Share

27. Hayati lelah

Pagi keesokan harinya, aku bangun dalam keadaan seperti zombie. Sampai rumah pukul setengah 1, aku masih harus beberes make-up karena tak mau ladang jerawat pindah ke muka. Iya kalau ladang ganja, aku pasti kaya seperti Mas Ang tokoh novel the Right itu. Lah ini bakal bikin kantongku jebol yang ada, serum gold acne di dokterku bandrolnya jutaan. Sementara Jojo, masih berkutat dengan MacBook entah hingga pukul berapa. Yang jelas ketika aku bangun Jojo juga ikutan bangun dan bergantian menggunakan kamar mandi. Pantes kantong matanya udah mirip palung Mindanao.

"Ada syuting?"

Aku meraih dasi yang dia sodorkan sembari mengangguk lalu menggeleng. Aku lupa hari ini apa saja jadwalku, syuting atau pemotretan.

"Kamu makin tinggi apa aku yang makin pendek?" Seperti istri soleha aku memasang dasinya rapi yang ku akhiri dengan tarikan bertenaga kuat dan sedikit menyesakkan, membuat muka Jojo auto memerah dengan rahangnya

Ithanajla

To be continue

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status