jatuh. Dia baru saja mengambi

  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 184.

    "Semoga saja Lidya sayang," ujar lembut Bimo, seraya membelai rambut Lidya. Dan lidya pun menyandarkan kepalanya di bahu Bimo. Mesra. *** Sebulan kemudian. Ballroom Hotel Ondinesia nampak meriah, megah, mewah, dan semarak dengan ribuan tamu undangan pesta pernikahan Bimo dan Lidya. Nampak para relasi pengusaha ternama baik dalam dan luar negeri dari Prayoga Group, para pejabat pemerintahan, para pejabat kepolisian, serta para sahabat Lidya dan Bimo pun hadir di pesta itu. Nampak Devi, Yuriko, Fira, Renny, Maya, Mpok Yatie, Iwan, Tari, Rahadian, Budiman dan istri, Ratri, dan juga Shinta serta suaminya ikut hadir dalam pesta meriah itu. Semuanya nampak ceria dan penuh sukacita, di tengah pesta pernikahan Bimo dan Lidya. Bahkan orang-orang dari panti asuhan juga tak ketinggalan ikut berbaur dalam pesta meriah itu. Nampak Bu Harti dari panti Payung Ibu, Bu Endang dan Pak Asep dari panti Nuansa Kasih, mereka ikut hadir beserta anak-anak panti mereka. "Selamat ya Mas Bimo, Lidya. Sem

  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 183.

    Ngguunngg...! Sebuah minibus berkecepatan tinggi melaju ke arah Yoga dan Dewinda, sebuah kecepatan yang mengejutkan, berbahaya, dan mematikan. "Aihh..! Awas Mas Yoga..!" seru Dewinda dengan wajah panik ketakutan. Dan sudah tak mungkin bagi Yoga dan Dewinda, untuk menghindar dari kecepatan mobil itu, yang sepertinya memang berniat hendak menabrak mereka. Maka... "Sial..! Hiaahh..!" Splaattzzhk..! Yoga memaki dan langsung kerahkan sebagian powernya, lalu dia cepat arahkan ajian 'Jari Petir'nya ke arah mobil yang menggila itu. Braattzzhk..! Wersh..! Jlegarsshk..!! Seketika mobil minibus hitam itu pun ambyar hangus dan terguling di tengah jalan berpaving. Bau daging hangus terbakar pun menyengat tajam, terbawa udara dari dalam mobil itu. Ya, pengemudi mobil itu pun tewas mengenaskan, demi mematuhi perintah Bos Besarnya, Prayoga..! "Gila..! Hebat sekali kau Mas Yoga..!" seru kaget Dewinda. Demi melihat sambaran petir hitam, akibat dari jentikkan jari Yoga barusan. "Hmm. Kenapa ad

  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 182.

    "Hihihi..! Iya Bimo. Kau tak perlu repot-repot ikut mempersiapkan pesta pernikahanmu nanti. Biar aku dan Lidya saja yang mengurus semuanya ya," ujar Helda seraya ikut tertawa geli, melihat sikap Lidya yang aneh itu. Sementara Bimo hanya bisa tersenyum maklum atas nervouznya Lidya. Karena dia memang sudah membicarakan soal lamarannya ini dengan Lidya sebelumnya. "Baik Pak, Bu. Terimakasih atas perkenan Bapak dan Ibu menerima Bimo menjadi bagian dari keluarga ini," ucap Bimo tulus. Sepasang mata Bimo nampak agak berkaca, saat dia mengucapkan hal itu. Ya, hati Bimo begitu bahagia sekaligus nelangsa saat itu. Karena dia jadi teringat pada kedua orangtuanya, yang telah lama meninggalkan dirinya ke alam lain. "Bimo. Sejak awal aku bertemu denganmu, jujur saja aku memang berharap kau berjodoh dengan Lilyku. Tenang rasanya melihat Lily bersanding dengan pria berkemampuan luar dalam sepertimu. Dan kau telah melihat dan mengetahui sendiri, betapa kerasnya gelombang prahara dibalik kehidupa

  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 181.

    Plagh..! ... Plaakh..! "Aarrghk..!!!" seru kesakitan Andi dan ketiga rekannya terdengar nyaris serentak. Hal yang menandakan betapa cepatnya gerak tamparan Yoga. Nampak beberapa butir gigi dari Andi Cs yang mencelat lepas, bersama percikkan darah dari mulut mereka semua. Dan beruntunglah Yoga hanya melambari sedikit saja tenaga dalamnya, dalam tamparan beruntun itu. Ya, rupanya Yoga memiliki rencana lain dengan tidak menghabisi keempat orang itu. Dia berpikir bisa memanfaatkan Andi cs, untuk menjadi informan dan pemandu bagi gank Shadow di Kajarta. Sementara Danang ... "Hiahh..!" Slaph..! Kraaghk..! Brugh..! Dengan sekali lesatan kilat, Yoga langsung menyepak patah leher Danang. Dan Danang pun tewas seketika, diiringi suara ambruk sosoknya ke tanah. Tanpa sempat keluarkan suara seruan apapun..! Sadis..! Yoga langsung membuka pintu mobil Danang, dan mengeluarkan Dewinda dari dalamnya. Lalu... Stagh..! Klaghk..!Hanya dengan sebuah sentilan jari tengahnya saja, rantai borgol Dewi

  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 180.

    "B-brengsek..! Tak usah kau ikut campur urusanku..!" seru marah Danang, seraya menudingkan telunjuknya ke arah sosok berhelm itu. "Bajingan..! Jangan kau menunjuk-nunjuk pada Bosku..!" seru seorang dari dua orang rekan si pria berhelm itu. Dia maju seraya balas menuding ke arah wajah Danang. Nampak telunjuknya sampai bergetar penuh amarah. "Tenanglah Darko. Beri saja dulu dia kesempatan bicara. Sebelum mulutnya menjadi beku dan bisu," ucap tenang sosok berhelm itu, seraya melepas helmnya. "Maaf Bos Yoga..! Tak sabar rasanya aku menghajar cecunguk itu..!" seru patuh Darko, seraya undur kembali ke belakang sosok Bosnya. Ya, ternyata Yoga dan gank Shadownya telah tiba, dan mereka mulai mengamati sisi-sisi jalanan di ibukota Kajarta. Sesungguhnya Yoga tadinya enggan, untuk ikut campur dalam urusan apapun selain kepentingan misi Gank Shadownya. Namun saat dia hendak melewati lokasi kejadian Dewinda dan Danang cs tadi, dia sempat melihat penampakkan aura dan kecantikkan Dewinda. Sunggu

  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 179.

    'Brengsek..! Siapa mereka..!' maki bathin si wanita cantik, marah sekali. Tentu saja dia merasa terkejut dan marah, saat tiga buah mobil sport lain tiba-tiba mengunci jalannya. Ketiga mobil yang tiba-tiba masuk dan menguncinya itu berada di depan, sisi kanan, dan belakang mobilnya. Bagaimana wanita cantik itu tak menjadi kaget dan marah dibuatnya..?! Merasa tak ingin nekat menabrakkan mobilnya dengan mobil para pengganggunya, wanita cantik itu pun menghentikan mobilnya di tepi jalan. Kebetulan lokasinya di jalan searah, yang berada tepat di bawah jembatan layang. Citt..! Klekh..! Sang wanita cantik yang nampaknya tak kenal rasa takut itu pun langsung membuka pintu mobilnya. Lalu dia turun dan keluar dari mobilnya.Cittt..! Klekh..! ... Klakh..!Hampir serentak tiga mobil sport yang memagari mobilnya tadi juga ikut berhenti dengan posisi tetap mengunci posisi mobil wanita itu.Turun 5 orang dari ketiga mobil sport yang mengejar wanita cantik itu."Got you Winda..! Hehehe..!" seru t

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status