Share

Bab 52

Author: Rizu Key
last update Last Updated: 2025-06-29 21:00:37

Royal membawa istrinya ke dalam kamar mereka. Bi Jum tampak khawatir saat melihat keadaan sang Nyonya. Kini Jelita didudukkan di atas tempat tidurnya. Royal juga duduk di sampingnya.

"Makasih sudah menyelamatkan aku, Mas," ucap Jelita. Kedua tangannya menggenggam tangan suaminya.

Royal menatap lekat-lekat wajah sang istri. "Itu sudah menjadi kewajibanku," ujarnya.

Lalu dia mencubit lembut dagu Jelita. Saat itu itu juga, dia baru menyadari ada luka lebam di wajah istrinya.

"Sayang, apa yang terjadi dengan wajahmu?" tanya pria itu sembari menangkup wajah Jelita dengan kedua tangannya.

Diusapnya lembut pipi kiri Jelita dengan ibu jari. Jelita terdiam, kembali takut saat membayangkan apa yang baru saja menimpanya.

"Sialan...." gumam Royal sembari menautkan kedua alisnya. "Berani-beraninya mereka melukaimu."

Lalu pandangan mata pria itu kembali pada kemeja Jelita yang lepas dua kancing atasnya. Rahangnya pun mengeras.

"Mereka tak akan kuampuni," geramnya.

"M-Mas... A-aku...." Jelita kembal
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Istri Buta Kesayangan Bos Besar   Bab 100

    Zain berjalan mendekat sembari membawa sebuah berkas berisi data-data rahasia yang disembunyikan Jeni dan Reno selama ini. "Ini, Tuan. Buktinya ada di sini. Saya akan menjelaskannya," ujar Zain dengan sopan.Royal menerima berkas tersebut dan membacanya. Di sana ada bukti yang menyatakan bahwa Jeni merupakan anak kandung Reno dengan wanita lain. Royal pun menoleh menatap asisten kepercayaannya."Wanita itu juga sudah tertangkap. Dia terbukti bersama Jeni saat di Thailand. Mereka berencana kabur ke Vietnam," jelas Zain.Royal meremat pelan dokumen di tangannya. "Bagaimana jika Jelita dan ibunya tahu soal ini? Lalu di mana anak kandung Mamah?" tanya pria itu.Zain terdiam sejenak. "Saya juga tidak tahu, Tuan. Tapi keberadaan anak kandung Ibu Nyonya Nilam tidak bisa kami temukan. Bahkan kami tak menemukan bukti lain selain tes DNA itu. Jejak adik kandung Nyonya, sama sekali tak ada," paparnya merasa bersalah.Royal menghela napas panjang. Ini adalah hal yang berat untuk diungkapkan. Nam

  • Istri Buta Kesayangan Bos Besar   Bab 99

    Kedua mata Diana tertuju pada seorang pria muda yang tampan. Ia menatap heran. Sementara putrinya yang berdiri tak jauh di belakangnya membulatkan kedua matanya. 'Di-dia....' batin Jeni dengan ekspresi panik."Selamat malam, Jeni," sapa pria itu kemudian sembari tersenyum menyeringai.Jeni membeku di tempatnya. Wajahnya yang cantik pun memucat."Mau apa kamu?!" sentak Jeni sembari melangkah mundur secara perlahan.Diana pun menoleh menatap putrinya. Ia langsung paham bahwa tamu pria tampan itu merupakan orang yang berbahaya.Wanita paruh baya itu mendesis pelan, lalu menutup pintu. Namun, sebelum pintu benar-benar tertutup, Zain sudah masuk bersama dua orang lainnya."Khop Khun krap," ucap Zain pada wanita yang tadi membantu menemukan rumah Diana dan Jeni.Wanita yang telihat bingung itu pun memilih pergi dan tak mau terlibat dengan salah satu tetangganya. Sementara Zain kini sudah berhadapan dengan ibu Jeni begitu dekat."Pergi!" usir Diana. Zain mengabaikannya. Diana langsung dita

  • Istri Buta Kesayangan Bos Besar   Bab 98

    "Mas akan membereskannya segera. Kamu jangan khawatir," ujar Royal dengan lembut."Tapi... Apa Mas baik-baik saja? Kalau belum selesai, sebaiknya diselesaikan dulu. Aku nggak mau merepotkan Mas Royal...." lanjut Jelita. Melepaskan tangannya yang tengah meraba wajahnya."Maafkan Mas karena membuatmu khawatir. Mas janji akan menemanimu sampai sembuh," ujar Royal sembari menatap lekat-lekat wajah istrinya."Bukan begitu maksudku....""Jadi kamu nggak mau aku temani?" Royal memotong ucapan Jelita.Wanita itu pun terlihat bingung. "Eh? Bukan begitu juga, Mas...." Jelita bingung sendiri.Royal tidak bisa menahan senyum kecil yang muncul di wajahnya saat melihat kebingungan di wajah sang istri. Ia lalu memeluk Jelita dengan erat, merasakan hangatnya tubuh istrinya yang duduk di sampingnya. Kemudian dengan lembut, ia mencium kening Jelita, menanamkan perasaan kasih sayang yang mendalam pada satu-satunya wanita yang paling berharga di hidupnya. Namun, di balik kehangatan momen ini, pikiran Roy

  • Istri Buta Kesayangan Bos Besar   Bab 97

    Sementara itu, sehari setelahnya di negara lain, Jelita sedang melakukan pemulihan. Wanita itu sudah sadar dan kini duduk bersama sang ibu."Mah... Gimana?" tanya Jelita ketika sudah sadar sepenuhnya. Namun ia belum bisa langsung melihat dunia.Nilam mengusap lembut lengan putrinya. "Operasinya sukses, Lita. Selamat, ya?" ujarnya.Jelita terharu mendengarnya. "Ini semua juga karena dukungan Mamah dan Mas Royal. Makasih, ya....""Iya. Sekarang tinggal menunggu pemulihan. Dokter yang menanganimu akan terus memantau keadaan kamu," jawab Nilam kemudian.Jelita terdiam sejenak. "Lalu... Di mana Mas Royal? Apa masih di kantor?" tanya wanita muda itu lagi."Suami kamu masih ada di kantor."Jelita merasa sedikit sedih karena sejak ia sadar, suaminya tak berada di sampingnya. Namun wanita itu tak mengeluh. Ia tahu Royal pergi bukan karena tanpa alasan."Begitu, ya? Sekarang jam berapa, Mah?" Jelita kembali bertanya."Sekarang jam dua belas siang. Waktunya kamu makan siang, Lita," ujar Nilam."

  • Istri Buta Kesayangan Bos Besar   Bab 96

    Malam mulai larut, namun kamar mewah di lantai atas hotel itu masih terang benderang. Di dalamnya, Jeni berjalan mondar-mandir. Wajah cantiknya menegang, penuh dengan kegelisahan. Di tangannya, ponsel terus digenggam, menunggu kabar dari seseorang yang sangat dinantikan malam ini yaitu ibu kandungnya yang sudah lama tak berjumpa dengannya.Setelah beberapa menit yang terasa lama, akhirnya ponselnya bergetar. Gegas Jeni menilik siapa yang menghubunginya. Dan kedua matanya membulat saat membaca nama yang tertera di layar ponselnya."Akhirnya...."Jeni segera menekan tombol hijau dan mendekatkan ponsel ke telinganya."Mamah?" tanyanya."Jeni. Bagaimana? Kamu sudah berhasil?" Sang ibu malah balas bertanya."Mah. Aku sudah nggak bisa lagi kembali ke Indonesia. Pria bernama Royal itu sudah memburuku," jawab Jeni."Royal? Pria terkaya dan misterius di tiga provinsi besar itu?""Iya, Mah. Sekarang sudah tak aman lagi di Indonesia. Papah juga sudah tertangkap," jelasnya."Apa?! Papah tertangka

  • Istri Buta Kesayangan Bos Besar   Bab 95

    'Kenapa dia menghubungiku?' gumam Nilam dalam hati. Wanita itu menatap ke arah putrinya sebentar. Lalu kembali menatap pada layar ponselnya.[Jeni: Mamah di mana? Aku tahu Mamah baik-baik saja. Katakanlah Mamah di mana sekarang. Mamah harus ikut aku!]Pesan itu dari Jeni. Nilam mengepalkan tangannya dengan perasaan campur aduk. Ia kembali menoleh menatap Jelita. Saat itu juga pesan baru diterima.[Jeni: Mamah jangan pernah berharap sama Kak Lita. Dia sudah nggak ingat sama kita. Mamah juga sudah janji akan melakukan apa pun demi kebahagiaanku, kan?]Dada Nilam terasa sesak. Wanita itu kembali merasa bersalah. Ingatannya pun berputar pada masa lalu di mana memang Jeni lebih sering dimanjakan setelah kehadiran gadis itu. Jelita pun tak pernah mengeluh saat kedua orang tuanya lebih perhatian pada adiknya yang dulu terlahir lemah. Namun kini Nilam sadar bahwa apa yang ia lakukan salah. Seharusnya ia dan suaminya tak mengabaikan Jelita.Karena tak menjawab pesan dari putri bungsunya, Jeni

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status