Jazz dan satu anak buahnya yang menggiring Domanick untuk ikut bersamanya sangat ketakutan anggota group Limson bisa menembus pertahanan terakhir group Salvator.
Gilbert berlari dan terus menembak satu persatu anggota Salvator yang menghalangi jalannya menuju sumber teriakan Lindsey. Hingga akhirnya, seluruh anggota Salvator yang menghalangi langkah kaki Gilbert berhasil dia singkirkan! "Kau tidak akan berhasil membawa ku Jazz," Domanick tersenyum picik. "Tutup mulutmu!" "Takdir hidup mu itu selalu kalah dariku jadi jangan berharap kali ini kau akan menang!" "Diam!" Jazz menempelkan pistol dikepala Domanick. Membuat Jazz dan Domanick berhenti berjalan begitu juga anak buah Jazz yang melihat Jazz sudah diujung emosi yang tidak bisa dia kendalikan akibat diolok-olok Domanick. "Bos jangan tembak dia satu-satunya yang bisa meloloskan kita!" sambil terus waspada. Akhirnya Gilbert dan beberapa anggota group Limson tiba ditempat Jazz dan Domanick berdiri saat ini. Prok. Prok. Prok. "Rupanya beginilah tingkah seekor kucing yang memaksa menjadikan dirinya sebagai singa, dengan menodong orang yang tangan dan kakinya terikat?" Gilbert mendekati Jazz. Seketika Jazz dan satu anak buahnya pun semakin panik, dia tidak tau harus berbuat apa kali ini! Dilihatnya anggota group Limson sudah berjejer dibelakang Gilbert. "Jangan mendekat atau aku tembak kepala Tuan mu ini!" ancam Jazz. Gilbert malah tertawa terbahak-bahak melihat wajah ketakutan Jazz yang membuatnya merasa terhibur. "Jazz, Jazz kau sebut kau itu ketua group mafia? Kau bahkan tidak berani bertarung dengan ku satu lawan satu! Jadi sebelum kesabaran ku habis letakan senjata mu!" teriak Gilbert, tulang pipi Gilbert sudah mengeras dan dia sudah tidak sabar ingin menghabisi Jazz. "Kalian semua yang letakan senjata kalian! Jika tidak aku akan menembak kepala Domanick, aku tidak main-main Bert!" Satu anak buah group Salvator pun ikut menodong kepala Domanick. "Sit," umpat Gilbert. "Kau tidak mau kan Domanick mati?" Jazz kali ini berlindung dibalik tubuh Domanick sementara pistol itu tetap menempel dikulit kepala belakang Domanick. Mau tidak mau Gilbert meletakkan senjatanya karena posisi Jazz berlindung dibalik tubuh Domanick. Jazz perlahan mundur terus menjauh dan Gilbert tetap perlahan mengikuti langkah kaki Jazz yang menjadikan Domanick sebagai pelindungnya. Hingga tibalah Jazz di salah satu pintu menuju ruangan bawah tanah, tempat terakhir yang bisa mengeluarkannya dari kediamannya yang sudah dikepung habis oleh anggota group Limson. Anak buah group Salvator akhirnya membukakan pintu menuju ruangan bawah tanah tersebut dan Jazz serta satu anak buahnya itu, masuk kedalam pintu ruangan bawah tanah setelah mendorong tubuh. Domanick. "Tuan," buru-buru Gilbert mengambil kapak besar yang ada didinding kediaman Jazz untuk memotong rantai yang sudah mengikat tangan dan kaki Domanick. "Yang lain cepat buka pintu itu!" teriak Gilbert. "Aku yakin itu ruangan bawah tanah Bert, kita tidak tau tembus kemana ruangan bawah tanah itu!" ujar Domanick. Benar saja beberapa anggota group Limson melakukan pengejaran untuk menangkap Jazz dengan masuk ke pintu bawah tanah tersebut! Mereka menyusuri lorong bawah tanah yang ternyata cukup panjang! Keluar dari ruangan bawah tanah itu, ternyata tembus ke sebuah toko minimarket yang ternyata dibangun sebagai pintu rahasia Jazz jika dalam keadaan darurat. Sialnya petugas mini market tersebut malah tidak mau membuka mulut kemana Jazz dan anak buahnya itu pergi! Sampai disini, group Limson kehilangan jejak keberadaan Jazz dan satu anggota Salvator. Tapi mereka akhirnya berhasil membebaskan Domanick, Lindsey, dan kedua anaknya. Dalam perjalanan menuju kediaman Domanick, Gilbert masih belum tenang karena dia belum bisa menangkap Jazz. "Tuan, bagaimana? Jazz dan satu anak buahnya berhasil kabur, belum lagi anggota group Salvator yang berada di Hongkong jumlahnya masih cukup banyak!" "Tenanglah, kita pasti bisa menemukannya! Aku akan sebar sebanyak-banyaknya informan untuk bisa mengetahui posisi Jazz, aku yakin para anggota Salvator pasti akan tiba di negara ini setelah mereka tidak mendapatkan kita di sana!" "Dan kau akan menaruh orang di bandara, Tuan?" "Iya, karena itu pastikan senjata dan peluru kita dalam jumlah yang aman, kita akan segera menyerang dan menangkap Jazz!" "Baik Tuan!" "Aku akan turun disini!" "Anda mau kemana Tuan?" "Aku akan jemput Naura dan Omanya pulang ke rumah, mereka pasti senang karena Tuan Domanick, Nyonya Lindsey dan tuan muda Stanley, Steiner telah berhasil kita bebaskan!" "Baik Tuan! Berhati-hati lah!" ujar salah satu anggota group Limson. Gilbert akhirnya turun dari mobil lalu memilih menggunakan taxi untuk menjemput Naura dan Nyonya Larisha. Setibanya di hotel Gilbert segera mengetuk-ngetuk pintu, tapi dari sini Gilbert iseng ingin menguji kesigapan Naura. Naura dan Nyonya Larisha ketakutan mereka takut kalau yang mengetuk pintu adalah group Salvator! Naura pun segera meraih pistol untuk berjaga-jaga. "Nola, hati-hati," "Oma dibelakang Nola saja, Nola akan intip dulu untuk melihat siapa yang datang!" Naura dan Nyonya Larisha berjalan kedekat pintu, dari lubang kecil pintu Naura melihat keluar kamar hotel untuk mengetahui siapa diluar, tapi ternyata kosong tidak ada orang. "Bagaimana Nola?" "Kosong Oma, mungkin hanya orang iseng," "Ya sudah kita kembali saja ke ranjang," kata Nyonya Larisha. Tok. Tok. Tapi pintu kembali diketuk, dan Naura sudah yakin bahwa itu adalah anggota Salvator yang akan menyerangnya. "Oma, aku akan membuka pintu dan akan langsung menembak, Oma pokoknya jangan jauh-jauh dari Nola," "Tapi bagaimana jika kau kenapa-kenapa?" "Oma, darahku mengalir darah mafia terbesar di negara ini, aku tidak akan kenapa-kenapa," "Nola, berhati-hati lah Oma takut!" Naura langsung membuka pintu dengan cepat dan menodongkan pistol, tapi pistol belum sempat ditembakkan Gilbert sudah menekuk tangan Naura lalu mengambil pistol dari tangan Naura dengan secepat kilat. "Dady!" Naura langsung memeluk erat Gilbert setelah melihat ternyata Gilbert orang yang datang. "Eh eh eh Nola lepas-lepas! Kau tidak boleh memeluk Gilbert seperti itu walau bagaimanapun kalian tidak sedarah!" ujar Nyonya Larisha. "Memangnya kenapa Oma?" "Pokoknya tidak boleh, bisa-bisa ada yang terbangun akibat tubuhmu menempel begitu!" "Oma mu benar Nola, jangan lagi memelukku seperti barusan!" Karena tidak mau Omanya sampai tau kalau sebenarnya memang Naura menaruh hati pada Gilbert, akhirnya Naura pun patuh dan melepaskan pelukannya dari tubuh Gilbert. "Bagus Nola, kau cukup sigap!" "Dasar Dady iseng, awas ya nanti Nola balas loh," goda Naura. "Bert bagaimana?" "Mari kita pulang Nyonya Risha, Tuan Nick dan yang lainnya sudah menunggu anda dan Naura!" "Kau berhasil Bert?" "Belum berhasil nyonya, karena Jazz berhasil melarikan diri!" "Itu tidak penting, yang penting kau sudah berhasil membawa pulang anak, menantu dan kedua cucu laki-laki ku dengan selamat, terimakasih banyak Bert!" "Oma ayo kita pulang, Dady pasti sudah sangat merindukan kita!" "Iya Nola!" Akhirnya ketiganya naik kedalam taxi yang sudah disiapkan oleh Gilbert! Nyonya Larisha duduk dikursi depan, sementara Gilbert dan Naura duduk dibangku belakang mobil.Mendengar dari nada bicara Jazz yang ketar-ketir para pengkhianat group Limson yang sekarang ini menjadi anggota group Salvator, langsung menengok kebelakang."Ada apa?" tanya seorang anggota."Sepertinya Tuan Jazz mengalami kekalahan,""Apa maksudmu?""Dia tidak memberikan bayaran kita dan sekarang dia sedang bersembunyi dari kejaran group Limson!"Mereka yang mendengar hal itu segera menengok kebelakang mobil, benar saja beberapa mobil berwarna hitam milik Gilbert dan anggota group Limson yang lain mengejar para pengkhianat itu."Sit, cepat tambah kecepatan!" teriak salah seorang anggota.Sementara Gilbert tengah menikmati saat-saat menyenangkan bagi dirinya, yaitu berburu para pengkhianat sampai ke lubang semut pun akan Gilbert kejar.Disebuah jalanan sepi, Gilbert memberikan instruksi untuk menyerang para anggota Salvator tersebut! Akhirnya semua mobil kompak membuka kaca jendela mereka dan mulai menembaki musuh yang ada didepan mereka.Tak ingin mati sia-sia para anggota Salvator
Akhirnya taxi memasuki halaman kediaman Domanick yang telah cukup lama ditinggalkan akibat Jazz memporak-porandakan group Limson dengan cara yang licik, kini Naura bisa kembali ke rumah yang selama ini menjadi tempat dirinya serta orang-orang terkasih menghabiskan banyak waktu."Akhirnya aku kembali ke rumah!" teriak Naura.Ketiganya masuk kedalam rumah dan langsung bertemu dengan Domanick, Lindsey, Stanley, Steiner."Nola, momy!" Domanick pun sampai berkaca-kaca karena masih bisa diberikan kesempatan untuk tetap hidup dan berkumpul kembali dengan orang-orang terkasihnya.Mereka semua menumpahkan segala rasa rindu, dengan saling memeluk dan saling menghapus air mata. Melihat pemandangan itu, Gilbert pun memilih untuk meninggalkan keluarga yang tengah bahagia tersebut.Setelah merasa bahwa keadaan cukup aman, Gilbert memerintahkan pada anak buahnya untuk mengabarkan Britney, Bright, dan Tuan Tan bahwa keadaan sudah membaik dan mereka bisa keluar dari tempat persembunyiannya masing-masi
Saat dalam perjalanan ke rumah mereka, Naura tidak ada henti-hentinya tersenyum dan menatap wajah Gilbert dari jarak dekat.Gilbert pun balas menatap wajahnya dan mendadak Gilbert menjadi salah tingkah akibat ulah Naura yang terus memandanginya."Hei lihat kedepan saja!""Kenapa, aku lebih suka memandangi wajah Dady dibandingkan melihat kedepan," bisik Naura.Gilbert pun tersenyum malu pada Naura, gadis cantik itu secara perlahan membuat Gilbert merasakan percikan-percikan sebuah rasa yang dia rasakan ketika dia muda dulu.Perasaan membahagiakan dan perasaan sangat tertarik membuat Gilbert pun balas menatap wajah Naura."Dad, terimakasih sudah menyelamatkan orangtua dan kedua adikku!" bisik Naura ditelinga Gilbert yang disertai kecu pan manis didekat telinga Gilbert."Stth," Gilbert memejamkan kedua matanya saat suara manja dan serak Naura mengayun indah digendang telinganya.Apalagi kecu pan singkat itu membuat semua bulu kuduk Gilbert berdiri tegak merasakan sensasi yang membuatnya
Jazz dan satu anak buahnya yang menggiring Domanick untuk ikut bersamanya sangat ketakutan anggota group Limson bisa menembus pertahanan terakhir group Salvator.Gilbert berlari dan terus menembak satu persatu anggota Salvator yang menghalangi jalannya menuju sumber teriakan Lindsey.Hingga akhirnya, seluruh anggota Salvator yang menghalangi langkah kaki Gilbert berhasil dia singkirkan!"Kau tidak akan berhasil membawa ku Jazz," Domanick tersenyum picik."Tutup mulutmu!""Takdir hidup mu itu selalu kalah dariku jadi jangan berharap kali ini kau akan menang!""Diam!" Jazz menempelkan pistol dikepala Domanick.Membuat Jazz dan Domanick berhenti berjalan begitu juga anak buah Jazz yang melihat Jazz sudah diujung emosi yang tidak bisa dia kendalikan akibat diolok-olok Domanick."Bos jangan tembak dia satu-satunya yang bisa meloloskan kita!" sambil terus waspada.Akhirnya Gilbert dan beberapa anggota group Limson tiba ditempat Jazz dan Domanick berdiri saat ini.Prok.Prok.Prok."Rupanya
Tanpa menunggu punggung Gilbert menghilang dari pandangannya! Naura segera menutup pintu kamar hotel itu lalu menguncinya.Tanpa disadari oleh Naura, sejak tadi Omanya menatap penuh curiga ketika Naura berbalik setelah mengunci pintu kamar hotel, Nyonya Larisha sudah berdiri didekat Naura."Astaga Oma, bikin jantung ku mau copot saja,"Oma jadi curiga terhadap mu,"Deg..Jantung Naura berpacu secepat mesin waktu. Naura sudah berpikiran bahwa Omanya itu mengetahui perasaannya kepada Gilbert."Cu-curiga apa Oma?""Curiga jika kau lebih menyayangi Dady Gilbert mu itu dibandingkan dengan Oma,"Huhh..Naura pun menghembuskan nafas panjangnya, dia merasa aman ternyata Nyonya Larisha tidak mengetahui perasaan cintanya terhadap Gilbert."Tentu saja aku lebih menyayangi Oma,""Tapi wajahmu sangat terlihat sedih bila ditinggalkan oleh Gilbert, sementara jika aku tidak didekat mu wajah mu tidak sedih Nola,""Ah sudahlah itu hanya perasaan orang yang sudah tua, jadi bawaannya sensitif! Percayalah
Tok.Tok.Tok.Dengan tenang tanpa memberikan efek suara apapun, Gilbert mengetuk pintu penginapan tempat persembunyian kelima anggota Salvator yang tersisa.Sementara kedua anggota group Limson sudah bersiap disamping kiri dan kanan dengan memegang pistol yang sudah mereka isi dengan peluru.Didalam penginapan, ketiga orang anggota group Salvator itu baru saja membalut luka bekas tembakan ditubuh kedua temannya akibat baku tembak dengan Gilbert. Satu orang yang mendengar pintu diketuk pun, segera berjalan untuk menghampiri pintu guna melihat siapa yang mengetuk pintu.Tapi belum sempat satu orang itu mengintip dari pintu yang memiliki sedikit lubang untuk mengintip siapa yang datang, tendangan kaki Gilbert sudah membuat pintu penginapan itu roboh dan menimpa tubuh satu anggota Salvator.Dor.Dor.Dor.Kedua anggota group Limson langsung masuk dan melakukan penyerangan, sehingga para anggota Salvator yang tidak menyangka tempat persembunyian mereka akan terlacak oleh group Limson kura