Tiga Puluh Hari Sebelum Bercerai

Tiga Puluh Hari Sebelum Bercerai

last updateLast Updated : 2022-11-09
By:  Bintang SenjaOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
5 ratings. 5 reviews
27Chapters
21.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Arga meminta ijin untuk menikah lagi dengan mantan tunangannya yang sempat hilang. Sebagai syarat, Naima, istri Arga meminta waktu tiga puluh hari. Seharusnya Arga bahagia dan senang, karena setelah tiga puluh hari, Naima memberinya ijin untuk menikah lagi. Namun ternyata, dalam waktu tiga puluh hari, banyak sesuatu yang tak pernah Arga ketahui tiba-tiba terungkap satu demi satu. Ada rahasia yang Naima sembunyikan. Akankah Arga melanjutkan pernikahan keduanya setelah mengetahui rahasia tersebut? Rahasia apa yang disembunyikan Naima dari Arga?

View More

Chapter 1

Daftar Rahasia

"Tiga puluh hari saja, mas. Setelah Alifah genap tujuh tahun, aku siap untuk bercerai denganmu." Hanya itu permintaan Naima sebelum berpisah dengan suaminya. Mendengar hal tersebut Arga menghela napas.

"Tidak ada permintaan lain, selain itu." Arga menatap mata sendu istrinya. Wanita yang ia nikahi delapan tahun lalu.

"Tidak ada, hanya itu saja." Naima menggeleng. Setiap ucapan yang keluar terasa begitu ringan tanpa ada beban. Arga pikir dengan ia meminta ijin untuk menikah lagi, Naima akan marah dan berteriak histeris. Tapi ternyata Arga salah, justru sang istri memberinya ijin, dan hanya meminta waktu tiga puluh hari. Entah apa yang akan Naima lakukan selama tiga puluh hari itu.

Arga masih teringat ketika meminta ijin untuk menikah lagi, saat itu Naima hanya tersenyum lalu berkata. Akan menjawabnya tiga hari kemudian, dan ini adalah dari istrinya. Memberinya ijin untuk menikah, tetapi Naima meminta waktu tiga puluh hari sampai putri mereka genap tujuh tahun.

"Naima, mas mau ngomong sesuatu sama kamu," ucap Arga. Lelaki berkemeja putih itu melangkah menuju ranjang, lalu menjatuhkan bobotnya di sana. Malam itu Arga baru saja pulang dari kantor.

"Mau ngomong apa, mas? Ngomong aja." Naima mengikuti langkah suaminya, ia pun ikut menjatuhkan bobotnya di sebelah Arga.

"Naima, mas meminta ijin untuk menikah lagi. Apa kamu akan mengijinkan." Ucapan yang terlontar dari mulut suaminya mampu membuat Naima terdiam sejenak. Lalu wanita itu tersenyum, dan hal tersebut membuat Arga merasa heran.

"Tolong beri aku waktu tiga hari untuk menjawabnya, mas." Naima berkata dengan tenang dan juga senyum tetap menghiasi bibirnya. Sungguh Arga merasa bingung dan juga heran dengan sikap istrinya yang begitu tenang. Ia pikir Naima akan marah, memaki dirinya dan mungkin menangis histeris.

Tapi ternyata dugaan Arga salah, Naima begitu tenang dan juga tegar, bahkan wanita itu masih bisa tersenyum padahal suaminya meminta ijin untuk menikah lagi. Jika perempuan lain mungkin sudah berteriak dan juga mengamuk, namun tidak dengan Naima. Entah terbuat dari apa hati istrinya itu, sehingga tetap bersikap tenang meski badai tengah menerpa rumah tangganya.

"Mas, sarapan dulu. Katanya hari ini ada meeting." Ucapan yang terlontar dari mulut Naima mampu membuat Arga tersadar dari lamunannya. Seketika lelaki itu menoleh, pandangan mata keduanya saling bertemu.

"Iya, sebentar lagi mas turun." Arga mengangguk. Lalu bergegas turun ke bawah, di mana istri dan putrinya sudah menunggu.

Suasana meja makan begitu hening, kehangatan yang biasa Arga rasakan sebelumnya seketika lenyap bak diterpa oleh angin. Naima memilih untuk diam dan menikmati sarapannya, namun tidak dengan Arga. Justru rasa lapar yang sedari tadi ia rasakan seketika hilang.

***

Dua hari telah berlalu, sejak Naima memberikan jawaban jika Arga boleh menikah lagi. Lelaki itu merasa ada yang kurang, meski sang istri masih melakukan kewajibannya seperti biasanya. Namun tetap saja ada yang kurang, entahlah Arga seperti menyesali akan keputusannya. Tapi semua itu harus Arga lakukan karena suatu hal.

"Sini, mas aku bantu." Naima mengambil dasi dari tangan suaminya. Lalu dengan cekatan wanita itu memasangnya di leher suaminya, Arga menggunakan kesempatan ini untuk memandang wajah ayu sang istri.

"Sudah selesai, sarapannya di bawah sudah siap. Em, hari ini aku ijin untuk berangkat lebih awal ya, kasihan Alifah kalau kesiangan," ungkap Naima seraya membantu sang suami memakai jasnya.

"Kamu enggak sarapan dulu." Arga mencekal pergelangan tangan Naima ketika wanita itu hendak melangkah.

Naima tersenyum. "Aku belum lapar, mas. Ya sudah aku juga mau siap-siap."

Arga terus memandangi istrinya yang tengah bersiap-siap untuk pergi bersama dengan putrinya. Hari ini adalah jadwal Alifah untuk melakukan kemoterapi, bocah yang usianya belum genap tujuh tahun itu harus berjuang melawan penyakitnya.

"Mas aku pergi sekarang ya, assalamu'alaikum." Naima mencium punggung tangan suaminya.

"Wa'alaikumsalaam, hati-hati di jalan. Maaf karena mas tidak bisa menemani kalian," ucap Arga.

Naima tersenyum. "Tidak apa, bukankah kami sering pergi berdua. Lagi pula hari ini kamu dan Arin akan fitting baju kan. Ya sudah aku pergi sekarang."

"Bisa-bisanya Naima tersenyum seperti itu. Padahal hari demi hari yang terlewati ini, akan terus berkurang. Dan itu artinya hanya waktu yang tersisa saja, di mana kami masih bisa bersama," gumamnya. Arga benar-benar dibuat bingung oleh sikap istrinya sendiri.

Setelah itu Arga memutuskan untuk segera bersiap dan pergi. Namun tiba-tiba matanya tidak sengaja melihat ada sebuah buku yang tergeletak di lantai, tepatnya di depan lemari pakaian milik istrinya. Karena penasaran Arga mengambil buku tersebut, lalu membukanya.

Arga cukup terkejut ketika melihat isinya, dalam buku tersebut tertulis sebuah daftar. Mulai dari biaya operasi caecar, biaya operasi pengangkatan rahim, lalu biaya nafkah selama lima tahun. Dan itu sudah termasuk biaya sekolah Alifah. Sejujurnya Arga cukup bingung dengan daftar itu, tapi dari tulisannya tertera jika itu tulisan sang istri.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Nada Azzah
Bagus ceritanya tapi sayang GK di update sampai tamat
2025-05-14 18:25:42
0
user avatar
Fiya Yulia
Lama bener ini thor lanjutannya
2023-09-16 15:41:16
0
user avatar
Romi Zatunia
lanjuutt ..naima harus kuat
2023-09-04 18:26:00
0
user avatar
Dwi Novita
semangat ya Thor,,, aq suka semua novel yg thor bikin. Bab nya gak byk n gak bertele-tele,,,memang sih blm semua di baca, baru baca sinopsis nya aja, nunggu antrian Hehehe,,, semangat,,,
2022-10-11 22:07:52
2
user avatar
Nur mayasari
ceritanya seru, walaupun aku ikutan sedih
2024-07-08 17:54:58
0
27 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status