Share

Bab 161 - Sinyal

Author: Ute Glider
last update Last Updated: 2025-05-28 23:29:30

“Apa kamu ingin bicara soal sabotase kebakaran di rumah sakit?” tebak Karissa hati-hati memperhatikan pria di depannya.

Luciano tidak langsung menjawab. Dia menatap Karissa lama, seperti sedang mempertimbangkan sesuatu.

“Kau yakin siap dengar semua ini?”

Karissa mengangguk kaku tanpa menggeser pandangannya dari pria yang akhir-akhir ini nampak lebih tenang dari biasanya.

“Cium aku dulu.” Siapa yang mengira di saat tegang begini Luciano tiba-tiba mengetuk bibir seksinya.

Sontak Karissa memukul lengan kekar berotot itu. “Luciano!”

Tapi lelaki dengan rambut masih berantakan malah tertawa pelan. Tanpa aba-aba dia lalu mendekat, menarik dagu Karissa dan satu kecupan di bibir istrinya. Ya, masih istri. Karena berkas perceraian yang saat itu Luciano ajukan ke pengadilan belum sempat ditandatangani oleh keduanya.

Karissa tak memberontak, dia justru menggigit bibirnya usai Luciano melepas ciuman singkat itu. Pipinya juga memerah, malu.

“Seperti janjiku.” Luciano memiringkan tubuhnya ke meja di
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
awass
aaaaa emma emang the best asistent tau kode"an kerenn
goodnovel comment avatar
Lilis Yulaili
bunte...tambah 1 bab LG......
goodnovel comment avatar
dhiskachaniaa
kayaknya ulah emma yg sabotase kamar luciano itu cuma krn cemburu sm karissa aja deh. kayaknya emma gak jahat
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Istri Figuran Presdir Arogan   EXTRA CHAPTER

    “Kau berdebar?” bisik Damian pada lelaki yang sudah memakai setelah jas hitam di sampingnya.“Apa kau bisa dipercaya?” jawab Luciano dengan gerakan bibir minimal dan pandangan tetap ke depan.“Sekarang aku pandai menyimpan rahasia,” ucap Damian masih menjaga sikap di depan banyak orang.Luciano memiringkan sedikit tubuhnya ke kiri, dekat saudara kembarnya. “Aku sudah 12x bolak balik ke toilet. Aku benar-benar gugup.”Damian menunduk sambil menahan tawa.Seorang Luciano King Wilbert, mafia paling ditakuti bisa gugup begitu?“Aku tau kau sedang mengejekku.”“Aku tidak mengejek. Karena aku juga bolak balik ke toilet sampai 13x”Keduanya menunduk dalam dengan bahu berguncang pelan karena tertawa tanpa suara.Bagaimana tidak gugup. Ini adalah hari yang mereka tunggu. Berdiri di dekat altar di sebuah gereja di pinggiran Florence, Italia.Hari pernikahan telah tiba, dan keduanya bersiap menyambut kebahagiaan yang sudah lama dinantikan. Suara gesekan biola di tengah harumnya bunya lily dan ma

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 256 - Ending

    Mobil Damian berhenti perlahan di depan rumah bergaya klasik Prancis yang dulu ingin dia jadikan rumah masa depan.“Mommy, ayo, kita ke kamar ya,” kata Aiden sambil menarik tangan Emma begitu pintu mobil dibuka.Emma sempat menoleh pada Damian yang baru mematikan mesin, tapi tak sempat bertanya. Dia terlalu lelah untuk berpikir banyak. Padahal jelas-jelas Damian menunjukkan rasa bahagianya atas kehamilannya.“Jangan asal tarik, Aiden.” Damian coba memperingati.“Tenang saja, Dad. Aku harus menjaga ibu dan adikku ini,” jawab Aiden sok dewasa.Sesampainya di kamar, Aiden langsung melompat ke tempat tidur, menarik selimut dan memosisikan diri di tengah-tengah.“Kau mengantuk? Sejak sampai, kamu belum makan,” ucap Emma melepas jaket tebal lalu dia gantung di dinding.“Aku sudah makan sebelum sampai ke sini tadi. Aku sudah rindu dengan dongeng yang biasa mommy bacakan.”Emma tersenyum lebar lalu ikut naik ke ranjang dan memasukkan kakinya ke dalam selimut, ikut bergabung. “Cerita apa kali

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 255 - Hamil

    “Ada apa dengan perutku,” keluh Emma yangEmma tengah duduk di meja makan seorang diri, mengaduk sup hangat yang sedari tadi tak disentuh.Dia menoleh ke jendela di Hari itu, salju pertama musim dingin turun perlahan di atas atap-atap kota kecil di Prancis. Butir-butir putihnya mengambang lembut dari langit kelabu, menciptakan suasana yang hening dan syahdu. Membuat Emma jadi merasa sangat sendiri di dunia ini.“Aku rindu Aiden,” bisiknya.Dia melihat makanannya lagi lalu mencoba untuk memakan. Baru saja dua suap, perutnya mulai mual. Emma buru-buru berdiri, menyingkirkan sendok dan mangkuk, lalu berlari ke wastafel dapur. Tubuhnya membungkuk, muntah begitu saja tanpa sempat menahan. Nafasnya memburu. Matanya memicing menahan pening.“Lagi?” gumamnya pelan, mengusap bibir dan membilas wajah dengan air dingin dari kran.Diatur napas itu, supaya rasa mual tidak kembali muncul. Dia masih diam di tempat dengan telapak tangannya menempel di permukaan dingin wastafel.Akhir-akhir ini dia se

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 254 - Ayo, Menikah!

    "Apa lihat-lihat?!" tantang Shiena sambil mendongakkan dagu.Tangan Sergio menyentuh dagu mulus Shiena meski disambut pelototan tajam oleh sang empu. "Baru tiga kan?""Bagaimana kalau kita ciuman setiap malam? Ah, sepertinya tiap menit juga sanggup," selorohnya yang langsung mendapat pukulan ringan di lengan kokohnya karena amukan Shiena."Dasar mesum! Pergi dari sini! Aku tidak mau dianggap perebut tunangan orang!" usir Shiena yang bersiap menyiramkan sisa minuman orang yang ada di meja sebelah ke muka tengil Sergio.Tanggap dalam membaca situasi, Sergio spontan menahan tangan gadis cantik dengan celemek pink itu. "Heyy, dengarkan. Beri aku waktu lima menit saja buat jelaskan semuanya ya?""Tidak!" tolak Shiena melengos ke arah lain asal tidak menatap muka tampan yang bisa membuat imannya goyah itu.Sergio menghela napas. "Bagaimana kalau tiga menit? Mau ya?""Tidak! Sekali tidak ya tidak." Shiena menekan setiap kata-katanya.Gemas karena terus saja diabaikan permintaannya, Sergio ti

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 253 - Kedatangan Sergio

    "Kak, ini pesanan meja nomor 6. Ada notesnya, untuk minum mereka ingin yang less sugar." Shiena memberikan secarik kertas dan menempelkan pada tembok yang memang khusus untuk deretan pesanan customer.Ben mengangguk sambil melempar acungan jempol. "Siap, Kapten!"Malam itu, tepatnya di food court sederhana milik Ben, tampak keramaian memenuhi meja pengunjung. Mengingat sekarang ini bertepatan dengan akhir pekan, suasana semakin larut justru kian padat.Shiena yang bertugas mencatat pesanan para customer pun sampai harus bolak-balik ke meja dan dapur untuk menyampaikannya pada Ben yang memang khusus menangani urusan seluruh masakan yang dihidangkan.Semakin malam, akhirnya jualan mereka habis. Pelanggan yang selesai makan juga satu per satu mulai pulang.“Setengah dua belas. Kakak biasa kerja sendirian sampai jam segini?” Shiena kaget melihat jam di pergelangan tangannya.“Kamu berkata begitu seolah kamu lupa, kalau kamu pun biasa lembur sampai pagi tanpa henti di rumah sakit,” jawab B

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 252 - Anak Angkat

    “Syukurlah anak itu akhirnya datang juga,” ucap Nyonya Lunara, tak mampu menyembunyikan kebahagiaannya.Tuan Faldo mengangguk singkat. “Suruh dia masuk.”“Baik, Tuan.” Bodyguard tersebut berpamitan sambil membungkukkan badan, memberi hormat sebelum keluar ruangan.Beberapa detik kemudian, muncullah seorang pria bertubuh tinggi semampai, tampil rapi dalam balutan tuxedo hitam mewah. Rambutnya tersisir rapi, ditambah semerbak aroma parfum maskulin yang menegaskan karismanya. Aura ketampanannya seketika mengisi ruangan.“Maaf, saya terlambat,” ujar Sergio terburu-buru, dengan napas sedikit terengah karena dikejar waktu yang begitu sempit.Tuan Faldo menepuk punggung tegap putra sulungnya itu sambil menyunggingkan senyum ringan. “Sibuk sekali dirimu, sampai hampir saja terlambat dalam acara sepenting ini?” tanyanya lalu memeluk singkat.“Kau ini, sebenarnya masih ingat atau tidak bahwa hari ini adalah hari terpenting? Mama curiga, jangan-jangan kau sengaja melupakan agar tidak datang,” tu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status