Home / Mafia / Istri Pengganti Sang Mafia / 01. Menikah Denganku

Share

Istri Pengganti Sang Mafia
Istri Pengganti Sang Mafia
Author: Dedew Eirysta

01. Menikah Denganku

Author: Dedew Eirysta
last update Last Updated: 2025-08-12 22:38:11

"Kamu yakin ingin melakukan ini?" bisik perempuan pada temannya.

Langit sore di Palermo mendung, tapi udara di dalam vila keluarga Romano tetap panas dan mencekik. Dinding putih yang mengkilap, aroma bunga melati buatan, dan langkah kaki pelayan yang berulang-ulang di lorong tidak bisa menutupi ketegangan yang menggantung di udara.

Qey, perempuan yang bicara tadi berdiri di sisi pintu besar ruang tamu lantai dua, tangannya mengepal di balik gaun sederhana berwarna krem. Di hadapannya, seorang gadis muda duduk kaku di atas sofa mewah dengan mata sembab, pipi merah, dan rambut acak-acakan. Namanya Gianna Lissandro—sahabat terdekatnya sejak SMA, dan hari ini seharusnya adalah hari pernikahan Gianna dengan Rafael De Luca.

Gianna mengangguk pelan sambil menatap jendela yang terbuka. Angin sore menyapu rambut panjangnya ke belakang, dan di balik itu semua, tampak luka yang jauh lebih dalam dari sekadar air mata.

"Dia bukan seseorang yang bisa kucintai, Qey. Aku hanya alat dalam perjanjian politik antara keluarga. Jika aku menikah dengannya, aku akan mati perlahan-lahan."

Qey menelan ludah. Rafael De Luca bukan nama asing baginya. Mafia muda yang terkenal kejam, ambisius, dan cerdas. Tetapi yang membuat semuanya terasa lebih buruk, Rafael adalah teman dekat dari kakak laki-lakinya. Lelaki yang dulu sering datang ke rumah, yang dia kenal sejak kecil.

"Jika dia tahu kamu kabur ... dia akan membunuhmu. Dan mungkin aku juga," kata Qey dengan suara pelan.

"Kalau begitu kita harus pastikan dia tidak pernah tahu kamu terlibat. Kau tak harus ikut," saran Gianna yang tidak mau temannya juga terkena masalah.

Qey menggeleng pelan. "Aku tidak akan meninggalkanmu."

Hari itu pun di lorong-lorong vila Romano dipenuhi bunga mawar putih dan pelayan yang sibuk mempersiapkan pernikahan mewah. Di bagian belakang rumah, Qey menunggu di dekat pintu gudang, menggenggam tas kecil berisi paspor, uang, dan peta rute ke pelabuhan rahasia.

Gianna berlari ke arahnya, gaun pengantin tersingkap, rambut setengah terurai. Nafasnya memburu.

"Kita harus cepat," ucap Gianna tidak mau membuang waktu.

Mereka hampir berhasil. Sampai seorang penjaga berbalik lebih cepat dari yang diperkirakan.

"Hei! Siapa di sana?!"

Qey mendorong Gianna keras. "Pergi sekarang! Jangan berhenti!"

Gianna melesat ke gerbang samping. Qey berlari ke arah berlawanan, menarik perhatian penjaga. Dia berpura-pura mencari bunga pengantin yang hilang.

Alarm rumah berbunyi, tamu-tamu penting, keluarga mafia, dan rekan bisnis yang sudah hadir mulai gelisah. Rafael belum tiba di vila karena urusan mendadak di Naples, tetapi semua tahu dia akan marah besar.

Para penjaga berpencar, dan Qey tahu dia tidak bisa tinggal lebih lama. Dia kembali ke kamar pelayan, mengemas beberapa barang, dan berpamitan dengan mata sembab pada pelayan tua yang pernah menjadi perawat ibunya dulu.

"Apa kamu sadar apa yang kau lakukan, Qey?" tanya wanita itu.

"Aku hanya menyelamatkan seseorang dari neraka."

"Kamu justru sedang menciptakan nerakamu sendiri."

Qey sadar, amat sangat sadar dengan tindakan yang sudah dilakukannya. Bukan hanya akan bermasalah dengan Rafael, dia juga akan bermasalah dengan kakaknya. Bahkan ayahnya pun akan marah kalau tahu dia sudah merusak pernikahan Rafael. Namun, tidak ada pilihan lain, malam itu juga Qey pergi lalu menyusuri jalanan Palermo dengan hoodie gelap dan satu koper kecil. Dia tidak menghubungi siapa pun. Bahkan kakaknya. Dia tahu Rafael akan mencari sampai ke lubang semut, dan orang pertama yang dia datangi pasti adalah kakaknya sendiri.

Lewat bantuan kontak gelap dari Gianna, Qey mendapat paspor palsu dan tiket penerbangan ke Tokyo. Jepang adalah pilihan acak. Kota jauh, asing, dengan budaya dan bahasa yang berbeda. Itu sempurna untuk pelarian.

Pesawat lepas landas keesokan harinya, dan untuk pertama kalinya dalam dua hari, Qey bisa bernapas atau setidaknya begitulah yang dia pikirkan. Dia harus menjauh dari Rafael yang saat ini pasti sudah tahu kalau dia terlibat dan akan membalas dendam padanya. Qey tidak bisa membayangkan tindakan yang akan Rafael lakukan padanya, meski sudah mengenal Rafael sejak kecil bukan berarti mereka dekat. Jarak usia mereka tujuh tahun dan Rafael selalu membuatnya kesal sampai menangis. Kalau sekarang pasti lebih dari itu.

*****

Setahun kemudian – Tokyo, Jepang

Qey kini dikenal sebagai Keira Tanaka. Dia bekerja sebagai asisten di studio seni kecil milik pasangan tua di distrik Shibuya. Hari-harinya diisi dengan menyusun katalog lukisan, menyiapkan teh untuk pengunjung, dan sesekali membantu di belakang layar saat ada pameran.

Penampilannya berubah total. Rambutnya kini hitam sebahu, wajahnya selalu polos tanpa riasan. Dia belajar bahasa Jepang dengan cepat demi bertahan hidup. Tidak pernah menyebut nama aslinya. Tidak pernah bicara tentang Italia. Tentang Gianna. Tentang Rafael. Hanya sesekali dia menghubungi kakaknya menggunakan kartu sekali pakai.

Setiap saat Qey merasakan ada seseorang yang terus mengawasinya, hingga malam-malamnya terus merasa dihantui oleh mimpi buruk dan terbangun oleh bayangan suara lelaki itu. Mata tajamnya, nada bicaranya yang seolah bisa membelah udara. Dan setiap kali Qey mengusap wajahnya di pagi hari, dia selalu bertanya pada dirinya sendiri.

"Berapa lama lagi aku bisa bertahan? Aku rindu rumah, aku rindu Mama, Papa, dan Kakak," lirihnya yang tidak masih belum bisa menemui keluarganya.

Dan jawaban dari pertanyaannya datang di musim dingin. Hari itu, salju mulai turun di Tokyo. Qey membersihkan sisa acara kecil di studio. Pemilik toko sudah pulang, pintu galeri dikunci sebagian. Qey sedang mengepel lantai ketika bel pintu berbunyi.

Langkah sepatu kulit, bukan suara anak muda Jepang kebanyakan. Langkah itu berat, tenang, menghantui. Qey mendongak, dan dunia seakan berhenti. Matanya membelalak dengan suara yang tercekat di tenggorokan.

Seorang pria berdiri di depan pintu, mengenakan mantel hitam panjang, rambutnya rapi, dan matanya sangat tajam. Pria itu Rafael De Luca. Lelaki yang paling Qey hindari bahkan sampai kabur ke luar negeri. Kini, lelaki itu ada di hadapannya.

Tidak ada ekspresi di wajah Rafael, tidak ada raut marah, heran ataupun terkejut.

"Halo, Qey," ucap Rafael dengan suara rendah. Bahasa Italia-nya terdengar seperti mantra mematikan.

Qey berdiri kaku dengan tangannya menggenggam erat gagang pel.

"Sudah cukup bersembunyi, bukan?" lanjut lelaki itumelangkah mendekati perempuan di depannya. "Kamu mengambil milikku. Maka sekarang kamu akan menggantikannya."

Qey ingin berteriak untuk lari dan melawan. Tetapi tubuhnya justru membeku. Dia tahu, sejak hari dia membantu Gianna kabur, hari ini pasti akan datang. Cepat atau lambat, Rafael pasti akan menemukannya. Dan Rafael bukan datang untuk membunuhnya. Tidak, pria itu punya rencana yang jauh lebih rumit.

"A-aku ... ." Suara Qey tercekat. "Ke-kenapa kamu malah mencariku, cari saja calon istrimu!"

Harusnya memang begitu 'kan? Alih-alih mencari calon istrinya yang kabur, Rafael malah mengejarnya sampai ke Tokyo.

"Dia akan mendapat bagiannya dan bagianmu ... ." Rafael semakin mendekat hingga memegang pinggang Qey. "Adalah menggantikannya."

Gagang pel jatuh dari tangan Qey. "Pe-pengganti? Ma-maksudnya menikah denganmu?" Rafael memberikan kode mengiyakan. "Ti-tidak mau!"

Qey memberontak ingin melepaskan diri dari lelaki itu, tetapi belitan di pinggangnya semakin erat.

"Menikah denganku atau ... ." Rafael berbisik di telinga Qey. "Aku akan menghancurkan keluargamu! Tidak peduli walaupun kakakmu adalah teman baikku!"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri Pengganti Sang Mafia   07. Orang Tua Gianna

    Ancaman ketiga datang dalam bentuk yang jauh lebih jelas, beberapa menit setelah Qey dan Rafael keluar dari ruangan sebuah peluru tajam menembus jendela ruang kerja itu.Para pengawal panic dan alarm dibunyikan. Seluruh rumah dikunci secara otomatis. Qey yang syok refleks menjerit, lalu langsung dibawa ke ruangan bawah tanah oleh Rafael.“Ini bukan sekadar ancaman. Ini adalah deklarasi perang,” ucap Rafael kepada salah satu pengawalnya.Dia memanggil Kenji lewat sambungan terenkripsi. Elara juga ikut dalam pembicaraan, menyarankan Rafael untuk memindahkan Qey sementara ke tempat lebih aman. Atau mungkin ke rumah mereka di Jepang, namun Rafael menolak.“Jika mereka ingin menyerangnya, mereka harus melewati aku terlebih dahulu.”Dilihatnya Qey yang masih syok, tetapi tidak menangis. Hanya diam sambil menghembuskan napas dengan pelan.“Semua akan baik-baik saja,” ucap Rafael menenangkan Qey.Perempuan itu menoleh dengan wajah datar. “Bohong! Tidak ada yang baik-baik saja dalam duniamu!”

  • Istri Pengganti Sang Mafia   06. Tidak Akan Pernah Normal

    Rafael menatap kosong ke cangkirnya. "Awalnya dendam, tapi sekarang aku ingin menjaganya. Dia satu-satunya yang membuat hidupku lebih berwarna."Bukan hanya setelah menikah, Qey memang membuat hidup Rafael lebih berwarna sejak menengenal Qey kecil yang menggemaskan. Dia yang merupakan anak tunggal selalu dituntut untuk melakukan yang keluarganya inginkan. Hingga akhirnya pindah sekolah dan berteman dengan Dean. Keluarga Dean tidak sekaya keluarganya, namun mereka begitu harmonis dan tidak menuntut banyak hal pada anak-anaknya. Lalu Rafael mengenal Qey yang terus melihat ke arahnya sampai memberikannya sebuah permen sambil tersenyum. Sejak saat itu Rafael selalu datang ke rumah Dean membawa cemilan untuk Qey dan selalu membela anak itu jika bertengkar dengan Dean. Dan seketika semuanya berubah saat Rafael harus pergi.Kenji menyipitkan mata. "Jangan sampai kamu jadikan dia kelemahan. Dunia kita tidak punya tempat untuk kelembutan, De Luca.”"Aku mengerti.”Kenji tertawa singkat. "Kamu

  • Istri Pengganti Sang Mafia   05. Dia Belum Menyerah

    Tokyo menyambut Qey dan Rafael dengan kemegahan yang berbeda dari Kyoto. Di sini, gedung pencakar langit berdiri angkuh, lampu-lampu kota menyala bahkan di siang hari, dan keheningan pegunungan berganti dengan hiruk-pikuk metropolitan. Rafael menggandeng tangan Qey erat ketika mereka keluar dari bandara Haneda.Limusin hitam sudah menanti. Sopir membukakan pintu dan Rafael mengajak Qey masuk tanpa sepatah kata pun. Di dalam mobil, Qey memperhatikan wajah Rafael yang kembali tegang. Dia tahu, pertemuan hari ini bukanlah sekadar silaturahmi biasa."Kenji Hayama dia benar-benar membantu mencariku waktu itu?" tanya Qey pelan.Rafael menoleh. "Tanpa dia, kamu mungkin masih tersembunyi di sudut kota dengan identitas palsu. Dia menemukanmu lebih cepat daripada timku. Dia juga memjagamu dari hal-hal yang mungkin terjadi, dan … .” Tatapannya begitu intens. “Aku membayar mahal untuk semua itu!”“Cih, bukan aku yang menyuruhmu untuk mencariku!” balas Qey dengan nada mencibir. “Memangnya apa yang

  • Istri Pengganti Sang Mafia   04. Siapkan Dirimu

    Qey berdiri terpaku, tangan menutupi dadanya, napasnya memburu karena kaget, malu, dan marah bercampur menjadi satu. Rafael berdiri di depannya dengan wajah dingin, seolah tidak merasa bersalah setelah merobek gaun yang dikenakannya. “Kamu gila!” teriak Qey, matanya berkaca-kaca. “Sudah kubilang kalau aku tidak suka pakaian dengan punggung bolong dan … robek bagian depan,” ucap Rafael tenang, lalu berjalan ke lemari. “Pilih gaun yang lain. Atau biar aku pilihkan.” Qey gemetar, bukan karena takut tetapi karena amarah yang menumpuk. Dengan kasar, ia mengambil jubah mandi dan menyampirkannya ke tubuhnya. “Kamu tidak berhak memperlakukan aku seperti ini!” Rafael menatapnya dari depan lemari. “Aku suamimu dan kamu milikku, jadi kamu harus menuruti semua ucapanku!” Malam itu tetap berlanjut. Qey akhirnya terpaksa mengganti pakaiannya, tidak munhkin kalau dia mengenakan pakaian robel, dia mengambil gaun gelap berlengan panjang yang membuat Rafael mengangguk puas. Qey menatap sinis l

  • Istri Pengganti Sang Mafia   03. Tapi Aku Tidak Suka

    Hari pernikahan itu akhirnya tiba. Di luar, dunia menyaksikannya sebagai sebuah perayaan mewah dua keluarga terpandang. Tetapi bagi Qey, ini adalah hari pemakaman dari kehidupan lamanya. Dia berdiri di balik tirai sutra putih kamar pengantin, tubuhnya dibalut gaun pernikahan rancangan eksklusif dari Milan, namun hati dan pikirannya terasa terkubur dalam peti yang tak bernafas. Dari luar jendela, dia bisa mendengar suara musik klasik mengalun dan tawa tamu-tamu terhormat. Rafael memang tahu caranya mengatur pertunjukan. Pernikahan itu dijaga ketat, disiarkan diam-diam ke media, dan diperlihatkan sebagai simbol persatuan dua dinasti besar. Tidak ada yang tahu bahwa sang pengantin perempuan berdiri di sana karena terpaksa. Pintu kamar terbuka. seseorang mengetuk pintu lalu Qey mempersilakannya untuk masuk. Dean muncul sambil tersenyum mendekatinya. “Apakah Kakak tidak bisa membantuku untuk kabur?” pinta Qey dengan penuh harapan. Gelengan diberikan oleh Dean sambil mengelus kepala

  • Istri Pengganti Sang Mafia   02. Permainan dari Kekuasaanmu

    Sore itu udara Tokyo terasa jauh lebih dingin daripada biasanya. Angin menusuk hingga ke tulang dan salju turun perlahan dari langit kelabu. Namun, dinginnya musim dingin tak sebanding dengan hawa yang membekukan seluruh tubuh Qey saat Rafael De Luca berdiri di ambang pintu studio seni kecil tempat ia bekerja. Tubuh Qey membeku. Ia hanya bisa menatap wajah lelaki itu, wajah yang dulu sering ia lihat di rumahnya, tersenyum tipis kepada ibunya, berbicara dengan ayahnya, mengacak rambut kakaknya, bahkan terkadang mengejeknya saat mereka masih kecil. Tapi pria di hadapannya sekarang adalah Rafael yang berbeda. Lebih dingin dan lebih berbahaya. "Ka-kamu tidak serius ‘kan?" Qey berusaha tersenyum miring, walau wajahnya pucat pasi. "Kamu tau aku tidak bermain-main, Qey!” balas Rafael dengan tegas. Dalam sekejap, Rafael menyentakkan pinggang Qey dan menariknya lebih dekat. Pelan tapi pasti, tangan dinginnya naik ke dagu Qey, memaksanya menatap ke matanya. "Aku memberimu pilihan, buka

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status