“Jadi, tadi aku suruh anak buahku untuk menyelidiki Perusahaan Teknologi Yorna. Ternyata perusahaan itu anak perusahaan Gunawan Group!” Ranty tersenyum lebar. “Apa kamu sudah mengerti?”Sonia merasa agak syok, seolah-olah semua itu juga sangat masuk akal. Dia mengangguk, lalu berkata, “Pantas saja!”Pantas saja sebelumnya Iwan bisa menemukan pekerjaan dengan begitu cepat. Ternyata semua itu diatur oleh Jason. “Kita nggak usah ikut campur dulu. Jason pasti sudah mengatur semuanya!” ujar Ranty.Sonia mengangguk. “Oke!”Saat mereka berdua sedang berbicara, Matias terus mengirim pesan kepada Ranty.Sonia berkata, “Kamu pulang dulu sana. Ada aku yang menemani Kelly!”“Emm!” Ranty menyimpan ponselnya. “Kalau begitu, aku pulang dulu. Kalau ada apa-apa, ingat telepon aku. Sekalian beri tahu Kelly, dia seharusnya gembira untuk memutuskan hubungan dengan keluarganya. Jangan galau lagi!”“Kelly akan mencerna masalahnya sendiri!” balas Sonia, lalu menyerahkan kunci mobilnya kepada Ranty. “Kamu se
Sonia menjinjit ujung kakinya, lalu mencium bibir Reza.Reza tertegun sejenak. Tatapannya mulai mendalam. Reza menggendong Sonia, lalu menciumnya sembari membawanya ke dalam kamar mandi.Di dalam bathtub yang berisi air hangat. Sonia bersandar di depan dada Reza. Kemudian, dia menceritakan semua kejadian keluarganya Kelly kepada Reza.Reza setengah bersandar di dalam bathtub. Dia membengkokkan sedikit kaki panjangnya. Sesekali dia membelai rambut panjang Sonia. Reza berkata dengan suara rendah, “Perusahaan Teknologi Yorna memang adalah milik Jason. Aku tahu masalah ayahnya Kelly bekerja di sana. Kamu tidak usah khawatir. Ada Jason yang akan mengatasi masalah ini.”Sonia mengangguk, lalu tersenyum menyindir. “Sekarang Kelly sudah putus hubungan sama keluarganya. Mengenai hal ini, aku merasa kami cukup mirip!”Gerakan Reza semakin lembut lagi. “Putus hubungan belum tentu hal buruk. Sudah terlanjur ada jarak di antara mereka. Daripada terjadi semakin banyak masalah, lebih baik diakhiri sa
Kening Kelly berkerut. Dia tidak tahu ada masalah seperti ini.“Tadi perusahaan kami juga membuka rapat khusus membahas persoalan ini. Kami memutuskan Pak Iwan tidak perlu melakukan kompensasi apa pun. Kemudian, semua biaya pengobatan dan pemulihan Pak Iwan akan ditanggung oleh perusahaan!”Kelly sungguh merasa syok. “Ayahku memang sudah membantu mengurangi kerugian perusahaan, tapi dia juga bertanggung jawab atas insiden kebakaran. Aku nggak bisa tinggal diam saja!”“Aku tahu Nona Kelly itu orang yang bertanggung jawab. Hasil akhir ini adalah hasil dari diskusi para petinggi. Jadi, Nona Kelly tidak perlu merasa bersalah. Kami melakukan keputusan seperti ini pasti ada alasannya.”Kelly sungguh tidak menyangka Tito akan bersikap sangat lapang dada. Dia berdiri, lalu membungkukkan tubuhnya ke hadapan Tito demi menunjukkan rasa bersalahnya. “Aku mewakili ayahku untuk minta maaf terhadap perusahaan. Aku benar-benar minta maaf!”“Jangan bersikap seperti ini!” Tito merasa panik langsung berd
Dulu, Kelly pasti akan langsung menolak. Namun sekarang, Kelly malah merasa ragu.Kelly mesti membayar utang Yerin dan mesti merawat ayahnya. Dia sangat membutuhkan uang!Ketika menyadari Kelly tidak berbicara, Kenneth pun melanjutkan, “Hubungan kerja di perusahaanmu sangat rumit. Susah untuk bisa naik jabatan. Kamu juga mesti menghadapi banyak jenis klien. Kalau kamu ke perusahaanku, aku jamin kamu bisa mendapatkan berkali-kali lipat lebih banyak daripada perusahaanmu yang sekarang!”Kelly terdiam sejenak. Dia sedang merenung. “Kamu beri aku waktu untuk pertimbangkan masalah ini dulu!”Waktu itu, Kelly langsung menolak. Kali ini, dia mengatakan dirinya perlu waktu untuk mempertimbangkannya. Jadi, Kenneth seolah-olah melihat adanya secercah cahaya. Dia segera berkata dengan tersenyum, “Nggak masalah. Kamu pertimbangkan dulu dengan baik. Aku akan sambut kedatanganmu kapan saja!”…Jason membawa Howard pergi menemui seorang klien. Baru saja dia menuruni mobil berjalan ke dalam restoran,
Ketika mendengar nada bicara Jason, hati Kelly spontan gemetar. Dia membalas dengan suara rendah, “Oh!”Kelly meletakkan dokumen di tangan, lalu meminum setengah gelas air berusaha untuk menenangkan dirinya. Kemudian, dia baru berjalan ke luar.Setibanya di bawah gedung perusahaan, ternyata mobil Jason memang sedang diparkirkan di sana.Baru saja Kelly membuka pintu mobil baris belakang, tiba-tiba terdengar suara pria dari bangku pengemudi. “Duduk depan!”Kelly sungguh tidak menyangka Jason akan mengendarai mobilnya sendiri. Kelly pun duduk di bangku samping pengemudi.Setelah Jason mabuk malam hari itu, ini adalah pertama kalinya mereka berjumpa lagi. Ketika melihat Jason, Kelly spontan kepikiran dengan ucapannya malam hari itu. Raut wajahnya kelihatan tidak alami, dia bahkan tidak berani untuk mengangkat kepalanya.Suasana di dalam mobil sangat hening. Jason tidak berbicara, hanya menunjukkan ekspresi muramnya saja. Kelly juga tidak berbicara.Setelah terdiam beberapa saat, Jason ber
“Sepertinya Pak Cervin cari kamu, deh!” ucap Laura.Kelly tersadar dari bengongnya. “Oke!” Dia menatap rancangan desain gedung Gunawan Group. Beberapa saat kemudian, dia mengambilnya, lalu berjalan ke ruang kerja Cervin.Pintu diketuk. Kemudian, Kelly berjalan ke dalam dan berkata dengan suara lembut, “Pak, ini rancangan interior lantai satu yang aku buat untuk gedung Gunawan Group. Mohon dilihat dulu. Kalau nggak ada masalah, aku akan lanjut ke rancangan kedua.”Cervin terbengong sejenak, kemudian menunjukkan senyuman di wajahnya. “Apa kamu sudah berubah pikiran? Tidak jadi mengundurkan diri lagi?”Wajah Kelly kelihatan merona. Dia tersenyum, lalu mengangguk dengan perlahan. “Iya, aku mau lanjut bekerja di sini. Aku tarik kembali ucapan aku sebelumnya.”“Begini, dong!” Cervin tersenyum lembut. “Bekerjalah dengan baik. Kariermu pasti akan semakin berkembang di sini!”Tatapan Kelly kelihatan berkilauan. Dia tersenyum lebar menunjukkan lesung pipi di wajahnya. “Aku akan lebih berusaha!”
Dua hari kemudian, Iwan sudah diperbolehkan untuk keluar rumah sakit. Tito sengaja datang khusus untuk mengurus prosedur keluar rumah sakit. Kemudian, dia membawa Iwan untuk melakukan terapi pemulihan di pusat rehabilitasi.Begitu masuk ke pusat rehabilitasi, Kelly mengerutkan keningnya. Pusat rehabilitasi ini adalah tempat rehabilitasi terbagus di Kota Jembara dengan pemandangan indah di sekeliling. Jaraknya dari pusat kota hanya sekitar 30 kilometer. Di dalam pusat rehabilitasi terdapat tim medisnya sendiri. Fasilitas internalnya juga sangat bagus.Manajer dan suster sudah datang menyambut. Suster mendorong Iwan ke dalam sembari menjelaskan kondisi pusat rehabilitasi kepada Kelly.“Sekitaran pusat rehabilitasi kita ada taman, bioskop, tempat olahraga, perpustakaan, dan masih banyak tempat hiburan lainnya.”“Semua perawat di sini tamatan akademi. Selain itu, semuanya setidaknya sudah memiliki 3 tahun pengalaman dalam menjaga orang tua dan pasien.”…Sekelompok orang berjalan melewati
Yerin menjawab, “Di Kota Jembara!”Sandora berkata dengan kaget, “Yerin, apa kamu sudah pulang? Sudah bertahun-tahun kamu belum pulang.”“Bibi, coba kamu keluar sebentar. Ada yang ingin aku bicarakan sama kamu!”“Masalah apa?”“Masalah yang sangat penting!”“Oh!”Yerin berkata, “Aku kasih alamat ke kamu. Kamu ke sini naik taksi. Segera, ya!”“Oke!” Sandora mengakhiri panggilan. Kemudian, dia menerima pesan masuk dari Yerin.Malam hari ini, Kenzo dan Wilona pergi berkencan di luar sana. Sandora meletakkan belanjaannya, lalu buru-buru meninggalkan tempat.Tempat yang dicari Yerin adalah sebuah restoran yang sangat terpencil dan tidak terkenal. Setelah Sandora memasuki ruangan VIP, Yerin baru melepaskan maskernya. “Bibi, sudah lama kita nggak bertemu!”“Yerin, ke mana saja kamu selama beberapa tahun ini? Kenapa kamu tidak pernah pulang?” tanya Sandora dengan penuh perhatian.Yerin meliriknya sekilas, lalu berkata dengan nada dingin, “Bukannya semua itu gara-gara putrimu!”Kali ini, Yerin
Theresia mengangkat pandangannya dan tersenyum lembut. Seketika seperti angin musim semi yang membuat bunga-bunga bermekaran.Setelah menghabiskan sebatang rokok, Morgan melangkah ke sisi restoran. Saat melewati jendela sebelah, dia menoleh sekilas, ternyata adalah seorang pria. Dia juga mengenakan sweater biru dan kelihatan sangat muda.Setelah sekilas pandang, Morgan mengalihkan pandangannya kembali, lalu melanjutkan langkahnya.Sesampainya di dalam restoran dan melewati koridor, tiba-tiba pintu kayu di sebelah kanan terbuka. Morgan mengangkat kepalanya dan matanya berpapasan dengan mata gadis yang keluar dari pintu. Satunya kelihatan syok, sedangkan yang satu lagi menatap dengan tatapan penuh makna.Setelah mereka kencan buta, mereka tidak pernah saling berhubungan lagi. Hari ini adalah pertama kalinya mereka bertemu lagi.Ternyata selama berada di satu kota, pasti akan ketemu.Theresia duluan bersuara, “Kamu masih belum pergi?”Seingat Theresia, Morgan mengatakan dia hanya akan tin
Sonia tersenyum. “Mana lagi yang kamu suka? Pilih beberapa lagi.”Hallie segera menggeleng. “Yang satu ini sudah cukup mahal!”Pramuniaga memberi tahu Hallie mengenai cara perawatan perhiasan. Hallie mendengar dengan sangat serius, lalu bertanya dengan suara kecil, “Berapa harga perhiasan ini?”Pramuniaga berkata, “Anggota VIP biasanya dapat diskon 2%. Setelah diskon, harganya 31.320.000.000!”Hallie menarik napas dalam-dalam.Perhiasan terasa berat di tangannya.Dania mengantar kepergian mereka. Saat melihat Morgan yang menuruni mobil, dia pun berkata dengan kaget, “Kalian jadikan Tuan Morgan sebagai sopir kalian? Perhiasanku ini memang pantas dijual ke kalian!”Morgan tersenyum datar. “Nona Dania memang pintar bicara. Pantas saja Sonia bisa tenang menyerahkan semuanya untuk dikelolamu.”“Aku merasa sangat terhormat bisa mendapatkan kepercayaan Bos!” Dania tersenyum lembut. “Asalkan dia nggak mengusirku, seumur hidupku, aku akan mengikutinya!”Setelah mereka berbasa-basi sejenak, Soni
Setelah mencoba beberapa set, Hallie merasa semuanya sangat cantik dan tidak bisa mengambil keputusan. Akhirnya, dia jatuh hati pada satu set kalung yang didominasi oleh mutiara dan berlian merah muda.Kalungnya berupa rantai mutiara dengan liontin yang dihiasi tujuh berlian merah muda besar, tampak mewah dan elegan!Anting-antingnya juga satu set dengan desain mutiara dan berlian merah muda yang sama.“Ini cantik sekali. Aku suka yang ini!” Dalam sekilas mata, Hallie langsung jatuh cinta dengan set kalung ini.Pramuniaga berkata dengan sungka, “Maaf, Nona. Ini adalah barang andalan toko kami, hanya bisa dipesan khusus oleh pelanggan VIP tingkat atas. Sementara ini, kamu tidak bisa mencobanya.”Hallie melihat ke sisi Sonia. “Sayang sekali, padahal benar-benar cantik!”Sonia berkata kepada pramuniaga, “Keluarkan, biarkan dia mencobanya.”Pramuniaga tidak kenal dengan Sonia. “Maaf sekali, peraturannya memang seperti ini. Gimana kalau aku rekomendasi yang mirip.”Hallie terus menatap kalu
Setelah Aska melihat kepergian mereka, dia duduk di posisi Sonia tadi, lalu berkata dengan tersenyum, “Lebih baik kamu saja yang menemaniku. Anak muda tidak punya kesabaran. Jadi, kamu mesti melihat dengan jelas, kelak aku bisa menemanimu lebih lama. Kamu mesti segera menyadari hal ini, jangan sering memancing emosiku!”Jemmy membereskan catur sembari berkata dengan suara datar, “Kita masih belum memastikan kalau Hallie adalah putrinya Julia, bukannya kamu terlalu terburu-buru?”Raut wajah Aska menjadi serius. “Jemmy, sudah 20 tahun. Kalau Hallie bukan cucuku, apa kamu merasa Jeje masih bisa ditemukan lagi?”Jemmy mendengus. “Jadi, kamu tidak peduli dengan kesalahan itu?”Kening Aska berkerut. “Kesalahan apa? Setidaknya sekarang kemungkinan Hallie itu cucuku. Salah, kemungkinan besar dia itu cucuku.”Jemmy menghela napas. “Aku takut kamu akan kecewa!”Aska melambaikan tangannya. “Sudah bertahun-tahun, aku juga sudah sering kecewa. Hallie itu seorang anak malang. Seperti yang kamu katak
Jemmy berkata, “Besok aku akan pulang ke Kota Atria!”Sonia mengangkat kepalanya dengan syok. “Kamu tidak tunggu Bibi Julia?”Jemmy menggeleng. “Setelah kulihat-lihat, seharusnya Julia tidak akan pulang dalam waktu dekat.”Sonia tidak paham. “Bukannya Bibi Julia sangat peduli dengan putrinya? Kalau dia tahu sudah ditemukan, kenapa dia nggak langsung pulang?”Meskipun pameran lukisan itu sangat penting, seharusnya tidak sepenting putrinya, ‘kan?“Aku tidak tahu!” Jemmy meletakkan sebuah pion, lalu berkata dengan serius, “Beberapa tahun lalu, Aska juga menemukan petunjuk Jeje. Setiap kalinya dia selalu dengan tidak sabaran untuk memberi tahu Julia, tapi hasil tes DNA selalu bukan. Jadi, Julia sudah tidak percaya lagi dengan Aska. Dia pasti mengira kali ini Aska lagi membohonginya lagi.”Sonia merasa syok. “Ternyata begitu!”Morgan yang berada di samping berkata, “Kali ini berbeda. Kakek Aska benar-benar menganggap Hallie sebagai cucunya!!”Sonia memegang pion sembari berpikir, kemudian d
Reza kembali melilit leher Sonia dengan syal. “Hari ini cuaca dingin. Jangan sembarangan pergi di sore hari. Nanti setelah pulang kerja, aku akan jemput kamu di rumah Tuan Aska.”“Emm!” Sonia mengangguk.Reza juga mengecup kening Sonia.Mereka berdua mengendarai mobil masing-masing, berpisah di area parkiran bawah tanah. Sonia mengendarai mobil menuju ke rumah Aska.Saat di perjalanan, Sonia menerima pesan dari Ranty. Isinya berupa sebuah berita.Sonia membuka untuk membacanya. Isinya adalah berita penangkapan Welly atas perbuatan pemindahan dana perusahaan, menerima suap, dan juga berjudi.Ada juga reporter yang melaporkan kondisi terkini Keluarga Dikara. Keluarga Dikara telah bangkrut. Perusahaan dan semua aset telah disegel. Keluarga konglomerat selama ratusan tahun itu telah menjadi sejarah di Kota Jembara.Di bawah berita, ada banyak suara orang yang bersenang-senang atas penderitaan mereka dan juga suara makian. Sonia tidak melihat lagi. Dia menurunkan ponselnya, lalu fokus dalam
Reza melihat kondisi mobil di depan sana, lalu berkata dengan tersenyum datar, “Kamu merasa dia terlalu buru-buru, kamu pun merasa tidak nyaman?”Sonia menggeleng. “Kalau jadi orang lain, mereka juga ingin tahu identitas dirinya sendiri, nggak sabar untuk bisa bertemu dengan anggota keluarganya sendiri. Masalah ini adalah masalah yang wajar. Kita nggak boleh menyalahkannya. Aku hanya lihat Pak Guru dan Hallie begitu gembira, aku jadi merasa sangat khawatir kalau Hallie bukan anak dari Bibi Julia.”“Kalau begitu, segera lakukan tes DNA, tidak usah menunggu sampai putri Tuan Aska pulang,” ucap Reza, “Kalau ditunda semakin lama, semuanya akan semakin merepotkan.”Aska sudah menganggap Hallie sebagai cucu luarnya. Dia telah memberikan banyak perasaan kepada Hallie. Semakin lama, perasaan akan semakin mendalam, rasa kecewa juga akan semakin bertambah besar.Sonia memberi tahu maksud Jemmy kepada Reza. “Kakek sudah mengatakannya dengan sangat jelas. Pak Guru ingin menggunakan Hallie untuk me
Selesai makan, pelayan membereskan kamar tamu untuk Hallie.Rose mengambil pakaian tidur dari kamarnya untuk diberikan kepada Hallie. “Pakaian tidur ini baru kubeli. Aku masih nggak pernah mengenakannya. Kamu coba dulu, cocok nggak? Tinggi badan kita hampir imbang, seharusnya nggak masalah.”“Nggak usah. Aku lihat ada jubah tidur di dalam lemari!” balas Hallie dengan tersenyum.“Nggak nyaman kalau tidur pakai jubah tidur. Kamu pakai ini saja. Nggak usah sungkan sama aku!” ucap Rose.“Bukan sungkan! Kelak ini adalah rumahku. Mana mungkin aku akan bersikap sungkan?” Hallie tersenyum. “Aku cuma nggak suka pakai pakaian orang lain.”Senyuman di wajah Rose langsung terkaku. “Oh, begitu, ya. Baiklah, kamu pakai jubah tidur dulu. Besok aku bawa kamu jalan-jalan untuk beli yang baru.”“Oke, maaf sudah merepotkanmu!” Kedua mata Hallie berkilauan. Dia bertanya dengan tersenyum, “Rose, apa kamu tinggal di sini?”Rose membalas, “Bukan, terkadang aku akan tinggal beberapa hari di sini untuk menemani
Morgan menyipitkan matanya, lalu memutar bola matanya untuk melihat Sonia. Keningnya kelihatan sedikit berkerut.Sonia segera berkata dengan tersenyum, “Oke, oke, aku nggak tanya lagi. Aku nggak tanya lagi, deh!”Usai berbicara, Sonia bergumam sendiri, “Bisa jadi Theresia juga nggak suka sama kamu. Dia itu berkompeten dan juga cantik, entah ada berapa cowok yang lagi mengejarnya!”Raut wajah Morgan langsung berubah muram. “Apa hubungannya dia dikejar berapa banyak cowok sama aku?”Sonia berkata, “Nggak ada hubungannya. Kalian memang sudah nggak ada hubungan lagi!”Morgan terdiam membisu.Mereka berdua mengobrol beberapa saat mengenai masalah Hallie. Ada sebuah mobil masuk ke dalam gerbang. Ujung bibir Sonia spontan melengkung ke atas. “Reza sudah datang. Aku ke sana sebentar.”Morgan berkata, “Aku akui pilihanmu waktu itu memang benar. Kamu pacaran dengan baik. Jangan kecewain dia!”Sonia tersenyum, lalu mengangguk dengan serius. “Pasti!”“Pergi sana!”“Emm.”Sonia berjalan ke sisi mobi