Jebakan Pernikahan Sang Miliuner

Jebakan Pernikahan Sang Miliuner

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-20
Oleh:  VivitsOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 Peringkat. 1 Ulasan
18Bab
301Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Pernikahan Tatiana De Luca berantakan saat tunangannya ketahuan selingkuh. Demi menyelamatkan muka keluarga, ayahnya menjodohkan Tatiana dengan Paulios Theodore—seorang pria sederhana yang dikatakan hanya seorang karyawan hotel miskin dengan wajah rusak akibat luka bakar dan selalu menutupi separuh wajahnya dengan masker. Tatiana yang terbiasa hidup mewah merasa terhina, bahkan berusaha kembali ke pelukan mantannya. Namun, Tatiana tak tahu bahwa suaminya yang ia hina sebagai "pria miskin" sebenarnya adalah miliuner pemilik jaringan hotel terbesar—dan bos besar di tempat mantannya bekerja yang sengaja merahasiakan latar belakangnya untuk mengetes Tatiana. Ketika kebenaran mulai terkuak, apakah Tatiana mampu menghadapi kenyataan tentang kesombongannya selama ini salah dan menerima cinta sejati? Atau justru kehilangan segalanya? dan gagal dalam tes cinta sejati milik sang Miliuner misterius itu?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1: Pengantin Tak Diinginkan

Tatiana De Luca duduk di tepi tempat tidurnya, memeluk bantal sambil menatap kosong gaun pengantin yang menggantung di depan lemari. Gaun putih itu, yang dulu ia idam-idamkan, kini terasa seperti penghinaan terhadap dirinya sendiri. Rasanya, hanya dengan menatapnya saja, hatinya seperti dipermainkan.

Seharusnya, hari ini akan jadi terindah di hidup Tatiana, tetapi semua itu musnah begitu saja!

Suara Victor, mantan calon suaminya, beberapa jam lalu dari balik telepon masih terngiang-ngiang di kepalanya.

"Tatiana, aku tidak bisa melanjutkan ini. Aku... aku mencintai wanita lain. Dan dia sedang mengandung anakku."

Air mata mengalir tanpa henti di wajahnya. Segala rencana indah, mimpi menjadi pengantin cantik, serta pesta mewah yang ia banggakan di depan teman-temannya kini terasa hancur berkeping-keping. Tinggal menghitung jam saja pernikahan impian itu terjadi, tetapi pengantin pria justru pergi begitu saja.

Pintu kamarnya diketuk. Alexander De Luca, ayah Tatiana yang dikenal tegas dan selalu mengutamakan reputasi keluarga, masuk dengan langkah mantap.

"Tatiana, cukup sudah. Kau tidak bisa terus menangisi pria itu," kata Alexander dengan nada datar.

Tatiana menoleh nanar ke arah ayahnya. "Dia meninggalkanku karena wanita lain, Papi! Sekarang, semua orang akan tahu bahwa aku batal menikah dan aku akan jadi bahan tertawaan!"

Alexander berjalan mendekat, menatap putrinya dengan penuh ketegasan. "Kita tidak akan membiarkan itu terjadi."

Tatiana mengerutkan kening. "Apa maksudmu?"

"Aku sudah menyiapkan seseorang. Pria yang lebih baik. Dia akan menikahimu," ujar Alexander tanpa basa-basi.

Tatiana bangkit dari tempat tidur, matanya membelalak. "Apa? Kau serius? Papi, kau pikir aku ini barang yang bisa kau serahkan begitu saja pada orang lain?"

Alexander tidak terpengaruh oleh amarahnya. "Dia pria yang baik, bukan penjudi seperti Victor. Namanya Paulios Theodore."

"Paulios siapa?" Tatiana memandang ayahnya seolah-olah ia baru saja mendengar lelucon buruk.

Sebelum Alexander sempat menjawab, pintu kembali diketuk. Seorang pria melangkah masuk, mengenakan kaos hitam sederhana dan masker yang menutupi setengah wajahnya.

Paulios Theodore.

Tatiana memandangnya dari ujung kepala sampai ujung kaki dengan sorot mata penuh penilaian. Pria itu tinggi, tetapi pakaiannya terlalu sederhana. Tidak ada kesan mencolok yang membuatnya terlihat istimewa.

Paulios menundukkan kepala sedikit, suaranya rendah dan datar. "Paulios Theodore. Senang bertemu dengan Anda."

Tatiana mendengus sinis. "Papi, siapa dia sebenarnya?"

Alexander menatap putrinya dengan tenang. "Dia salah satu karyawan kepercayaanku. Room boy di salah satu hotel kita."

"Room boy?" Tatiana terdiam sejenak, lalu tertawa pahit. "Kau bercanda, kan? Kau mau aku menikahi seorang... pelayan hotel? Papi, aku ini Tatiana De Luca. Kau tahu apa yang akan orang-orang pikirkan? Victor pasti akan tertawa melihat aku jatuh serendah ini."

Paulios tetap tenang, tidak menunjukkan reaksi apa pun. Hanya tatapan matanya yang tetap terarah ke lantai, seolah tidak terganggu oleh hinaan itu.

Tatiana melangkah maju, memicingkan mata. "Dan masker itu? Kenapa kau memakainya? Apa yang kau sembunyikan?"

Paulios menghela napas sebelum menjawab. "Wajahku... mengalami luka bakar. Kulitku rusak. Aku tidak ingin membuat Anda takut."

Tatiana terdiam sesaat, lalu menoleh kembali ke Alexander. "Ini lelucon, kan? Kau tidak serius menjodohkanku dengan pria ini. Dia miskin, dan sekarang dia bilang cacat? Papi, kau mau mempermalukan aku?"

Alexander mendekat, menatap putrinya dengan sorot mata tajam. "Kau sudah cukup dimanjakan, Tatiana. Aku tidak akan membiarkanmu terus seperti ini. Paulios adalah pria yang lebih baik daripada Victor. Kau hanya perlu memberinya kesempatan."

Tatiana tertawa kecil, tapi suaranya dipenuhi amarah. "Kesempatan? Apa yang bisa ditawarkan pria ini? Gaji berapa? Tiga juta? Empat juta? Papi, gaya hidupku dalam seminggu bahkan lebih mahal daripada itu!"

Paulios mengangkat kepalanya sedikit, tatapannya tenang tapi dalam. "Gaji saya bukanlah masalah di sini, Nona Tatiana. Yang penting, saya bisa menawarkan stabilitas dan rasa hormat. Sesuatu yang tidak bisa diberikan pria sebelumnya."

"Rasa hormat?" Tatiana melotot. "Dari pria yang bahkan tidak bisa menunjukkan wajahnya?"

Paulios tidak menjawab. Alexander yang berbicara. "Cukup, Tatiana. Kau akan tetap menikah dengannya, dan ini keputusan keluarga."

Namun, Tatiana tahu betul, percuma mendebat ayahnya. Bagaimanapun juga, hidupnya masih ditopang sepenuhnya oleh sang ayah. Di balik sifat manjanya itu, masih ada rasa takut kepada ayahnya, karena tentu saja jika ayahnya mengamuk, semua fasilitas mewahnya bisa lenyap begitu saja.

Tak lama kemudian, beberapa staf perias pengantin masuk ke dalam kamar Tatiana, langsung melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan. Sementara Tatiana hanya bisa pasrah, meskipun rasanya ingin memberontak.

Setelah selesai dengan persiapan, Tatiana keluar dari kamarnya dengan gaun putih impiannya itu. Ia berjalan menuju ruang utama yang akan digunakan sebagai tempat pengucapan janji suci. Ternyata, Paulios telah berdiri dengan setelan tuxedo mewah, masih dengan masker di wajahnya yang membuat banyak tamu undangan saling beradu argumen.

Selama proses pengucapan janji pernikahan, Tatiana hanya bisa meremas gaun pengantinnya. Ia tahu, saat ini ia tetap menjadi bahan perbincangan banyak orang karena menikah dengan pria seperti itu.

“Kini, kalian telah resmi menjadi pasangan suami istri.”

Ucapan itu langsung membuyarkan lamunan Tatiana. Ia semakin meremas erat gaunnya.

Ia benar-benar berakhir menikah dengan pria aneh itu?

Ini gila!

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Vivits
......hi semuanya, review yok
2025-02-04 17:16:35
0
18 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status