Share

9. Permintaan maaf ibu

Glek! Aku tak mampu berkata-kata mendengar ucapan Lili. Dia terlihat begitu terluka. Bahkan tangannya sampai gemetaran.

"Maaf dek, mas memang gak bisa mengembalikan anak kita. Tapi mas ingin memperbaiki kesalahan ini. Tolong."

"Pergilah, Mas! Pergiii ....! Aku ingin sendiri!" teriak Lili dengan histeris.

"Ada apa ini malam-malam ribut?" 

Bang Panji muncul dari balik pintu. Menatapku dengan tajam. Bang Panji langsung mendorong tubuhku hingga ke tembok. 

"Kenapa kau membuat adikku menangis lagi hah?!" bentak Bang Panji, ia mencengkram kuat krah bajuku, sedangkan tangan satunya sudah mengepal kuat hendak melayangkan tinju ke arahku.

Aku diam, terserah bila Bang Panji ingin menghajarku lagi habis-habisan. Hatiku lebih sakit memandang Lili menangis tergugu di sudut ranjang. Kedua telapak tangan menutupi wajahnya.

Cengkraman Bang Panji terlepas sendiri olehnya. Laki-laki yang lebih tinggi dariku itu mengusap wajahnya dengan kasar.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Izha Effendi
pulang lh lili..biar mudah di suruh2 lagi..
goodnovel comment avatar
Izha Effendi
biarkan aja,klw wanita bodoh memang mudah di tipu kek gitu..
goodnovel comment avatar
Anuar Ibrahim Anua
apa guna nya engkau disini Icah...jaga ibu.. kalau ibu ada apa-apa...kau tidak ku maafkan seumur hidupku...ngerti kamu..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status