Home / Romansa / Istri Kecil Tuan CEO / PAGI YANG TAK LAGI SAMA

Share

PAGI YANG TAK LAGI SAMA

Author: UmiLovi
last update Last Updated: 2025-08-20 19:27:21

Pagi itu, Nicholas tiba di kantor lebih awal dari biasanya. Udara di luar masih menyisakan embun, dan gedung perusahaannya tampak sunyi. Namun ketenangan itu tidak bertahan lama. Sejak keluar dari lift menuju lantai paling atas, Nick sudah merasakan tatapan karyawan yang berbeda—campuran rasa ingin tahu dan bisik-bisik. Email kaleng itu sudah beredar.

Di ruangannya, ia melepaskan jas, menggulung lengan kemeja, lalu memeriksa berkas-berkas yang mungkin diperlukan. Kopi pahit di atas meja tak disentuh, pikirannya sibuk mempersiapkan setiap jawaban yang mungkin diajukan para komisaris. Ia tahu, ini bukan sekadar rapat internal—ini adalah ujian kepercayaan.

Pukul sembilan tepat, ruang rapat utama dipenuhi oleh para anggota dewan komisaris dan direksi. Di ujung meja, Ettand—ayah Nicholas—duduk dengan wajah dingin, menyimpan ketegangan yang jelas. Ia jarang ikut campur urusan operasional, tapi kali ini ia datang, dan itu pertanda buruk.

Geri, sekretaris Nick, duduk di kursi belakang sebagai
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Istri Kecil Tuan CEO   AKAN AKU BUKTIKAN

    Ruang rapat di lantai teratas gedung utama dipenuhi aroma kopi yang sudah dingin. Cahaya lampu gantung memantul di atas meja panjang berlapis kaca. Semua kursi terisi penuh oleh jajaran direksi dan komisaris. Di ujung meja, Nicholas duduk tegak, jas hitamnya rapi, ekspresinya tenang walau rahangnya mengeras.Ettand, ayahnya, duduk di sisi kanan—diam, tidak memandang ke arah putranya.Ketua dewan komisaris, pria beruban dengan kacamata tipis, membuka map cokelat di depannya. Suaranya berat.“Nicholas, kami sudah mendengar dan membaca kabar yang beredar. Situasi ini tidak bisa dianggap sepele.”Beberapa direktur mengangguk, yang lain menyandarkan tubuh, menunggu perkembangan.Nick menghela napas pendek. “Saya paham, tapi itu fitnah. Saya akan membuktikannya.”Seorang direktur pemasaran menyela dengan nada kaku. “Masalahnya, publik tidak mau menunggu proses pembuktian yang panjang. Kepercayaan investor sudah goyah. Jika Anda tetap memimpin dalam situasi ini, kerusakan akan makin parah.”

  • Istri Kecil Tuan CEO   CUKUP UNTUKKU BERTAHAN

    Siang itu, udara di mansion kecil Nicholas masih terasa berat. Hujan semalam menyisakan aroma tanah basah, seolah ikut menyerap semua resah yang menggantung di udara. Eliza duduk di sofa ruang tamu dengan mata sembab, selimut tipis masih melingkar di bahunya. Suara deru mesin mobil yang berhenti di halaman membuatnya menoleh.Pintu terbuka, Anita masuk tergesa, wajahnya cemas namun berusaha menahan panik.“Eliza…” panggilnya lembut.“Mama?” Eliza bangkit, menghampiri, lalu memeluk Anita erat. “Kenapa Mama datang?”Anita mengelus punggung putrinya, suaranya bergetar. “Mama lihat beritanya di tivi dan Mama nggak tenang. Rumor itu udah nyebar kemana-mana, Nak. Mama takut karena kamu sendirian di sini.”Eliza menunduk. “Aku… nggak nyangka semua bakal separah ini, Ma.”Mereka duduk berdua di sofa. Anita menatap mata Eliza dengan sorot khawatir yang dalam. “Kamu harus kuat. Apa pun yang orang bilang di luar sana, yang paling penting itu kamu dan Nicholas tetap saling percaya.”Eliza mengang

  • Istri Kecil Tuan CEO   HARI YANG GENTING

    Pagi itu, Nicholas sudah bersiap lebih awal dari biasanya. Setelan jasnya rapi, dasi terikat sempurna, dan rambutnya tersisir tanpa cacat. Ia menghela napas panjang sebelum masuk ke mobil. Di benaknya, berbagai strategi sudah tersusun untuk menghadapi masalah di kantor, tapi ia tidak menduga akan ada “kejutan” lain menunggunya begitu keluar dari gerbang mansion.Begitu mobil melaju, suara riuh mulai terdengar. Puluhan wartawan sudah memenuhi jalan depan mansion. Lensa kamera dan mikrofon terarah padanya. Blitz kamera menyala bertubi-tubi, seakan ingin menelanjangi wajahnya dari jarak beberapa meter.“Pak Nicholas! Benar rumor yang beredar kalau bayi dalam kandungan Bu Eliza bukan anak Anda?”“Pak, apakah benar Anda akan bercerai?”“Pak, bagaimana nasib proyek mobil listrik jika masalah pribadi ini semakin memanas?”Suara-suara itu bercampur menjadi satu, membentuk kebisingan yang menusuk telinga. Nicholas menahan ekspresi. Sorot matanya dingin, bibirnya terkatup rapat. Tidak ada satu

  • Istri Kecil Tuan CEO   AKU AKAN MELINDUNGIMU

    Hujan baru saja reda saat Nicholas melangkah keluar dari ruangannya. Kantor sudah mulai lengang, tapi matanya masih panas menatap layar laptop yang menampilkan deretan data email kaleng yang menyerang reputasinya.Di meja Geri, Nick berhenti sejenak.“Besok pagi, aku mau tahu siapa pengirimnya. Gunakan semua sumber daya IT kita. Kalau perlu, libatkan pihak ketiga. Aku tidak mau setetes pun informasi itu bocor ke luar sebelum aku tahu siapa dalangnya,” tegasnya, nada suaranya dingin dan penuh tekanan.Geri mengangguk cepat, mencatat semua instruksi. “Baik, Pak. Besok pagi sudah saya pastikan ada laporan di meja Bapak.”Nick menatapnya tajam. “Ini bukan sekadar gosip kantor, Ger. Email itu menyasar padaku dan Eliza. Kalau benar ini direncanakan, orang itu pasti tahu titik terlemahku. Dan itu… bukan sesuatu yang bisa aku biarkan.”Geri terdiam, ia paham betul maksud Nicholas. “Saya mengerti. Bapak hati-hati di jalan.”Nick hanya mengangguk singkat lalu meninggalkan kantor. Tidak ada basa

  • Istri Kecil Tuan CEO   SAHABAT PENGKHIANAT

    Langkah Ettan terdengar berat saat menjejakkan kakinya di lobby hotel bintang lima milik Andreas. Wajahnya tegang, rahang terkunci, dan pandangannya lurus ke depan. Ia bahkan tak menoleh ke resepsionis yang menyapanya sopan. Semua pikirannya hanya terfokus pada satu hal. Kecewa.Ia tidak perlu bertanya di mana Andreas berada. Seseorang dari staf sudah menunjuk ke arah lounge eksklusif di lantai atas. Ettan melangkah cepat, hampir tak memberi waktu pada lift untuk menutup pintunya. Jemarinya mengepal erat di sisi tubuhnya.Begitu sampai di lounge, ia langsung melihat Andreas. Sahabat masa kecilnya itu tengah duduk santai di sofa kulit, mengenakan setelan rapi namun tanpa dasi, segelas kopi di tangan. Andreas menoleh saat mendengar langkah Ettan—dan ekspresinya seketika berubah.“Ettan?”“Kita perlu bicara,” potong Ettan, suaranya berat dan dingin.Andreas menaruh kopinya di meja dan memandang sahabat sekaligus besannya itu dengan waspada. “Duduklah dulu. Apa yang terjadi?”Ettan tidak

  • Istri Kecil Tuan CEO   PAGI YANG TAK LAGI SAMA

    Pagi itu, Nicholas tiba di kantor lebih awal dari biasanya. Udara di luar masih menyisakan embun, dan gedung perusahaannya tampak sunyi. Namun ketenangan itu tidak bertahan lama. Sejak keluar dari lift menuju lantai paling atas, Nick sudah merasakan tatapan karyawan yang berbeda—campuran rasa ingin tahu dan bisik-bisik. Email kaleng itu sudah beredar.Di ruangannya, ia melepaskan jas, menggulung lengan kemeja, lalu memeriksa berkas-berkas yang mungkin diperlukan. Kopi pahit di atas meja tak disentuh, pikirannya sibuk mempersiapkan setiap jawaban yang mungkin diajukan para komisaris. Ia tahu, ini bukan sekadar rapat internal—ini adalah ujian kepercayaan.Pukul sembilan tepat, ruang rapat utama dipenuhi oleh para anggota dewan komisaris dan direksi. Di ujung meja, Ettand—ayah Nicholas—duduk dengan wajah dingin, menyimpan ketegangan yang jelas. Ia jarang ikut campur urusan operasional, tapi kali ini ia datang, dan itu pertanda buruk.Geri, sekretaris Nick, duduk di kursi belakang sebagai

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status