Share

Pembenci

Cukup lama Axzel duduk bersandar pada pintu. Berapa kali teriakannya memanggil Qeera tak membuat istrinya mau membukakan pintu. Ia mengetuk sekali setelah menyerah memaksa Qeera karena tahu saat ini sedang marah.

“Tidurlah, besok kita bicara. Maaf jika selama menjadi suamimu telah banyak menyakitimu.”

Axzel melangkah menuju kamarnya meninggalkan kamar yang belakangan di tempati istrinya. Sampai kamar tatapannya memindai isi kamar, melihat tatapan jijik Qeera membuat Axzel tak yakin istrinya akan kembali ke kamar ini. Tangannya meremas rambutnya melampiaskan kemarahannya karena perlakuan bodohnya selama ini kepada sang istri.

“Bangsat!”

Prang.

Ia menendang tempat sampah melampiakan kemarahannya hingga membentur dinding dan membuat keributan di sana. Axzel sungguh-sungguh menyesali diri, ia mengingat semua perlakuan buruk serta sikap dinginnya kepada sang istri. Pantas saja hubungan mereka tak bisa dekat, karena selama ini dirinya sendiri yang membatasi Qeera untuk bisa dekat dengannya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Norriza Othman Iza
Menarik...lanjut thor.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status