Share

29. Permintaan

Wira menggerakkan kepala, lalu mengangkat tangannya untuk meregangkan tubuh. Dari embusan napas Sully yang perlahan menjauh dari telinganya, itu berarti ia sudah bisa membuka mata.

“Ada apa, Mbak?” Wira menyipitkan mata seakan baru terbangun.

“Temani aku ambil jemuran, Mas. Oky enggak mau. Katanya udah ngantuk banget. Dari tadi kita bahas kerjaan buat besok.” Sully berdiri rapi dengan dua tangannya mengait di depan.

Pekerjaan buat besok? Bukannya besok acara pernikahan? Apa itu termasuk pekerjaan bagi Sully? Wira memaklumi di dalam hati. Mungkin begitulah orang-orang di kota besar menyikapi semua hal. Harus profesional. Semuanya demi profesionalisme pekerjaan. Tanpa menjawab, Wira bangkit dari ranjang dan mendahului keluar kamar.

“Maaf kalau aku ganggu tidur Mas Wira,” ucap Sully, menunduk memandangi kakinya yang mengikuti langkah Wira.

“Enggak apa-apa,” sahut Wira.

Wira berdiri tak jauh dari jemuran. Kedua tangannya masuk ke saku celana training olahraga yang digunakannya untuk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (19)
goodnovel comment avatar
Ummi Wahyu
cieee nggak sekalian aja minta dilamar sekalian ......
goodnovel comment avatar
Firly Muhammad
mas wira ini setipe sama om roy.. tenang namun menghanyutkan...........
goodnovel comment avatar
Cangkal Bacari
aq bca karakter sulis ko' agk mirip sma karakter bude d lapak sebelah ya njus klo ktemu cowo... agak jutek2 manja gtu...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status