Episode 24 Sonia membantu sang Suami berjalan menuju deretan kursi tersebut agar tidak tersungkur. “Duduklah dulu.” Gadis itu memantu Fransis duduk di salah satu kursi. “Kakak bawa obat tidak?” tanya Sonia khawatir melihat wajah pucat seorang pria yang biasanya sangat dingin dan menyebalkan. Belum sempat Fransis memberikan jawaban atas pertanyaan Istrinya, ponsel miliknya berdering terlebih dulu, ia pun mengambil ponsel miliknya lalu menjawab panggilan telpon tersebut. “Hallo, Tuan Muda Lonenlis. Tolong Tuan datang kemari, Soici sekarat karena dipukul 3 preman di kampus. Aku mohon cepatlah datang.” Panggilan telpon itu langsung mati bahkan belum sempat dirinya memberikan jawaban, perasaan cemas dan khawatir memenuhi jiwa, cengkraman di perut semakin kuat. Saat dirinya harus segera pergi menyelamatkan sang Adik, penyakit yang diderita seakan menghalangi. Gadis itu mengerutkan kening melihat raut kecemas
Sebuah ruangan bercat putih serta tercium bau obat-obatan yang sangat menyengat, dua orang pria tengah memperdebatkan sesuatu, terlihat san kakak memaksa adiknya untuk sementara waktu menggantikan dirinya berbaring di atas ranjang rumah sakit yang seharusnya ditempati dirinya, sedangkan sang adik berusaha untuk menolaknya."kak, Fransis, istrimu akan menjengukmu, kenapa kau menyuruhku berpura-pura menjadi dirimu si?" protesnya. Fransis adalah seorang pria dengan ciri rambut hitam, kulit putih , mata setajam elang, hidung mancung, bibir seksi serta garis rahang tegas, dengan tinggi 187 cm. Pria itu mengidap kangk
"perempuan rendahan, aku tidak akan memelukmu atau memberimu hadiah, "batin Fransis merendahkan. Mereka berjalan bersama secara beriringan dengan gadis itu masih dengan senang hati menggandeng lengannya."Soici, "panggil Erika manja. Kesabaran pria itu benar-benar sudah habis sekarang, dia pun berbalik dan menatap tajam gadis itu hingga gadis itu terpaksa melepaskan lengan pria itu, hatinya merasa takut dan seluruh tubuhnya gemetar, baru kali ini ia merasa takut melihat tatapan mata sang kekasih.
"Beruntunglah kami menemukanmu, terlambat sedikit saja kau bisa mati karena tenggelam dalam kolam, "sahut temannya yang lain."Itu benar, Sonia, kau harus melawan, "timpal Sieru setuju."Miseru, Sieru, aku tahu kalian sangat mengkhawatirkan ku, tapi aku tidak mau dikeluarkan dari sekolah, lagi pula aku hanya murid biaya siswa, pasti guru tidak akan ada yang
Hingga akhir waktu Episode 4 Perlahan Fransis turun dari tempat tidurnya, dia berjalan memutar dan berdiri tepat di belakang istrinya. Tubuh Sonia menegang saat pria itu mulai melingkarkan lengan kokohnya di pinggang rampingnya, kepalanya bersandar di dada pria yang dianggap sebagai adik iparnya tersebut, telinganya dapat mendengar detak jantungnya, gadis itu ingin keluar dari si
1 Agustus 2020Hingga akhir waktuEpisode 5 “Wah, ada gadis cantic berkeliaran disini,”ucap salah satu preman kampus itu. Sonia masih belum menyadari bahaya yang mengintipnya, dia berbicara dengan baik dan sopan berharap para preman kampus tersebut segera menyingkir dari jalannya.
budayakan memberikan review sebelum membaca, terimakasih4 Agustus 2020Hingga akhir waktu Episode 6 Siapa yang tidak menjadi gila melihat tingkah seorang istri yang bersikap tidak wajar
19 Agustus 2020Hingga akhir waktu Episode 7 Seorang pria tengah duduk bersandar di atas sofa mewah, matanya menatap lurus layer telivisi yang menampilkan sebuah drama action, tapi dia tersenyum sendiri bukan karena adegan