Home / Romansa / Istri Kecil, Tuan Aras! / Pertemuan pertama?

Share

Pertemuan pertama?

Author: PrinccesSha
last update Last Updated: 2025-11-16 12:28:42

"Permisi."

Aras berbicara ketika Teresa sedang memanggil taksi. suaranya yang berat dan lembut, seolah-olah bisa meledakkan hati Teresa.

Teresa agak panik kemudian menggeret kopernya menyingkir, karena sadar mereka bertiga ternyata menghalangi jalan Aras. Mereka berdiri di depan sebuah mobil Rolls Royce dengan logo Emily milik pria itu.

"Kau pasti dalam kesulitan sehingga harus membalut diri mu seperti itu. Tapi kenapa kau memaksa anak-anak mu untuk memakai kacamata hitam? Bukankah itu akan membahayakan mereka? Apa kau tidak khawatir mereka akan jatuh karena tersandung?" Sinis wanita yang bersama Aras.

Teresa merasa mual. 'Aku tidak harus berpakaian seperti ini, kalau tidak untuk menghindari kotoran seperti kalian.' umpat Teresa dalam hati.

Namun, kata-kata itu justru membuat Alice marah. Dalam kamusnya Maminya selalu benar.

Siapapun yang berbicara buruk tentang Maminya, akan mengubah Alice dari seorang anak malaikat menjadi iblis kecil.

Bruk!

Alice langsung menabrakan dirinya ke wanita itu, dan menyebabkan kacamatanya terjatuh. Bukan hanya itu, Alice juga menabrakan dirinya ke Aras dan menyerang Aras dengan tinju kecilnya.

"Mami hanya khawatir kami di culik oleh pedagang manusia seperti kalian. Itu sebabnya Mami menyuruh kami memakai kacamata hitam untuk melindungi diri. Aku tidak akan membiarkan penjahat seperti kalian, berbicara buruk tentang Mami, dia adalah Ibu terbaik di dunia." Teriak Alice.

Aras langsung menatap dingin Teresa.

"Apa kau mengatakan pada mereka bahwa aku pedagang manusia?"

Di hadapkan denga tuduhan Aras, membuat otak kecil Teresa di penuhi oksigen.

Teresa tidak berani berbicara karena takut, Aras akan mengenalinya. Tapi, diamnya Teresa justru semakin membuat wajah Aras suram.

'Apa wanita ini baru melabelinya sebagai pedagang manusia?'

"Inikah cara mu mengajari anak-anakmu?" umpat Aras.

Teresa menunduk, tidak memiliki kekuatan untuk melawan Aras. Untung saja alice lebih mirip dirinya, sehingga Aras tidak akan mengenalinya. Akan tetapi, Arthur secara fisik merupakan versi kecil dari Aras. Jadi, Teresa memilih memastikan Arthur tidak ikut hilang kendali dan membuka penyamaran mereka.

Karena tidak ada jawaban dari Teresa, Aras lalu mendorong Alice menjauh dan menepuk-nepuk bagian yang di sentuh Alice seolah merasa jijik. Kemudian membuka pintu moilnya untuk wanita itu dan pergi tanpa sepatah kata pun.

Sedangkan Arthur diam-diam menghafal pelat nomor mobil Rolls soyce itu. karena Aras benar-benar terlihat seperti dirinya.

"Mami, kenapa Mami tidak mengatakan apapun?" Alice kecewa dengan linangan air mata.

Dulu setiap kali mereka di rundung, Maminya akan berlari dan memberi pelajaran pada perundung itu.

"Mami, kamu seperti pengecut hari ini!" Kali ini Arthur yang berbicara.

Teresa tidak bisa berkata-kata. Apa kedua anaknya kecewa?

karena suasana jadi tidak mengenakan, Teresa segera memanggil taksi dan membawa mereka bertiga ke wilayah Kota di sebelah Utara, yang merupakan tempat tinggal ibunya.

___

Sementara itu di dalam mobil mewah, Stefani Yohan mengamati Teresa dan kedua anaknya dengan penasaran. Dia tidak begitu menyadari pertemuan mereka. Akan tetapi, ketika melihat gadis mungil itu, wajah yang akrab tiba-tiba menyeruak di ingatannya.

" Kak Aras, Tidakkah kamu berpikir bahwa anak gadis itu mirip dengan seseorang? Matanya terlihat seperti milik kakak iparku!"

"kakak ipar? Kakak ipar yang mana?"

" Kak, kamu pernah menikah sekali, ingat?"

Gambaran Teresa tiba-tiba muncul di pikiran Aras, diam-diam dia membandingkan wajah gadis kecil itu dengan wajah Teresa dalam ingatannya.

Ciiitttt!

Mobil itu tiba-tiba mendadak berhenti.

"Awww!" Stefani meringis ketika dahinya menghantam bagian belakang kursi pengemudi.

" Kak, beraninya kamu melukai adik kesayanganmu seperti ini? Bagaimana kalau aku terluka? Apa kamu akan menjagaku Seumur Hidupmu?" Kesal Stefani menggerutu.

Aras mengabaikannya dia segera keluar dan berlari terburu-buru meninggalkan mobilnya dan menatap ke tempat Teresa dan dua anak tadi berdiri.

"Tidak perlu melakukan apapun. Aku melihat mereka menaiki taksi. Kita mengarah ke selatan sementara mereka ke utara, Kamu tidak akan bisa mengejarnya meskipun kamu berbalik arah." Ucap Stefani membuka jendela mobil.

"Kak, Benarkah wanita tadi adalah Teresa?" Tanya Stefani saat Aras sudah kembali masuk ke dalam mobil.

Dari kaca yang mengarah belakang, Stefani bisa melihat ekspresi wajah kaku kakaknya dengan sangat jelas. Dan dia tidak bisa menahan tawa lagi.

"Ya, hanya Teresa yang bisa membuatmu gila. Ohiya, jangan lupa kalau dia menyebutmu pedagang manusia." Ejek Stefani.

"Tidak mungkin. Wanita itu sudah meninggal lima tahun lalu." Sangkal Aras, tapi tetap tidak bisa menyangkal kegelisahan hatinya.

"Kak, apa kamu tidak merasa kematian Teresa sangatlah aneh?" Ucap Stefani, "Tidak ada seorang pun dari kita yang melihatnya mati. Hanya sebuah foto saja yang mengatakan dia sudah mati. Pikirkanlah, teknologi Photoshop semakin berkembang setiap harinya."

"Aku sudah memerintahkan bawahku untuk mencarinya. Kalau dia tidak mati, bagaimana mungkin satu orang pun bawahanku tidak bisa menemukannya?" Aras menginjak gas kencang.

"Sistem pelacakan keluarga Yohan cukup mengesankan, tapi mungkin dia menemukan cara untuk lolos." Ujar Stefani sambil mengangkat alisnya.

"Kamu meremehkan pelacur pedesaan itu." Sahut Aras dingin.

Stefani mengangkat bahunya.

"Meskipun Teresa berasal dari pedesaan, kamu harus mengakui caranya berhasil mempermainkan mu dan cukup mengesankan."

Aras mencengkram erat kendali stirnya, hingga kuku-kuku jarinya memutih dan terlihat sangat pucat.

***

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri Kecil, Tuan Aras!   Kekasih Kecilku 2

    Aras mengabaikan suara penyesalan Teresa, mendorong Teresa dengan kasar ke bawah meja. melepas dasi birunya dan mengikat tangannya ke kaki meja. kemudian mengambil kain lap dan memasukkannya ke dalam mulut Teresa. Yang bisa di lakukan Teresa hanyalah terus menyerang Aras dengan kedua kakinya yang tidak di ikat. Sayangnya semua itu sia-sia. Melihat Teresa tergeletak tak berdaya Aras merasakan kepuasaan sesaat. Dia mengeluarkan ponselnya dan sengaja menghubungi anak laki-lakinya. Teresa yang di bawah dengan rambut berantakan, pakaian sobek dan kaki yang di penuhi memar menatap Aras marah. Jeritanya yang tak terdengar sebenarnya adalah serangkaian kata-kata kotor yang di tunjukkan untuk Aras. Dia mengutuk bahwa Aras akan tertabrak mobil jika di jalan, dia akan di telan tsunami jika pergi ke laut dan mengalami tornado jika naik ke pesawat. "Ayah!" Teresa terdiam mendengar suara anak laki-laki dari ponsel Aras. Aras memandang teresa dengan jijik. Kemejanya menjadi longgar setel

  • Istri Kecil, Tuan Aras!   Kekasih Kecilku

    "Menggigit? Tentu saja, aku tidak sudi menempelkan anggota tubuhku pada sesuatu yang kotor seperti dirimu!" Kata Aras menaikkan alisnya, memandang Teresa arogan. "Teresa, jadi bagaimana kau akan membayar apa yang telah kau lakukan padaku lima tahun lalu?" Tanya Aras lagi sinis. Ingatan lima tahun kembali terbayang pada Teresa, dia menggunakan sedikit obat dan membuat Aras... "A.. aku akan menebusnya!" Teresa mencoba berkilah. "Bagaimana kalau aku membayarmu sepuluh kali lipat dan membuatmu tidur dengan sembarang laki-laki?" Aras mencengkram dagu Teresa. ada kilatan amarah dan kekesalan pada Aras. dia terlihat seperti singa yang haus, dan siap menerkam musuhnya kapan saja. "Apa yang kamu inginkan?" Tanya Teresa waspada. Aras mengabaikannya, tanganya bergerak ke arah leher Teresa dan menarik pakaian nyentrik Teresa dengan sekuat tenaga, hingga terdengar sobekan kain. "Teresa, apa kamu ingat bagaimana kamu memperlakukanku saat itu? Hari ini aku akan membalas dua kali lipat dari ap

  • Istri Kecil, Tuan Aras!   Perangkap

    Pusat Medis Zenith... Aras pergi ke ruang pemeriksaan. Ketika dia masuk salah satu petugas rumah sakit langsung menyambut dan memberikan laporan. "Tuan Aras, data pasien sudah di masukan ke dalam system kita dua puluh menit lalu. Kami telah melakukan sesuai perintah Anda dan meletakkan alat pengintai. Tapi, wanita itu tampak sangat berbeda dari foto yang anda berikan kepada kami." Lapornya sedikit ragu pada Aras. Petugas itu langsung memutar video dari kamera pengintai. Mata Aras terpaku pada monitor. Wanita yang muncul di monitor berpakaian ala model punk muncul di layar. Aras mengerutkan keningnya dan memperhatikan wanita berambut gimbal bibir di olesi lipstik merah tua dan ceruk mata seperti kucing. Aras meringis geli. "Perbesar!" Teriak Aras. Wajah Teresa di perbesar di layar dan menghasilkan gambar berdefinisi tinggi yang jelas menampakkan wajah Teresa. Dia masih terlihat sama... Aras menyipitkan matanya, meskipun Teresa berdandan nyeleneh, tapi tetap saja dia tidak bisa me

  • Istri Kecil, Tuan Aras!   Rencana Aras 1

    Setengah jam berlalu.. Mobil yang di tumpangi Aras dan Stefani berhenti di dekat pintu masuk Pemakaman Golden hils. Lewat kaca, Stefani membaca tiga kalimat yang terpampang besar, Pemakaman Golden Hils. Seketika wajahnya memucat. Satu-satunya alasan dia pulang adalah, untuk mengunjungi neneknya yang sakit. Hanya karena nenek. "Apa nenek ada di sini?" Tanya Stefani terengah-engah. "Teresa yang ada di sini." Ujar Aras acuh tak acuh. "Teresa? Teresa di makamkan di sini?" Stefani menghela napas lega, untung bukan neneknya. "Apa ini Remembrance Day? Atau All Saints Day? Kenapa kita di sini?' (Remembrance Day atau All Saints Day adalah hari untuk berkunjung ke makam keluarga, tentara dan orang-orang suci di negara eropa.) "Aaaa... kamu masih memiliki perasaan untuk Teresa, aku tahu itu! Maksudku, apa lagi yang bisa menjelaskan kelahiran Archie kalau bukan itu?" Teriak Stefani kegirangan. Aras sudah mengambil langkah panjang masuk kedalam pemakaman. Mendengar kalimat Stefani di

  • Istri Kecil, Tuan Aras!   Pertemuan pertama?

    "Permisi."Aras berbicara ketika Teresa sedang memanggil taksi. suaranya yang berat dan lembut, seolah-olah bisa meledakkan hati Teresa.Teresa agak panik kemudian menggeret kopernya menyingkir, karena sadar mereka bertiga ternyata menghalangi jalan Aras. Mereka berdiri di depan sebuah mobil Rolls Royce dengan logo Emily milik pria itu. "Kau pasti dalam kesulitan sehingga harus membalut diri mu seperti itu. Tapi kenapa kau memaksa anak-anak mu untuk memakai kacamata hitam? Bukankah itu akan membahayakan mereka? Apa kau tidak khawatir mereka akan jatuh karena tersandung?" Sinis wanita yang bersama Aras.Teresa merasa mual. 'Aku tidak harus berpakaian seperti ini, kalau tidak untuk menghindari kotoran seperti kalian.' umpat Teresa dalam hati.Namun, kata-kata itu justru membuat Alice marah. Dalam kamusnya Maminya selalu benar.Siapapun yang berbicara buruk tentang Maminya, akan mengubah Alice dari seorang anak malaikat menjadi iblis kecil.Bruk!Alice langsung menabrakan dirinya ke wan

  • Istri Kecil, Tuan Aras!   Tiga Bayi

    satu tahun kemudian...Teresa sudah melahirkan tiga bayi lucu di rumah sewaannya. Dia terpana melihat bayi-bayi imutnya di tempat tidurnya, dua laki-laki dan satu perempuan. Satu tahun ke belakang, pencarian akan dirinya tidak pernah di hentikan.Pria bergengsi tinggi dan bermartabat seperti Aras Yohan tidak akan pernah melepaskan dendamnya setelah di permainkan untuk pertama kali dalam hidupnya. Apalagi yang melakukannya adalah Teresa orang yang selama in begitu patuh padanya.Bisa di pastikan, jika Teresa di tangkap olehnya itu akan menjadi akhir dari segalanya. Teresa ragu balas dendam pria itu akan berakhir bahkan jika ia melemparkan Teresa ke laut dan memberinya makan pada hiu-hiu kelaparan.Apalagi sekarang dia memiliki tiga bayi yang harus dia jaga dan mustahil baginya untuk bersembunyi.Teresa berpikir untuk waktu yang lama dan berubah pikiran. Dia bersedia untuk menahan rasa sakit karena berpisah dengan salah satu cintanya agar bisa menjalani sisa hidupnya dengan damai. "M

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status