Tanpa menunggu punggung Gilbert menghilang dari pandangannya! Naura segera menutup pintu kamar hotel itu lalu menguncinya.
Tanpa disadari oleh Naura, sejak tadi Omanya menatap penuh curiga ketika Naura berbalik setelah mengunci pintu kamar hotel, Nyonya Larisha sudah berdiri didekat Naura. "Astaga Oma, bikin jantung ku mau copot saja, "Oma jadi curiga terhadap mu," Deg.. Jantung Naura berpacu secepat mesin waktu. Naura sudah berpikiran bahwa Omanya itu mengetahui perasaannya kepada Gilbert. "Cu-curiga apa Oma?" "Curiga jika kau lebih menyayangi Dady Gilbert mu itu dibandingkan dengan Oma," Huhh.. Naura pun menghembuskan nafas panjangnya, dia merasa aman ternyata Nyonya Larisha tidak mengetahui perasaan cintanya terhadap Gilbert. "Tentu saja aku lebih menyayangi Oma," "Tapi wajahmu sangat terlihat sedih bila ditinggalkan oleh Gilbert, sementara jika aku tidak didekat mu wajah mu tidak sedih Nola," "Ah sudahlah itu hanya perasaan orang yang sudah tua, jadi bawaannya sensitif! Percayalah aku sangat menyayangimu Oma," Naura pun memeluk Nyonya Larisha, tanpa Omanya itu tau bahwa Naura bahkan tergila-gila pada Gilbert. Di markas group Limson, semua anggota sudah bersiap untuk melakukan penyerangan, sesuai dengan perintah Gilbert mereka akan menyerang dari segala arah. Kendaraan anggota group Limson sudah satu persatu melaju menuju kediaman Jazz yang dijaga oleh anggota group Salvator meskipun tidak sebanyak biasanya. Malam ini Jazz tengah tertidur lelap di kediaman, dia berharap besok sudah mendapatkan kabar baik dari para anggota group Salvator yang dia kirim ke Hongkong. Tanpa dia ketahui kesialan tengah mengintai tidur lelapnya. Sleep.. Sleep.. Satu persatu anggota yang berjaga di kediaman Jazz bagian depan terkena peluru dari anggota sniper group Limson yang sudah mulai menyerang. Gilbert terus memberikan aba-aba untuk tim sniper kembali menembak! "Ada penyerang!" teriak anggota group Salvator sebelum akhirnya dia tumbang terkena peluru. "Masuk dari semua sisi! Sniper support dari belakang" perintah Gilbert. "Baik!" Semua anggota group Limson menyerbu dari sisi kanan, kiri, depan dan belakang untuk mengepung kediaman Jazz. Sementara tim sniper berada dibelakang untuk membantu penyerangan lewat jarak jauh. Tapi teriakan anggota group salvator tadi telah memancing anggota group Salvator yang tengah berada didalam segera keluar dari dalam kediaman mewah milik Jazz. Para anggota Salvator yang berada didalam langsung berhamburan keluar dan terlibat baku tembak dengan anggota group Limson yang sudah bersiap menumpas mereka. "Tembak!" Teriakan dan suara tembakan dimana-mana membuat Domanick dan Lindsey yang sudah tertidur dengan kondisi masih terikat seperti awal keduanya ditawan oleh Jazz, segera membangunkan kedua anak kembar mereka. "Sayang kau dengar itu?" "Iya, sepertinya anggota group Limson akan menyelamatkan kita!" "Lalu bagaimana sayang? Rumah ini sangat luas, apa bisa Gilbert atau yang lainnya menemukan kita?" tanya Lindsey. "Mom, dad kita harus bisa keluar dari ruangan terkutuk ini!" ujar Steiner. "Apa kau waras? Keluar dari sini bagaimana caranya? Berteriak? Ruangan ini bahkan kedap suara, sedangkan tangan dan kaki kita diikat oleh rantai seperti hewan peliharaan!" kesal Stanley. "Anak-anak kalian harus yakin, sekarang kita ke dekat pintu kalian bantu Dady memukul-mukul pintu dengan kaki kita!" "Cepat anak-anak, salah satu anggota group Limson pasti bergerak kearah sini!" kata Lindsey. "Baik mom," serempak. Domanick, Stanley, Steiner pun bergerak dengan cara menggeser-geser tubuh mereka agar kaki terikat mereka bisa menyentuh pintu dan mereka tendang-tendang secara bersamaan. Bug. Bug. Ketiganya kompak menendang-nendang pintu memberikan kode pada anggota group Limson yang sedang berusaha menyelamatkan mereka. Jumlah group Salvator kalah banyak dengan jumlah group Limson yang saat ini menyerang habis-habisan kediaman Jazz itu hingga porak poranda. "Tuan, cepat bangun!" salah satu anggota group Salvator bergegas naik membangunkan Jazz yang sedang tertidur lelap. "Tuan," Tapi Jazz yang sudah bermimpi indah tengah bermain dengan tubuh Naura, sangat sulit untuk dibangunkan. "Aku rasa jika memberinya sedikit bau mungkin Tuan Jazz akan bangun!" gumam salah satu anggota Salvator yang sejak tadi berusaha membangunkan Jazz dari tidurnya. Dibukanya kaos kaki milik anggota group Salvator itu untuk kemudian didekatkan kehidung Jazz! "Emm Naura kau cantik-cantik tapi kok kakimu bau telur busuk," Jazz mengigau. Semakin lama kaos kaki itu diletakan dihidung Jazz, semakin Jazz tidak sanggup melanjutkan berlama-lama dialam mimpi indahnya bersama Naura. Begitu melihat Jazz sudah hampir terbangun buru-buru kaos kaki itu disingkirkan dari hidung Jazz oleh anggota group Salvator! Uee... Seketika Jazz langsung terbangun dan merasakan perutnya sangat mual. "Kau, kenapa di kamarku?" "Tuan, kita diserang habis-habisan oleh group Limson!" "Apa kau bercanda? Atau kau bermimpi? Ini tidak mungkin, group Limson berada di Hongkong bahkan anggota kita sudah aku kirim ke sana untuk menyerang mereka!" teriak Jazz.. Dor. Dor. Tetapi bunyi tembakan itu membuat Jazz tercengang, karena benar kediamannya diserang. "Sit!!! Dasar bodoh!" Jazz segera beringsut dari kasur dan mengeluarkan tali untuk kabur melewati jendela. "Tuan percuma kita lewat jendela, group Limson mengepung dari segala arah!" "Gilbert sialan! Be de bah satu itu harusnya aku habisi dia lebih dulu! Cepat kau ikut aku ke ruangan Domanick sebelum mereka lebih dulu menemukannya. Jazz dan satu orang anggota Salvator bergegas menuju ruangan tempat dia menjadikan Domanick sebagai tawanan! Sementara Gilbert semakin menggila tidak ada sedikitpun ampun bagi para anggota Salvator. " Katakan dimana Jazz menyembunyikan Tuanku Domanick?" "Lebih baik aku mati daripada aku harus berkhianat pada Tuan Jazz," Sejak tadi tidak ada satupun anggota Salvator yang mau membuka mulut mereka untuk mengatakan ruangan tempat Domanick disekap. Dor. Dor. "Aku kabulkan!" kata Gilbert yang tak ragu untuk menembak orang tersebut. Segera Gilbert meninggalkan pertempuran kedua group itu untuk menyisir seluruh ruangan kediaman Jazz yang sangat luas dengan terdiri dari banyaknya ruangan. Bug.. Bug.. Domanick dan kedua anaknya masih terus menendang-nendang pintu agar Gilbert atau siapapun bisa menemukan mereka didalam sini. Klek.. Pintu dibuka dan binar bahagia telah menghiasi wajah Domanick dan yang lainnya. Tapi senyum mereka tetiba berubah saat melihat rupanya Jazz dan satu anak buahnya yang masuk. Ditariknya tubuh Domanick dan dipaksa berdiri oleh Jazz untuk meloloskan dia agar terlepas dari jerat anggota group Limson. "Dasar tidak punya nyali? Kau takut?" "Diam kau Nick!" Domanick digiring mengikuti Jazz dan anak buahnya. "Hei jangan bawa Dady ku!" teriak kedua anak Domanick. Lindsey pun berteriak histeris saat Domanick dibawa paksa oleh Jazz dan anak buahnya. Teriakan Lindsey dan kedua anak Domanick membuat Gilbert dapat mendengarnya walaupun terdengar kecil ke tempat dimana Gilbert berada. "Tolong!" Lindsey berteriak. Segera Gilbert berlari kearah sumber suara.Mendengar dari nada bicara Jazz yang ketar-ketir para pengkhianat group Limson yang sekarang ini menjadi anggota group Salvator, langsung menengok kebelakang."Ada apa?" tanya seorang anggota."Sepertinya Tuan Jazz mengalami kekalahan,""Apa maksudmu?""Dia tidak memberikan bayaran kita dan sekarang dia sedang bersembunyi dari kejaran group Limson!"Mereka yang mendengar hal itu segera menengok kebelakang mobil, benar saja beberapa mobil berwarna hitam milik Gilbert dan anggota group Limson yang lain mengejar para pengkhianat itu."Sit, cepat tambah kecepatan!" teriak salah seorang anggota.Sementara Gilbert tengah menikmati saat-saat menyenangkan bagi dirinya, yaitu berburu para pengkhianat sampai ke lubang semut pun akan Gilbert kejar.Disebuah jalanan sepi, Gilbert memberikan instruksi untuk menyerang para anggota Salvator tersebut! Akhirnya semua mobil kompak membuka kaca jendela mereka dan mulai menembaki musuh yang ada didepan mereka.Tak ingin mati sia-sia para anggota Salvator
Akhirnya taxi memasuki halaman kediaman Domanick yang telah cukup lama ditinggalkan akibat Jazz memporak-porandakan group Limson dengan cara yang licik, kini Naura bisa kembali ke rumah yang selama ini menjadi tempat dirinya serta orang-orang terkasih menghabiskan banyak waktu."Akhirnya aku kembali ke rumah!" teriak Naura.Ketiganya masuk kedalam rumah dan langsung bertemu dengan Domanick, Lindsey, Stanley, Steiner."Nola, momy!" Domanick pun sampai berkaca-kaca karena masih bisa diberikan kesempatan untuk tetap hidup dan berkumpul kembali dengan orang-orang terkasihnya.Mereka semua menumpahkan segala rasa rindu, dengan saling memeluk dan saling menghapus air mata. Melihat pemandangan itu, Gilbert pun memilih untuk meninggalkan keluarga yang tengah bahagia tersebut.Setelah merasa bahwa keadaan cukup aman, Gilbert memerintahkan pada anak buahnya untuk mengabarkan Britney, Bright, dan Tuan Tan bahwa keadaan sudah membaik dan mereka bisa keluar dari tempat persembunyiannya masing-masi
Saat dalam perjalanan ke rumah mereka, Naura tidak ada henti-hentinya tersenyum dan menatap wajah Gilbert dari jarak dekat.Gilbert pun balas menatap wajahnya dan mendadak Gilbert menjadi salah tingkah akibat ulah Naura yang terus memandanginya."Hei lihat kedepan saja!""Kenapa, aku lebih suka memandangi wajah Dady dibandingkan melihat kedepan," bisik Naura.Gilbert pun tersenyum malu pada Naura, gadis cantik itu secara perlahan membuat Gilbert merasakan percikan-percikan sebuah rasa yang dia rasakan ketika dia muda dulu.Perasaan membahagiakan dan perasaan sangat tertarik membuat Gilbert pun balas menatap wajah Naura."Dad, terimakasih sudah menyelamatkan orangtua dan kedua adikku!" bisik Naura ditelinga Gilbert yang disertai kecu pan manis didekat telinga Gilbert."Stth," Gilbert memejamkan kedua matanya saat suara manja dan serak Naura mengayun indah digendang telinganya.Apalagi kecu pan singkat itu membuat semua bulu kuduk Gilbert berdiri tegak merasakan sensasi yang membuatnya
Jazz dan satu anak buahnya yang menggiring Domanick untuk ikut bersamanya sangat ketakutan anggota group Limson bisa menembus pertahanan terakhir group Salvator.Gilbert berlari dan terus menembak satu persatu anggota Salvator yang menghalangi jalannya menuju sumber teriakan Lindsey.Hingga akhirnya, seluruh anggota Salvator yang menghalangi langkah kaki Gilbert berhasil dia singkirkan!"Kau tidak akan berhasil membawa ku Jazz," Domanick tersenyum picik."Tutup mulutmu!""Takdir hidup mu itu selalu kalah dariku jadi jangan berharap kali ini kau akan menang!""Diam!" Jazz menempelkan pistol dikepala Domanick.Membuat Jazz dan Domanick berhenti berjalan begitu juga anak buah Jazz yang melihat Jazz sudah diujung emosi yang tidak bisa dia kendalikan akibat diolok-olok Domanick."Bos jangan tembak dia satu-satunya yang bisa meloloskan kita!" sambil terus waspada.Akhirnya Gilbert dan beberapa anggota group Limson tiba ditempat Jazz dan Domanick berdiri saat ini.Prok.Prok.Prok."Rupanya
Tanpa menunggu punggung Gilbert menghilang dari pandangannya! Naura segera menutup pintu kamar hotel itu lalu menguncinya.Tanpa disadari oleh Naura, sejak tadi Omanya menatap penuh curiga ketika Naura berbalik setelah mengunci pintu kamar hotel, Nyonya Larisha sudah berdiri didekat Naura."Astaga Oma, bikin jantung ku mau copot saja,"Oma jadi curiga terhadap mu,"Deg..Jantung Naura berpacu secepat mesin waktu. Naura sudah berpikiran bahwa Omanya itu mengetahui perasaannya kepada Gilbert."Cu-curiga apa Oma?""Curiga jika kau lebih menyayangi Dady Gilbert mu itu dibandingkan dengan Oma,"Huhh..Naura pun menghembuskan nafas panjangnya, dia merasa aman ternyata Nyonya Larisha tidak mengetahui perasaan cintanya terhadap Gilbert."Tentu saja aku lebih menyayangi Oma,""Tapi wajahmu sangat terlihat sedih bila ditinggalkan oleh Gilbert, sementara jika aku tidak didekat mu wajah mu tidak sedih Nola,""Ah sudahlah itu hanya perasaan orang yang sudah tua, jadi bawaannya sensitif! Percayalah
Tok.Tok.Tok.Dengan tenang tanpa memberikan efek suara apapun, Gilbert mengetuk pintu penginapan tempat persembunyian kelima anggota Salvator yang tersisa.Sementara kedua anggota group Limson sudah bersiap disamping kiri dan kanan dengan memegang pistol yang sudah mereka isi dengan peluru.Didalam penginapan, ketiga orang anggota group Salvator itu baru saja membalut luka bekas tembakan ditubuh kedua temannya akibat baku tembak dengan Gilbert. Satu orang yang mendengar pintu diketuk pun, segera berjalan untuk menghampiri pintu guna melihat siapa yang mengetuk pintu.Tapi belum sempat satu orang itu mengintip dari pintu yang memiliki sedikit lubang untuk mengintip siapa yang datang, tendangan kaki Gilbert sudah membuat pintu penginapan itu roboh dan menimpa tubuh satu anggota Salvator.Dor.Dor.Dor.Kedua anggota group Limson langsung masuk dan melakukan penyerangan, sehingga para anggota Salvator yang tidak menyangka tempat persembunyian mereka akan terlacak oleh group Limson kura