Beranda / Romansa / Istri Kecil Tuan CEO / "RUMAH" YANG SEBENARNYA

Share

"RUMAH" YANG SEBENARNYA

Penulis: UmiLovi
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-22 19:47:48

Pintu pagar terbuka pelan ketika mobil Nicholas memasuki halaman rumah Andreas Pratama. Nick turun dari mobil, berjalan cepat sambil menggeleng pelan—rambutnya sedikit berantakan dan kemejanya kusut. Hari itu penuh angka, rapat, tanda tangan, dan ketegangan kantor yang bikin bahunya pegal. Namun, semuanya langsung sirna waktu melihat seseorang menunggunya di teras rumah. Eliza.

“Lo lama banget, sumpah,” protes Eliza dari kursi rodanya, senyumannya merekah begitu Nick mendekat.

“Maaf, tadi kejebak macet,” jawab Nick sambil mendekat.

“Hm, bilang aja lo lupa jalan pulang.”

Nick tertawa kecil. “Saya bawa oleh-oleh nih, cemilan favorit kamu, es krim strawberry. Tapi kalau digituin, ya udah saya makan sendiri aja.”

“Eh—eh—jangan dong!” Eliza langsung panik. “Gue laper, lo tau nggak, dari tadi Mama cuma kasih bubur doang.”

Nick menghela napas sambil mendorong kursi roda Eliza ke dalam. “Itu karena kamu harus makan yang lembut. Dokter bilang jangan sembarangan.”

“Ya tapi lidah gue udah prote
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Istri Kecil Tuan CEO   GANTIAN JAGAIN

    Brankar putih meluncur cepat di lorong rumah sakit, suara roda beradu dengan lantai bergema di antara panggilan perawat dan arahan dokter jaga.Nicholas masih belum sadar ketika dokter dan dua perawat membawanya masuk ke ruang IGD. Wajahnya pucat, keringat membasahi pelipisnya, dan napasnya pendek-pendek.Geri berdiri di luar ruang perawatan dengan wajah cemas, menggenggam ponselnya erat. Ia baru saja menghubungi Ricky. ..Di tempat berbeda. Hari itu nyaris seperti hari biasa. Eliza baru selesai membereskan sisa sarapan, mengenakan kaus longgar dan celana santai saat ponselnya berdering. Nama Ricky tertera di layar.“Ricky? Tumben pagi-pagi nelpon?” tanyanya riang, tak curiga sedikit pun.Tapi suara di seberang sana terdengar panik. “El… Kak Nick pingsan.”Detik itu juga, Eliza terdiam.“Apa?” ucapnya dengan napas tercekat.“Kejadiannya di kantor. Dia sempat gak sadarkan diri pas lagi rapat. Dan sekarang lagi dibawa ke rumah sakit.”“Ya Tuhan…” Tangan Eliza mulai gemetaran. “Lo ser

  • Istri Kecil Tuan CEO   TUMBANG

    Cahaya pagi merayap masuk melalui celah tirai kamar Eliza. Udara sejuk menyapu wajahnya yang masih tenggelam di bantal. Ia menggeliat ringan, tapi mendadak tubuhnya kaku saat merasakan sesuatu yang tak seharusnya ada di sebelahnya."Hah?!" teriak Eliza spontan, matanya membulat.Di sampingnya, Nicholas tertidur pulas, separuh wajahnya tertutup selimut. Rambutnya acak-acakan, napasnya berat dan terlihat berkeringat."Nick! Gila! Lo ngapain di sini?!"Eliza bangkit dari tempat tidur, mengguncang bahu Nicholas dengan panik. Pria itu terbangun perlahan, matanya sayu, wajahnya pucat."Hm... maaf, saya ketiduran," ucap Nick lirih.Eliza menatapnya tajam. "Ketiduran? Di ranjang gue? Lo mabok apa gimana sih! Ini ranjang gue, Nick!"Nick hanya mengangguk lalu perlahan bangkit dari ranjang, tapi belum sempat sepenuhnya berdiri tubuhnya tiba-tiba limbung. Ia menahan kepala yang terasa berat, lalu berusaha berjalan menuju pintu."Lo kenapa?" tanya Eliza mencurigai."Cuma kurang tidur, Liza. Saya

  • Istri Kecil Tuan CEO   MARI SELESAIKAN SECARA BAIK-BAIK

    Pagi di mansion kecil itu seharusnya damai. Tapi tak ada aroma roti panggang atau teh hangat. Hanya keheningan yang membuat dinding-dinding rumah terasa semakin sempit.Eliza melangkah keluar dari kamarnya perlahan. Rambutnya masih terurai, dan wajahnya sembab. Tapi dia mencoba terlihat normal. Seolah tidak ada apapun yang terjadi semalam. Seolah Nick tak melihatnya berdiri di lorong sepi bersama Rio.Dia menemukan Nick di dapur, duduk sendiri dengan secangkir kopi yang hampir dingin.“Pagi,” ucap Eliza sambil duduk di seberangnya.Nick tidak langsung menjawab. Ia hanya menatap cangkir di tangannya.“Lo tidur jam berapa tadi?” Eliza berusaha membuka percakapan, berbasa-basi.Nick masih diam.“Nick?” suara Eliza sedikit ragu.Barulah Nick menoleh. Sorot matanya dingin, suaranya datar. “Saya tidak bisa tidur.”Eliza menghela napas. “Gue tau lo marah. Tapi lo mau sampai kapan kayak gini?”Nick akhirnya meletakkan cangkirnya sedikit keras hingga terdengar suara 'tak'. “Kenapa kamu menemui

  • Istri Kecil Tuan CEO   MANSION YANG TERLALU SEPI

    Lampu teras menyala temaram ketika mobil Nicholas berhenti di halaman mansion kecil mereka. Rumah itu tak berubah sedikit pun—tapi rasanya sudah berbeda. Tidak ada sambutan hangat seperti saat pertama kali Eliza menginjakkan kaki di sana sebagai istri. Hanya sunyi dan dingin yang menyambut.Nicholas turun lebih dulu, membuka pintu penumpang tanpa berkata-kata. Ia mengeluarkan koper milik Eliza dan miliknya di bagasi. Semua dilakukan dalam diam. Tak ada kontak mata, tak ada senyuman.Dibawanya koper itu masuk melewati ruang tengah, lalu berhenti di depan pintu kamar Eliza.Tanpa menoleh, tanpa suara, ia meletakkan koper itu di lantai, memutar tubuh, dan pergi begitu saja menuju kamarnya sendiri.“Eliza, selamat datang kembali,” katanya dalam hati—tapi mulutnya tetap terkunci rapat.Eliza hanya menatap punggung suaminya yang perlahan menjauh. Langkah Nick terdengar berat namun mantap, lalu menghilang di balik pintu kamarnya. Tidak satu kata pun keluar malam itu. Tidak "selamat tidur," t

  • Istri Kecil Tuan CEO   TERTANGKAP BASAH

    Langit sore mulai meredup ketika aula sekolah perlahan sepi. Usai prosesi wisuda dan sesi foto bersama, Nicholas sibuk berbincang dengan beberapa guru dan teman Eliza, sementara Anita sibuk memeriksa kembali buket-buket bunga dan hadiah."Ma, Eliza di mana ya?" tanya Nicholas setelah beberapa menit menyadari tak ada sosok istrinya di sekeliling aula.Anita menoleh, mengernyit. "Tadi masih di dekat sini, kok. Mungkin foto-foto di luar sana Anne."Nicholas melangkah cepat ke arah tempat duduk Eliza sebelumnya. Kosong. Ia menoleh kanan-kiri, matanya menyapu seluruh ruangan.Tak lama, Anne lewat sambil membawa tas wisudanya. Nicholas segera menghampiri."Anne, kamu lihat Eliza?"Anne tampak berpikir cepat. "Hmm... tadi sih gue liat dia jalan ke arah lorong belakang. Tapi mungkin ke toilet juga, Nick. Toilet perempuan di ujung sana."Tanpa menunggu penjelasan lebih lanjut, Nicholas langsung berjalan cepat ke arah yang dimaksud. Wajahnya tegang, langkahnya tak sabar. Tapi belum sampai area

  • Istri Kecil Tuan CEO   HARI INI MILIK ELIZA

    Langit masih gelap ketika alarm di ponsel Eliza berbunyi. Subuh baru merangkak, tapi make-up artist sudah tiba di rumah. Hari ini adalah hari besar—hari wisuda kelulusan. Hari yang ditunggu-tunggu Eliza sejak lama, meskipun semua terasa jauh lebih emosional dengan kehamilan yang ia jalani.Nicholas bangun lebih dulu dari biasanya. Ia memastikan air hangat sudah tersedia, menyiapkan sarapan ringan, dan mengecek ulang jas hitamnya yang telah ia siapkan sejak semalam. Ia menatap cermin, merapikan dasinya sambil menghela napas pelan."Hari ini... milik Eliza," gumamnya.Pukul 7 pagi, Eliza muncul dari kamar dengan gaun berwarna pastel lembut yang membingkai tubuhnya dengan elegan. Drapery di bagian perut berhasil menutupi sesuatu yang mulai membuncit dibaliknya. Wajahnya cantik sempurna, hasil riasan natural yang membingkai matanya yang bersinar."Kamu kelihatan... luar biasa," puji Nicholas, matanya tak lepas dari sosok istrinya yang tampil sangat berbeda pagi ini. Pantas saja waktu itu

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status