LOGINSebenarnya Naura sangat ingin sekali menginap di rumah Gilbert, tapi sayangnya Momy Lindsey tidak memberi izin karena Stanley dan Steiner sedang menginap di rumah Oma Larisha sehingga momy Lindsey akan semakin kesepian jika Naura juga menginap di rumah Gilbert.
Karena terus ditelpon untuk pulang ke rumah, akhirnya Gilbert pun mengantarkan Naura pulang ke rumahnya. Setibanya di kediaman Naura, keduanya masuk untuk menemui orangtua Naura. Kebetulan Dady Domanick dan momy Lindsey baru saja tiba dimeja makan untuk makan malam bersama. "Mom, aku pulang!" "Nah Dad, akhirnya pulang juga ini anak," "La, jangan terus membuat Gilbert sibuk karena kau terus mengikutinya kasihan nanti dia bisa jadi duda karatan!" Kedua bola mata Gilbert memutar, seenaknya saja Domanick mengatakan jika dirinya duda karatan, padahal baru saja sudah terasah dan tidak mungkin karatan. "Iya La, kau harus memberikan ruang agar Dady Bert itu bisa dekat kembali dengan bibi Leya, mereka kan serasi," Rasanya ingin sekali Naura menutup mulut momy Lindsey ketika dia mengatakan jika Gilbert serasi dengan Leya. "Ayo makan dulu Bert, kita sudah lama juga tidak makan malam bersama," duduk disalah satu kursi. "Ya kebetulan aku lapar," Gilbert pun langsung bersemangat diajak makan malam bersama, maklum tadi sore tenaganya terkuras sangat banyak oleh Naura. Melihat Gilbert sangat antusias untuk iku makan malam, Naura pun paham laki-laki kekar itu pasti kelaparan karena tadi sudah berkeringat bersama tapi belum memakan makanan apapun, sejujurnya Naura juga sangat lapar sekali. Baru saja makanan tersaji diatas meja makan, Gilbert dan Naura sudah sama-sama mengambil berbagai macam makanan kepiring lalu langsung memakannya dengan lahap. Dilihatnya oleh momy Lindsey, naf su makan Naura biasanya tidak seperti sekarang, apalagi ini makan malam Naura biasanya akan makan sedikit sekali karena dia takut gemuk, tapi malam ini Naura sepertinya orang yang belum makan selama berhari-hari. Begitu juga dengan Gilbert, dengan lahapnya Gilbert memakan seluruh makanan dipiringnya, bahkan menyendok lagi makanan yang lainya. "Ini kalian berdua lagi lomba balap makan?" "Hah?" serempak. "Kau tumben sekali makan lahap seperti itu Nola," kata momy Lindsey. Ckckckck.. "Maaf mom tadi di kampus itu aktivitasnya sungguh melelahkan Nola jadi laper," Berhubung sedang makan malam bersama, Domanick jadi teringat kembali akan tugas yang dia amanatkan terhadap Gilbert beberapa waktu yang lalu. "Ngomong-ngomong apa kau sudah mendapatkan informasi tentang laki-laki yang sudah meng hi sap leher anakku, Bert?" Seketika Naura pun langsung mengambil air minum karena tenggorakannya mendadak serat, begitu juga dengan Gilbert mendadak naf su makannya hilang seketika. Tidak Gilbert sangka Domanick akan terus mengingat sosok laki-laki yang tak lain adalah dirinya, kenapa tragedi leher merah Naura itu tidak pernah dilupakan oleh Domanick. "Nah iya itu Bert, apa sudah ada kabar karena Nola tidak akan mau mengatakannya pada kami siapa laki-laki itu," Gilbert pun langsung gelagapan, sementara Naura berpikir harus menolong Gilbert dari situasi mencekam yang dihadapinya sekarang. "Mom, Dad, sudahlah kan Nola juga sudah janji tidak akan melakukan hal itu lagi," "Tidak bisa, Dady harus tau siapa laki-laki bre ng sek yang sudah melakukan itu padamu!" Baru leher merah saja Domanick langsung bersikap seperti ini, bagaimana jika Domanick mengetahui anaknya sekarang bukan hanya sudah di hi sap dileher melainkan dimana-mana. "Aku sudah putus dengan laki-laki itu kok Dad," "Apa? Putus, enak sekali laki-laki itu setelah dia melakukan itu pada leher mu dan kalian putus, katakan Nola siapa laki-laki itu?" "Nick, sepertinya akan sulit mengetahui itu karena Nola sangat menyimpan rapat rahasianya terhadap siapapun bahkan Sabia saja tidak tau," Sebenarnya Domanick sudah sangat geram ingin sekali mencengkram leher dari laki-laki itu, tapi sepertinya Naura memang tidak berbohong dia sudah putus dengan laki-laki yang melakukan itu, buktinya setelah diamati bagian lehernya tak ditemukan sedikit pun bekas merah dileher Naura. "Baik lah Nola, Dady harap itu terakhir kalinya kau berbuat seperti itu dengan laki-laki, kau harus ingat kau itu masih kecil dan Dady belum siap jika kau berbuat jauh dengan laki-laki diluaran sana!" "Berbuat jauh bagaimana Dad?" Domanick pun kesulitan menjelaskan pada Naura. "Itu loh la, jerit-jeritan diatas ranjang apalagi kalau sampai one night stand ngeri momy bayanginya!" "Mana mungkin Nola berbuat hal seperti itu, iya kan La? Kau itu anak manis, tidak mungkin melakukan hal seperti itu," Gilbert berusaha melindungi Naura. Perkataan Gilbert justru membuat Naura merasa tidak diakui dengan apa yang sudah dilakukan oleh Gilbert tadi terhadapnya, dengan isengnya Naura menggerayangi betis Gilbert dengan kakinya yang berada dikolong meja makan. Merasakan kakinya dielus-elus oleh sesuatu, Gilbert pun melorot kearah Naura bukan apa-apa jika terus diraba-raba oleh kaki Naura bisa membuat lobak import itu kembali mengeras lagi. "Benar juga kau Bert, rasanya Nola masih sangat kecil dan polos dia tidak mungkin mengerti dan paham soal seperti itu jika dia tidak bertemu laki-laki macam kita, maka akan aman saja," Ckckckck.. Perkataan Domanick membuat Gilbert semakin salah tingkah. "Benar itu, Momy setuju dengan mu Dad. La coba saja jika kau bertemu laki-laki seperti Dady ataupun Dady Bert bisa-bisa kau akan dilahapnya sampai habis!" Gilbert pun langsung menoleh kearah momy Lindsey, sebetulnya Gilbert sangat tersinggung oleh perkataan Momy Lindsey yang sebetulnya memang benar faktanya seperti itu. "Untung aku sudah pensiun," "Waw, kau yakin sudah benar-benar pensiun dan sudah tidak pernah lagi?" "Tentu saja Nick, memangnya kau dan Lindsey siang dan malam masih teratur melakukannya!" Hahaha.. Memangnya kenapa toh tubuhku masih kuat apalagi tubuh bagian bawahku, masih bisa membuat momynya anak-anak jerit-jerit dan mencakar ku!" "Dad, kau ini malu tau!" Lindsey tersenyum malu. Sementara kaki Naura terus bergerak menggesek paha Gilbert dibawah meja sana. Meskipun Gilbert sudah memberikan kode agar Naura berhenti, gadis itu sepertinya tidak takut dibikin sakit oleh lobak import yang saat ini sudah kembali mengeras seperti tongkat besi. Padahal Gilbert sudah memberikan kode agar Naura berhenti bermain-main dipahanya, tetap saja kaki jenjang Naura terus meraba-raba paha Gilbert dibawah meja sana. Setelah makan malam diatas meja tandas, Gilbert pun berpamitan pada Domanick dan Lindsey. "Aku akan pulang sekarang terimakasih atas jamuan makan malamnya Tuan Nick," "Iya sama-sama, kapan-kapan kita makan malam lagi dengan Leya dan Sabia mereka juga sekarang bagian dari kita," "La, besok Dady jemput lagi ya!" "Oh besok lagi ya Dad?" "Hah?" Naura malah semakin memancing Gilbert dengan kata-kata ambigunya. "Besok lagi kan Dad, jemputnya?"Sebenarnya Naura sangat ingin sekali menginap di rumah Gilbert, tapi sayangnya Momy Lindsey tidak memberi izin karena Stanley dan Steiner sedang menginap di rumah Oma Larisha sehingga momy Lindsey akan semakin kesepian jika Naura juga menginap di rumah Gilbert.Karena terus ditelpon untuk pulang ke rumah, akhirnya Gilbert pun mengantarkan Naura pulang ke rumahnya. Setibanya di kediaman Naura, keduanya masuk untuk menemui orangtua Naura.Kebetulan Dady Domanick dan momy Lindsey baru saja tiba dimeja makan untuk makan malam bersama."Mom, aku pulang!""Nah Dad, akhirnya pulang juga ini anak,""La, jangan terus membuat Gilbert sibuk karena kau terus mengikutinya kasihan nanti dia bisa jadi duda karatan!"Kedua bola mata Gilbert memutar, seenaknya saja Domanick mengatakan jika dirinya duda karatan, padahal baru saja sudah terasah dan tidak mungkin karatan."Iya La, kau harus memberikan ruang agar Dady Bert itu bisa dekat kembali dengan bibi Leya, mereka kan serasi,"Rasanya ingin sekali N
Gilbert sudah berhasil menekan masuk setengahnya dan nyatanya meskipun ini begitu sulit, tapi lobak import Gilbert sangat menyukai saat-saat seperti ini. Tubuh Gilbert bergetar saat merasakan semakin dalam dia memasuki Naura.Sementara Naura menjerit-jerit kesakitan tapi dia nikmati sepenuh hati tanpa mengeluh sama sekali."Ah Nola, kau sangat menjepit Dady sit ah!""Oh God,""Belum masuk semua sayang tapi ini sudah sangat luar biasa Nola, ahh,""Terus Dad, masukan seluruhnya Dad lagi ah,""Iya sayang, Dady akan tekan lebih dalam lagi!"Gilbert berusaha keras dijalan yang begitu sempit kanan dan kirinya tapi ingin dia masuki seluruhnya sehingga terus menekan masuk dengan paksa, Naura semakin merasakan kesakitan luar biasa hingga Naura pun menggigit pundak Gilbert."Emtthhh ahhh Dad, panjang sekali Dad ah,"Naura merasakan miliknya sudah dipenuhi oleh lobak import milik Gilbert, dan Gilbert merasakan seluruh miliknya yang super panjang itu berhasil didesak masuk hingga seluruhnya kedal
Bibir Naura terus berbicara dari A sampai Z, meskipun ocehan Naura sangat membuatku gendang telinga Gilbert hampir meletus suaranya yang cempreng dan tanpa titik ataupun koma, Naura terus menerus mencecar Gilbert tentang Leya yang tadi datang menemuinya.Bukannya menjawab pertanyaan-pertanyaan Naura yang panjang kaki lebar, Gilbert justru tersenyum melihat bibir sensual itu menggerutu terus, semakin lama memperhatikan bibir sensual Naura justru lobak importnya semakin bereaksi.Jika tadi sempat mengempes sedikit ketika ada Leya datang, kini lobak itu semakin mengeras dan terus mengeras hingga Gilbert pun menarik pinggul Naura dengan kedua tangannya.Membuat tubuh keduanya mengikis jarak, Naura pun berhenti mengomel dan menatap wajah tenang Gilbert yang sejak tadi sama sekali tidak keberatan ketika Naura terus mengoceh terhadapnya."Kenapa berhenti mengomel? Lanjutkan Dady suka melihat bibir sensual mu ini terus bergerak-gerak saat kau mengomel,""Dad kau menyebalkan sekali!" Naura mem
Gilbert ingin kembali berciuman dengan Naura untuk mengawali sebelum bagian intinya dia terobos sampai dalam, karena ini adalah kali pertama untuk Naura sehingga Gilbert ingin membuatnya senyaman mungkin.Bagaimana pun bagi seorang perempuan jika melakukan untuk pertama kalinya pasti rasanya akan tetap sakit, tapi jika diawali dengan hasratt wanitanya sangat tinggi maka akan mengurangi kesakitan saat melakukannya."Sayang, serius tubuhmu membuat Dady merasakan kembali seperti muda, kau sangat membuat Dady berg a i rah Nola," Gilbert menciumi leher Naura dan semakin atas untuk menjangkau bibir Naura.Tok.Tok.Tok."Tunggu sebentar nyonya Leya, saya yakin kok Tuan Gilbert ada di dalam kamarnya!" ujar pelayan yang mengantar Leya untuk menemui Gilbert.Kembali diketuknya pintu kamar itu, sehingga terpaksa Gilbert pun harus menghentikan aktivitas yang sangat menyenangkan itu."Dad, siapa itu?""Mungkin pelayan, kau tunggu disini ya!""Iya, tapi jangan lama-lama ya Dad,""Kenapa?""Udah em
Sekali lagi bocil harap lompati bab ini dan jangan coba-coba untuk mendekat area ini,. please mojok aja dipojokan oke.Kedua bola mata Naura memutar saat merasakan tangan besar Gilbert sudah menelusup masuk kedalam bagian inti miliknya, rasanya sungguh hangat dan membuat Naura lebih ingin lagi melakukannya.Dirabanya bagian inti Naura itu oleh tangan besar Gilbert, membuat Naura memejamkan kedua matanya merasakan tangan besar itu memainkan bagian intinya dengan sangat lemah lembut.Sementara Gilbert yang sudah merasakan puas meng hi sap kedua melon import Naura, akhirnya melepaskan melon import Naura.Gilbert bangun dan tak lagi menindih tubuh Naura, kedua tangan itu meraih kain penutup bagian inti Naura untuk dilepaskan. Hingga bagian inti milik Naura kini terlihat jelas dihadapan Gilbert.Tatapan kedua mata Gilbert tidak bisa berbohong, dia sudah sangat menginginkannya bahkan lobak importnya yang sejak tadi sudah mengeras semakin sulit dikendalikan ketika melihat bagian inti Naura y
Bocil melipir dulu ke pojokan jangan ngintip,!!!Setelah berpamitan pada Sabia, Gilbert buru-buru mengemudikan mobilnya untuk menjemput Naura, tak lupa dalam perjalanan Gilbert terlebih dahulu menelpon supir yang biasa menjemput Naura."Halo Tuan,""Kau dimana?""Sudah hampir sampai kampus nona Naura, Tuan!""Putar balik sekarang!""Apa? Putar balik Tuan, tapi nona Naura sudah mau pulang kuliah,""Aku yang akan jemput,""Baik Tuan kalau begitu,"Setelah menelpon supir, segera Gilbert tambah laju kendaraannya agar bisa secepatnya sampai kampus. Naura yang sudah selesai dengan kelas terakhirnya menuju halaman kampus, karena biasanya supirnya itu sudah menunggu disana.Tapi ketika sudah di halaman supir yang biasa belum datang."Tumben sekali, apa macet ya? Ya sudah aku tunggu sebentar deh," gumam Naura.Saat sedang menunggu jemputannya datang, Mr Zie datang menghampiri Naura."Siang,""Siang Mr,""Kau temannya Sabia?""Iya benar Mr, ada apa ya?""Beberapa hari ini Sabia tidak masuk kuli







