Dengan jarak sedekat ini wajah Gilbert semakin membuat Naura terpesona, gadis remaja yang semakin penasaran dengan sentuhan seorang laki-laki itu pun tak ragu-ragu mengatakan hal ini.
"Cium bibir ku dad," Gilbert memandangi bibir ranum berwarna merah dan terlihat sehalus sutra, begitu mempesona dihadapannya, mendengar perkataan Naura apalagi terasa bagian bawah Gilbert mulai tidak baik-baik dalam posisinya seperti sekarang, untung saja otak warasnya masih mampu kembali sehingga Gilbert pun segera melepaskan tangan Naura yang tadi mencengkram bajunya. Tatapan Gilbert berubah terlihat kesal karena apa yang dilakukan dan dikatakan Naura itu sangat memancing dirinya yang hampir melewati batas kemampuannya menahan diri! Gilbert segera bangun. "Jangan lakukan hal seperti ini lagi La, Dady tidak suka lelucon mu barusan!" Setelah itu Gilbert bangkit lalu meninggalkan Naura begitu saja. Bahkan hingga malam harinya, Gilbert sama sekali tidak mengajak Naura bicara. Membuat Naura merasa kesal karena diperlakukan cuek seperti itu oleh Gilbert, wajah Naura ditekuk melihat Gilbert yang sama sekali tidak menengok kearahnya. Untung saja para anggota group Limson yang masih muda-muda, datang menghampiri Naura dan mengajaknya mengobrol. Naura bersama dengan beberapa anggota group Limson pun ngobrol dan bercanda hal-hal yang seru, bahkan salah satu dari mereka ada yang memijit pundak Naura karena Naura mengeluh pegal dipundaknya. Melihat Naura tertawa cekikikan bersama para lelaki, apalagi ada yang memijat pundak Naura membuat Gilbert meradang, dia lantas menghampiri Naura. "Nola imut Dady ke tenda, kau harus tidur karena ini sudah malam!" Gilbert meraih tangan Naura, dan Naura pun melambaikan tangannya pada para anggota group Limson yang tadi mengobrol dengannya seraya langkah kakinya mengikuti Gilbert menuju tenda. "Kenapa Dady peduli padaku, tadi saja Dady cuek terhadap ku?" "Kau lapar?" "Jawab dulu!" "Dady tidak cuek Nola, Dady hanya tidak mau kau mengatakan hal itu lagi," "Hal apa? Cium bibir?" "Iya!" "Memangnya kenapa, toh aku sudah dewasa dan aku ingin berciuman dengan Dady," "Sudahlah jangan buat Dady marah lagi, Dady akan buatkan api unggun kecil untuk memanggang daging," Keduanya berjarak cukup jauh dari kerumunan para anggota group Limson, karena Gilbert tidak suka tatapan para lelaki itu pada Naura. Setelah satu daging matang, Gilbert pun hendak menyuapi Naura. "Ayo buka mulutnya!" Naura menurut kemudian membuka mulutnya, tapi Gilbert pun membelokkan suapan itu masuk kedalam mulutnya sendiri. Tentu saja hal itu membuat Naura mengerucutkan bibirnya, dia sudah lapar tapi daging matang itu malah dimakan oleh Gilbert. Ckckckck... "Kau marah? Ayolah Dady bercanda, nanti Dady panggang lagi dagingnya kali ini untuk mu!" Tapi Naura yang sudah kesal akhirnya langsung mengigit kecil leher Gilbert, membuat Gilbert meringis kecil. "Sttthh Nola," Bibir ranum dan lembut milik Naura itu menempel pada kulit leher Gilbert, membuat seluruh tubuhnya merasa seperti tersengat aliran listrik. Gigitan manja Naura membuat Gilbert benar-benar diselimuti oleh hasratt yang semakin menggebu-gebu. "Dad, kau baik-baik saja? Apa terasa sangat sakit? Perasaan aku mengigitnya pelan?" Tapi Gilbert belum bergeming dia .asih merasakan sisa-sisa sentuhan bibir Naura dikulit lehernya, terasa dingin dan meresap sempurna. "Dad!" "Iya Nola, Dady tidak apa-apa!" Tanpa Naura ketahui efek dari gigitan manja bagi seorang duda tampan kesepian seperti Gilbert, adalah perbuatan fatal! Gilbert saat ini sangat kesulitan mengendalikan dirinya, apalagi selama belasan tahun dia tidak pernah lagi bersentuhan dengan wanita manapun terkecuali Naura yang selalu menyentuhnya. "Dady harus menemui para anggota, kau makan dan istirahat lah ditenda!" Gilbert meninggalkan Naura menemui para anggota group Limson untuk menetralkan tubuhnya dari gigitan tadi. Disaat yang sama seorang mata-mata yang diperintahkan Gilbert untuk menyelidiki kasus penyerangan dan penculikan orangtua Lindsey, datang menemui Gilbert. "Tuan, aku sudah mendapatkan informasi tentang siapa dalang dibalik penyerangan group Limson, dan penyekapan Tuan Domanick serta istri dan kedua anaknya!" "Siapa dia?" "Dia adalah Tuan Jazz, orang yang berada dibalik terbentuknya group mafia bernama Salvator! Orang yang anda cari selama ini Tuan," Setelah sekian lama Jazz menghilang bagaikan ditelan bumi, rupanya dia kembali untuk menghancurkan group Limson! Selama ini Domanick dan Gilbert mencari keberadaan Jazz untuk menuntut balas atas kematian istrinya Gilbert. Tak disangka, ternyata dia datang sendiri. Amarah Gilbert semakin memuncak ketika mengetahui penyerangan ini juga didalangi oleh Jazz, kedua tangan Gilbert mengepal! darahnya bergejolak dan ingin secepatnya menghabisi Jazz. "Dia sudah menyebabkan istri ku mati secara tragis, aku akan menghabisinya dengan kedua tangan ku sendiri!" "Tuan kita harus hati-hati menghadapi orang seperti Jazz! Dia saja mampu membuat sebagian anggota group Limson berkhianat, itu artinya dia bukan lawan sembarangan, dia bergerak dalam diam tapi mematikan!" "Kau benar, aku tidak akan menyia-nyiakan kedatangannya kali ini! Lalu dimana orang tua dan adik-adiknya Naura disekap?" "Beberapa informan sudah disebar, ada satu tempat yang tidak bisa mereka tembus untuk menyelinap masuk Tuan, sementara diseluruh tempat milik Jazz telah didatangi oleh para informan kita dan tidak ada Tuan Nick disana!" "Dimana itu?" "Mansion mewah miliknya, Tuan! Aku memiliki feeling, orangtua nona Naura disekap di mansion yang dijaga ketat itu!" Naura yang sejak tadi mendengarkan pembicaraan Gilbert dengan seorang mata-matanya! Melihat wajah tegang Gilbert dan terlihat kedua matanya berkaca-kaca. "Mungkinkah Dady Gilbert tidak bisa melupakan aunty Emilia? Baru kali ini aku melihat kedua matanya memerah seperti itu?" Gumam Naura. Naura memilih untuk masuk kedalam tenda dan merebahkan tubuhnya! Sebenarnya dibalik dia yang ceria saat ini, Naura sangat khawatir akan keselamatan orangtua dan adik-adiknya! "Nola rindu kalian! Bersabarlah, kami akan menyelamatkan kalian mom, dad, Stanley, Steiner kakak menyayangi kalian!" Tak terasa air mata menetes disudut mata Naura, disaat sedang menangis Gilbert membuka resleting tenda lalu masuk kedalam. Naura pun buru-buru menghapus air matanya. "Kau menangis?" Naura menggelengkan kepalanya lalu tidur membelakangi Gilbert, namun Gilbert pun berusaha melihat wajah Naura. "Hei, jangan khawatir kita akan menyelamatkan mereka! Kau percaya kan pada ku?" "Hmm aku percaya, Dady tidurlah disamping ku!" "Dady akan begadang malam ini," "Aku kedinginan Dad," Naura terlihat mengigil. Dibukanya jaket yang dikenakan oleh Gilbert untuk menutupi tubuh Naura. "Kurang hangat dad, masih dingin," Gilbert pun tidur disamping Naura, lalu tubuh Naura pun mendekat untuk mencari kehangatan pada tubuh kekar Gilbert. "Peluk ya dad, agar aku merasa hangat boleh kan?" Ingin sekali Gilbert menolak permintaan Naura karena dipeluk oleh Naura, sudah pasti akan membuatnya susah payah berjuang melawan gejolak hasrattnya. Tapi tidak tega juga membiarkan Naura mengigil kedinginan.Mendengar dari nada bicara Jazz yang ketar-ketir para pengkhianat group Limson yang sekarang ini menjadi anggota group Salvator, langsung menengok kebelakang."Ada apa?" tanya seorang anggota."Sepertinya Tuan Jazz mengalami kekalahan,""Apa maksudmu?""Dia tidak memberikan bayaran kita dan sekarang dia sedang bersembunyi dari kejaran group Limson!"Mereka yang mendengar hal itu segera menengok kebelakang mobil, benar saja beberapa mobil berwarna hitam milik Gilbert dan anggota group Limson yang lain mengejar para pengkhianat itu."Sit, cepat tambah kecepatan!" teriak salah seorang anggota.Sementara Gilbert tengah menikmati saat-saat menyenangkan bagi dirinya, yaitu berburu para pengkhianat sampai ke lubang semut pun akan Gilbert kejar.Disebuah jalanan sepi, Gilbert memberikan instruksi untuk menyerang para anggota Salvator tersebut! Akhirnya semua mobil kompak membuka kaca jendela mereka dan mulai menembaki musuh yang ada didepan mereka.Tak ingin mati sia-sia para anggota Salvator
Akhirnya taxi memasuki halaman kediaman Domanick yang telah cukup lama ditinggalkan akibat Jazz memporak-porandakan group Limson dengan cara yang licik, kini Naura bisa kembali ke rumah yang selama ini menjadi tempat dirinya serta orang-orang terkasih menghabiskan banyak waktu."Akhirnya aku kembali ke rumah!" teriak Naura.Ketiganya masuk kedalam rumah dan langsung bertemu dengan Domanick, Lindsey, Stanley, Steiner."Nola, momy!" Domanick pun sampai berkaca-kaca karena masih bisa diberikan kesempatan untuk tetap hidup dan berkumpul kembali dengan orang-orang terkasihnya.Mereka semua menumpahkan segala rasa rindu, dengan saling memeluk dan saling menghapus air mata. Melihat pemandangan itu, Gilbert pun memilih untuk meninggalkan keluarga yang tengah bahagia tersebut.Setelah merasa bahwa keadaan cukup aman, Gilbert memerintahkan pada anak buahnya untuk mengabarkan Britney, Bright, dan Tuan Tan bahwa keadaan sudah membaik dan mereka bisa keluar dari tempat persembunyiannya masing-masi
Saat dalam perjalanan ke rumah mereka, Naura tidak ada henti-hentinya tersenyum dan menatap wajah Gilbert dari jarak dekat.Gilbert pun balas menatap wajahnya dan mendadak Gilbert menjadi salah tingkah akibat ulah Naura yang terus memandanginya."Hei lihat kedepan saja!""Kenapa, aku lebih suka memandangi wajah Dady dibandingkan melihat kedepan," bisik Naura.Gilbert pun tersenyum malu pada Naura, gadis cantik itu secara perlahan membuat Gilbert merasakan percikan-percikan sebuah rasa yang dia rasakan ketika dia muda dulu.Perasaan membahagiakan dan perasaan sangat tertarik membuat Gilbert pun balas menatap wajah Naura."Dad, terimakasih sudah menyelamatkan orangtua dan kedua adikku!" bisik Naura ditelinga Gilbert yang disertai kecu pan manis didekat telinga Gilbert."Stth," Gilbert memejamkan kedua matanya saat suara manja dan serak Naura mengayun indah digendang telinganya.Apalagi kecu pan singkat itu membuat semua bulu kuduk Gilbert berdiri tegak merasakan sensasi yang membuatnya
Jazz dan satu anak buahnya yang menggiring Domanick untuk ikut bersamanya sangat ketakutan anggota group Limson bisa menembus pertahanan terakhir group Salvator.Gilbert berlari dan terus menembak satu persatu anggota Salvator yang menghalangi jalannya menuju sumber teriakan Lindsey.Hingga akhirnya, seluruh anggota Salvator yang menghalangi langkah kaki Gilbert berhasil dia singkirkan!"Kau tidak akan berhasil membawa ku Jazz," Domanick tersenyum picik."Tutup mulutmu!""Takdir hidup mu itu selalu kalah dariku jadi jangan berharap kali ini kau akan menang!""Diam!" Jazz menempelkan pistol dikepala Domanick.Membuat Jazz dan Domanick berhenti berjalan begitu juga anak buah Jazz yang melihat Jazz sudah diujung emosi yang tidak bisa dia kendalikan akibat diolok-olok Domanick."Bos jangan tembak dia satu-satunya yang bisa meloloskan kita!" sambil terus waspada.Akhirnya Gilbert dan beberapa anggota group Limson tiba ditempat Jazz dan Domanick berdiri saat ini.Prok.Prok.Prok."Rupanya
Tanpa menunggu punggung Gilbert menghilang dari pandangannya! Naura segera menutup pintu kamar hotel itu lalu menguncinya.Tanpa disadari oleh Naura, sejak tadi Omanya menatap penuh curiga ketika Naura berbalik setelah mengunci pintu kamar hotel, Nyonya Larisha sudah berdiri didekat Naura."Astaga Oma, bikin jantung ku mau copot saja,"Oma jadi curiga terhadap mu,"Deg..Jantung Naura berpacu secepat mesin waktu. Naura sudah berpikiran bahwa Omanya itu mengetahui perasaannya kepada Gilbert."Cu-curiga apa Oma?""Curiga jika kau lebih menyayangi Dady Gilbert mu itu dibandingkan dengan Oma,"Huhh..Naura pun menghembuskan nafas panjangnya, dia merasa aman ternyata Nyonya Larisha tidak mengetahui perasaan cintanya terhadap Gilbert."Tentu saja aku lebih menyayangi Oma,""Tapi wajahmu sangat terlihat sedih bila ditinggalkan oleh Gilbert, sementara jika aku tidak didekat mu wajah mu tidak sedih Nola,""Ah sudahlah itu hanya perasaan orang yang sudah tua, jadi bawaannya sensitif! Percayalah
Tok.Tok.Tok.Dengan tenang tanpa memberikan efek suara apapun, Gilbert mengetuk pintu penginapan tempat persembunyian kelima anggota Salvator yang tersisa.Sementara kedua anggota group Limson sudah bersiap disamping kiri dan kanan dengan memegang pistol yang sudah mereka isi dengan peluru.Didalam penginapan, ketiga orang anggota group Salvator itu baru saja membalut luka bekas tembakan ditubuh kedua temannya akibat baku tembak dengan Gilbert. Satu orang yang mendengar pintu diketuk pun, segera berjalan untuk menghampiri pintu guna melihat siapa yang mengetuk pintu.Tapi belum sempat satu orang itu mengintip dari pintu yang memiliki sedikit lubang untuk mengintip siapa yang datang, tendangan kaki Gilbert sudah membuat pintu penginapan itu roboh dan menimpa tubuh satu anggota Salvator.Dor.Dor.Dor.Kedua anggota group Limson langsung masuk dan melakukan penyerangan, sehingga para anggota Salvator yang tidak menyangka tempat persembunyian mereka akan terlacak oleh group Limson kura