Share

Bab 6 Mengatur Strategi

Brengsek!!

"Berani-beraninya mereka bermain curang bahkan hampir menjual Jasmine kepada tamu travel agen itu? aku harus bikin perhitungan!"

Setelah selesai dengan laporannya, Jiwa menutup telepon. Kemal pun diam sejenak, berpikir.

Ayo Kemal berpikir!

Saat melihat Heru, saat itulah ide baru muncul.

“Heru, kantor di Surabaya formasi sudah lengkap?”

“Almost done sir” (hampir selesai pak) jawabnya singkat

“Jasmine sedang mencari pekerjaan. Bisa kamu atur buat sebuah panggilan kerja untuknya. untuk kantor kita di Surabaya.”

Benar. Itu ide bagus, Kemal akan berkantor sementara di Surabaya.

Heru terlihat berpikir. Mungkin sedang mengingat posisi apa yang tersedia.

“Baik. Akan dilaksanakan.” ucapnya. Kemudian ia bertanya lagi “her background sir?” sambil mengecek Tablet hitam ditangannya.

Yang dimaksud Heru adalah latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja Jasmine.

“Supervisor Divisi Perencanaan dan Pengembangan Produksi, Sarjana Ekonomi, Cumlaude” terang nya pada Heru.

Heru terlihat membuka mulutnya. Mengerjapkan matanya perlahan, kemudian menelan salivanya.

“Gimana? keren kan Istriku?” sambil menaik turunkan alisku bergantian pada Heru.

“Bagaimana Tuan?? Apa barusan ? Saya gak salah dengar?” tanya Heru mengonfirmasi pernyataan bosnya.

“Kamu ga dengar tadi? Kemana konsentrasi mu hah?”

“Maaf, saya tadi skip Tuan. Tak begitu menyimak” jawabnya sambil menunduk.

“Heru, Jasmine adalah istriku” terangnya dengan pelan dan tatapan mata tajam.

“istri? bagaimana bisa?” tanyanya masih tak percaya.

“Ya bisalah.” jawab pria itu sarkas, dengan menyipitkan matanya.

Kemal cerita sedikit tentang fakta bahwa mereka telah menikah.

“Jadi.. dia istri Anda tuan?" terlihat Heru masih balum percaya dengan kenyataannya.

"Kemarin itu… pertemuan pertama kalian setelah tujuh tahun berpisah?” tanya Heru dengan wajah yang terlihat haru mendengar kisah mereka.

“Ya. Pertemuan yang tak sengaja itu, menyadarkan ku bahwa aku masih memilikinya. Jasmine istriku”. ucapnya dengan tersenyum., miris.

***

Pagi ini Jasmine masih mencari informasi tentang lowongan pekerjaan yang ada di koran lokal maupun di laman internet.

Ia gulir tiap halaman yang dibuka, mencari-cari lowongan yang cocok.

Kemudian Murni datang membawa informasi lowongan pekerjaan yang ia dengar dari ibu-ibu komplek.

“Bu.. bu.. saya ada kabar nih bu” berjalan masuk sambil melewati majikannya, ia gegas menaruh belanjaannya ke dapur, dan kembali lagi menghadap perempuan yang ia panggil Ibu itu.

“Apa? dateng dateng bawa gosip. Pasti dari ibu-ibu di tukang sayur kan?” jawab Jasmine.

“hehe.. iya bu. Ini loh katanya Toko Terang Bulan yang di Mall MATOS lagi ada pembukaan karyawan baru bu, ikut daftar aja.”

(MATOS, Malang Town Square)

“eh. iyakah? lowongan untuk apa?” tanyanya antusias.

“Kayanya pramuniaga deh bu, lumayan lah bu. Sambil nunggu lowongan di posisi yang ibu mau kan?” Jasmine berpikir sejenak.

“hmm.. ga deh kayanya mbak. Aku masih trauma kerja di bagian pelayanan begitu. Mbak Murni aja sana.” katanya, seraya kembali melanjutkan memberikan tanda pada kolom lowongan kerja di surat kabar lokal.

Ada iklan lowongan pekerjaan tercetak dengan kolom besar.

Ah menarik ini, aku beri tandu dulu, dibacanya nanti deh.

gumamnya pelan.

***

Di Gedung Air Sky Loft Luxury lantai 29, dimana pimpinan tertinggi dari Ozdemir Indonesia bertempat.

“Heru, how is your plan for her?” Kemal bertanya pada Heru bagaimana rencana yang disusunnya untuk Jasmine.

Kemudian Heru menjelaskan bahwa ia telah memasang iklan lowongan kerja dengan kolom besar di harian lokal jawa Timur, agar terbaca jelas oleh Jasmine. Target mereka.

Heru juga menjelaskan telah membuat iklan melalui laman daring, pada media atau situs web yang sering diakses oleh para pencari kerja.

Tak masalah banyak yang melamar. Target utamanya adalah Jasmine. Sisanya adalah proses penyaringan atau seleksi karyawan yang dilakukan sungguhan untuk mengisi beberapa posisi yang masih kosong.

Sedangkan untuk Jasmine? Hah, jangan harap. Bahkan posisi yang disediakan untuknya diada-adakan oleh Heru dan Kemal.

Dasar. Mereka membuat siasat dan strategi untuk menjaring mangsanya.

Licik? ya itulah, demi mendapatkan Jasmine lagi, Kemal tak masalah tentang berapa yang harus dia gelontorkan.

Sedangkan Heru? Ia menunjukan kepedulian dan kesetiaannya pada sang Tuan, Kemal Halil Ozdemir yang kalau sedang kasmaran begini, justru membuatnya repot, harus berpikir ekstra, untuk mewujudkan keinginannya yang ajaib.

Lihat kan bagaimana uang bekerja? Semua bisa diatur. Beres boss.

“is it works?” tanya Kemal dengan menautkan alisnya.

Dia yang nyuruh, dia yang ragu? gimana sih? aah jadi boss mah sah sah aja ya, lupa gue.

Monolog Heru dalam hatinya. Karena melihat keraguan Kemal pada usaha yang sudah dia lakukan. Sedikit tak terima.

“yeah..for sure” jawab Heru dengan yakin.

Perusahaan Ozdemir Indonesia Corporation yang dipimpin Kemal bekerjasama dengan salah satu perusahaan pengembang terbesar di Indonesia untuk proyek hunian dan blok perkantoran baru yang diberi nama De'Oz World and Soho.

Proyek yang berlokasi di daerah Mayjen Sungkono Surabaya ini, digadang gadang menjadi gedung dengan perkantoran tertinggi yang memiliki 50 lantai atau lebih, dan juga kompleks perumahan mewah dengan segudang fasilitas modern.

Nama perusahaan pengembang itulah yang digunakan oleh Heru untuk dicantumkan dalam iklan lowongan kerja. Heru telah membuat kesepakatan dengan pihak mereka, untuk meminta sejumlah karyawan baru dengan proses seleksi sesuai standard Ozdemir Corp.

Kekuasaan memang dapat mempermudah segala urusan ya.

Heru kemudian menunjukan email masuk dari Jasmine pada Kemal, dengan subjek email lamaran untuk mengisi posisi yang ada pada iklan. Tentu yang sesuai dengan background pendidikan dan pengalaman kerjanya.

Senyum senang terlukis dari bibir Kemal. Ia meminta Heru mengirimkan pada emailnya juga.

Tak berselang lama, Heru juga mendapat informasi bahwa ada surat lamaran pekerjaan dari seseorang yang bernama Jasmine.

Heru sengaja memberitahu Manager Personalia untuk menandai nama Jasmine adalah permintaan big boss mereka, Kemal.

Kemal yang mendengar kabar itu pun bersorak.

Yes!!

Ia mengepalkan tangannya seperti meninju kearah atas.

Terlihat.. kekanakan sekali.

Heru lupa jika Cinta kadang bahkan bisa melenakan. Ia bisa membuat lemah dan membuat bodoh para pemujanya.

Contohnya saat ini, Kemal yang dinilai Tegas, Cerdas, dan Cermat dalam mengambil keputusan bisnis, juga dalam menganalisa potensi bisnis dan pergerakan pasar. Justru terlihat seperti orang bodoh yang senyam senyum sendiri.

Matanya terlihat bergerak-gerak kemudian tersenyum dan meringis, lalu tersenyum lagi, membuat Heru menghela nafas.

Mungkin hal itu pula yang terjadi pada Jasmine. Kecerdasannya melemah, Ia tak dapat berpikir jernih, ia hanya ingin melanjutkan hidupnya asalkan tidak diganggu lagi oleh keluarga Ozdemir yang terhormat itu.

Miris , dan Tragis.

Bersambung..

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status