LOGINDisaat Gilbert senyum-senyum sendiri seperti layaknya laki-laki yang sedang merasakan jatuh cinta! Leya menatap wajah Gilbert, dan merasakan gelagat Gilbert berbeda ketika menatap dan tersenyum ketika dia melihat Naura.
Naura berhasil mencubit hidung Steiner sampai-sampai adiknya itu memohon ampun pada Naura, barulah Naura duduk kembali setelah puas memberikan pelajaran pada Steiner. "Begitulah Nola dan adik-adiknya tidak pernah bisa akur, tapi mereka saling menyayangi!" kata Domanick. "Biasa itu Nick, anak-anak seusia Naura dan memang sangat lincah, Sabia pun begitu!" "Nola, kau tidak menyapa Dady Gilbert?" tanya Lindsey, karena biasanya Naura sangat senang bila Gilbert datang bahkan anak itu pasti akan langsung bertingkah manja pada Gilbert. Naura pun melirik kearah Gilbert dan Gilbert langsung memberikan senyuman ketika Naura memandanginya. "Hai Dad," "Hai Nola, nanti malam kau dan Sabia katanya ada party di kampus?" "Iya Dad," "Naura, Dady Gilbert katanya akan mengantar kita!" ucap Sabia. "Begitu ya, yasudah kalau begitu Bi," "Kalau begitu terimakasih banyak Bert, aku tidak perlu mengantar anak gadisku!" kata Domanick. "Biar aku yang antar jemput mereka, Tuan!" Akhirnya mereka semua makan malam sambil melanjutkan obrolan, terlihat Leya dan Lindsey sangat akrab berbincang banyak hal. Sementara Sabia meminta pada Naura untuk memperlihatkan kamarnya! Keduanya pergi ke kamar Naura, di sana Sabia juga izin untuk memakai make up untuk lebih mempercantik wajahnya. Naura yang sudah selesai memakai make up turun kebawah untuk mengambil minuman, karena Sabia juga kehausan. Entah kemana orang-orang karena meja makan sepi dan ruangan keluarga juga sepi, mungkin orangtuanya, Leya, dan Gilbert sedang berbincang di kolam atau di ruangan karaoke. Naura membuka lemari es tapi saat berbalik sudah ada Gilbert yang berdiri tepat didepannya. "Dady!" "Kau haus?" "Hmm," "Kenapa kau menghindari Dady, Nola?" "Tidak kok, aku tidak menghindari Dady! Ya sudah, aku ke kamar dulu Sabia sudah menunggu!" Tapi satu tangan Gilbert malah melingkar dipinggul Naura seketika tubuh Naura langsung lemas dan bergetar saat tangan Gilbert menyentuh tubuhnya. Itulah yang selalu dirasakan oleh Naura ketika Gilbert menyentuhnya, maka Naura akan merasa lemas dan pasrah. "Dad," "Jangan menghindari Dady, kita perlu waktu untuk bicara berdua kau bisa?" Naura gelagapan karena tidak tau harus menjawab apa? Naura juga tidak enak pada Leya, karena Naura sendiri tidak tau bagaimana perasaan Leya pada Gilbert. "Dad, lepas!" "Semakin kau menghindari Dady, maka Dady akan semakin sering mendatangi mu kapan kau ada waktu untuk bicara berdua dengan Dady?" Kini kedua tangan Gilbert sudah melingkar dipinggul Naura, sementara kedua mata Gilbert menatap wajah Naura dengan intens. "Nanti aku kabari Dady!" "Baiklah, jangan lama-lama kelinciku!" Gilbert pun melepaskan kedua tangannya dari pinggul Naura. Sementara Naura langsung berlari menghindari Gilbert dengan jantung yang masih memompa begitu cepat. "Aku kesal pada Dady, tapi aku juga sangat merindukannya apalagi harum aroma tubuh Dady selalu membuatku candu akan tubuh kekarnya, tapi bagaimana dengan bibi Leya?" dalam hati Naura. Setelah Sabia selesai memakai make up, Naura dan Sabia berangkat menghadiri menghadiri party diantar oleh Dady Gilbert. Sabia duduk disamping Gilbert yang mengemudikan mobil, sementara Naura duduk dibangku belakang! Sesekali Gilbert akan melihat spion untuk melihat wajah cantik Naura. Akhirnya mereka sampai di kampus, dan terlihat sudah banyak mahasiswa dan mahasiswi yang berlalu lalang, terdengar juga musik yang membuat suasana semakin liar biasa seru. Sabia dan Naura turun dari mobil, dan Gilbert pun pergi meninggalkan kampus. Keduanya sangat antusias menikmati party yang ternyata sangat seru dan ramai. Ada banyak minuman memabukkan, musik yang sangat nyaring seketika stres pun hilang. Mereka semua berjoget bersama-sama dan ada juga yang mengadakan permainan tanya jawab yang kalah harus membuka pakaian yang dia kenakan. Setelah berjoget dengan salah satu teman laki-lakinya, Naura kembali ke tempat duduk untuk menemui Sabia yang tadi dia tinggalkan, tapi Naura tidak mendapati Sabia. Karena khawatir Naura pun mencari-cari Sabia ke sana kemari, tapi Sabia seolah menghilang ditelan bumi, Naura pun mencoba menelpon Sabia panggilan tersambung tapi tidak diangkat. Semakin membuat Naura khawatir, Naura melanjutkan mencari Sabia ke dekat ruangan salah satu kelas didekat halaman. Tapi langkah kaki Naura terhenti disalah satu ruangan kelas yang gelap dan sepi tapi terdengar suara-suara de sahan, er a ngan, dan jeritan manja yang Naura seperti mengenali suara itu. Karena penasaran Naura pun mengintip dengan membuka sedikit pintu ruangan itu! Dari gelapnya ruangan itu, Naura berusaha menajamkan penglihatannya. Kedua bola mata Naura memutar saat mendapati siapa yang mengeluarkan de sahan-de sa han yang dia dengar, Sabia! Sabia terlihat sedang berada diatas tubuh seorang laki-laki yang dikenal oleh Naura dia merupakan salah satu senior kampus juga. Sabia bergerak begitu semangat diatas tubuh laki-laki itu, keduanya setengah ber te lan jang. "Hah?" Naura keceplosan mengeluarkan suara tapi langsung menutup mulutnya dengan tanganya. Sabia pun tau kalau Naura lah yang datang melihat, Sabia buru-buru mengakhiri permainannya dengan kakak seniornya itu. Tidak untuk ditiru ya, tapi memang party di luar negeri sangat identik dengan hal-hal seperti yang Sabia lakukan ya! One night stand, atau melakukannya dengan pasangan masing-masing, tapi tidak untuk ditiru ya karena budaya kota bukan budaya barat🤫🤫Gerakan keluar masuk jari tengah dibagian inti Naura membuat Naura tidak busa berhenti untuk men de sah dan penuh semangat. Naura yang sangat awam terhadap hal-hal seperti ini, baru merasakan kenikmatan duniawi lewat sentuhan-sentuhan yang dilakukan oleh laki-laki yang sudah dia anggap sebagai ayahnya sendiri.Nyatanya kedekatan Naura dengan Gilbert sedari Naura masih balita, tak menghalangi bagi Gilbert untuk terpikat pada tubuh sexy anak angkatnya yang gemar memberikan godaan-godaan pada Gilbert hingga Gilbert tak kuasa lagi untuk menahannya.Kedua tangan Naura memegangi rok mini yang dia kenakan karena Gilbert terlalu terburu-buru sampai-sampai hanya celana bagian dalamnya saja yang diturunkan sementara rok mininya hanya diangkat agar tidak menghalangi jalan tangannya memainkan bagian inti Naura.Terasa hangat jari tengah itu ketika berada didalam bagian inti Naura, semakin lembab hingga hasratt Gilbert semakin menggebu-gebu tidak peduli saat ini keduanya sedang berada di alam ter
Sabia pergi terlebih dahulu bersama dengan teman-temannya untuk nongkrong disalah satu cafe, sementara Naura menunggu kedatangan Gilbert di halaman kampus. Tak berselang lama, mobil Gilbert pun tiba di halaman kampus. Gilbert pun turun dari mobil lalu menghampiri Naura."La, maaf Dady terkena macet tadi!""Maaf? Aku menunggu Dady 5 menit loh, apa cuma dapat kata maaf saja?""Lalu apa yang harus Dady lakukan agar kau memaafkan Dady?""Buat aku menjerit seperti kemarin," bisik Naura."Memang sudah tidak sakit?""Masih sedikit, tapi nanti juga akan terlupakan rasa sakitnya,""Cih, dasar gadis nakal,""Tapi Dady suka kan kalau Nola nakalin Dady?""Jangan hari ini sayang, Dady harus ke dermaga untuk cek pengiriman senjata dan barang lainya,""Dady sudah janji,""Iya tapi ini diluar rencana, nanti lusa atau weekend kita bisa lebih puas jika waktunya lama!""Tidak mau,""Nola, please Dady sibuk sekali setelah mengantar mu pulang Dady harus buru-buru ke dermaga!""Kalau begitu bawa Nola ke sa
Gadis itu seolah tidak kapok untuk terus menggodanya walaupun dihadapan orangtuanya sendiri."Iya tentu saja menjemput mu lagi,""Oke sampai jumpa besok dad,"Tawa kecil Naura seolah bisikan-bisikan manja yang membuat Gilbert terus memikirkan hari esok.Keesokan harinya Gilbert kembali menjemput Naura, dan hari ini Sabia memutuskan untuk kembali masuk kuliah."Nau, ayo masuk!""Kau sudah sembuh memangnya Bi?""Sudah, aku kan tidak mau terlalu lama diam di rumah!"Naura masuk kedalam mobil dan seperti biasa duduk dibangku belakang, Gilbert pun segera melihat Naura dari kaca spion! Kelinci kecil nakal itu malah semakin berani memakai pakaian yang semakin minim dipakainya.Tentu saja itu tidak aman untuk pagi hari Gilbert, karena di pagi hari seperti ini adalah waktu yang rawan bagi lobak importnya mudah untuk berdiri tegak seperti saat bangun tidur tadi.Tak ingin tubuh mulus Naura semakin mengganggu pikiran dipagi harinya, Gilbert langsung melihat kearah depan dan melajukan mobilnya."
Sebenarnya Naura sangat ingin sekali menginap di rumah Gilbert, tapi sayangnya Momy Lindsey tidak memberi izin karena Stanley dan Steiner sedang menginap di rumah Oma Larisha sehingga momy Lindsey akan semakin kesepian jika Naura juga menginap di rumah Gilbert.Karena terus ditelpon untuk pulang ke rumah, akhirnya Gilbert pun mengantarkan Naura pulang ke rumahnya. Setibanya di kediaman Naura, keduanya masuk untuk menemui orangtua Naura.Kebetulan Dady Domanick dan momy Lindsey baru saja tiba dimeja makan untuk makan malam bersama."Mom, aku pulang!""Nah Dad, akhirnya pulang juga ini anak,""La, jangan terus membuat Gilbert sibuk karena kau terus mengikutinya kasihan nanti dia bisa jadi duda karatan!"Kedua bola mata Gilbert memutar, seenaknya saja Domanick mengatakan jika dirinya duda karatan, padahal baru saja sudah terasah dan tidak mungkin karatan."Iya La, kau harus memberikan ruang agar Dady Bert itu bisa dekat kembali dengan bibi Leya, mereka kan serasi,"Rasanya ingin sekali N
Gilbert sudah berhasil menekan masuk setengahnya dan nyatanya meskipun ini begitu sulit, tapi lobak import Gilbert sangat menyukai saat-saat seperti ini. Tubuh Gilbert bergetar saat merasakan semakin dalam dia memasuki Naura.Sementara Naura menjerit-jerit kesakitan tapi dia nikmati sepenuh hati tanpa mengeluh sama sekali."Ah Nola, kau sangat menjepit Dady sit ah!""Oh God,""Belum masuk semua sayang tapi ini sudah sangat luar biasa Nola, ahh,""Terus Dad, masukan seluruhnya Dad lagi ah,""Iya sayang, Dady akan tekan lebih dalam lagi!"Gilbert berusaha keras dijalan yang begitu sempit kanan dan kirinya tapi ingin dia masuki seluruhnya sehingga terus menekan masuk dengan paksa, Naura semakin merasakan kesakitan luar biasa hingga Naura pun menggigit pundak Gilbert."Emtthhh ahhh Dad, panjang sekali Dad ah,"Naura merasakan miliknya sudah dipenuhi oleh lobak import milik Gilbert, dan Gilbert merasakan seluruh miliknya yang super panjang itu berhasil didesak masuk hingga seluruhnya kedal
Bibir Naura terus berbicara dari A sampai Z, meskipun ocehan Naura sangat membuatku gendang telinga Gilbert hampir meletus suaranya yang cempreng dan tanpa titik ataupun koma, Naura terus menerus mencecar Gilbert tentang Leya yang tadi datang menemuinya.Bukannya menjawab pertanyaan-pertanyaan Naura yang panjang kaki lebar, Gilbert justru tersenyum melihat bibir sensual itu menggerutu terus, semakin lama memperhatikan bibir sensual Naura justru lobak importnya semakin bereaksi.Jika tadi sempat mengempes sedikit ketika ada Leya datang, kini lobak itu semakin mengeras dan terus mengeras hingga Gilbert pun menarik pinggul Naura dengan kedua tangannya.Membuat tubuh keduanya mengikis jarak, Naura pun berhenti mengomel dan menatap wajah tenang Gilbert yang sejak tadi sama sekali tidak keberatan ketika Naura terus mengoceh terhadapnya."Kenapa berhenti mengomel? Lanjutkan Dady suka melihat bibir sensual mu ini terus bergerak-gerak saat kau mengomel,""Dad kau menyebalkan sekali!" Naura mem







