Share

Bab 8

“Siapa laki-laki itu, Nggit?” tanya Dirga pelan, dari nada suaranya, Dirga sedang menahan emosi.

Inggit yang baru saja mandi, terkejut melihat Dirga sudah duduk di atas ranjang kamarnya. Seperti biasa Dirga selalu datang dan masuk begitu saja tanpa kabar dan suara.

“Maksud Om yang tadi?” tanya Inggit pura-pura lupa. Dengan cuek ia mengeringkan rambutnya di depan cermin.

“Tentu saja, siapa lagi!” balas Dirga kesal.

“Oh, dia temenku.”

“Bohong! Benar yang dikatakan Aluna?”

“Apa?” Inggit mengernyit, apalagi yang dikatakan Aluna pada Dirga?

“Kamu masih menjajakan dirimu pada laki-laki lain?” tanya Dirga sarkas.

“Jaga mulut om Dirga! Inggit tidak seperti itu, bukankah justru Om yang tidak setia? Sudah memiliki Inggit, tapi masih tergoda dengan Aluna.”

Dirga mulai gelisah, ia tidak mengira Inggit berani membalas ucapannya.

“Mana mungkin om bisa diam, Nggit. Aluna sangat agresif menggoda,” sanggah Dirga, ia tidak mau serta merta disalahkan. “Om laki-laki normal,” imbuh Dirga.

“Itu dia, Inggit
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status