เข้าสู่ระบบSabia bergerak diatas tubuh laki-laki dengan semakin frustasi karena mempercepat gerakannya.
"Ah, ah, ah Fu ck ahh," sambil sesekali melihat kearah pintu yang sedikit terbuka karena Naura masih melihatnya dari sana. Sungguh pemandangan yang disaksikan oleh kedua mata Naura, membuat Naura semakin penasaran dengan hal yang sedang dilakukan oleh Sabia saat ini. Tubuh Naura memberikan respon lain, Naura langsung teringat lobak import Dady Gilbert, mungkinkah jika dimasukkan akan membuatnya men de sah seperti yang dilakukan Sabia? Setelah mempercepat gerakannya, Sabia dan Kaka seniornya itu berhasil mencapai puncak kenikmatannya! Naura pun buru-buru menutup pintu ruangan kelas itu begitu melihat Sabia telah selesai dengan kegiatannya bersama Kakak senior laki-laki itu Setelah membenahi pakaiannya Sabia buru-buru menemui Naura, ketika keluar ruangan kelas Sabia sudah tidak melihat Naura. Rupanya Naura kembali duduk bersama yang lainya menikmati musik Jedah jedug yang nyaring terdengar. Ditariknya tangan Naura oleh Sabia untuk dibawa ketempat yang tidak terlalu berisik, sedikit menjauh dari keramaian party. "Nau, maaf ya untuk tadi kau jadi harus melihat hal itu!" "Bi, itu pacar mu?" "Bukan, tadi kami hanya saling tertarik!" "Semudah itu?" "Hmm, please jangan katakan pada momy atau Dady ku ya!" "Tapi kenapa kau semudah itu melakukanya? Apalagi bukan dengan kekasih mu?" "Ceritanya panjang Nau, dulu saat aku baru memasuki SMA aku pernah melakukannya pertama kali dengan kekasih ku, karena itu juga aku jadi kecanduan untuk melakukan hal itu!" "Oh my God!" "Jangan-jangan kau belum pernah melakukannya Nau?" "Memang belum, dan kenapa kau tidak melakukannya lagi dengan kekasih mu itu? Kenapa malah dengan kakak senior yang baru kau kenal?" "Ayolah Ra, itu salah satu sensasinya! Aku sudah kecanduan dengan se k s, jika aku sedang ingin maka aku akan melakukannya, lagipula aku sudah putus dengan kekasih ku yang dulu jadi bebas saja! Dan kau, kau belum pernah sama sekali, apa kau tidak penasaran!" Sabia malah menertawakan Naura yang belum pernah melakukannya. "Ya penasaran! Tapi," "Tapi kau tidak berani? Ayo aku carikan laki-laki di party pasti banyak yang menginginkan mu!" "Tidak Bi, aku hanya ingin melakukannya dengan," Naura tidak berani meneruskannya. "Dengan siapa? Kau mengincar seseorang? Tidak ku sangka kau pemilih juga Nau," Naura hanya terdiam, sebenarnya masih terbayang-bayang saat mendengar suara-suara de sahan Sabia dengan kakak senior tadi, membuat Naura benar-benar ingin bertemu dengan Dady Gilbert. "Beruntung sekali laki-laki itu!" "Laki-laki itu?" "Iya laki-laki yang kau pilih untuk memberikan kesucian mu! Dia akan menjadi laki-laki paling beruntung di dunia, kau cantik dan kau masih tersegel, siap di dia?" Naura langsung gelagapan saat ditanya oleh Sabia laki-laki yang dia inginkan untuk melakukan hal itu dengannya. "Laki-laki itu ayahmu Bi, dia adalah Dady Gilbert karena hasrattku selalu membuncah ketika melihat tubuh kekarnya." Dalam hati Naura. Setelah pesta berakhir pukul 04.00 dini hari, Naura dan Sabia dijemput kembali oleh Gilbert! Sabia meminta untuk pulang ke hotel, karena besok hari libur dia ingin menemani Leya mencari rumah. "Lalu berapa hari kau akan tinggal di hotel?" "Paling satu hari Dad, mumpung libur aku ingin menemani momy cari rumah juga!" "Baiklah, nanti telpon Dady begitu kau ingin pulang ke rumah Dady oke?" "Oke Dad," Tiba di loby hotel, Sabia menggedor kaca mobil tempat Naura duduk, Naura pun membuka kaca mobilnya. "Inget Nau please ya jangan sampai keceplosan!" Sabia memberikan pesan pada Naura agar Naura jangan sampai keceplosan dan membicarakan masalah Sabia yang melakukan hal tersebut di party, apalagi memberitahu Gilbert bahwa Sabia sudah ketagihan s e k s. "Iya kau jangan khawatir tenang saja!" Setelah memberikan pesan pada Naura, Sabia pun masuk ke hotel. "Kau tidak mau pindah kedepan?" "Untuk apa?" "Akhir-akhir ini wajahmu selalu terlihat jutek ketika bersama Dady La, haruskah Dady membawamu pergi jalan-jalan?" "Dady kan sekarang sudah sibuk!" "Dady memang selalu sibuk, kau tau itu!" "Sibuk dengan bibi Leya kan?" Gilbert langsung menghela nafas panjangnya. "Ya sudah jika mau pindah duduk didepan," Gilbert pun melajukan mobilnya, sebenarnya Gilbert tidak suka jika Naura membahas masalah Leya. Karena Gilbert merasa Leya bukanlah suatu alasan untuk Naura bersikap jutek terhadapnya. Setibanya didepan rumah Domanick, Naura pun langsung turun dari mobil. Gilbert yang tidak suka Naura langsung pergi begitu saja segera mengejar Naura. "Nola tunggu dulu!" ditahannya satu lengan Naura membuat Naura berbalik lagi. "Katakan apa salah Dady? Kenapa kau mendiamkan Dady seperti ini? Kau bahkan berusaha menghindari Dady? Ada apa Nola?" Ga enak tau La dijutekin dihindarin jadi galau kan itu duda hot😄Gerakan keluar masuk jari tengah dibagian inti Naura membuat Naura tidak busa berhenti untuk men de sah dan penuh semangat. Naura yang sangat awam terhadap hal-hal seperti ini, baru merasakan kenikmatan duniawi lewat sentuhan-sentuhan yang dilakukan oleh laki-laki yang sudah dia anggap sebagai ayahnya sendiri.Nyatanya kedekatan Naura dengan Gilbert sedari Naura masih balita, tak menghalangi bagi Gilbert untuk terpikat pada tubuh sexy anak angkatnya yang gemar memberikan godaan-godaan pada Gilbert hingga Gilbert tak kuasa lagi untuk menahannya.Kedua tangan Naura memegangi rok mini yang dia kenakan karena Gilbert terlalu terburu-buru sampai-sampai hanya celana bagian dalamnya saja yang diturunkan sementara rok mininya hanya diangkat agar tidak menghalangi jalan tangannya memainkan bagian inti Naura.Terasa hangat jari tengah itu ketika berada didalam bagian inti Naura, semakin lembab hingga hasratt Gilbert semakin menggebu-gebu tidak peduli saat ini keduanya sedang berada di alam ter
Sabia pergi terlebih dahulu bersama dengan teman-temannya untuk nongkrong disalah satu cafe, sementara Naura menunggu kedatangan Gilbert di halaman kampus. Tak berselang lama, mobil Gilbert pun tiba di halaman kampus. Gilbert pun turun dari mobil lalu menghampiri Naura."La, maaf Dady terkena macet tadi!""Maaf? Aku menunggu Dady 5 menit loh, apa cuma dapat kata maaf saja?""Lalu apa yang harus Dady lakukan agar kau memaafkan Dady?""Buat aku menjerit seperti kemarin," bisik Naura."Memang sudah tidak sakit?""Masih sedikit, tapi nanti juga akan terlupakan rasa sakitnya,""Cih, dasar gadis nakal,""Tapi Dady suka kan kalau Nola nakalin Dady?""Jangan hari ini sayang, Dady harus ke dermaga untuk cek pengiriman senjata dan barang lainya,""Dady sudah janji,""Iya tapi ini diluar rencana, nanti lusa atau weekend kita bisa lebih puas jika waktunya lama!""Tidak mau,""Nola, please Dady sibuk sekali setelah mengantar mu pulang Dady harus buru-buru ke dermaga!""Kalau begitu bawa Nola ke sa
Gadis itu seolah tidak kapok untuk terus menggodanya walaupun dihadapan orangtuanya sendiri."Iya tentu saja menjemput mu lagi,""Oke sampai jumpa besok dad,"Tawa kecil Naura seolah bisikan-bisikan manja yang membuat Gilbert terus memikirkan hari esok.Keesokan harinya Gilbert kembali menjemput Naura, dan hari ini Sabia memutuskan untuk kembali masuk kuliah."Nau, ayo masuk!""Kau sudah sembuh memangnya Bi?""Sudah, aku kan tidak mau terlalu lama diam di rumah!"Naura masuk kedalam mobil dan seperti biasa duduk dibangku belakang, Gilbert pun segera melihat Naura dari kaca spion! Kelinci kecil nakal itu malah semakin berani memakai pakaian yang semakin minim dipakainya.Tentu saja itu tidak aman untuk pagi hari Gilbert, karena di pagi hari seperti ini adalah waktu yang rawan bagi lobak importnya mudah untuk berdiri tegak seperti saat bangun tidur tadi.Tak ingin tubuh mulus Naura semakin mengganggu pikiran dipagi harinya, Gilbert langsung melihat kearah depan dan melajukan mobilnya."
Sebenarnya Naura sangat ingin sekali menginap di rumah Gilbert, tapi sayangnya Momy Lindsey tidak memberi izin karena Stanley dan Steiner sedang menginap di rumah Oma Larisha sehingga momy Lindsey akan semakin kesepian jika Naura juga menginap di rumah Gilbert.Karena terus ditelpon untuk pulang ke rumah, akhirnya Gilbert pun mengantarkan Naura pulang ke rumahnya. Setibanya di kediaman Naura, keduanya masuk untuk menemui orangtua Naura.Kebetulan Dady Domanick dan momy Lindsey baru saja tiba dimeja makan untuk makan malam bersama."Mom, aku pulang!""Nah Dad, akhirnya pulang juga ini anak,""La, jangan terus membuat Gilbert sibuk karena kau terus mengikutinya kasihan nanti dia bisa jadi duda karatan!"Kedua bola mata Gilbert memutar, seenaknya saja Domanick mengatakan jika dirinya duda karatan, padahal baru saja sudah terasah dan tidak mungkin karatan."Iya La, kau harus memberikan ruang agar Dady Bert itu bisa dekat kembali dengan bibi Leya, mereka kan serasi,"Rasanya ingin sekali N
Gilbert sudah berhasil menekan masuk setengahnya dan nyatanya meskipun ini begitu sulit, tapi lobak import Gilbert sangat menyukai saat-saat seperti ini. Tubuh Gilbert bergetar saat merasakan semakin dalam dia memasuki Naura.Sementara Naura menjerit-jerit kesakitan tapi dia nikmati sepenuh hati tanpa mengeluh sama sekali."Ah Nola, kau sangat menjepit Dady sit ah!""Oh God,""Belum masuk semua sayang tapi ini sudah sangat luar biasa Nola, ahh,""Terus Dad, masukan seluruhnya Dad lagi ah,""Iya sayang, Dady akan tekan lebih dalam lagi!"Gilbert berusaha keras dijalan yang begitu sempit kanan dan kirinya tapi ingin dia masuki seluruhnya sehingga terus menekan masuk dengan paksa, Naura semakin merasakan kesakitan luar biasa hingga Naura pun menggigit pundak Gilbert."Emtthhh ahhh Dad, panjang sekali Dad ah,"Naura merasakan miliknya sudah dipenuhi oleh lobak import milik Gilbert, dan Gilbert merasakan seluruh miliknya yang super panjang itu berhasil didesak masuk hingga seluruhnya kedal
Bibir Naura terus berbicara dari A sampai Z, meskipun ocehan Naura sangat membuatku gendang telinga Gilbert hampir meletus suaranya yang cempreng dan tanpa titik ataupun koma, Naura terus menerus mencecar Gilbert tentang Leya yang tadi datang menemuinya.Bukannya menjawab pertanyaan-pertanyaan Naura yang panjang kaki lebar, Gilbert justru tersenyum melihat bibir sensual itu menggerutu terus, semakin lama memperhatikan bibir sensual Naura justru lobak importnya semakin bereaksi.Jika tadi sempat mengempes sedikit ketika ada Leya datang, kini lobak itu semakin mengeras dan terus mengeras hingga Gilbert pun menarik pinggul Naura dengan kedua tangannya.Membuat tubuh keduanya mengikis jarak, Naura pun berhenti mengomel dan menatap wajah tenang Gilbert yang sejak tadi sama sekali tidak keberatan ketika Naura terus mengoceh terhadapnya."Kenapa berhenti mengomel? Lanjutkan Dady suka melihat bibir sensual mu ini terus bergerak-gerak saat kau mengomel,""Dad kau menyebalkan sekali!" Naura mem







