Share

Kita Lihat Saja

Entah sudah berapa kali Yasmen menghela selama perjalanan ke kediaman Pras pagi itu. Ide yang terucap dari mulut sang mami, benar-benar membuat Yasmen tidak bisa berkutik dan membantah sama sekali. Terlebih saat Pras langsung menghubunginya, dan meminta Yasmen datang lebih pagi dari jam kantor seperti biasa.

“Ayo keluar, Hun.”

Sudah hampir lima menit mobil Byakta terparkir di pekarangan rumah Pras, tapi Yasmen sepertinya tidak berminat untuk keluar sama sekali.

“Nggak mau.” Yasmen menggeleng sembari menunduk. “Aku nggak mau kerja sama ayah.”

“Lain kali.” Byakta sedikit mencondongkan tubuh untuk membuka sabuk pengaman yang masih menyilang di tubuh sang istri. “Kalau mau apa-apa itu di pikir bener-bener. Kalau lagi marah, lagi kesal, atau lagi ngambek, jangan langsung ngambil keputusan. Emosi kalau dituruti, ya, begitu. Rugi di kamu.”

“Aku, tuh, nggak butuh diceramahin gini pagi-pagi.” Yasmen memegang handle pintu, tapi belum juga menariknya. “Harusnya disemangati, bukan diomelin.”

“Yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Junee Luq
updatenya tiap hari dong thor
goodnovel comment avatar
RiztyrieM
Stresss yg ada si yasmen hahahaha mangarzzz ny.Byakta hihihihi
goodnovel comment avatar
Daanii Irsyad Aufa
hemm yasmen semangat Diklat sama ayah Pras
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status