Beranda / Romansa / Istri Kecil Ustadz Tampan / Bab 8: Kedatangan Orangtua Zahro

Share

Bab 8: Kedatangan Orangtua Zahro

Penulis: Hello Cutie
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-19 14:52:48

Tubuh Rayyana masih mematung di tempat. Ia mengira Akram tidak akan bertindak sejauh ini. Bahkan, Rayyana mengira kalau Akram akan membebaskannya setelah satu tahun.

Tapi, semua perkiraannya itu salah. Akram justru terpikat padanya. Entah apa yang membuat pria dewasa itu mulai menaruh hati pada Rayyana.

"Kembali ke ndalem, yuk.” ajak Akram menggenggam erat tangan Rayyana.

Semua perlakuan Akram begitu lembut pada Rayyana. Membuat jantung Rayyana berdetak sangat kencang setiap kali Akram menggenggam ataupun perhatian kepadanya.

Pandangan Rayyana terus menatap wajah tampan Akram. Sialnya lagi, sinar mentari malah semakin menambah aura ketampanan serta wibawa seorang Muhammad Akram Al-Hasby.

Mendapati istrinya yang terus memandangi wajahnya. Akram pun jahil dengan sengaja berhenti mendadak agar Rayyana menubruk tubuhnya.

"Aduh...” lirih Rayyana mengusap dahinya karena dahinya menubruk tubuh atletis suaminya.

Benar saja dugaan Akram. Saat ini Rayyana sudah menubruk tubuhnya, dan Akram yakin pasti dahi istri kecilnya itu terasa sakit. Mengingat, sembilan puluh persen tubuh Akram adalah otot.

"Makanya, kalau jalan itu lihat-lihat! Jangan mandangin wajah saya terus!” sindir Akram dengan nada santainya.

"Siapa yang mandangin kak Akram? Aku? Mana ada!” sahut Rayyana tidak mau mengaku. Padahal, jelas-jelas dirinya menatap Akram dan terkagum-kagum pada suaminya itu.

Akram menggelengkan kepalanya saja. Lalu, mereka berdua pun melanjutkan langkahnya menuju ndalem. Hari ini kedua orangtua Zahro akan datang. Mengingat pernikahan Akram dan Zahro akan berlangsung dua minggu lagi.

Sesampainya di ndalem, ternyata orangtua Zahro sudah tiba disana. Mereka tiba lebih cepat dari jadwal yang mereka bicarakan.

Tubuh Rayyana menegang seketika. Saat mendapati ustadzah yang akan menjadi madunya duduk dengan anggun disana. Terlihat sangat cantik dan sholehah. Berbeda dengan dirinya yang jauh dari kata itu.

Rasanya, Rayyana ingin menghilang dari tempat ini sekarang juga.

"Assalamu'alaikum...” sapa Akram tetap menggenggam erat tangan Rayyana. Ia tidak akan melepaskan tangan mungil istrinya.

Semua mata tertuju pada Akram dan Rayyana. "Wa'alaikumussalam warahmatullah, masuk nak.” sahut semuanya.

Akram pun melangkah masuk. Disusul oleh Rayyana yang tidak bisa melarikan diri karena Akram terus saja menggenggam erat tangannya.

Sepasang pengantin baru itupun duduk bersebelahan. "Kak, aku mau bantuin Umi di dapur.” bisik Rayyana yang canggung karena tatapan kedua orangtua Zahro tidak enak saat menatapnya.

"Duduklah disini! Umi sudah dibantu dengan mbak-mbak ndalem!” titah Akram tegas.

Rayyana pun hanya menghela napas pasrah. Percuma saja dirinya memberontak, suaminya itu tetap akan teguh pada pendiriannya.

Yai Hasby pun menatap ke arah putra dan menantunya. "Ana, bantuin umimu di dapur nak.” titah Yai Hasby lembut. Namun sayangnya, ditolak oleh Akram.

"Maaf Abah, tapi Rayya harus tetap disamping Akram. Rayya adalah istri Akram, bukankah Umi sudah dibantu dengan mbak-mbak ndalem?” tolak Akram tetap tidak mengizinkan Rayyana untuk pergi ke dapur.

Mendengar ucapan sang suami, Rayyana pun terkejut bukan main. Ia malu sekaligus terharu. Bisa-bisanya Akram membantah perintah abahnya di depan semua orang.

"Baiklah kalau begitu, tapi jangan salahkan Abah jika hati Rayyana akan tersakiti.” ucap Kyai Hasby pasrah.

"In syaa Allah, hati Rayya tidak akan tersakiti, Bah.” sahut Akram semakin mengeratkan genggaman tangannya.

Sorot mata Zahro menatap seorang lelaki yang seharusnya menjadi suaminya. Kini lelaki itu justru menggenggam erat jemari wanita lain. Wanita yang bahkan baru dikenal oleh Akram selama satu minggu.

Terlihat jelas dimata Zahro bagaimana sayangnya Akram kepada Rayyana. Terbukti dari cara Akram yang menolak Rayyana untuk pergi serta membantah perintah abahnya. Padahal, setau Zahro, Akram tidak pernah membantah perintah kedua orang tuanya.

'Mereka sangat cocok, aku tidak mau menjadi duri diantara mereka berdua! Biarlah aku yang mengalah dalam pertempuran ini' batin Zahro semakin yakin dengan keputusannya.

Kyai Ilham langsung memulai pembicaraan mereka kali ini, yaitu membahas tentang pernikahan Akram dan Zahro yang memang sudah direncanakan dari jauh-jauh hari.

"Akram, kamu tau bukan? Jika kamu dan putri saya, Zahro sudah dijodohkan. Apakah kamu siap memiliki dua istri?” tanya Kyai Ilham membuat Akram kembali bimbang.

"Jika boleh jujur, sebenarnya Akram tidak sanggup untuk mencintai dua orang wanita sekaligus. Akan tetapi, pernikahan ini akan tetap berlangsung karena sudah direncanakan. In syaa Allah, Akram akan mencoba untuk adil kepada Rayya dan Ning Zahro.” jawab Akram jujur. Ia tidak mau menutupi apapun.

Kyai Ilham menghela napas kasarnya. "Bagaimana jika kamu tidak bisa mencintai putri saya? Dan hanya mencintai istri pertamamu?” tanya Kyai Ilham lagi.

Suasana pun berubah menjadi canggung dan mencekam. Akram terdiam, lidahnya mendadak menjadi keluh.

"Jawab saja nak, jangan ragu.” ucap Kyai Hasby meminta Akram untuk menjawab pertanyaan dari sahabatnya itu.

"Akram akan berusaha untuk adil, Yai. Akan tetapi, hati manusia tidak ada yang tau. Mungkin, untuk sekarang Akram belum bisa membagi hati Akram untuk ning Zahro.” jawab Akram menjelaskan. Terlihat jelas kesedihan dimatanya.

Padahal, baru sehari Akram menikahi Rayyana. Tapi, hatinya sudah dicuri oleh Rayyana seluruhnya.

"Sudah saya duga! Untuk itu saya Kyai Ilham, selaku ayah dari Zahro, memutuskan pertunangan kamu dengan putri saya! Mulai detik ini, kamu dan Zahro tidak memiliki hubungan apapun!” putus Kyai Ilham tegas. Hal itu tentu saja membuat Akram terkejut.

Hanya Akram yang terkejut. Karena Kyai Hasby sudah mengetahui tentang ini. Sebelumnya, mereka sudah berbicara dari hati ke hati dan juga sudah mempertanyakan bagaimana keputusan Zahro. Ternyata, Zahro memilih mundur karena tidak ingin menganggu kehidupan rumah tangga Akram.

Zahro melihat cinta yang besar dimata Akram hanya untuk Rayyana, dan Zahro tidak mau menjadi duri dalam kehidupan rumah tangga Akram dan Rayyana.

"Yai serius? Tapi, bagaimana dengan ning Zahro?” tanya Akram tidak percaya.

"Jangan mengkhawatirkan saya, Gus. In syaa Allah saya serius dengan keputusan saya. Lagipula saya sudah memiliki seseorang yang selama ini berhasil mencuri perhatian saya.” sahut Zahro berusaha setenang mungkin menanggapi ucapan mantan tunangannya itu.

Sejujurnya, Zahro juga sudah menaruh hati pada pria lain. Akan tetapi, karena abinya menjodohkannya dengan Akram. Zahro tidak bisa mengutarakan isi hatinya yang sesungguhnya. Qadarullah, Allah berkehendak lain dan ternyata Zahro tidak berjodoh dengan Akram.

"Alhamdulillah, masya Allah semoga pernikahan ning dan pria yang menjadi pujaan hati Ning Zahro berjalan dengan lancar. Terima kasih karena sudah mau berdamai dengan keadaan ini.” ucap Akram benar-benar bersyukur. Akhirnya, do'anya terjawab. Akram tidak perlu menduakan Rayyana dan bisa fokus untuk mendidik istri kecilnya ini.

"Aamiin allahumma aamiin. Semoga pernikahan Gus Akram dengan Ning Rayyana juga samawa until Jannah.” timpal Zahro yang juga mendoakan pernikahan Akram dan Rayyana.

Suasana di ruang tamu pun berubah menjadi syahdu. Tidak ada yang saling bermusuhan. Semuanya menerima pernikahan Akram dan Rayyana dengan penuh sukacita. Termasuk Zahro. Tidak ada dendam sedikitpun dihati Zahro.

Justru, Zahro merasa senang karena Rayyana, dirinya bisa menikah dengan lelaki yang selama ini berhasil mencuri hatinya.

"Akram, coba tebak siapa pria yang akan menjadi suaminya Zahro?” tanya Kyai Ilham di sela-sela minum tehnya.

****

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Eva Dian Al-Asy'ariyah
dilanjut dong... seru banget nih
goodnovel comment avatar
Rieke Nazlatul uzma
kak sebenarnya updatenya berapa bulan sekali. kok lama🥹
goodnovel comment avatar
Rieke Nazlatul uzma
lanjut kak... Seruuuu banget sumpah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Istri Kecil Ustadz Tampan   Bab 13: Digodain Suami

    Usai melaksanakan sholat tahajjud secara berjama'ah. Akram dan Rayyana pun duduk saling berhadapan. "Sini setoran hafalan sama aku, dek. Kemarin kamu kan lagi sakit, jadi tidak setoran hafalan padaku." titah Akram sukses membuat Rayyana terkejut bukan main. Rayyana meneguk salivanya dengan kasar. Bagaimana mau setoran hafalan? Dirinya saja tidak ada menghafal apapun sejak kemarin. "Ehmm... itu... anu..." ucapan gadis itu tercekat. Ia bingung harus beralasan apalagi. "Itu apa, dek? Kenapa wajahmu terlihat begitu pucat?" tanya Akram dengan tatapan yang sangat menyeramkan dimata Rayyana. Rayyana mengernyitkan dahinya. 'Pake ditanya segala! Udah tau aku pucat karena disuruh setoran hafalan!' rutuk Rayyana di dalam hati. "Rayya..." panggilan dari Akram sukses membuat Rayyana terhentak kaget. "Ada apa? Ada yang sedang kamu pikirkan?" Lagi-lagi Akram bertanya pada istri kecilnya itu. Sedangkan yang ditanya justru semakin resah. "Hah? ehm... a-aku gak apa-apa kok, kak." jawab Rayyana g

  • Istri Kecil Ustadz Tampan   Bab 12: Tidak Diakui

    Akram berjalan masuk ke dalam kamarnya. Sungguh, ia sangat kesal karena kamarnya terlihat begitu berantakan. Namun, ia tetap berusaha untuk mengatur emosinya agar tidak kelepasan. "Astaghfirullah... Akram tenang!" gumam Akram mengelus dadanya sendiri. Ia benar-benar kehabisan cara untuk mendidik istri kecilnya itu. Dengan wajah yang terlihat begitu kesal, Akram pun membereskan kamarnya. Termasuk laptop serta buku yang berantakan diatas ranjang. "Rayya, Rayya... kapan kamu akan belajar hmm..?" gumam Akram menggelengkan kepalanya saja. Pria itu lalu memunguti buku-buku miliknya yang berserakan diatas ranjang dan meletakkannya kembali ke meja kerjanya. Tak hanya itu, Akram juga meraih laptopnya. Ia terkejut saat melihat laptopnya dalam keadaan hidup dan menampilkan notifikasi bahwa ada yang sedang berusaha untuk membobol keamanannya. "Ternyata tadi Rayya berusaha untuk membuka laptopku? Tapi untuk apa dia memerlukan laptop?" gumam Akram bertanya-tanya. Lelaki berparas tampan yang mem

  • Istri Kecil Ustadz Tampan   Bab 11: Merasa bosan

    Usai melaksanakan kewajibannya, Rayyana pun duduk ditepi ranjang menunggu kepulangan sang suami. Netra Rayyana menangkap sebuah buku kedokteran milik sang suami. Gadis cantik nan mungil itupun segera bangkit dari tempat duduknya dan berjalan untuk mengambil buku tersebut. "Anatomi manusia?" gumam Rayyana yang penasaran pada isi dari buku tersebut. Ia pun membawanya ke tepi ranjang untuk membaca buku tersebut. Satu persatu lembar buku tebal yang ada ditangannya terbuka. Gadis cantik itu membaca bukunya dengan cermat dan saksama. Hingga tanpa sadar ternyata ibu mertuanya tengah memanggilnya dari ambang pintu. "Rayyana... Umi masuk ya nak?" ucap Umi Laila yang sudah entah ke berapa kali mengetuk pintu kamar putra dan menantunya itu. Wanita cantik dengan menggunakan gamis berwarna pastel itupun membuka pintu kamar tersebut dan masuk ke dalamnya. Dilihatnya sang menantu tengah asik membaca buku. "Assalamu'alaikum Ana, dari tadi Umi panggilin kok gak dijawab, nduk?" tanya Umi Laila be

  • Istri Kecil Ustadz Tampan   Bab 10: Perhatian Akram

    Kepala Rayyana terasa begitu berat dan pusing. Gadis mungil itu pun memegangi kepalanya sangking pusingnya. "Aw..." ringisnya pelan. Akram yang tengah berada di sofa sembari bekerja pun tidak sengaja mendengar ringisan sang istri. Cepat-cepat, Akram bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri Rayyana. "Bagian mana yang sakit, dek?" tanya Akram menatap intens ke arah Rayyana. Rayyana mendongakkan kepalanya. Ia tidak menjawab melainkan memberi isyarat kepada Akram bahwa kepalanya terasa pusing. Akram yang paham pun langsung meminta Rayyana untuk merebahkan dirinya agar ia bisa memeriksanya. "Rebahan dulu ya, biar kakak periksa." Pinta Akram dan dibalas anggukan kecil oleh Rayyana. Lalu Akram berjalan untuk mengambil stetoskop dan juga alat tensi untuk mengecek tekanan darah Rayyana. Setelah mengambil alat medisnya, Akram berjalan kembali menghampiri Rayyana. Dengan cekatan, Akram memeriksa Rayyana. Ia terlihat begitu serius saat memeriksa istri kecilnya itu. "Kamu sudah makan? T

  • Istri Kecil Ustadz Tampan   Bab 9: Keputusan kedua keluarga

    Dahi Akram berkerut. Seakan-akan ia tengah berpikir siapa orang yang telah membuat mantan tunangannya itu jatuh hati. "Siapa Yai?" tanya Akram bingung. Kyai Ilham tersenyum simpul. Sudut matanya melirik sekilas ke arah putrinya, Zahro. "Orang itu adalah Haiqal, mas sulung mu." jawab Kyai Ilham yang tentu saja membuat Akram terkejut. Bola mata Akram membulat sempurna. Seakan-akan ingin keluar dari tempatnya. "M-mas Haiqal? Tapi sejak kapan?" tanya Akram lagi. Ia masih tidak menyangka kalau ternyata orang yang dicintai oleh Zahro adalah mas sulungnya. Zahro tersenyum malu. "Benar Gus, saya telah jatuh hati ke Gus Haiqal sejak pertama kali bertemu waktu saya masih kuliah di Mesir dulu. Awalnya, saya kira lelaki yang hendak dijodohkan oleh saya adalah Gus Haiqal. Ternyata dugaan saya salah, justru Gus lah yang dijodohkan kepada saya. Hati saya pun kecewa, namun perlahan-lahan saya mulai menerima perjodohan ini. Qadarullah, Allah berkehendak lain sehingga saya bisa mengutarakan isi hati

  • Istri Kecil Ustadz Tampan   Bab 8: Kedatangan Orangtua Zahro

    Tubuh Rayyana masih mematung di tempat. Ia mengira Akram tidak akan bertindak sejauh ini. Bahkan, Rayyana mengira kalau Akram akan membebaskannya setelah satu tahun. Tapi, semua perkiraannya itu salah. Akram justru terpikat padanya. Entah apa yang membuat pria dewasa itu mulai menaruh hati pada Rayyana. "Kembali ke ndalem, yuk.” ajak Akram menggenggam erat tangan Rayyana. Semua perlakuan Akram begitu lembut pada Rayyana. Membuat jantung Rayyana berdetak sangat kencang setiap kali Akram menggenggam ataupun perhatian kepadanya. Pandangan Rayyana terus menatap wajah tampan Akram. Sialnya lagi, sinar mentari malah semakin menambah aura ketampanan serta wibawa seorang Muhammad Akram Al-Hasby. Mendapati istrinya yang terus memandangi wajahnya. Akram pun jahil dengan sengaja berhenti mendadak agar Rayyana menubruk tubuhnya. "Aduh...” lirih Rayyana mengusap dahinya karena dahinya menubruk tubuh atletis suaminya. Benar saja dugaan Akram. Saat ini Rayyana sudah menubruk tubuhnya, dan Akr

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status