Share

22. HASRAT TAK TERBENDUNG 18+

Hari sudah beranjak malam. Para tamu undanganpun telah kembali ke kediaman masing-masing. Karena seharian sudah lelah keluarga Erlangga beranjak pergi ke kamar masing-masing untuk beristirahat.

“Tante, Bunga mau ke kamar dulu.” Kata Bunga kepada Aini.

“Tunggu Bunga. Mas Erlangga juga ikut bersamamu.” Ucap Aini.

“Aini kamu apa-apa an sih. Jangan terus siksa Aku seperti ini. Aku gak mau satu kamar dengannya!” seru Erlangga dengan angkuhnya.

Hati Bunga terasa amat sakit atas perkataan suaminya. Sebegitu menjijikankah dirinya hingga sang suami menghina dan merendahkan harga dirinya seperti ini. Lalu apa artinya semua yang telah terjadi. Benarkah itu hanya faktor ketidaksengajaan dan sama sekali tidak membekas di hatinya.

“Dasar lelaki. Di mana-mana sama aja!” gumam Bunga dengan kesal. Dia pun berlalu tanpa berkata sepatah kata sembari mengusap airmata yang menetes di pipi.

“Bunga! Tunggu! Pergilah bersama suamimu!”

“Bunga gak peduli,Tante!” jawab Bunga dengan kesal sambil terus melangkahk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status