Share

Istri Kesayangan CEO
Istri Kesayangan CEO
Author: Awan

Bab 1

Author: Awan
Pada suatu hari di tengah malam, Yuna merasa mulutnya kering dan sakit kepala ketika dia terbangun dari tidurnya.

Parfum bernama “First Love” yang sudah sekian lama dia racik akhirnya rampung juga. Setelah memenangkan penghargaan dalam kompetisi yang akan diadakan besok malam, pernikahan dia dengan Logan akan berjalan sesuai rencana.

Mereka berdua sudah saling kenal selama lima tahun, terhitung sejak mereka masih kuliah sampai sekarang, dan mereka juga telah berpacaran selama tiga tahun silam.

Yuna telah mengorbankan segalanya demi fokus mengembangkan parfum tersebut, hitung-hitung dia juga turut berjasa dalam kemajuan perusahaan Logan. Tampaknya masa depan yang cerah sudah siap menyambut Yuna, jadi malam itu dia memutuskan untuk merayakannya dengan minum-minum.

Yuna memijat keningnya dan hendak mengambil segelas air, tapi di saat itu juga dia mendengar sebuah suara aneh yang berasal dari kamar sebelah. Hanya Yuna sendiri yang tinggal di unit apartemen tersebut. Logan memang terkadang datang menginap di apartemen itu, tapi dia tinggal di kamar sebelah.

Sesaat mendengar suara aneh tersebut, Yuna jadi khawatir karena takut terjadi sesuatu pada Logan, alhasil dia pun diam-diam mendekatkan telinga ke tembok dan mendengar suara seorang wanita ….

“Logan, apa kamu nggak takut kedengaran sama Yuna?”

Suara dari sang pria memang tidak terdengar terlalu jelas, tapi Yuna yakin dia mendengar suara Logan. Sontak Yuna pun merasa sedikit sedih bercampur takut. Selama beberapa tahun terakhir, dia sering mengalami insomnia karena terlalu sibuk meneliti parfumnya, bahkan obat tidur sudah menjadi makanan sehari-hari sampai dia pun kebal. .

“Aku bakal jadi pembuat parfum terkenal begitu aku dapat penghargaan besok, kedudukanku di lingkaran pergaulan ini jadi lebih stabil. Nanti kamu boleh pilih siapa investor kita, berapa orang pun nggak jadi masalah. Yuna doang mah nggak seberapa.”

Yuna yang saat itu sedang berdiri di balik pintu mengepalkan tangannya dengnan sangat erat. Di tahu suara sang wanita adalah suaranya Valerie, teman baik semasa kuliah sekaligus kekasih gelap tunangannya sendiri. Sesungguhnya, Yuna sudah dengar rumor bahwa Logan dan Valerie menjalin hubungan terlarang, tapi Yuna memilih untuk percaya. Akan tetapi, kenyataan tidak seindah apa yang dibayangkan.

“Bahkan nama perusahaan saja aku ambil dari nama kamu, jadi kamu pasti paham, dong … betapa sayangnya aku sama kamu! Yuna itu cuma batu lompatan. Memangnya aku bakal pakai resep dia kalau bukan demi kamu?”

“Aku nggak izinin kamu nyebut nama dia di depanku. Aku mau tahu, kamu sayang sama aku atau dia?”

Valerie memang memiliki suara yang lembut, ditambah dengan nada bicaranya yang sengaja dibuat memelas sungguh membuat pria yang mendengarnya luluh seketika. Namun, suara itu justru bagaikan duri yang menusuk telinga Yuna. Yuna mengatupkan rahangnya dan membuka mata lebar-lebar seolah hendak mendobrak pintu dan memergoki perbuatan mereka.

Yuna sungguh tidak menyangka kerja keras yang selama ini dia berikan dengan sepenuh hati malah berakhir seperti ini. Nama Yuna mulai dikenal ketika dia memenangkan kompetisi parfum tingkat provinsi tiga tahun yang lalu. Seketika itu dia pun menerima banyak sekali tawaran kerja dari berbagai macam perusahaan, termasuk perusahaan besar seperti Uniasia. Akan tetapi, Yuna menolak semua tawaran itu demi fokus mendukung Logan yang pada saat itu baru merintis perusahaannya.

Dua tahun yang lalu, ketika Yuna sedang berpartisipasi dalam kompetisi besar lainnya, terjadi masalah pada parfum yang dia buat, dan kejadian itu membuat Yuna diejek sebagai “pembuat parfum yang tidak punya hidung”. Saat itu Yuna masih kebingungan apa yang salah dengan parfum buatannya, dan hanya Logan yang tetap setia mendukungnya.

Yuna mengira dia dan Logan akan terus mendukung satu sama lain dalam situasi sesulit apa pun, tapi ternyata … Yuna hanyalah bidak catur yang berada di bawah kendali orang lain. Logan mendirikan perusahaan yang dia beri nama VL, dan dia menjelaskan bahwa arti dari nama itu adalah riak air yang dapat menimbulkan gelombang besar. Yuna percaya dengan apa yang dikatakan oleh Logan, tapi pada kenyataannya, VL hanyalah kependekan dari nama Logan dan Valerie.

Yuna sudah berjuang mati-matian seorang diri, sementara Logan dan Valerie malah saling bermesraan di belakang. Betapa bodohnya Yuna selama ini! Namun, pada akhirnya Yuna hanya memedamkan api amarah yang berkobar dalam hatinya dan melalui malam yang panjang itu tanpa tidur. Di pagi harinya barulah Yuna mendengar suara mereka berdua pergi meninggalkan apartemen.

Lantas, Yuna membongkar semua laci meja dan berhasil menemukan sebuah kartu nama berwarna kuning keemasan. Tiga tahun yang lalu, CEO Uniasia yang bernama Brandon memberikan kartu namanya kepada Yuna, tapi entah apakah nomor telepon yang tertera masih sama atau tidak.

Sambil memegangi ponselnya, Yuna berkata dengan nada yang sangat gugup, “Pak Brandon, ini aku, Yuna Sudana.”

Karena tidak mendapatkan jawaban apa pun, Yuna kembali berkata dengan gugup, “Kita pernah ketemu di kompetisi pembuat parfum tingkat provinsi tiga tahun yang lalu. Waktu itu Pak Brandon kasih aku kartu nama Bapak ….”

“Iya, aku masih ingat.”

Beberapa kata sederhana yang diucapkan oleh pria itu dengan suaranya yang berat entah mengapa membuat perasaan Yuna yang semula tegang menjadi lebih rileks.

“Jadi begini, Pak Brandon. Aku mau nawarin seuatu yang mungkin menarik buat Bapak.”

Setelah terdiam selama beberapa saat, akhirnya Brandon berkata, “Besok kita omongin di kantorku jam sembilan pagi.”

Mendengar lawan bicaranya seperti hendak menutup panggilan, Yuna pun segera menyelanya, “Tunggu sebentar, Pak Brandon … besok mungkin sudah nggak keburu. Apa bisa hari ini saja? Terus … apa boleh kita cari tempat lain?”

Nada bicara Yuna terdengar sangat terburu-buru, dan dia pun langsung bercucuran keringat seusai berkata demikian.

Uniasia menguasai dua pertiga dari seluruh idustri kecantikan dalam negeri. Cakupan bisnis mereka sangat besar, dan modal yang mereka miliki juga tidak main-main jumlahnya. Terlebih lagi, Brandon selaku CEO Uniasia juga adalah sosok yang legendaris di dunia bisnis. Sudah bagus Brandon mau meluangkan waktu untuk menemui Yuna, tapi Yuna masih berani menawar. Berani sekali Yuna ini, tapi … apa boleh buat, dia tidak punya pilihan lain.

Acara peluncuran produk baru dan kompetisi pembuat parfum akan dimulai malam ini. Tidak ada waktu lagi apabila Yuna tidak membicarakannya dengan Brandon hari ini. Dan kalau Yuna bertemu dengan Brandon di kantornya, hal itu justru akan mudah menarik perhatian orang lain dan rencananya bisa jadi akan terganggu.

Maka dari itu, Yuna menggenggam ponselnya dengan erat dan memberanikan diri untuk mempertaruhkan nasibnya. Kira-kira tiga menit berlalu tanpa ada suara sedikit pun, dan ketika Yuna mengira kalau permintaannya ditolak, Brandon malah berkata, “Boleh, ketemu aku di kafe yang ada di Jalan Taman sari 30 menit lagi.”

“Terima ….”

Sebelum Yuna sempat menyelesaikan ucapannya, Brandon langsung menambahkan, “Jangan lupa bawa KTP kamu.”

“Eh?”

Akan tetapi Brandon langsung menutup panggilan tanpa menunggu jawaban dari Yuna. Setelah menenangkan dirinya, Yuna masih ragu apakah tadi dia salah dengar, tapi waktu yang tersisa tidak memberikan dia banyak kesempatan untuk berpikir.

Yuna pun segera mengganti pakaiannya dan merapikan diri sebelum bergegas keluar. Untungnya Jalan Taman sari tidak terlalu jauh dari apartemennya, jadi Yuna bisa sampai tepat waktu. Namun Yuna dicegat oleh seseorang ketika dia hendak masuk ke dalam kafe.

“Non Yuna Sudana?”

Pria itu langsung menyebut nama lengkap Yuna, tapi Yuna tidak mengenalinya.

“Majikan saya meminta Non Yuna untuk ikut dengan kami.”

Pria itu mempersilakan Yuna menuju ke sebuah limousine hitam yang terparkir di pinggir jalan. Tanpa ragu Yuna pun menghampiri mobil tersebut, dan si sopir membukakan pintu untuknya. Dari luar memang tidak terlalu jelas, tapi Yuna melihat dua kaki panjang yang dihiasi oleh sepatu kulit mengkilat.

Suasana di dalam mobil tersebut teras sangat mencekam sampai-sampai membuat Yuna tertegun. Dia pun melayangkan pandangannya kepada pria yang ada di hadapannya dan berkata, “Salam kenal, Pak Brandon, aku ….”

“Langsung saja ke intinya.”

Empat kata yang dia lontarkan terasa sangat tak berperasaan. Yuna pun berhenti sejenak dan melihat wajah lawan bicaranya dengan sangat jelas.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Mahreta Ita
bagus aku suka,semoga bab selanjutnya menarik
goodnovel comment avatar
Nadira Dewy
Halo kak? izin promo ya?.... Novel pertama aku nih di Goodnovel! " Berubahnya Istri Bodoh Sang CEO " Mampir yuk! ...️
goodnovel comment avatar
Nadira Dewy
Halo kak? izin promo ya?.... Novel pertama aku nih di Goodnovel! " Berubahnya Istri Bodoh Sang CEO " Mampir yuk! ...️
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2399

    Harus diakui, setiap tutur kata yang Yuna ucapkan sangat mengena di sanubari Ratu. Memang benar meski Ratu tidak bisa lagi menunggu, toh sekarang ada waktu kosong. Tidak ada salahnya bagi Ratu untuk memberi kesempatan kepada yuna untuk mencoba. Kalau yuna gagal, tinggal lakukan sesuai dengan rencana awal.Rencana R10 ini sejak awal memang sudah mendapat berbagai macam halangan. Pertama adalah perlawanan dari anaknya sendiri, kemudian jika diumumkan pun, entah akan seperti apa kritik dan tekanan dari opini publik. Namun di luar semua itu, yang paling penting adalah bahwa Ratu sendiri juga tidak yakin dengan keputusannya sendiri.Dari luar, Ratu mungkin terlihat tegas. Namun hanya dia sendiri yang tahu kalau sebenarnya dia pun sering meragukan keputusannya. Jika Ratu tidak ragu, pada hari itu juga dia akan tetap melanjutkan eksperimennya, bukan malah menunggu seperti sekarang. Dengan diberhentikannya eksperimen R10 untuk sementara, Ratu makin bimbang.“Kamu butuh apa?” tanya Ratu. Berhub

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2398

    Saat Yuna mengatakan itu, ekspresi wajah Ratu masih tidak berubah. Ratu hanya menutup kelopak matanya untuk menutupi sorotan yang terpancar dari bola matanya. Tentu saja pada awal eksperimen ini dilakukan, dia menyembunyikan faktanya dari semua orang agar tidak ada yang tahu.Eksperimen ini sejatinya adalah sesuatu yang membahayakan nyawa manusia. Ratu tahu betul akan hal tersebut, karena untuk membuat dia hidup abadi, dia harus mengorbankan nyawa orang lain. Kalau sampai ada satu orang saja yang tahu dan kemudian tersebar luas, tentu saja seluruh dunia akan mengecamnya.Namun di sisi lain, Ratu tidak mungkin dan tidak akan mau menyerah. Makanya saat melakukan penelitian, dia hanya memberikan satu resep kepada setiap grup, kemudian meminta mereka untuk menjalankan eksperimen sesuai dengan instruksi yang tertera di setiap lembaran resepnya.Tentu untuk menutupi agar orang lain tidak bisa menerka apa yang sedang mereka lakukan, Ratu memberikan banyak resep yang sebenarnya sama sekali tid

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2397

    Suara anak kecil yang menggemaskan itu membuat Yuna teringat, sewaktu dia terakhir kali bertemu dengan Nathan, saat itu dia memang sedang hamil. Seketika mendengar itu, Yuna pun tersenyum seraya memegangi perutnya yang kini sudah rata, “Mereka sudah lahir.”“Adik cowok, ya?” tanya Nathan penasaran.“Ada cowok dan cewek. Anak Tante yang lahir ada dua, lho!” ujar Yuna tersenyum sembari mengangkat dua jarinya.Sorot mata Nathan seketika bercahaya. Perasaannya yang sejak awal murung dan penuh waspada langsung berubah menjadi jauh lebih ceria selayaknya anak kecil pada umumnya.“Dua adik?! Wah, Tante hebat banget!”“Hahaha, makasih, ya! Nanti Tante ajak kamu ketemu mereka kalau ada kesempatan,” ujar Yuna tersenyum, nada bicaranya pun jauh lebih lembut saat dia berbicara dengan anak kecil. Melihat Nathan membuat Yuna teringat dengan anak-anaknya sendiri, hanya saja ….“Aku juga kangen sama mereka, tapi … kayaknya aku nggak bisa ketemu mereka lagi,” ucap Nathan dengan suaranya yang kian menge

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2396

    Mungkin sekarang Nathan sudah tidak lagi disembunyikan seperti pada saat Fred yang memimpin. Namun tentu saat itu banyak hal yang Fred lakukan secara diam-diam. Dia mengira dia bisa menyembunyikan semuanya dari orang lain bahkan dari sang Ratu sekalipun. Namun dia tidak tahu bahwa sebenarnya Ratu sudah mengetahuinya sejak awal.Di luar kamar tempat Nathan ditahan ditempatkan seorang penjaga. Yuna sempat dicegat saat dia mau masuk ke dalam. Yuna menduga mungkin ini adalah perintah dari Ratu. Mereka semua juga diawasi dan dapat berkomunikasi dengan intercom.Nathan sangat patuh sendirian di dalam tidak seperti kebanyakan anak seumurannya. Bahkan sewaktu melihat Yuna, dia masih bisa tersenyum dengan santun dan menyapanya.“Halo, Tante.”“Kamu masih mengenali aku?” tanya Yuna.“Iya, Tante Yuna,” jawab Nathan mengangguk.Yuna pernah menyelamatkan nyawa Nathan saat mereka berada di Prancis. Yuna juga banyak membantu Nathan dan ada suatu waktu Nathan sering main ke rumah Yuna, tetapi kemudian

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2395

    Tangan yang mulanya Ratu gunakan untuk mengelus wajah Ross langsung ditarik. Raut wajahnya juga dalam sekejap berubah menjadi berkali-kali lipat lebih sinis.“Jadi dari tadi kamu ngomong panjang lebar ujung-ujungnya cuma mau aku membuang eksperimen ini.”“Aku mau kamu merelakan diri sendiri,” kata Ross sambil berusaha meraih tangan ibunya lagi, tetapi Ratu menghindarinya.“Aku cape. Kamu juga balik ke kamarmu saja untuk istirahat,” ucap sang Ratu seraya berpaling.“Ma ….”Sayangnya panggilan itu tidak membuat Ratu tergerak, bahkan untuk sekadar menoleh ke belakang pun tidak.“Ricky!”Ricky yang dari awal masih menunggu di depan pintu segera menyahut, “Ya, Yang Mulia.”“Bawa Ross balik ke kamarnya.”Saat Ricky baru mau masuk untuk mengantar pangerannya pergi, Ross langsung berdiri dan bilang, “Aku bisa jalan sendiri.”Maka Ross pun segera berbalik pergi, tetapi belum terlalu jauh dia melangkahkan kakinya, dia kembali menoleh ke belakang dan berkata, “Ma, aku tahu apa pun yang aku bilang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2394

    Seketika itu Ratu syok karena dia jarang sekali melihat anaknya bersikap seperti ini. Saking syoknya sampai dia tidak bisa berkata-kata dan hanya terdiam menatap dan mendengar apa yang dia sampaikan.“Ma, aku tahu sebenarnya kamu pasti takut. Takut tua, takut mati, takut masih banyak hal yang belum diselesaikan. Aku thau kamu juga bukannya egois. Kamu melakukan eksperimen ini bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi, tetapi karena masih banyak hal yang mau kamu lakukan.”Di saat mendengar kata-kata Ross, tanpa sadar mata Ratu mulai basah, tetapi dia berusaha untuk menahan laju air matanya.“Aku juga tahu kamu pasti sudah capek. Orang lain melihat kamu berjaya, tapi aku tahu setiap malam kamu susah tidur, bahkan terkadang waktu aku pulang malam dan melewati kamarmu, aku bisa dengar suara langkah kaki lagi mondar-mandir. Kamu pasti capek banget karena harus menanggungnya sendirian. Sering kali aku mau membagi beban itu, tapi ….”Sampai di situ Ross terdiam dan tidak lagi meneruskan ka

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status