Share

54. HATI BUNGA LULUH

“Boleh sayang,” sahut Erlangga kembali mengecup kening Bunga lembut. “Kalau kamu mau pulang, telpon aja, nanti aku jemput.” Erlangga menepuk pipi Bunga dengan lembut.

“Bunga gak nyimpen nomor Pak Er.”

“Istriku, sebegitu tidak pentingkah aku di matamu. Sampai nomor telpon suamimu sendiri tidak kamu simpan.” Erlangga menggelengkan kepala sambil mengacak puncak kepala istrinya. Ia lalu mengambil ponsel istrinya dan menyimpan nomornya. Lalu memperlihatkan nama, ‘My lovely husband’ yang Ia simpan di phonebook.

Bunga membacanya dan memprotes, “Enggak mau nama itu,” sahut Bunga dengan mencebik dan memukul lengan suaminya.

Erlangga tertawa lepas dan teramat bahagia. Seolah dunia ini hanya milik mereka berdua. Ia lalu mengunci kedua lengan Bunga dan membawa tubuh istrinya ke dalam dekapannya. Hatinya terasa begitu damai. Berjuta harapan Ia tumpukan pada istri ketiganya.

****

Erlangga kembali dari rumah istri ketiganya. Dengan tergesa masuk ke dalam rumah sambil memanggil nama Martha. Setiap
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status