Share

6O. ANGIN SEGAR

Erlangga menatap ke arah Bunga. Ia sampai lupa kalau Bunga tak ikut berbaur. Lagi-lagi Erlangga melakukan sebuah kesalahan, Ia terlalu asik dengan kebahagiaannya sendiri tanpa mempedulikan istri barunya. Bunga pasti merasa dicuekin, Erlangga benar-benar merasa bersalah.

Langkah Bunga terhenti di sebuah gazebo berbentuk joglo yang berada disudut taman dengan lampu temaram. Ia bersandar pada tiang kayu penyangga gazebo untuk menumpahkan segala kesedihan. Sekuat tenaga Ia berusaha menyimpan airmatanya, tapi kelopak matanya tak mampu menahan genangan airmatanya. Tubuhnya berguncang dan isak tangisnya terdengar lirih.

Erlangga memperhatikannya dari jarak yang tak begitu jauh. Kembali didera perasaan bersalah telah mengabaikan istri yang mulai dicintai. Perlahan, mendekati Bunga dan melingkarkan lengan kekarnya pada pinggang istri ketiganya itu.

Bunga terkejut, tapi tak menolak. Ia sangat mengenal pemilik lengan kekar itu. Aroma parfum suaminya menyeruak dan menggugah naluri wanitanya. Ia
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status