Share

Dingin

 Hari demi hari berlalu, Mia semakin dingin dengan suaminya. Begitu juga dengan Herman, lebih banyak waktu di rumah ibunya makan dan tidur juga.

Ceklekk...

Pintu rumah di buka oleh Herman,nampak wajah kusut. Matanya tertuju pada istrinya,tengah menikmati semangkuk bakso.

Mia, tidak memperdulikan kedatangan suaminya. Lebih menikmati bakso, sambil menonton televisi.

Herman,duduk lemas di samping istrinya dan melirik Mia. Perutnya keroncongan sejak mencium aroma bakso, terlihat sangat lezat sekali.

"Uang darimana kamu bisa membeli bakso?". Tanya Herman, penasaran darimana istrinya mendapatkan uang.

"Kerja". Jawab Mia,sinis.

"Ck,kerja dimana Mia? Mana ada orang menerima kamu bekerja, kondisi kamu pincang". Herman, tidak memperdulikan perasaan istrinya itu.

"Jangan menghina kekuranganku, mas. Aku seperti ini,demi menyelamatkan ibumu loh. Selagi kita berusaha sendiri, pasti mendapatkan pekerjaan yang layak untuk ku". Mia, tersenyum mengejek ke arah suaminya itu.

"Ck, palingan kerja serabuta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status