His Wife for Inheritance

His Wife for Inheritance

last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-17
Oleh:  Laviniah WillowsOn going
Bahasa: Filipino
goodnovel18goodnovel
10
2 Peringkat. 2 Ulasan-ulasan
12Bab
1.0KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

[MATURE CONTENT R-18] Two cousins. An enormous inheritance. Two conditions. And a six-month deadline. Declan Laxamana, a self made billionaire at the age of twenty-seven, encountered a predicament regarding his grandfather’s last will. Don Carlos Laxamana, the patriarch of the Laxamana Real Estate Companies, passed away with a ridiculous conditions on his will that Declan, and his cousin Crem Laxamana has to abide before they could get their hands on the enormous inheritance the late Don left. Declan has no desire with his grandfather’s fortune as he has made his own name in the business industry and is a billionaire himself, but a property verbally given to him by Don Carlos Laxamana is at stake. Secret Cliente Resort, a private island in Batanes that Declan developed and is famous among the business elite might fall in the hands of Hideo Laxamana, the adopted grandson of the late Don Carlos, along with his position as COO if the conditions of the will are not met. What is he willing to do for the inheritance that is rightfully his?

Lihat lebih banyak

Bab 1

CHAPTER 1

“Kau tahu, kecerdasan itu diturunkan dari ibunya?”

Lila mengangguk mengiyakan ucapan Sekar, ibu mertuanya.

“Itu sebabnya mama memilihmu untuk menjadi istri Sean, untuk melahirkan keturunan-keturunan yang cerdas bagi keluarga Wismoyojati.”

Dahulu Lila adalah salah satu mahasiswa pintar yang mendapatkan beasiswa dari perusahaan Wismoyojati. Saat magang di perusahaan itu, Lila menunjukkan kinerja yang sangat baik, hingga membuat Sekar begitu tertarik kepada dirinya. Bahkan untuk bisa mendapatkan dirinya saat itu, Sekar membanjiri keluarga Lila dengan begitu banyak hadiah, agar Lila bersedia menikah dengan Sean, putra tunggalnya.

“Tapi setelah mama pikir-pikir, setelah dua tahun pernikahan kalian, apa gunanya memiliki menantu yang cerdas kalau ternyata mandul?”

Lila menunduk menyembunyikan kegetiran hatinya. Setelah dilambungkan setinggi langit, lalu dijatuhkan hingga hancur berantakan.

“Sean adalah pewaris tunggal di keluarga Wismoyojati, apa jadinya jika dia tidak memiliki keturunan?” tanya Sekar dengan tatap mata yang tajam. “Keluarga ini butuh penerus, bukan hanya untuk meneruskan trah Wismoyojati, tetapi juga untuk melanjutkan kepemimpinan di perusahaan. Jika kamu tidak bisa memberi keturunan maka pilihanmu hanya dua, cerai atau poligami.”

Berulang kali Lila menghela napas dalam-dalam berusaha untuk menenangkan hatinya, menata hatinya yang hancur dan berdarah-darah. Lila hanya bisa diam tidak tahu harus memberi tanggapan apa lagi terhadap ucapan ibu mertuanya.

Keheningan merambat membuat suasana terasa sangat mencekam. Hingga suara langkah kaki mengalihkan perhatian pasangan mertua dan menantu tersebut.

“Maaf, saya terlambat,” ucap Sean sambil menghampiri Lila, kecupan singkat dia labuhkan ke kening istrinya. “Meetingnya baru selesai.” Sean mengambil posisi duduk tepat di samping Lila, menunjukkan keharmonisan rumah tangganya di hadapan Sekar.

“Kalian berdua sibuk kerja, terus kapan mau beri mama cucu?” tanya Sekar dengan nada kesal. Bukan hanya karena banyak temannya yang sudah memiliki cucu, tetapi ada kebutuhan yang mendesak yang berhubungan dengan keberlanjutan perusahaan keluarga Wismoyojati.

“Lagi on process, Ma,” sahut Sean sambil mengalihkan pandangan ke arah Lila yang menundukkan kepala, lalu dia meraih tangan Lila dan menggenggamnya dengan erat. Bukan untuk berbagi beban, tetapi untuk menyempurnakan sandiwara.

“Prosas-proses, dari dulu proses terus nggak jadi-jadi. Kalau memang ladangnya tidak subur, mungkin bisa mencoba cari ladang lain.”

Sean tersenyum tipis mendengar kalimat kiasan dari sang mama, sementara Lila tetap diam, merasa tidak berguna.

Sekar bangkit dari duduknya lalu. “Sudah waktunya makan siang,” ucap Sekar sambil melangkah menuju ke ruang makan.

Lila dan Sean mengikuti di belakang. Mereka menikmati makan siang dalam suasana yang hening. Lila tampak tidak berselera dengan hidangan di depan matanya. Ucapan Sekar sampai saat ini masih terngiang di benaknya, menyita konsentrasi dan fokus berpikirnya.

Setelah selesai makan siang bersama, Lila dan Sean harus kembali ke kantor masing-masing. Kini keduanya sudah berada di dalam mobil Sean, mengisi waktu dengan obrolan ringan.

“Tadi ngobrol apa saja sama mama?” tanya Sean dengan nada dingin dan datar.

“Biasa,” jawab singkat Lila, terlihat enggan untuk membahasnya.

“Masalah cucu lagi?” Sikap diam Lila diartikan ‘ya’ oleh Sean. “Kamu ngomong apa?” tanya Sean Lagi.

Lila menggelengkan kepala. “Tidak ada, aku hanya mendengarkan saja.”

Sean melirik Lila dan berkata dengan tenang. “Dulu mama memiilih kamu karena kepintaranmu.”

Lila mengalihkan pandangan ke samping, melihat bahu jalanan sambil menyeka air matanya. Pujian Sean justru terdengar layaknya hinaan.

Lila sadar, keberadaannya di keluarga Wismoyojati karena Sekar yang menginginkan dirinya sebagai menantu, bukan Sean yang ingin memperistri dirinya. Sampai dua tahun usia pernikahan, hubungan mereka tetap kaku tidak ada kemajuan berarti, terlihat hangat dan romantis hanya di depan Sekar dan publik saja.

Terdengar suara dering ponsel Sean. Mata Lila sempat menangkap nama Bella tertulis di layar ponsel Sean. Lila tahu, Bella adalah sekretaris Sean, sosok wanita yang lebih banyak membersamai Sean daripada dia, istrinya.

“OK, aku jemput kamu,” ucap Sean saat berbicara melalui ponselnya, tanpa mempedulikan perasaan Lila.

Sean segera meletakkan ponsel ke tempat semula. Pandangannya langsung teralihkan ke Lila yang duduk di sampingnya.

“Setelah ini aku ada meeting dengan klien, jadi tidak bisa mengantarmu kembali ke kantor.”

Lila hanya mengangguk lemah, dia hanya bisa menerima semua perbuatan Sean. “Aku bisa pesan taksi.”

Tidak ada gunanya bersikap manja di hadapan Sean, karena tidak akan berhasil menarik perhatiannya sama sekali. Seputus asa itu Lila menghadapi Sean dan menjalani pernikahan ini.

Sean menghentikan mobilnya di depan sebuah restaurant mewah. Tampak di sana Bella sudah menunggu, sekretaris cantik dan seksi yang selalu menemani suaminya. Tanpa banyak bicara dan pamitan, Lila segera keluar dari mobilnya.

“Selamat siang, Bu Lila,” sapa Bella dengan ramah.

“Siang,” balas Lila dengan seulas senyum di bibirnya.

Bella pun segera memasuki mobil mewah milik Sean, dan duduk di posisi yang sebelumnya diduduki oleh Lila, di samping Sean.

Cemburu, marah? Lila hanya bisa menebalkan hatinya, sudah biasa dia merasakan pengabaian dari Sean. Rasa putus asa mulai menyergap dalam hati, mungkin mengakhiri pernikahan ini adalah jalan terbaik untuk masa depannya, untuk kebahagiaannya.

***

Malam merangkak semakin larut. Sebelum tidur Lila memeriksa beberapa email yang masuk, sebagai persiapan esok hari.

Suara pintu kamar yang ketuk mengalihkan perhatian Lila. Sudah pasti itu Sean, karena mereka tinggal berdua di apartemen, terpisah dari Sekar.

Lila terkejut melihat Sean berdiri di depan pintu dengan penampilan yang berantakan dan sorot mata yang tajam. Tampaknya dia baru saja menjalani hari yang berat.

“Aku pusing.”

Lila meneguk ludah dengan kasar, sudah tahu dan hafal apa yang diinginkan suaminya jika sudah berbicara seperti itu. Lila membuka pintu lebih lebar, memberi jalan kepada Sean untuk memasuki kamarnya.

Setelah Sean sudah masuk, dengan perlahan Lila menutup pintu. Dia ingin menenangkan dirinya barang sejenak, sebelum menjalankan tugasnya sebagai seorang istri.

Sean membuang jasnya sembarang, lalu pandangan kembali tertuju kepada Lila. Tidak sabar, Sean segera menghampiri istrinya.

“Lamban!” Sean mendorong pintu dengan kedua lengan yang mengungkung tubuh Lila.

Semilir hangat hembusan napas menyapa leher Lila, membuatnya mendesah gelisah diambang kepasrahan. Suara yang tidak sengaja lolos dari bibir Lila layaknya bensin yang membakar gairah Sean.

Sean membalik tubuh Lila. Kini mereka dalam posisi saling berhadapan, hingga membuat Sean dengan mudah meraup rakus bibir ranum Lila. Sungguh tidak sabar, Sean segera mengangkat tubuh Lila menuju ke peraduan mereka.

Seperti biasa, Sean bukanlah pria yang egois di atas ranjang, dia akan memberi kesempatan kepada Lila untuk mencari kepuasannya sendiri, dengan bergerak liar di atas tubuhnya. Hingga saat Sean merasa harus kembali mengambil alih kendali, dia mengubah posisi membuat Lila berada dibawahnya.

Suara desah dan erangan bersahutan, peluh pun bercucuran. Perburuan kenikmatan itu telah hampir mencapai puncaknya.

Kembali Lila harus menelan kekecewaan. Saat pekik kenikmatan itu tidak tertahan lagi, ternyata harus dibarengi dengan lelehan air mata, kala Lila merasakan cairan kental menumbuk dagunya.

Jika pada saat awal pernikahan, Lila bisa menerima sikap Sean sebagai upaya untuk menunda memiliki momongan, tentu tidak dengan sekarang. Setelah dua tahun pernikahan, Sean tetap sama.

Setiap kali melakukan hubungan suami istri, Sean selalu menggunakan pengaman. Jika dia sampai lupa, maka Sean akan membuangnya di luar seperti yang baru saja dia lakukan.

Lila merasa betapa tidak berharga tubuhnya. Sean tidak pernah memperlakukan dirinya selayaknya seorang istri, tetapi hanya sebagai pelampiasan hasrat biologisnya saja.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Maligayang pagdating sa aming mundo ng katha - Goodnovel. Kung gusto mo ang nobelang ito o ikaw ay isang idealista,nais tuklasin ang isang perpektong mundo, at gusto mo ring maging isang  manunulat ng nobela online upang kumita, maaari kang sumali sa aming pamilya upang magbasa o lumikha ng iba't ibang uri ng mga libro, tulad ng romance novel, epic reading, werewolf novel, fantasy novel, history novel at iba pa. Kung ikaw ay isang mambabasa, ang mga magandang nobela ay maaaring mapili dito. Kung ikaw ay isang may-akda, maaari kang makakuha ng higit na inspirasyon mula sa iba para makalikha ng mas makikinang na mga gawa, at higit pa, ang iyong mga gawa sa aming platform ay mas maraming pansin at makakakuha ng higit na paghanga mula sa mga mambabasa.

Komen

user avatar
TheGreatLazy
Has a good writing style and plot. Very interesting to read.
2023-12-01 20:12:47
0
user avatar
TheGreatLazy
This book has good plot. I did enjoyed reading it. I love how Declan express his dominant side to Hera. Still waiting for the next chapter...
2023-11-22 23:12:14
2
12 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status