Inicio / Romansa / Isteri Manja Uncle Gilbert / Bab 24 Daddy terlihat maco

Compartir

Bab 24 Daddy terlihat maco

Autor: Sopi_sopiah
last update Última actualización: 2025-10-13 21:03:21

Hingga keesokan harinya Naura terbangun dan melihat sekeliling kamar tidur milik Dady Gilbert, karena semalam memang Naura tetap tidur didalam kamar Dady Gilbert! Beluma ada tanda-tanda kepulangan Dady Gilbert ke rumah ini.

"Sepertinya Dady masih memburu orang bernama Jazz itu, kapan ya Dady pulang?"

Naura dibuat gelisah menunggu kedatangan kembali Gilbert ke rumah ini.

Dua hari kemudian, belum juga Dady Gilbert pulang ke rumah membuat Naura terus menerus berusaha menelpon ke nomor Dady Gilbert namun diabaikan tanpa jawaban.

"Sebal!! Padahal besok hari pertama aku masuk kampus, apa Dady tidak mau mengantar aku kuliah dihari pertama?" tidak henti-hentinya Naura menggerutu atas kepergian Gilbert yang terlalu lama.

Tiittt..

Bunyi klakson terdengar dari dalam kamar Naura, pertanda ada mobil yang datang! Tentu saja wajah Naura langsung sumringah karena menyangka bahwa itu mobil Dady Gilbert yang telah kembali.

Naura berlarian menuruni satu persatu anak tangga, tapi pada saat sampai di ruang tamu, ternyata yang datang adalah Dady Domanick dan momy Lindsey.

"Dad, mom, kenapa kalian disini?"

"Apa kau tidak ingin pulang ke rumah Nola? Kami sangat merindukanmu, tapi kenapa kau betah sekali tinggal di rumah Gilbert?" tanya Dady Domanick.

"Aku masih ingin di sini Dad!"

"Nola, kau harus pulang sekarang besok kan hari pertama kau masuk kuliah, momy dan Dady akan mengantarmu,"

"Mom, Nola sudah dewasa tidak perlu diantar,"

"Dewasa darimana? Kau masih putri kecil Dady dan momy, sudah cepat kemasi pakaian mu dan kita pulang disini juga tidak ada Gilbert untuk apa kau sendirian di rumah ini?"

"Dady tau kalau Dady Gilbert tidak ada di rumah?"

"Tentu saja, bahkan entah kapan dia pulang karena Jazz berhasil kabur dari lokasi yang diberi oleh informan kami,"

Akhirnya Naura tau kenapa Gilbert tida kunjung pulang, karena Jazz belum juga ditemukan. Mungkin benar kata orangtuanya lebih baik Naura pulang ke rumahnya daripada berada di rumah Gilbert sendirian sementara orang yang dinantikan entah kapan dia akan pulang.

Keesokan harinya, Naura berangkat ke kampus diantar oleh Lindsey dan Domanick sebagai orangtua, keduanya sangat ingin menyaksikan Naura yang sudah tumbuh menjadi mahasiswi memasuki kampus untuk pertama kalinya.

"Sayang, kau harus bisa beradaptasi dengan teman-teman barumu, berikan senyuman pada teman-temanmu dan bersikap baik pada semua orang!" pesan Lindsey.

"Iya mom,"

"Ingat jika ada pria yang mendekati mu, suruh dia temui Dady terlebih dahulu!"

"Mom, lihat tuh Dady selalu saja membuat Nola kesal! Kaki Nola saja belum melangkah keluar, sudah berpesan yang aneh-aneh,"

"Dad,"

"Aku hanya tidak mau anak kita didekati laki-laki buaya yang tidak bertanggungjawab!"

"Laki-laki buaya seperti Dady?" sindir Naura.

Ckckckck...

Lindsey dan Naura pun menertawakan Domanick.

"Kalian ini,"

Naura turun dari mobil dan masuk kedalam kampus, hari pertama Naura memilih menunggu teman-temannya yang juga kuliah di kampus ini. Sambil menunggu Naura memutuskan untuk duduk diatas rumput kampus.

Didepan Naura terlihat seorang gadis sedang duduk sendirian sambil membaca buku,. sepertinya gadis itu mahasiswi baru juga tapi Naura tidak berani menyapa. Keduanya hanya saling balas melempar senyum manis.

"Kau mahasiswi baru?" sapa Sabia.

Mulai hari ini Sabia memang akan kuliah di kampus yang sama dengan kampus Naura, Sabia terpaksa harus pindah kuliah ke negara ini karena Leya Ibunya sudah menjanjikannya akan mempertemukan Sabia dengan ayah kandungnya yang berada di negara ini.

Keduanya baru tiba di negara ini kemari sore, dan sementara tinggal di hotel dekat kampus. Jauh-jauh hari Leya telah mendaftarkan Sabia kuliah di kampus ini, karena kampus ini memang kampus terbaik akreditas A di negara ini.

"Yap, kenalkan aku Naura biasa keluargaku memanggil aku Nola atau Lala,"

"Aku Sabia, aku bukan mahasiswi baru tapi aku anak pindahan,"

Keduanya berjabat tangan dan duduk berdekatan karena dirasa obrolan keduanya sangat nyambung dan cocok.

"Jadi kau pindahan dari Jerman? Paman ku juga tinggal di Jerman!"

"Oh ya? Jerman memang negara yang menyenangkan dan aku terpaksa pindah kesini karena sesuatu hal,"

"Iya, Pamanku Dokter dia Dokter yang cukup terkenal di Jerman! Terpaksa?"

"Mungkin aku kenal dengan Paman mu siapa namanya? Karena my mom pemilik salah satu rumah sakit di Jerman,"

"Waw momy mu punya rumah sakit? Keren!! Paman ku, Paman Bright namanya Bright Limson tepatnya,"

"Ow aku mengenal Dokter Bright, kebetulan dia sahabat momy ku juga, dia sungguh Dokter yang luar biasa hebat dan serakah karena selalu mendapatkan penghargaan Dokter terbaik sepanjang tahun!"

Keduanya hanya sempat mengobrol sampai disitu karena Kakak senior sudah memberikan instruksi untuk para mahasiswa dan mahasiswi baru agar segera berkumpul untuk memulai kegiatan dihari pertama.

Sore harinya, Naura menunggu didepan gerbang kampus karena Dady Domanick berjanji akan menjemputnya! Tapi sebuah mobil yang sangat familiar bagi Naura berhenti didepannya.

"Itukan mobil Dady Gilbert," gumam Naura.

Benar saja, Gilbert keluar dari dalam mobil lalu menghampiri Naura.

"Dady," tersenyum manis.

"Kau tersenyum karena senang aku yang menjemput mu?"

Tapi mengingat Gilbert yang sudah dua hari tak kunjung menemuinya, Naura kembali merasa kesal dan langsung mengabaikan pertanyaan Gilbert dengan langsung masuk kedalam mobil begitu saja.

Melihat wajah Naura yang ditekuk, Gilbert paham gadis kecil itu sepertinya sedang marah terhadapnya.

"Outfit hari pertama kuliah sangat cantik dan cocok untuk mu!"

"Dady memuji ku sebagai bujukan agar aku tidak ngambek lagi?"

"Tidak, Dady memang menyukai pakaian mu hari ini! Jika kau masih ingin marah, lakukan saja,"

Naura pun diam-diam mencuri-curi pandang kearah Gilbert, laki-laki berusia 40 tahun itu memakai pakaian yang santai tidak seperti biasanya yang lekat dengan jas kerjanya.

Sungguh Gilbert jauh terlihat lebih muda dari usianya, membuat Naura pun terus memandanginya.

"Apa ada yang aneh dengan penampilan Dady?"

"Tidak!"

"Lalu kenapa kau memandang Dady seperti itu?"

"Dady terlihat sangat macho, dan seperti laki-laki remaja dengan pakaian santai seperti ini!"

"Kau menyukainya?"

"Iya, seperti preman yang galak!"

"Dady memang sangat galak, bisa sangat galak padamu!"

"Aku tidak takut,"

"Mau coba galaknya Dady kalau sudah didekat mu?"

"Coba saja,"

Gilbert pun tersenyum mendapatkan tantangan dari Naura.

"Aku mau pulang ke rumah Dady saja,"

"Tapi nanti momy dan Dady Nick akan marah La, ini kan hari pertama kau pulang kuliah masa pulang ke rumah Dady,"

"Pokoknya aku maunya pulang ke rumah Dady, please Dad!"

Karena Naura terus merengek meminta agar pulang ke rumahnya saja, Gilbert pun menuruti keinginan Naura dan membawa Naura ke rumahnya. Mobil Gilbert tiba di halaman rumah, baru saja Gilbert mematikan mesin mobil, Naura sudah naik keatas pangkuan Gilbert.

"Oh my God, Nola,"

"Dad, apa Dady tidak merindukan aku?" Naura berbicara didekat telinga Gilbert.

Bibir keduanya saling berdekatan, dan Gilbert mulai memberikan Naura tatapan-tatapan nakal yang seolah ingin segera melahap Naura detik ini juga.

Continúa leyendo este libro gratis
Escanea el código para descargar la App

Último capítulo

  • Isteri Manja Uncle Gilbert   Bab 63 Efek serbuk

    Saat ini Sabia sudah memasuki halaman rumah milik Mr Zie, hatinya sudah bersorak karena kemenangan dari taruhannya dengan teman-temannya yang lain sudah didepan mata.Sabia pun memotret rumah Mr Zie dari dalam mobilnya, lalu mengirimkan ke group bahwa dia sedikit lagi akan memenangkan taruhan.Ditekannya bel rumah Mr Zie itu oleh Sabia, sambil sesekali merapihkan rambutnya. Seorang pelayan pun datang membukakan pintu rumah."Malam nona, ada yang bisa saya bantu?""Tolong panggilkan Mr Zie, katakan mahasiswi ingin menyerahkan tugas padanya!""Baik, mohon tunggu!"Sebenarnya pelayan merasa aneh kenapa menyerahkan tugas malam-malam begini, dan kenapa tidak kirim by email saja? Tapi karena berpikir mungkin name Zie sendiri yang meminta mahasiswinya datang ke rumah akhirnya pelayan pun mengetuk pintu kamar Me Zie.Tok.Tok.Tok.Baru saja Mr Zie hendak tidur setelah dari sore tadi memeriksa tugas dari 0ara mahasiswa yang dikirim ke email-nya, pintunya diketuk malam-malam begini, dengan sed

  • Isteri Manja Uncle Gilbert   Bab 62 Memenangkan pertaruhan

    Tubuh Naura melengking keatas sementara wajahnya mendongak keatas, dorongan itu sungguh membuat seluruh tubuh Naura mengalami getaran hebat yang luar biasa.Tak kuasa menahan gejolak kenikmatan yang hampir tiba, Naura memejamkan kedua matanya, menggigit bibir bagian bawahnya karena merasakan dorongan itu sedikit lagi benar-benar akan meledak dibawah sana."Aaaaaahh Dad mau,,,,"Perkataan Naura tidak sanggup dua lanjutkan, sementara Gilbert yang mengetahui bahwa gadis pujaan hatinya akan mencapai puncak nirwana justru semakin dalam memasukkan lidahnya kedalam bagian inti Naura, kemudian meny e sapnya dengan kuat.Kedua tangan Naura pun meremat rambut Gilbert dibawah sana sembari menekan lebih dalam lagi wajah Gilbert dibawah sana."Dad ahhhhhhhhh,"Nafas Naura terengah-engah dan akhirnya Naura berhasil mencapai puncaknya yang begitu indah dan menyenangkan dipagi hari ini. Tubuh Naura lemas dia tidak dapat berkata-kata lagi selain masih merasakan sisa-sisa pencapaiannya.Setelah berhasi

  • Isteri Manja Uncle Gilbert   Bab 61 Waktu adalah

    Dengan penuh keceriaan Naura langsung beringsut berpamitan secara terburu-buru pada kedua orangtuanya dan pada kedua adiknya, kemudian Naura pun berlarian kecil untuk menghampiri Gilbert.Rupanya Gilbert sudah menunggu diluar mobil dan tersenyum pada Naura, rasanya seperti satu tahun tidak bertemu padahal hanya satu malam tadi keduanya tidak bertemu.Naura begitu merindukan Gilbert sampai-sampai dia terus berlari dan mendarat sempurna dalam pelukan Gilbert."Wow, Nola,""Aku merindukanmu Dad,""Iya sayang Dady juga sangat merindukanmu, padahal hanya satu malam kita tidak bertemu!" Gilbert merekatkan pelukannya pada tubuh Naura.Saat sedang saling memeluk dengan erat, momy Lindsey berlarian mengejar Naura karena handphone Naura tertinggal dimeja makan."Nola!" keluar pintu rumah.Mendengar suara momy Lindsey yang sangat dekat Naura replex mendorong Gilbert hingga Gilbert pun terjungkal dan jatuh ke bawah."Ya Tuhan, Bert kau sedang apa dibawah sana?" tanya Momy Lindsey."Am hanya menge

  • Isteri Manja Uncle Gilbert   Bab 60 Akal gila

    Jika ada laki-laki yang begitu menginginkan tubuhnya dengan tidak sabaran seperti Dosen satu ini, entah kenapa Sabia merasa sangat tertantang dan merasakan hasrattnya berkali-kali lipat lebih tinggi lagi.Dilepaskannya kedua tangan Dosen tersebut yang melingkar ditubuhnya itu, lalu didorongnya tubuh Dosen itu hingga terjatuh di atas ranjang, seperti serigala wanita yang sedang lapar, Sabia langsung melompat keatas tubuh Dosen berusia 30 tahu itu."Kau sangat tidak sabaran mangsaku," Sabia me lu mat bibir Dosen tersebut.Kedua tangan Sabia menarik kemeja pakaian Dosen tersebut hingga kancing-kancing kemeja itu terlepas semua, kemudian setelah puas melu mat bibir Dosen yang sejak tadi hanya pasrah terlentang.Sabia menjulurkan lidahnya, terus menyusuri dada hingga turun ke perut dan area pusar Dosen tersebut, kedua tangan Sabia langsung menurunkan celana yang dikenakan oleh Dosen tersebut, kemudian merobek kain penutup lobaknya hingga lobak itupun kini sudah tak mengenakan apapun lagi.

  • Isteri Manja Uncle Gilbert   Bab 59 Jaga rahasia kenakalan

    Sore harinya jam perkuliahan Sabia selesai lebih cepat, dia berpikir untuk mengerjai Naura yang saat ini masih berada didalam kelasnya. Sabia pun menunggu didepan kelas Naura.Hingga Dosen dikelas Naura pun sudah mengakhiri kelas hari ini dan keluar dari dalam kelas, Naura dan teman-teman dikelasnya langsung buru-buru keluar dari dalam kelas karena sudah ingin menghirup udara segara setelah tadi didalam kelas dicekoki oleh mata kuliah yang cukup menguras otak dan energi."Hai little momy ku!" teriak Sabia sambil memeluk Naura sengaja dengan suara kencang."Ha little momy?" serempak teman-teman sekelas Naura."Ya, Naura adalah momy baru untukku karena sebentar lagi dia akan menikah dengan my dad, dan emtththhh!!!"Belum selesai Sabia berbicara didepan teman-teman Naura, mulut Sabia sudah dibekap lebih dulu oleh satu tangan Naura."Bia sedang mabuk jadi bicaranya ngawur, jangan dengarkan!" Naura langsung membawa Sabia menjauh dari teman-temannya.Barulah setelah berada ditempat sepi Nau

  • Isteri Manja Uncle Gilbert   Bab 58 Mau menodai

    Kedua bola mata Sabia akhirnya harus melirik bergantian saat mendengar Naura berbicara dan saat Gilbert pun ikut bersuara, situasi saat ini antara Gilbert dengan Naura sudah seperti debat calon presiden.Keduanya sibuk saling memberikan penjelasan pada Sabia yang hanya dia mematung melihat laki-laki tua yang tak lain adalah ayah kandungnya sendiri, berada diatas tubuh gadis muda yang tak lain adalah anak dari atasannya sekaligus sahabat putrinya sendiri.Apalagi posisi Gilbert benar-benar terngiang-ngiang dalam pikiran Sabia saat melihat bagaimana melon import sahabatnya, tengah di hi sap oleh ayahnya yang sudah tua itu.Mendengar Gilbert dan Naura sibuk klarifikasi, kesadaran Sabia pun berhasil dipulihkan."Stop!" teriak Sabia.Naura pun menghampiri Sabia lalu meraih kedua tangan Sabia, dengan tatapan memelas Naura akan meminta maaf secara tulus pada Sabia."Bi, aku minta maaf tidak apa-apa kau akan membenciku tapi tolong maafkan aku!"Sabia mengangkat telunjuk tangannya lalu menunju

Más capítulos
Explora y lee buenas novelas gratis
Acceso gratuito a una gran cantidad de buenas novelas en la app GoodNovel. Descarga los libros que te gusten y léelos donde y cuando quieras.
Lee libros gratis en la app
ESCANEA EL CÓDIGO PARA LEER EN LA APP
DMCA.com Protection Status