Share

Chapter 5 A

Penulis: Dinara L.A
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-08 10:53:14

MIB-5

Rupanya Zivanka mengganti foto Lily dengan fotonya yang memakai hot pants. Atasannya hanya t-shirt berlengan pendek yang ngepas di badan. Sehingga lekuk tubuhnya terbentuk jelas.

“Astaghfirullah.”

Azkio sepertinya akan terus lebih sering beristighfar mulai saat ini.

Bayangan istrinya yang sempat menggoda kembali terbayang. Aneh memang, ia malah merasa berdosa padahal sudah halal. Mungkin karena belum terbiasa dengan bayangan baru.

“Ziv, ayo bangun!” Azkio menepuk-nepuk pipinya.

Tidak kunjung bangun, ia lebih mengeraskan suara. Tak sampai di situ, lengan Zivanka juga dicubit. Menyerah! Azkio menyerah membangunkan kebo, eh istri.

Takut waktu sholat segera berakhir, Azkio memutuskan sholat duluan. Biarkan saja nanti Zivanka menyusul. Usai sholat, dia tenggelam dalam dzikir dan doa. Lagi-lagi meminta petunjuk kepada Allah Sang Maha pemilik hati. Agar Allah menetapkan satu wanita di hati dan pikiran. Wanita yang tentu saja berhak dan halal atas dirinya.

“Ikhlaskan hati ini, lapangkan hati ini dan beri hamba kemampuan untuk membingbingnya ke jalan-Mu yang lurus. Jadikan ia istri yang shalehah serta menentramkan hati ini. Amiin.”

Jujur, tanpa Allah menggerakkan hatinya, rasanya Azkio kesulitan untuk bisa menerima seorang istri seperti Zivanka.

Usai berdzikir serta mengadukan semuanya hanya kepada Allah, ia melihat jarum jam sudah mulai menunjuk ke angka 6. Azkio gegas membangunkan Zivanka kembali. Kali ini istrinya langsung dibopong ke kamar mandi. Kemudian air sengaja dicipratkan.

“Banjir!” teriak Zivanka yang berhasil bangun.

Ia celingukan, baru sadar ada di kamar mandi. Lalu senyum-senyum sendiri tidak jelas. Mengira suaminya itu akan berbuat sesuatu sesuai prediksi BMKG. Namun, lagi-lagi harapan itu tidak sesuai ekspektasi.

"Malah bengong. Ayo, wudhu!" titah Azkio.

“Iya-iya. Tapi, kamu keluar dulu. Aku nggak nyaman kalau wudhu dilihatin.”

Demi mempercepat waktu, Azkio langsung keluar tanpa curiga kalau sebetulnya Zivanka lupa urutan wudhu. Tidak lama pula, katanya wudhu sudah selesai. Tentu saja diminta segera menunaikan sholat shubuh.

“Kamu jadi imam lagi, ya!”

Saya sudah sholat. Kamu sholat sendiri.

Waduh!

Seketika Zivanka keringat dingin. Bingung sekali untuk memulai.

Azkio sudah curiga, jangan-jangan istrinya itu memang sudah lama tidak pernah sholat. Namun, dia hanya memerhatikan. Mau tahu apa yang akan dilakukan oleh Zivanka.

Dengan ragu dan deg-degan karena takut salah, Zivanka mencoba percaya diri. Untung saja hanya dua rakaat. Jadi tidak terlalu beban baginya.

Dalam sholatnya Zivanka lupa juga apa saja yang harus dibacakan. Dia hanya melapalkan surat alfatihah, doa makan dan sisanya takbir.

Andai saja Azkio tahu, apa bakal ditalak tiga, ya? batin Zivanka.

“Alhamdulillah,” ucap Azkio setelah melihat istrinya selesai sholat meski di jam 6 lewat 2 menit.

Tanpa diminta, sebagai suami langsung mendaratkan kecupan di dahi. Padahal Zivanka mau di area lain.

“Ish,” desisnya.

“Begini saja, setiap kamu selesai melaksanakan sholat, maka saya akan kecup dahimu.” Azkio ingin membuat kesepakatan.

“Deal!” sahutnya cepat.

“Tapi … kamu harus belajar sholat yang benar.”

“Tadi benar, kok. Shubuh dua rakaat, kan?”

“Iya, rakaatnya benar. Tapi sujudnya tadi tiga kali.”

“Oh, gitu ya? Sorry, aku salah hitung berarti. Tapi nggak apa-apa, kan? Pahalanya jadi nambah tuh, jadi tiga juga.”

“Astaghfirullah.” Azkio menggelengkan kepala.

Tak habis pikir dengan pola pikir istrinya.

Ya Allah, kuatkan hambamu.

“Napa istighfar terus? Katanya istighfar itu mohon ampun, ya? Nggak sangka, ternyata ustaz banyak dosa.”

Iya, saya memang banyak dosa sehingga dapat istri model kamu. Tentu saja hanya diucapkan dalam hati.

“Oya, maaf soal ….”

“Semalam pergi tanpa pamit. Nemuin si Liliput, kan?" Zivanka mencebik.

"Maaf, semalam memang urgent. Oya, foto Lily di dompet dikemanain?" tanya Azkio tidak peka.

Tuhan, aku barusan ditanya, kan? Bukan ditusuk. Tapi, kok, berasa sakit banget.

“Nggak ada.”

“Iya, dikemanain?”

“Dipake buat nakut-nakutin singa," jawabnya asal.

Azkio baru tersadar, tak seharusnya dia mengungkit foto Lily.

“Hmm, semua fotomu seksi.”

“Emang aku seksi, bahenol. Baru nyadar?”

"Bukan. Maksudnya, kamu di semua foto apakah berpenampilan terbuka begitu?"

Zivanka terdiam. Kalau bilang iya, takutnya si ustaz tambah memandang buruk dirinya. Kata Nia juga ustaz itu tidak suka sama yang bajunya terbuka.

Aduh, bisa gagal nih, misi tuing-tuing.

Azkio tidak bertanya lagi. Dia mengajak Zivanka duduk di sofa karena ada hal yang ingin dibahas serius. Berharap pernikahan yang tidak diinginkan ini bisa dimulai dari nol. Saling mengenal lebih jauh. Saling memperbaiki diri. Terutama diri Zivanka yang tampak konslet sana-sini.

"Ziv, apakah kamu ingin pernikahan ini untuk pertama dan terakhir?"

"Hmm, gimana ya?" Zivanaka bingung. Ia tidak yakin dengan perasaannya.

Saat ini yang ada dalam pikiran hanya ingin hidup bersama Azkio. Bisa berpacaran dan bisa melakukan hubungan suami-istri tentunya. Seperti yang selama ini ingin ia lakukan karena penasaran. Namun, terkendala takut kutukan.

Sedangkan bagi Azkio, saat memutuskan untuk menikahi Zivanka. Suka tidak suka, dia wajib menyukai istrinya. Wajib bertanggungjawab serta jalankan amanah. Sebab, sejatinya perniakhan adalah ibadah.

“Saya mau pernikahan ini yang pertama dan terakhir,” jelas Azkio.

Seketika wajah Zivanka merona. Menganggap Azkio sudah jatuh cinta kepadanya.

“Mudah kan mencintaiku? Zivanka Kalala dilawan,” ujarnya sangat percaya diri.

Azkio menjitak pelan pucuk kepala istrinya,

“saya belum cinta, Ziv.”

“Lah, tadi bilangnya ….”

“Iya. Karena sudah menikah, jadi saya harus menjaga ikatan ini. Tugas kamu, buat saya jatuh hati.”

“Caranya?”

“Bersikaplah layaknya seorang wanita muslimah.”

“Duh, apalagi ini?” Zivanka mudah sekali frustasi.

“Kamu harus meninggalkan duniamu!”

“Astaga! Kamu suruh aku metong?”

*****

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
انا
Maa Syaa Allah bagus banget crpen nya kak...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • ISTRI BADUNG DITAKLUKKAN USTAZ RUPAWAN   Chapter 43 Ziko Zayan Ibadillah

    Coming soon kisah yang tak kalah menarik dari putranya dengan judul MENOLAK WARISAN.PROLOGAngin berembus kencang menerjang jendela kaca kamar hingga bergetar. Beberapa furniture pun ikut bergeser dari tempatnya. Terdengar suara auman yang sukses membuat Zivanka, wanita berusia 30 tahun itu terjaga.“Honey, bangun!” Ia mengguncang bahu suaminya.Azkio, si suami mengerjap. Kemudian mengucek mata yang masih terasa berat untuk terbuka.“Ada apa, Sayang?”“Suara itu lagi.” Berbisik seolah takut ada yang mendengar.Seketika kesadaran Azkio dikumpul paksa. Meski ia sendiri tak pernah mendengar suara yang dimaksudkan istri, tapi tetap hal ini tak boleh diabaikan. Lalu bergegas untuk memeriksa sang buah hati di kamar sebelah. Setibanya, saklar lampu segera ditekan untuk menerangi ruang yang temaram. Akan tetapi, Ziko--anak mereka justru sudah tidak ada.“Ziko!” Zivanka histeris.Kejadian ini memang bukan kali pertama, tapi tetap saja rasa takut menyergapnya. Tanpa bicara pasangan su

  • ISTRI BADUNG DITAKLUKKAN USTAZ RUPAWAN   Chapter 42 C

    Awalnya Azkio tak yakin akan menjalankan dua bisnis sekaligus. Waralaba papi mertua dan lanjutkan bisnis fashion muslim. Namun, berkat dukungan orang-orang terdekat, terutama istri, ia memutuskan untuk mengurus keduanya. Zivanka dan baby Zi tak pernah absen untuk terus berada di balik kerja keras Azkio. Melangitkan doa menjadi salah satu kekutan Zivanka dalam mendukung suami.Sesungguhnya doa yang segera dikabulkan adalah doa seorang istri kepada suaminya yang tidak berada di tempat yang sama atau saling berjauhan. (HR. Tirmidzi). "Sayang, nanti pulang agak telat, ya!""Oh iya, sekarang hari Jumat."Setiap hari Jumat sore, Azkio ada jadwal mengisi pengajian. Mereka menyebutnya 'Liko'. Jadi sebuah pengajian dengan lingkup kecil. Terdiri dari beberapa kelompok. Kebetulan, ia jadi salah satu murobbinya. Murobbi itu adalah guru, tapi lebih spesifik. Mendidik orang sedemikian rupa agar lebih berakhlak dan berilmu. Tentu dalam kajiannya, sebagai besar ilmu agama yang disampaikan."Eh, lupa

  • ISTRI BADUNG DITAKLUKKAN USTAZ RUPAWAN   Chapter 42 B

    Seminggu pasca kepergian Mala, Zivanka janjian dengan Nia. Mau ikut membantu membereskan barang-barang almarhumah di kontrakannya. Baby Zi tak dibawa, sengaja dititipkan kepada Mira."Masya Allah, ini beneran kamu?" Zivanka mengerjapkan bola mata."Iya, ini gue. Gimana cantik nggak?""Masya Allah, Alhamdulillah, Nia!" Zivanka berseru, lalu memeluk teman yang kini jadi sefrekuensi, berhijab."Doakan ya, moga gue Istiqomah.""Amin."Dalam hati Zivanka berdoa panjang sekali buat Nia. Ia berharap Allah menerima taubat juga mempermudah jalan hijrahnya."Ya udah, kita masuk, yuk!"Mereka lekas melangkah ke dalam kontrakan Mala."Ya ampun, ini berantakan banget." Komentar Zivanka."Iya. Padahal si Mala biasanya rapi banget.""Ini kek bekas orang berantem. Bener nggak, sih?""Hu uh, bener. Pasti pacar si Mala marah-marah saat diminta pertanggungjawaban.""Huh, dasar l*knat!"

  • ISTRI BADUNG DITAKLUKKAN USTAZ RUPAWAN   Chapter 42 A

    MIB-42Hari ini dikejutkan dengan pemberitaan viral tentang pasangan Azkio dan Zivanka. Zivanka tentu panik. Sungguh sangat menyesal jika suami kena imbas lagi akibat kehidupan di masa lalunya."Honey, apa netizen menyalahkan kamu? Kasus apa, hah? Kejelekan ku yang mana?" Zivanka mencecar."Tenang, Sayang.""Gimana aku bisa tenang, jika kamu kenapa-kenapa gegara aku." Air mata sudah merebak mendesak ingin keluar.Azkio lekas memerlihatkan pemberitaan yang viral tersebut. Ia mengulas senyum seraya mencubit gemas pipi istri.Zivanka menyeka air mata cepat. Matanya kian melebar tatkala menonton video demi video di sebuah situs.Ternyata teman yang bertabrakan tak sengaja di Mall tempo hari menjadi awal sumber pemberitaan."Gue salut banget sama ratu joget kita yang kini sudah hijrah. Gue lebih salut lagi sama sosok suaminya karena sudah menerima apa adanya. Terlihat suami Ziva sangat menjaga dan sayang. Gue jadi ir

  • ISTRI BADUNG DITAKLUKKAN USTAZ RUPAWAN   Chapter 41 B

    Azkio kemudian berlalu ke kamar mandi untuk mengguyur diri. Berharap suhu panas akibat gejolak tak tuntas bisa mereda. Sebab, sejatinya bukan hanya Zivanka yang sudah sangat terpancing.Zivanka sendiri memberenggut. Ia mencoba mengingat-ingat apa kesalahannya hari ini? Teringatlah saat tadi terciduk sedang mengintip Arfan. "Honey ...," panggil Zivanka begitu Azkio selesai mandi."Apa?" sahutnya ketus."Maafkan aku," sesalnya yang hendak memeluk."Stop! Saya sudah berwudhu." Azkio gegas mengambil pakaian dari lemari.Zivanka pun urung, tetapi masih tetap mengekor."Honey, dimaafkan nggak?""Saya mau sholat dulu. Kamu nggak sholat?""Ya udah, tunggu dulu! Aku mau wudhu."Sepasang suami istri melaksanakan sholat malam bersama. Sekarang, sudah tak pernah lagi ada drama ketiduran saat menunaikannya. Karena Zivanka sudah terbiasa terbangun sendiri di jam-jam sepertiga malam.Usai sholat hat

  • ISTRI BADUNG DITAKLUKKAN USTAZ RUPAWAN   Chapter 41 A

    MIB 41Meski tak melotot, nyatanya tatapan tajam Azkio selalu berhasil membuat Zivanka tak berkutik. Tidak mau terlibat perang dingin rumah tangga, ketiga anak panti lekas pergi.Tanpa bicara, Azkio menyeret Zivanka masuk ke ruang tamu. Wajah kesalnya diseting seramah mungkin."Assalamualaikum " Azkio mengucapkan salam dengan senyum mengembang sebagai tanda menyambut teman lama."Waalaikumsalam. Ya, Allah ... Kio!" Si tamu berseru. Kemudian mereka saling salaman dan pelukan. "Oya, kenalan ini istri saya.""Arfan." Si tamu mengulurkan tangan."Yuki Kato," balas Zivanka hendak menyambut uluran tangan tersebut, tetapi, Azkio lebih dulu menepisnya."Bukan mahram." "Eh, iya." "Istri kamu ternyata senang bercanda, ya?""Iya, Zivanka emang seperti itu.""Oh, namanya Zivanka. Nama yang bagus," puji Arfan basa-basi.Zivanka sendiri malah tersipu dan kecentilan."Iya, ka

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status