Home / Romansa / Istri Kedua Sang Presdir / Bab 50. Felix Kabur

Share

Bab 50. Felix Kabur

Author: Wijaya Kusuma
last update Last Updated: 2025-06-23 23:20:54

Suara notifikasi pesan masuk dari ponsel Neina membuat suasana hening di ruang kerjanya yang kecil pecah.

Neina melirik sekilas, senyum tipis terukir di bibirnya. Belum sempat ia membaca, sebuah suara enteng yang tiba-tiba terdengar.

“Dari cowok kamu ya?” tanya Felix, sengaja mengalihkan pembicaraan serius yang baru saja ia mulai.

Neina sontak menoleh, menatap Felix dengan sebelah alis pria itu terangkat nakal, tangan menyelip santai di saku celana, dan senyum menyebalkan yang langsung membuat kepalanya berdenyut.

Entah kenapa, kehadiran Felix selalu punya daya magic untuk mengubah mood-nya dalam sekejap.

“Astaga, Pak Felix,” gerutu Neina, mencoba menenangkan jantungnya yang masih berdebar.

“Sejak kapan Anda jadi bagian dari divisi ‘kepo urusan orang lain’?”

Felix menyeringai, melangkah masuk ke ruang kerja Neina tanpa diundang. Ruangan itu memang kecil, hanya cukup untuk satu meja kerja besar, rak file, dan sofa kecil di sudut.

Tapi dengan kehadiran Felix, rasanya mendadak terasa
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Istri Kedua Sang Presdir   Bab 51. Kabar dari Raka

    Suara hak sepatu Neina beradu terburu-buru dengan lantai marmer lobi DS Company.Lalu melambat, seolah ada tangan tak kasatmata yang menahan pergelangan kakinya. Ia mendongak. Di depan meja resepsionis yang mulai sepi, Raka berdiri menunggu. Sosok jangkung itu mengenakan kemeja denim tipis yang digulung di siku, celana chino gelap, dan sepatu riding berwarna putih. Helm full-face hitam doff bertengger di lengan kirinya, sementara tangan kanan mengangkat segelas kopi take-away. Begitu matanya menangkap Neina, sudut bibirnya terangkat—senyum hangat yang membuat napas gadis itu tercekat sesaat.“Capek?” Raka bertanya pelan, suara beratnya meredam gemuruh pendingin udara.Neina mengangguk seadanya. “Sedikit.” Padahal ia nyaris runtuh, sebab semalaman ia bekerja bagai mesin, menutup laporan final Keandra yang harus segera selesai.Raka menyodorkan kopi. “Ada gula organik sedikit, bukan sirup. Biar tenaga keisi.”Neina menelan ludah. “Kamu hafal banget, Mas.” Ia menerima gelas kertas

  • Istri Kedua Sang Presdir   Bab 50. Felix Kabur

    Suara notifikasi pesan masuk dari ponsel Neina membuat suasana hening di ruang kerjanya yang kecil pecah. Neina melirik sekilas, senyum tipis terukir di bibirnya. Belum sempat ia membaca, sebuah suara enteng yang tiba-tiba terdengar.“Dari cowok kamu ya?” tanya Felix, sengaja mengalihkan pembicaraan serius yang baru saja ia mulai.Neina sontak menoleh, menatap Felix dengan sebelah alis pria itu terangkat nakal, tangan menyelip santai di saku celana, dan senyum menyebalkan yang langsung membuat kepalanya berdenyut. Entah kenapa, kehadiran Felix selalu punya daya magic untuk mengubah mood-nya dalam sekejap.“Astaga, Pak Felix,” gerutu Neina, mencoba menenangkan jantungnya yang masih berdebar. “Sejak kapan Anda jadi bagian dari divisi ‘kepo urusan orang lain’?”Felix menyeringai, melangkah masuk ke ruang kerja Neina tanpa diundang. Ruangan itu memang kecil, hanya cukup untuk satu meja kerja besar, rak file, dan sofa kecil di sudut. Tapi dengan kehadiran Felix, rasanya mendadak terasa

  • Istri Kedua Sang Presdir   Bab 48. Kecurigaan Neina

    "Cincin itu…” Tatapan Eva menunjuk ke arah cincin yang melingkar di jari manis Neina yang terlihat begitu indah.Neina mengikuti arah tatapan mata sang teman. Ia tahu, kemana maksud yang dimaksud Eva. “Oh ini. Ini dari pacarku,” bohong Neina. Eba berusaha percaya pada Neina. “Itu berlian asli?” Rasa ingin tahu Eva dengan gosip yang senter menyebar berhasil membuat temannya itu terus mendesak pertanyaan pada Neina. “Berlian? Aku saja tak pernah tahu, apa itu berlian. Aku hanya dikasih, ya aku terima sebagai bukti jika Mas Raka benar-benar serius padaku. Hanya sebagai hadiah, jadi mana mungkin ini berlian.”Neina terlihat biasa saja saat menjawab. Bahkan ia sendiri pun tidak tahu, apa cincin yang ia gunakan itu berlian atau tidak. “Tapi gosip di perusahaan sangat ramai, Neina. Mereka bilang jika cincin yang kau gunakan itu cincin berlian. Jika benar, jadi kekasihmu sangat kaya, Nei.”Neina yang baru saja hendak menyuapkan sesendok nasi ke mulut nya itu terhenti. Menatap ke arah Ev

  • Istri Kedua Sang Presdir   Bab 48. Terpaan Gosip Kembali

    Langit Jakarta masih menggantungkan dengan awan tipis disertai terik matahari yang menyengat lapisan kulit. Neina memutuskan untuk kembali ke kantor. Jemarinya mengepal erat di atas pangkuan, sementara pemandangan di balik kaca mobil seolah kabur oleh pikiran yang berkecamuk. Udara siang itu, sepanas perasaan yang ia sendiri tak tahu sebab apa yang membuat hatinya gelisah. Perasaan tidak nyaman mengendap di dadanya. Ia mengalihkan pandangan ke jendela, berharap kejadian yang selalu datang bertubi dalam hidupnya itu bisa menghilang dan membuat pikirannya tenang untuk hari ini.DS Company tidak pernah benar-benar tidur. Bahkan setelah Keandra terbang mendadak ke Paris untuk menyusul Olivia—istri sahnya yang konon tengah “mengejar karir impian”—ritme perusahaan tak pernah melambat. Namun, yang berubah drastis adalah dinamika internalnya. Ketegangan menguar, sorotan tajam mengarah ke setiap sudut, dan ketidaktransparanan merayap seperti racun. Di tengah semua itu, Felix kini mengambi

  • Istri Kedua Sang Presdir   Bab 47. Berhasil

    “Tapi… ini kan meeting besar, Pak Felix. Kenapa tiba-tiba saya?” Neina merasa gugup. Jujur, ia sendiri belum pernah melakukan meeting langsung sejak bekerja di DS Company.“Kamu harus yakin, Neina. Saya yakin kamu mampu menanganinya. Terlebih proposal kemarin, kamu yang menyelesaikan dengan baik semalam. Jadi, saya yakin kamu sudah paham betul detail isi dari proposal untuk kamu presentasikan nanti. Kamu punya kemampuan bernegosiasi yang bagus,” Felix tersenyum meyakinkan. “Kamu pasti bisa, Neina. Jangan khawatir.”Meski Felix terus meyakinkan Neina. Tak lantas membuat dirinya yakin. Gugup sudah pasti. Tapi tak ada pilihan, dan ia harus melakukan apa pun yang Keandra perintah. Sebab itu janji yang ia tekankan pada diri, setelah apa yang Keandra lakukan untuknya tak bisa dibayar dengan materi. Mereka tiba di depan pintu ruang meeting. Suara samar percakapan berbahasa Jepang terdengar dari dalam. Neina menarik napas sekali lagi, mencoba menenangkan dirinya.“Oke, aku coba yang terba

  • Istri Kedua Sang Presdir   Bab 46. Meeting Dadakan

    Neina membelalakkan kembali matanya. Berpikir jika ia masih mengantuk sebab tidur menjelang pagi. Di balik kaca film mobil dinas yang membawanya menuju kantor, sesosok tinggi bersweater hitam berdiri tegak, memancarkan aura misterius. Dan terus menatap ke arah mobil yang telah membawanya pergi.Helm full-face bertengger santai di tangan kiri, sementara tangan kanannya menggenggam ponsel. Tatapan tajamnya menembus lapisan kaca film mobil, seolah mata itu memiliki kemampuan sinar-X.“Mas Raka?” bisik Neina, suaranya nyaris tak terdengar, bahkan oleh telinganya sendiri. Ia menggosok matanya, mencoba memastikan ini bukan bagian dari sisa mimpi yang menghampirinya hingga kesiangan bangun tidur. “Kenapa dia di sini? Bukankah seharusnya dia sudah di rumah sakit?”Mobil melambat, berbelok di persimpangan dekat rumah mewah Pak Keandra. Dari sudut matanya, Neina melihat Raka masih di sana, berdiri gagah di samping motor besar miliknya yang perkasa. Motor itu sendiri terlihat seolah ikut m

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status