JERAT PESONA CEO DINGIN

JERAT PESONA CEO DINGIN

Oleh:  Sigma Rain  Baru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
35 Peringkat
91Bab
1.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Raymond (Ray), 45 tahun berubah menjadi pria yang dingin dan kasar, setelah pengkhianatan yang dilakukan oleh Istri dan partner bisnisnya. Yang membuat ia jatuh dalam keterpurukan dan usahanya menjadi bangkrut. Di saat usahanya sudah mulai sukses kembali, asisten rumah tangga Ray datang membawa Putrinya yang cantik dan muda untuk menjadi pelayan di rumahnya., yang tanpa diketahui Ray pernah mejadi teman tidur satu malamnya. Pengkhianatan yang pernah dilakukan oleh mantan Istrinya membuat Ray menaruh curiga dan bersikap kasar kepada Anna, pelayan baru di rumahnya. Diam-diam, Anna menyukai Ray, karena ia merasa di balik sikap kasarnya Ray memiliki hati yang baik dan penuh cinta. Anna bertekad untuk mengembalikan itu semua dari Ray. Kesalhpahaman terjadi, ketika Anna yang hampir menyerah dengan sifat kasar Ray mengembalikan cincin pria itu, yang tertinggal, setelah percintaan panas mereka. Ray curiga, kalau Anna memanfaatkan dirinya demi mendapatkan hartanya. Ray menyangkal perasaannya yang lambat laun jatuh hati kepada Anna, selain karena usia mereka yang terpaut jauh. Juga rasa sakit dan tidak percaya kepada wanita begitu membekas di hati Ray. Kegigihan dan rasa cinta Anna yang besar lambat laun mampu mengubah sikap Ray. Cinta keduanya pun akhirnya bersatu dalam pernikahan yang berbahagia.

Lihat lebih banyak
JERAT PESONA CEO DINGIN Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Iin Romita
hola Kak ... aku mampir ... mendebarkan. semangat
2024-02-02 23:01:52
1
user avatar
FitrianiYuriKwon
Keren banget... Bikin penasaran ............
2024-01-19 21:45:51
1
user avatar
Maesaro Ardi
Bab pertama sudah panas dingin. keren thor
2024-01-18 09:35:51
1
user avatar
Seccomander
Baru baca. Wah, awal udah dibuat panas ya thor...
2024-01-18 00:39:40
1
user avatar
Vanilla_Nilla
Baru baca diawal sudah panas dingin thor.
2024-01-17 20:57:29
0
user avatar
CEAVEN
ceritanya bikin penasaran.. bagus..
2024-01-17 20:18:03
0
user avatar
APStory
mantappp, ceritanya gak ngebosenin
2024-01-17 18:51:48
0
user avatar
Radd
Suka banget ceritanya. Bagus sekali
2024-01-17 17:31:47
0
user avatar
MariaGG
seru ceritanya, rekomended kak.
2024-01-17 15:12:46
0
user avatar
Dara Kirana
Sukaaa banget sama ceritanya ... bikin penasaran terus
2024-01-17 13:24:10
0
user avatar
Haifa Dinantee
recommended novel!!!
2024-01-17 12:16:32
1
user avatar
Lil Seven
seru banget ceritanya kak...
2024-01-17 12:05:27
1
user avatar
Buna Faeyza
rekomendasi banget ceritanya
2024-01-17 11:47:42
1
user avatar
Laras_7779
Wah, Ray 45 tahun. Perubahan sikap bisa terjadi karena apa aja ya. Keren ceritanya
2024-01-17 10:36:50
0
user avatar
Zhang Mila
suka banget sama Ray dan Anna.. lope sekebon..
2024-01-17 10:31:45
0
  • 1
  • 2
  • 3
91 Bab
BAB 1 TIDUR DENGAN ORANG ASING
“Ah!”Suara lenguhan terlontar dari bibir merah Anna, ketika ia merasakan benda kenyal dan basah menghisap lehernya.Tangan Anna terulur ke arah kepala pria itu, tetapi kesadarannya yang hampir hilang di tengah kabut mabuk membuat gerakan tangannya, justru seperti mengelus kepala pria asing itu.“Mmh!”Anna tidak menyadari, kalau dirinya sudah dibaringkan dengan lembut di atas tempat tidur, oleh pria asing yang tadi bersama dengannya di dalam lift.Ia tidak dapat mengingat dengan jelas, bagaimana dirinya sampai bisa berada di kamar yang sama dengan pria itu.Anna merasakan bunyi gemerisik dari pakaian yang dilepaskan, kemudian dilempar secara sembarangan.“Ah, Tuan! Tolong hentikan!”Pria yang sudah sudah berada di atas tubuh Anna tampak diam sebentar, ia mengangkat wajahnya, sehingga netranya dan netra Anna bertemu.Deg!Anna tertegun netra itu tampak berkabut dipenuhi dengan hasrat yang begitu besar, sehingga membuatnya menjadi terkejut mengetahui dirinyalah yang membuat pria itu me
Baca selengkapnya
BAB 2 BERTEMU KEMBALI
“Saya bukan pelacur!” Teriak Anna dengan hati yang terluka.Ia bergegas bangkit dari atas ranjang dibelitkannya selimut ke dadanya, kemudian ia berjalan mendekat ke arah pria asing yang sempat membuainya dalam kenikmatan,Satu tangan Anna yang mungil menunjuk dada pria itu. Ia berkata dengan suaranya yang serak. “Sudah saya katakan, kalau saya tidak menginginkan uang dari anda! Saya hanya ingin tahu apakah anda menggunakan pengaman!”Ray diam mengamati Anna dengan tatapan matanya yang dingin dan tajam. Pertanyaan dari wanita asing yang berdiri di hadapannya ini membuat ia menjadi sadar, kalau tadi malam untuk pertama kalinya ia tidak menggunakan pengaman pada saat tidur dengan wanita asing.Setelah diam selama beberapa saat Ray berkata dengan dingin, “Kalau ada konsekuensi dari yang kita lakukan, kau bisa menggugurkannya!”Anna membelalakkan matanya suara kesiap terlontar dari bibirnya. Pria yang berdiri di depannya ini tidak punya hati, kasar dan dingin.Ia menjadi kecewa dan marah k
Baca selengkapnya
BAB 3 RAY MABUK
"Aku yang seharusnya bertanya, siapa kau? Dan apa yang kau lakukan di rumahku?" Tanya Ryan, sambil melayangkan tatapan tajam.Ray memicingkan mata mengamati wanita yang berdiri di hadapannya dengan kepala tertunduk. Ray melipat tangan di depan dada dengan kaki yang terbuka lebar. Ia menunggu wanita itu menjawab pertayaannya.Anna menjadi gugup dan takut mendengar nada suara Ray. Hatinya juga merasa sakit, karena ia dapat mengenali netra hitam yang menatapnya dengan tajam ini adalah pria yang pernah tidur dengannya beberapa bulan yang lalu.“Menyingkirlah dari hadapanku!” Bentak Ray membuyarkan Anna dari lamunannya.Secara otomatis Anna minggir membiarkan pria yang masih asing baginya, sekalipun mereka pernah tidur bersama. Dan pria itu, sepertinya sama sekali tidak mengingatnya.Ibu Anna yang sedang berada di dapur dapat mengenali suara tuannya. Ia pun berjalan dengan tergopoh-gopoh menuju suara-suara yang didengarnya.“Tuan, Ray! Anda sudah pulang, maaf saya tidak menyadari kedatanga
Baca selengkapnya
BAB 4 RAY EMOSI
“Sakit, Tuan! Tolong lepaskan tangan Anda, saya mohon!” Pinta Anna dengan suara pelan.“Bagus, kalau kau merasa sakit! Ini belum seberapa!” Ray melepaskan cekauannya di dagu Anna, sambil mendorong gadis itu hingga ia terjatuh ke lantai.Ray menatap Anna dengan tatapan yang tak terbaca. Bibirnya terkatup rapat jelas sekali, kalau ia sedang marah.Ia kemudian berjalan dengan langkahnya yang panjang menuju pintu keluar. Sesampainya di luar ia langsung masuk mobil mewah miliknya.Dikemudikannya mobil tersebut meluncur melewati pohon pinus, yang berjejer di kiri dan kanan menuju pintu gerbang rumahnya yang dijaga oleh seorang petugas keamanan.Ray memukul setir mobilnya dengan kesal rahangnya mengetat dengan dengan mata yang menyorot marah. Tadinya ia akan pulang ke rumah untuk beristirahat, setelah berlayar selama beberapa bulan.Dikemudikannya mobil dengan kecepatan tinggi menuju kantornya yang berada dekat dermaga, di mana perusahaan kapal miliknya berada.Dalam waktu dua jam Ray sudah
Baca selengkapnya
BAB 5 BERITA KEMATIAN IBU ANNA
Tutup mulutmu! Tidak ada wanita yang bisa membuatku mabuk!” Bentak Ray, sambil melayangkan tatapan tajam menusuk.David mengangkat pundaknya. Ia tidak akan mendebat Ray, karena hanya akan semakin menyulut emosinya saja.David menenggak anggur yang dipesannya. Sementara Ray menjentikkan jarinya ke udara memanggil pelayan bar datang menghampiri mejanya.Seorang wanita dengan gaun yang terlihat kekecilan untuk ukuran badannya, sehingga membuat bagian dadanya menyembul, begitu pula dengan panjang gaunnya yang di atas lutut, seolah memang sengaja untuk menarik mata nakal lelaki melihatnya.“Bawakan satu botol whiskey!” Perintah Ray.“Tidak, Ray! Kau sudah banyak minum dan aku tidak mau menyeretmu keluar dari sini.” Tegas David.Ia, kemudian memalingkan wajahnya ke arah pelayan yang berdiri di dekat mereka. “Untuk temanku, bawakan kopi hitam dan air putih saja!” ucap David.“Pernikahan membuatmu menjadi cerewet, David!” Gerutu Ray.David tertawa dengan keras, tetapi ia tidak marah. Ia tida
Baca selengkapnya
BAB 6 RAY MENEMUI ANNA
‘Tuan, Ray! Bisakah saya meminta tolong kepada Anda?’ Tanya Anna, melalui sambungan telepon dengan suara yang terdengar gugup.Ray yang terbangun dari tidurnya, karena bunyi telepon di rumahnya yang berdering nyaring. Langsung mengangkat sambungan telepon dan ia menjadi tidak senang, ketika suara pelayan di rumahnyalah yang ia dengar.‘Kamu tahu jam berapa ini?’ Tanya Ray galak marah, karena dibangunkan dari tidurnya.Di ujung sambungan telepon Anna menjadi semakin gugup untuk menyampaikan maksudnya menelepon Ray.‘Um, Maaf Tuan, saya hanya ingin mengatakan, kalau saya ijin bekerja slama beberapa hari,’ ucap Anna.‘Kau baru bekerja dan sudah ingin meminta ijin? Berani sekali, kau!’ Tegur Ray.Anna menggigit bibirnya, sambil mendudukkan dirinya di atas kursi besi, yang ada di rumah sakit.‘Ibu saya meninggal dunia, Tuan! Dan saya harus mengurus semua keperluan pemakaman Ibu saya,’ sahut Anna.Terdengar suara Ray yang terkejut mendengarnya. Dan entah kenapa ia merasa kasihan kepada Anna
Baca selengkapnya
BAB 7 PEMAKAMAN
“Berhentilah menangis! Aku ingin beristirahat!” tegur Ray galak.Anna langsung terdiam dilihatnya di depan pintu kamar sudah berdiri tuannya, dengan wajah dingin dan rahang yang mengetat.Matanya bersinar, karena emosi yang tidak disembunyikannya dari Anna. Wajah tampan itu seolah tidak menyiratkan rasa kasihan kepada Anna yang sedang berduka.“Maaf, Tuan! Saya tidak bermaksud untuk mengusik ketenangan Anda.” Anna menundukkan kepalanya tidak berani menatap netra Ray.Ray mendengus kasar, ia lalu membalikkan badan menjauh dari kamar Anna. Ray keluar dari rumahnya berjalan menuju kandang kuda miliknya.Penjaga istal yang sedang membersihkan kandang kuda tersebut. Terlihat terkejut melihat kedatangan Ray.“Selamat pagi, Tuan Ray!” sapa penjaga kuda itu.“Tolong siapkan Thunder untukku!” perintah Ray dingin.“Baik, Tuan! Dalam waktu lima menit kuda Tuan akan sudah siap untuk ditunggangi,” sahut penjaga kuda itu.Beberapa menit, kemudian Ray sudah berkuda mengelilingi areal tanahnya yang l
Baca selengkapnya
ANNA SAKIT
“Kau memang sialan, Anna! Seharusnya tadi aku membiarkan saja kau kehujanan!” ketus Ray.Diturunkannya tangannya ke samping tubuh, ia lalu menatap lurus ke depan mengabaikan Anna, yang terdengar terisak.Ia tidak boleh memiliki rasa peduli kepada Anna, karena dirinya tidak akan menjadi lemah lagi, karena seorang wanita.Rahang Ray mengetat dengan mata yang terlihat dingin. Gestur tubuhnya menunjukkan sikap yang kaku.Anna yang duduk di samping Ray merasa lega, karena pria dingin yang ada di sampingnya tidak melakukan tindakan kekerasan kepadanya.‘Saya akan mengurus diri saya sendiri, kalau sampai sakit. Tuan tidak perlu khawatir akan kesehatan saya,” ucap Anna, setelah beberapa saat hening.Suasana dalam mobil terasa tegang dengan kedua penumpang di dalam mobil tersebut, yang terlibat dalam sikap dingin.Beberapa kali Anna terdengar bersin-bersin, sepertinya ia sudah mulai diserang flu.Ray melirik Anna dengan tajam terlihat, kalau dirinya tidak suka mendengar Anna bersin-bersin.“Ja
Baca selengkapnya
BAB 10 SELALU SAJA SALAH
“Saya tahu, Tuan! Kalau saya ini hanyalah seorang pelayan!” Anna menyibak selimut yang menutupi tubuhnyaDengan badan yang goyah, Anna mencoba untuk bangkit dari atas tempat tidur. Diambilnya tas miliknya yang terletak di atas meja, kemudian ia hendak berjalan menuju pintu kamarnya.Sayangnya baru beberapa langkah berjalan tubuhnya sudah limbung. Beruntung ada Ray yang dengan sigap menahan tubuhnya, agar tidak terjatuh ke lantai.“Kau masih sakit, jangan sok kuat!” ejek Ray,Dibopongnya tubuh Anna yang sedang tidak sadarkan diri, lalu dibaringkannya di atas tempat tidur.Bersamaan dengan itu pintu kamar Anna diketuk dari luar. Dan setelah dipersilakan masuk. Begitu pintu dibuka masuklah dokter yang diminta Ray untuk datang.“Astaga, Ray! Kukira kau sedang sekarat, karena kau memintaku untuk cepat-cepat datang ke sini!” ucap dokter itu.“Aku tidak mengatakan, kalau aku yang sakit! Periksalah wanita itu, ia demam!” Perintah Ray.Dokter itu pun menarik napas mendapati sikap dingin Ray, y
Baca selengkapnya
RAY DAN ANNA SELALU SAJA BERTENGKAR
“Bukan, seperti itu Tuan!” cicit Anna dengan kepala tertunduk lesu.Ia hanya merasa tidak nyaman saja, kalau hanya tiduran, setelah dirinya libur bekerja selama beberapa hari.Ia tidak ingin dianggap pelayan yang pemalas dan tidak tahu diri, selain itu ia juga tidak ingin membuat pelayan yang bekerja di rumah Ray.“Sekarang kembali ke kamarmu! Apa kau sengaja melakukannya untuk menarik perhatianku?” Tanya Ray dengan nada mengejek.Dengan cepat Anna mengangkat kepala, sambil menggeleng. “Tidak Tuan! Saya akan kembali ke kamar saya dan beristirahat.”Anna membalikkan badan, hendak berjalan kembali ke kamarnya. Namun, karena terburu-buru dan kondisi tubuhnya yang masih lemah. Anna hampir saja terjatuh, karena tergelincir lantai yang licin.Ray dengan langkahnya yang panjang dengan cepat berhasil menangkap Anna, agar tidak jatuh ke lantai.Setelah merasa dirinya mampu berdiri sendiri dengan mantap, Anna melepas tangan Ray yang memeluk pinggangnya.“Terima kasih, Tuan!” ucap Anna.Dengan k
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status