Share

Kebaikan Bu Wendah

Aku dan ibu mertua menarik napas berat. Kasihan, ternyata dibalik wajah Bu Wendah yang selalu bersemangat setiap hari terdapat cerita yang begitu pilu.

Aku tahu bagaimana perasaan beliau sekarang, aku pun pernah berada di posisi bu Wendah, kehilangan anak bukanlah luka sehari dua hari, tapi luka yang akan terus membekas sampai akhir hayat.

"Hah saya jadi curhat begini," ucapnya kemudian seraya menyeka air mata yang hampir jatuh melewati garis mata.

Ibu mertua tersenyum getir, "gak apa-apa, Bu, terkadang kita memang perlu bercerita supaya beban kita sedikit berkurang," ucap beliau menyemangati.

Bu Wendah mengangguk kepala, akhirnya air mata yang tadi sekuat tenaga ia tahan jatuh juga di pipinya.

Tak lama Lusi datang membawa teh hangat. Ditatapnya Lusi lekat-lekat oleh Bu Wendah.

"Ini istrimu San?" tanya beliau kemudian.

"Iya, Bu."

"Sini duduk, Nak," ucapnya pada Lusi.

Istriku yang tidak mengetahui obrolan kami duduk di samping Bu Wendah dengan wajah bingung.

"Kalau anak saya masih ada,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Jee Esmael
Dia ngasi buat anaknya yg hilang atuh
goodnovel comment avatar
Asnidar Ummu Syifa
bu Wenda ikhlas ngasinya Lus.. pirasat seorang ibu itu kuat,hanya belum kefikiran sj buat buktiin naluri'nya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status