Share

11.

Angela menatap Maharani dengan penuh kebencian. Bagaimana mungkin selama ini dia berbagi kekasih dengan seorang wanita rendahan seperti itu.

"Itu adalah tamparan buat perempuan jalang sepertimu," ucapan Rani memicu darah di tubuh Angela memanas, matanya menatap begitu tajam ke arah Rani.

"Kaulah wanita jalang itu, yang masuk ke dalam hubunganku dan Azlan. Mulai sekarang aku tidak akan membiarkanmu menghubungi suamiku."

Rani tersenyum sinis. Sudah tidak ada lagi hangat dan rekatnya persahabatan. Keduanya telah dihancurkan oleh sebuah keegoisan.

"Silahkan kamu bilang pada suami tercintamu untuk melepaskan aku dari surat kontrak menyebalkan itu. Maka dengan senang hati aku akan pergi dari kehidupan kalian."

Rani mendekat ke arah Angela dan berbisik lirih di telinganya, "Atau kamu takut? aku akan merebut suamimu kembali. Tentu saja dia akan sangat mengharapkan aku. Aku adalah wanita mahal, tidak gampang mendapatkan tubuhku, tidak seperti mu!"

Rani sudah lelah mengalah dan mengerti. Jadi dia tidak akan membiarkan harga dirinya terus diinjak-injak.

Angela mengepalkan tangannya. Dia benar-benar sangat kesal pada Maharani.

"Satu hal yang tidak aku mengerti, kenapa kalian repot-repot untuk menggunakan identitasku? Bukankah yang rugi adalah kalian sendiri?

Ataukah suamimu itu sudah jatuh cinta kepadaku? Hingga melakukan tindakan bodoh supaya aku tetap ada dalam jangkauannya?"

Angela membeku. Pertanyaan demi pertanyaan itu terasa begitu menyakitkan baginya. Apakah memang benar Azlan sudah bermain dengan hati? batinnya bertanya tentu diiringi perih yang tak terkira.

"Itu tidak mungkin terjadi, dia hanya sedang bermain-main denganmu," balas Angela sengit.

"Lalu apa yang sebenarnya terjadi? calon suamiku ah ralat mantan kekasihku itu mendekatiku atas persetujuan kalian berdua, dengan tujuan menghancurkan aku. Untuk apa? Bahkan aku ini bukan siapa-siapa."

Angela semakin mengepalkan tangannya.

"Lima tahun kami bersama, entah dalam suka atau duka. Hingga akhirnya berencana menikah dan itu gagal dalam sekejap mata. Aku sudah tidak peduli tentang itu. Aku hanya marah karena kalian tidak jujur kepadaku."

"Kamu tidak perlu tahu alasan kami menggunakan identitasmu, yang terpenting kamu dibayar bukan? Kamu juga bisa bersama dengan Azlan jika ada pertemuan-pertemuan penting."

"Itu merepotkan dan aku keberatan!" tegas Rani.

"Lalu kamu bisa apa?"

"Aku akan membiarkan seluruh orang tahu dan mengerti posisiku,"jawab Rani dengan berani.

Angela tersentak. Dia melupakan satu hal, Rani sangat percaya diri dan punya banyak relasi.

Bisa saja dia membocorkan semuanya. Bisa berantakan semua rencananya. Sementara tujuan utamanya sampai saat ini belum tercapai.

"Jangan menjadi orang lain jika kamu masih mau berdiri di atas kakimu sendiri. Entah kejahatan apa yang kamu rencanakan untuk mengkambing hitamkan aku nantinya."

Rani mencoba menebak pikiran Angela yang tidak bisa dia jangkau dengan akal sehatnya.

Semua orang begitu ingin diakui jika sudah menjalani sebuah pernikahan. Berbeda dengan Angela yang memilih menggunakan identitasnya sebagai istri Azlan. Aneh sekali bukan? Pasti ada konspirasi besar di balik sebuah kesepakatan antara Bagaskara dan Angela.

Angela sendiri cukup terkejut, Rani bisa berpikir ke arah sana. Mantan sahabatnya itu memang lumayan kritis. Nyatanya bisa menebak tujuan dirinya menikahi Azlan. Namun, dia tidak akan membiarkan orang seperti Rani menghalangi jalannya. Jika tidak bisa dia kendalikan maka dia sendiri yang akan menyuruh Rani pergi jauh supaya tidak ada lagi perdebatan seperti ini di kemudian hari.

"Jangan bicara omong kosong, kamu sudah tahu aku dan Azlan bahkan saling mencintai. Jauh sebelum dia mengenalmu. Lalu kamu datang mengalihkan perhatiannya. Apakah aku pernah memberi tahumu betapa aku sakit hati saat kamu bercerita tentang rencana pernikahan kalian? Apakah aku bersalah jika merebut posisimu? Katakan di mana kesalahanku?"

Angela masih saja berbicara tentang cintanya pada Azlan.

"Kamu tau, Azlan telah merenggut semuanya dariku. Lalu apakah aku harus diam saja?" lanjut Angela. Kali ini suaranya dibuat mendayu-dayu seolah dia adalah korban yang sebenarnya.

Kebejatan Azlan lah yang mengantarkan ketiganya berada dalam situasi rumit seperti ini.

Seharusnya Angela sadar bahwa Rani tidaklah bersalah dalam hal ini. Pihak yang bersalah adalah Azlan dan dirinya sendiri. Mereka merencanakan semuanya. Tanpa disadari pula, Azlan terbiasa bersama Rani dan sulit melepaskan wanita itu. Pria itu terjebak dalam permainannya sendiri.

Hingga berakhir menjebak Rani dengan sebuah kontrak yang penuh kelicikan. Semuanya demi Rani tetaplah berada dalam jangkauannya.

"Baiklah, aku sangat mengerti posisiku kali ini.

Aku akan melakukan peranku dengan baik, asal kamu mau bekerja sama denganku, Nyonya Angela Bagaskara."

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status