Home / Romansa / Jatuh Cinta Setelah One Night Stand / 146. Perhatian Intens Pak tua

Share

146. Perhatian Intens Pak tua

Author: CacaCici
last update Last Updated: 2025-04-26 17:22:15
"Sekarang kau tinggal di sini. Jangan menyusahkan putraku dengan meminta tinggal bersamanya," peringat Lennon pada Talita. Kebetulan hanya Lennon dan Talita yang berada di tempat ini, Carmen sedang memasak bersama Raymond. Sedangkan Selin, tengah mengambil kacamata untuk Lennon.

Talita menatap takut bercampur gugup pada ayahnya. Dia sangat ingin tinggal dengan kakaknya karena Raymond baik. Ayahnya-- Talita sangat takut pada ayahnya.

"Ta-pi Tata ingin tinggal bersama Kakak Lemon," cicit Talita pelan, meremas dress berwarna pink yang dia kenakan sambil menundukkan kepala.

"Kakakmu sudah memiliki istri, dan Kakak Ura sedang hamil. Dia butuh perhatian lebih dari Kakak Lemon. Jika kau di sana, perhatian Kakak Lemon akan terbagi padamu. Kasihan Kakak Ura kalau begitu," ucap Lennon, berbicara datar dan tegas akan tetapi menirukan nama panggilan Talita pada kakak laki-lakinya dan kakak iparnya. "Ck, lama sekali perempuan itu. Hanya mengambil kacamata ke kamar, tapi kenapa kenapa lamanya
CacaCici

Holla, MyRe, semoga suka dengan bab ini yah. Terus dukung novel kita dengan cara vote gems, hadiah dan komentar manis di kolom review. Oh iya, MyRe. Huhuhu … terimakasih banyak untuk Kakak yang telah memberikan hadiah ke novel kita ini. Untuk Kakak yang memberikan hadiah berupa roket, huhuhuhu ... makasih banyak, Kakku. CaCi senang sekali karena dikasih roket sama Kakak. Tapi-- apa itu nggak kemahalan yah, Kak? Huhuhu rasanya CaCi mau nangis loh, Kak, saat lihat ada Kakak MyRe yang kasih roket di novel kita. Mau copot jantung ini rasanya, Kak. (⁠╥⁠﹏⁠╥⁠)(⁠╥⁠﹏⁠╥⁠).⁠·⁠´⁠¯⁠`⁠(⁠>⁠▂⁠<⁠)⁠´⁠¯⁠`⁠·⁠.

| 35
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Emma Boru Regar
bisa2nya aku nangis... merasakan perasaan takut selin pada suaminya... ......
goodnovel comment avatar
Sheila Pulungan
wah otewe anak 3.. tua² gini Lennon mau pnya bayi lagi. topcer awokwokwok
goodnovel comment avatar
n0na_Ria
cie kiw kiw pak tua mulai perhatian hahaha
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   147. Tangan Yang Terbakar Cinta

    Hal tersebut membuat mata Selin membelalak lebar. Jantungnya berpacu kencang dan punggungnya panas dingin. Ke-kenapa pria tua ini perhatian? Astaga, Selin tidak bisa! 'Dia memijat kepalaku?' batin Selin, meneguk saliva secara kasar sambil melirik tangan Lennon yang sedang memijat keningnya. "A-aku sudah merasa jauh lebih baik, Tuan. An-anda tidak perlu memijat kepalaku," ucap Selin gugup, mencoba bangkit tetapi Lennon menahan pundaknya. "Akhir-akhir ini kita banyak masalah. Mungkin itu mempengaruhi kesehatanmu," ucap Lennon, masih memijat pelan kening istrinya. Selin hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban. Pada akhirnya dia membiarkan Lennon memijat kepalanya. 'Tuan Lennon semakin baik padaku. Lama-lama aku merasa tak enak. Aku-- canggung sekali.' batin Selin, mencoba memejamkan mata, mulai menikmati pijatan suaminya di kepalanya. *** "Mas Kaizer sangat hebat," puji Carmen, bertepuk tangan sambil menatap suaminya dengan kagum. "Tadi itu, aku sangat terpesona pada Mas Kaiz

    Last Updated : 2025-04-26
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   148. Bayi Besar Ayah

    "Kenapa tanganmu bisa terbakar, Nak?" tanya Lennon bernada panik, memberi isyarat pada maid untuk mengambil obat. Alih-alih menjawab perkataan ayahnya, Raymond malah memperlihatkan senyuman senang. Hal tersebut membuat Lennon bingung dan heran. "Itu Ayah, Mas Kaizer sepertinya ingin memindahkan wajan. Tapi mungkin karena Mas Kaizer melamun, dia salah memegang," jelas Carmen. Ketika maid datang membawa kotak obat, Carmen langsung mengambilnya dari maid. Dia membuka kotak obat lalu mencari obat untuk luka bakar. Lennon kembali menatap putranya dengan ekspresi tak percaya. "Koki terhebat sepertimu--" Lennon memicingkan mata, "melamun di dapur dan salah memegang wajan?" "Aduh, Ayah. Mas Kaizer kan manusia, wajar jika Mas melakukan sebuah kesalahan," ucap Carmen lagi, kini sedang mengoles luka pada tangan suaminya. "Jadi--" Lennon kali ini menatap menantunya, "kau membawa Kaizer ke sini untuk apa?" "Untuk mengobatinya. Hehehe …." Menyadari maksud pertanyaan ayah mertuanya, Carmen

    Last Updated : 2025-04-27
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   149. Sebuah Benda Pipih kecil

    "Kau ini apa-apaan, Hah? Siapa yang … berbicara denganmu?!" ketus Harlen, menepuk-penuk pelan pundaknya yang disentuh oleh Diego–seakan ada noda di sana dan dia sedang membersihkan noda tersebut. "Perutmu sepertinya belum sembuh, Tuan. Jadi tolonglah!" Peringat Diego. Akan tetapi sayangnya Harlen tak mengindahkan. Meski Raymond di sini, dia sama sekali tak takut. Ini rumah Lennon, ayahnya juga di sini. Jadi Raymond tidak mungkin macam-macam padanya. Lagipula ayahnya datang ke sini untuk membicarakan masalahnya dan Raymond kemarin. "Diamlah, Babu!" arogan dan ketus Harlen. Setelah itu menatap Carmen dengan penuh keterpesonaan. Entah perasaannya saja, pagi ini Carmen terlihat sangat cantik. Wajah Carmen segar dan berseri-seri. 'Cih. Syukur juga aku sudah bercerai dari Siran yang menjijikkan itu. Sekarang ada Carmen yang jauh lebih baik dari Siran, dan aku harus segera memilikinya. Siran bukan apa-apa lagi, dia terlihat seperti sampah. Dan Carmen-- dia terlihat seperti batu berli

    Last Updated : 2025-04-27
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   150. Diperbolehkan

    Selin buru-buru berjalan ke arah kamar mandi, cukup panik karena Lennon memanggilnya dengan nada marah. Dia takut sekali jika dia kalau dia melakukan kesalahan yang membuat Lennon marah besar padanya. Sebelumnya, Lennon memang meminta dirinya untuk menyiapkan air pemandian. 'Apa airnya terlalu dingin?' batin Selin, garap cemas sambil melangkah cepat ke kamar mandi. Dia membuka pintu lalu masuk begitu saja, menghadap pada Lennon yang memperlihatkan wajah datar. "Ada apa, Tuan? Apa aku melakukan kesalahan?" tanya Selin pelan, menundukkan kepala karena tak berani bersitatap dengan Lennon. "Tidak." Lennon menjawab singkat kemudian memperlihatkan benda pipih yang dia pegang pada Selin, "ini milik siapa?" tanya Lennon kemudian. Selin mendongak, langsung membelalak lebar ketika melihat benda tersebut. Jantung Selin seketika berpacu kencang, tubuhnya panas dingin dan dadanya bergemuruh hebat. Sekarang dia lebih takut dari yang sebelumnya. "Di--di mana anda menemukannya?" tanya Selin g

    Last Updated : 2025-04-28
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   151. Si Pelit dan Si Penggosip

    Mata Selin berkaca-kaca, mendongak ke arah Lennon dengan tampang muka ingin menangis. "A-aku tidak …-" "Hanya bercanda," lanjut Lennon, "ini buah untukmu. Makanlah," lanjutnya, mengacak pucuk kepala Selin lalu segera berjalan ke arah meja kerja yang ada di dalam kamar. Selin memperhatikan Lennon, lalu menatap sejenak pada buah potong yang suaminya berikan padanya. 'Aku tahu kamu sedang memperingatiku, Tuan. Aku tahu kamu khawatir kalau aku mengincar hartamu. Tapi, maaf, aku bukan wanita yang gila-gila harta seperti ibu dari anak-anakmu yang lain.' batin Selin, masih memikirkan perkataan Lennon tadi. Hatinya masih saja sakit walau Lennon bilang itu hanya bercanda. 'Tetapi wajar kalau Tuan waspada padaku. Ibu dari anak-anak Tuan berasal dari keluarga kaya semua, tetapi mereka tetap mengincar hartamu. Ibunya Raymond bahkan ingin membunuh Raymond agar anaknya dan selingkuhannya bisa mendapatkan warisan. Sedangkan ibu Talita, dia juga sangat keji dan benar-benar iblis. Dia mencintai R

    Last Updated : 2025-04-28
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   152. Pembicaraan serius

    "Eih, jangan potong dulu dong. Aku belum seles-- eh hehehe … Sayang." Carmen cengengesan pada suaminya, menatap gugup bercampur takut pada Raymond. Raymond mendengus pelan, menatap berang pada Carmen. Kemudian dia beralih menatap ayahnya. "Kenapa Ayah datang kemari? Ada hal penting?" Alih-alih menjawab, Lennon menoleh ke arah Vior. Dia memberikan isyarat pada tangan kanannya tersebut supaya Vior yang berbicara dengan putranya. "Ah, biar saya saja yang menjelaskan, Tuan muda. Mari, ikut dengan saya," ucap Vior. Raymond menganggukkan kepala, segera beranjak dari sana mengikuti Vior. Akan tetapi sebelum pergi, dia menyempatkan diri menepuk-nepuk pelan pucuk kepala istrinya. Setelah putranya dan Vior pergi, Lennon menatap ke arah Carmen. "Ayah ingin bicara padamu," ucapnya. Carmen menganggukkan kepala, akan tetapi dia menatap bingung pada ayah mertuanya. "Kenapa Mas Kaizer tidak boleh di sini, Ayah?" "Yang ingin Ayah bicarakan padamu, itu sama dengan yang yang akan Vi

    Last Updated : 2025-04-29
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   153. Suamiku yang Jahil

    "Tapi aku ingin berterimakasih pada Ayah. Aku tidak melakukan apa-apa pada Ayah dan Mas Kaizer, tetapi kalian memberiku banyak kebahagiaan. Terimakasih, Ayah," ucap Carmen dengan penuh perasaan haru, senang dan sedih secara bersamaan. "Anak bodoh," ucap Lennon dengan nada malas, tetapi tetap menatap hangat pada menantunya, "jelas-jelas Chestnut Ayah melakukan hal yang sangat besar untuk Ayah dan putra Ayah. Ayah kehilangan putra selama 20 tahun lebih, Ayah rasa Ayah sudah tidak punya harapan untuk kembali merasakan dipanggil 'ayah' oleh Kaizer. Namun, kau datang dan keajaiban itu terjadi. Sekarang--" Lennon menjeda sejenak, menatap ke arah putranya yang berada di dalam rumah–terlihat karena pembatas ruang terbuka dari kaca transparan. Lennon tersenyum lembut, masih menatap Raymond dengan sendu dan hangat, "anak itu kembali memanggil lelaki tua ini dengan sebutan 'ayah. Dia bersedia menginjakkan kaki di rumah Ayah, dia kembali suka pada kacang kastanye, dia sudah membolehkan Ayah mem

    Last Updated : 2025-04-29
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   154. Pertanyaan Selin

    Kenapa Lennon tiba-tiba meminta maaf? "U-untuk apa Tuan meminta maaf?" ucap Selin kemudian, masih menatap bingung dan bercampur aduk pada Lennon, "ku-kurasa tak ada yang salah kalau aku hamil. Kita-- maksudku, Tuan adalah suamiku. Wajar bila aku hamil oleh Tuan." Mengdengar jawaban Selin, Lennon tersenyum tipis. "Aku memang harus meminta maaf padamu karena membuatmu hamil. Kau masih muda dan mungkin kau menginginkan suami yang tidak jauh usianya darimu. Sedangkan takdirmu adalah aku, pria tua yang sudah dekat dengan kematian." Selin terdiam seketika, tertohok dan cukup sakit mendengar ucapan Lennon. Suara pria ini terkesan lembut, akan tetapi kalimatnya terlalu dalam. Secara tak langsung, Lennon mengatakan padanya kalau dia yang tua ini tidak akan lama menemani Selin dan anaknya kelak. "Ta-tapi anda takdir terbaikku, Tuan, aku tidak mempermasalahkannya. Mengenai anda tua atau muda–sama seperti yang ada katakan, semisal usia kita tak jauh berbeda, kurasa aku akan tetap menemuimu

    Last Updated : 2025-04-30

Latest chapter

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   165. (DTLS 3) Salah Pegang

    "Aku berjuang sampai di titik ini, itu atas nama Mama. Tapi kenapa namanya yang disebut sebagai ibuku? Aku cape, Kak, skripsian, hampir gila untuk mendapatkan tandatangan dosen. Aku beberapa kali pengen mundur, tapi mengingat Mama berjuang untuk kehidupanku, aku tetap bertahan. Aku sudah membayangkan bagaimana rasa senangnya saat nama Mama disebut ketika acara wisuda tadi. Tapi kenapa namanya, Kak? Aku tidak isi namanya saat pendaftaran wisudah padahal. Pasti Ayah yang menukar kan?! Kalau tahu gini, mending kalian nggak usah ingat aku sekalin. Sekalinya ingat, nyakitin tahu ngga!" marahnya sambil menangis, tak peduli lagi dengan teman kakaknya. "Tak boleh seperti itu. Bagaimanapun dia yang mengasuk kita, dia sudah seperti ibu kita." Sbastian berusaha membujuk. "Ya kalau dia baik padaku. Ini enggak kan? Dia baiknya saat di depan Ayah dan Kakak doang. Kalau padaku-- seperti anj--" "Tita!" "Dia juga bikin ulah di dalam, saat nama Ayah dan dia di panggil-- di mana seharusnya orang t

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   164. (DTLS) Pengantin Untuk Damian?

    "Dia yang wisuda?" tanya Damian sambil melirik ke arah Olive. Saat ini mereka sudah berada di kampus tempat adik Sbastian kuliah. Tempat ini sangat ramai dan sebenarnya Damian kurang nyaman. Namun, tempat ini jauh lebih baik dari pada rumahnya. Di rumahnya ada kakeknya dan ayahnya yang terus-terusan memaksa dia menikah. Memangnya kenapa jika dia tidak menikah? Usianya baru 32 tahun dan di jaman sekarang usia tersebut masih tergolong muda. "Bukan, Damien." Sbastian hampir tertawa karena salah mengira. Bukan Olive yang wisuda, melainkan adik kandungnya. "Hahaha … kau ini. Tidak mungkin dia bersama kita jika dia yang wisuda." Damian memangut pelan, kembali melirik ke arah Olive yang terlihat berpenampilan cantik. Maksud Damian, seperti dia yang wisuda. Wanita ini mengenakan kebaya, make up yang cukup tebal dan aksesoris untuk melengkapi. Karena penampilannya yang begitu, Damian mengira kalau Olive yang wisuda. "Ayah dan Ibu pengasuh sudah di atas. Sebentar … ah, itu dia. Ya

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   163. Damian Love Story (DTLS 1)

    (✿--Musim baru--✿⁠)"Sekarang usiamu sudah 32 dua tahun, Nak, dan Kakek belum pernah melihatmu dekat dengan wanita. Kakek khawatir kau menyimpang, dan … harus dengan tegas Kakek memaksamu untuk secepatnya menikah," ucap Lennon dengan suara pelan dan lembut, akan tetapi menatap penuh peringatan pada sosok pria tampan yang duduk di hadapannya. Pria itu adalah Damian Asher Abraham, putra kesayangan Raymond Kaizer Abraham dan Carmen Gaura Abraham. Damian memiliki rupa yang sangat tampan, tubuhnya tinggi, tegap dan kekar. Dia sangat mempesona dan berkarisma. Semua perempuan yang pernah melihatnya, tergila-gila padanya. Hanya saja, Damian tak demikian. Bisa dikatakan Damian kehilangan rasa ketertarikan pada lawan jenis, anti romantis, anti hubungan asmara dan percintaan juga. Dia juga tidak memiliki gairah pada perempuan, dia bermasalah! Sebelumya, Damian pernah berpacaran. Dia sangat mencintai kekasihnya. Mereka berpacaran sejak hight school, hubungan mereka damai dan jarang ada masalah

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   162. Sang Putra

    "Tidak akan! Carmen milikku dan suatu saat aku akan menikahinya, Ayah!" ucap Harlen tak terima. Plak' Untuk kedua kalinya, Frans memukul wajah putranya. "Carmen itu istri Raymond. Lihat?! Berapa kali Raymond memukulimu karena Carmen, Hah? Apa kau menunggu Raymond membunuhmu, baru kau berhenti mengincar Carmen? Ada banyak wanita yang jauh lebih cantik dari istrinya Raymond, kenapa harus dia yang kau mau?!" "Aku jatuh cinta padanya," jawab Harlen singkat, lemah dan dengan kepala menunduk. "Tapi dia tidak mencintaimu. Dia hanya mencintai Raymond!" Harlen berkata tegas, menyadarkan putranya jika Carmen tak akan bisa dimiliki oleh putranya. "Secepatnya Ayah akan menikahkanmu dengan perempuan lain. Ayah akan menjodohkanmu, dan kau tidak boleh membantah!" "Jika bukan Carmen, aku tidak mau menikah." Harlen membantah. "Kau tidak punya pilihan! Atau-- Raymond bisa membunuhmu," peringat Frans. "Untuk sekarang lebih baik mundur dari ahli waris. Kau tidak akan bisa merebutnya. Yang

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   161. Peringatan

    "Dulu kau sangat menyayangi Harlen, bahkan berniat menyerahkan harta warisan ayah pada Harlen. Tapi kenapa sekarang kau tidak peduli padanya?" Lennon seketika menyunggingkan smirk tipis, menoleh ke arah Raymond yang juga menatap ke arahnya. Sepertinya Raymond juga penasaran. Lennon menoleh kembali pada Frans. "Tentu saja agar ada yang iri dan cemburu," jawabnya santai, kembali memperlihatkan senyuman tipis di bibir. Mengdengar itu, Raymond mendengus lalu segera beranjak dari sana. Ck, jadi itu alasannya? Dia kira karena ayahnya sudah tak menginginkannya dan berniat mengangkat Harlen sebagai putranya. "Kau mempermainkanku dan putraku!" marah Frans. Lennon berdecih sinis. "Dalam hal apa aku mempermainkanmu dan purtramu?" "Kau memberikan kasih sayang palsu pada putraku!" "Tidak. Aku memberikan kasih sayang seorang paman pada keponakannya. Kau yang terlalu berharap kalau aku menyayangi putramu lebih dari Raymond," jawab Lennon tenang, menatap datar ke arah adiknya, "seka

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   160. Tidak Peduli Lagi?

    "Cih." Raymond berdecis geli, pertahanannya runtuh seketika. Padahal dia masih ingin menakut-nakuti istrinya dengan ekspresi wajah serius. Sedangkan Carmen, melihat suaminya tertawa dia segera sadar dengan apa yang dia ucapkan tadi. Matanya melotot lalu setelahnya dia buru-buru memalingkan wajah. Bibirnya cemberut tetapi pipinya merah merona. Sedangkan tangannya masih menyilang di depan dada. 'Aku menakut-nakuti Mas Kaizer dengan Mas Kaizer sendiri. Ya--ya mana takut?! Orang Raymond Kaizer itu Mas Kaizer sendiri. Lagian kenapa sih aku?! Ck, sepertinya ini gara-gara aku keseringan mengunakan nama Mas Kaizer untuk menakut-nakuti orang. Hais! Aku malu!' batin Carmen, masih memalingkan wajah karena malu bersitatap dengan pemilik nama 'Raymond Kaizer Abraham yang ada di depannya sekarang. Tuk' Raymond menyentil kening Carmen, perempuan itu meringis sambil mengusap kening lalu langsung menatap sebal pada Raymond. Raymond duduk di sebelah Carmen, membawa perempuan itu ke atas pangkua

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   159. Suamiku Raymond

    "Apa itu sejenis panggilan kesayangan?" Carmen mengerjap beberapa kali mendengar pertanyaan suaminya. Dia tak habis pikir bagaimana bisa Raymond menganggap Jamal sebagai panggilan sayang?! Dari segi manapun Jamal terdengar seperti nama pria! "Jamal itu nama pria, Mas," jawab Carmen, masih dengan menatap bingung pada suaminya. Namun, anehnya setelah mengatakan itu, tatapan Raymond tiba-tiba berubah tajam padanya. "Pria." Raymond mengulangi, berkata dingin dengan gigi yang saling bergemelutuk. Carmen kembali mengerjap, menggaruk pipi sambil menatap berang bercampur cemas pada suaminya. 'A-apa aku melakukan kesalahan?' batin Carmen. "I-iya, Mas. Nama Jamal itu nama …-" Carmen ingin menjelaskan ulang, akan tetapi menyadari kesalahan fatal yang dia perbuat, dia segera berhenti berbicara. Mata Carmen melebar, kepala seketika menggeleng ke kanan dan ke kiri. Carmen menunjukkan air muka panik. "Jangan salah paham, Mas. Jamal memang nama laki-laki tapi aku tidak mengenal siapa yang nam

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   158. Jangan Masukkan Ke Hati

    Namun, sebelum kakinya menyentuh pria itu, seseorang menariknya cukup kuat. "Mas Kaizer!" pekik Carmen, menarik lengan Raymond supaya menjauh dari Harlen. Setelah sedikit jauh dari Harlen, Carmen berdiri di depan Raymon. Dia menangkup pipi pria itu, lalu mendongak untuk menatap suaminya. Tatapan Carmen begitu lembut, sengaja untuk menundukkan iblis berupa kemarahan yang menguasai suaminya, "Mas Kaizer jangan terpancing sama ucapan dia. Nggak perlu marah, Mas, kan dia miskin," ucap Carmen lembut, akan tetapi menusuk bagi Harlen yang masih sadar. Carmen menoleh pada Harlen, menatap datar pada pria itu. "Yang kaya orang tuanya. Dan dia makan saja masih ditanggung orangtua, ngapain aku milih pria seperti itu?!" Perjalan tatapan Raymond teduh, emosinya reda dan berganti dengan perasaan hangat. Ah, dia rasa dia semakin mencintai Carmen. Dari segi manapun istrinya … sempurna! "Mas Kaizer jangan marah lagi yah," ucap Carmen lembut, mengelus rahang suaminya dengan penuh kasih sanyang.

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   157. Harlen VS Carmen

    "Jamal, kau hamil?" Carmen dan Teresia reflek menoleh pada sumber suara tersebut. Teresia menampilkan wajah takut karena mengenali pria tersebut, sedangkan Carmen dia terlihat mengerutkan kening karena tak suka. "Apa sih? Main ikut-ikutan saja," ucap Carmen dengan nada setengah kesal, "bapak tuh nggak diajak," lanjutnya. Sret' Harlen menarik kursi kosong lalu duduk di sebelah Carmen. Hal tersebut membuat Carmen berdiri, begitu juga dengan Teresia. "Kau sungguh hamil, Carmen?" tanya ulang Harlen, menatap tak percaya sekaligus tak senang pada Carmen. Carmen menatap julid pada Harlen, "memangnya kenapa jika aku hamil? Aku punya suami, apa salahnya?" "Kau tak memikirkan perasaanku?" Harlen menatap marah pada Carmen, tak suka dan merasa tersakiti. Dia telah mengklaim Carmen sebagai istrinya, tinggal menunggu warisan kekayaan Abraham menjadi miliknya. Setelah itu, dia pastikan Carmen menjadi miliknya. Ah, dia telah menyiapkan sesuatu untuk membuat Carmen menjadi miliknya! Hanya

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status