Karena kesalahan sang suami Ellena Clark harus merasakan kekejaman dari pria bernama Jack Dixon. Di mana pria tersebut menganggap Ellena ikut terlibat atas kasus pembunuhan putrinya, sehingga ia harus merasakan siksaan yang diberikan oleh Jack sebagai ganti sang suami. Tak tahan dengan siksaan tersebut akhirnya Ellena memberikan suatu kesepakatan kepada Jack Dixon untuk membantunya menemukan Aaron Clark dan berharap Jack Dixon mau melepaskankan. Akhirnya sebuah ide terpikirkan oleh Ellena yaitu membuat perjanjian dengan Jack Dixon. "Mari membuat kesepakatan denganku, Tuan Dixon. Aku berjanji akan membantumu menemukan Aaron.” Ellena menatap Jack. "Keuntungan apa yang kudapatkan jika aku menyetujui keinginanmu?" Jack Dixon nampak tertarik dengan ucapan Ellena.
view moreBab 1
“Katakan di mana kau sembunyikan Aaron Clark!?”
Ellena yang sedang merangkai bunga sampai kaget melihat dan mendengar pertanyaan dari seorang pria yang tiba-tiba saja masuk ke dalam toko bunganya.
“Si-siapa?”
“Jangan pura-pura bodoh! Dan jangan berpikir untuk menyembunyikan pembunuh itu dariku!”
“Pem-pembunuh!” Ellena mengernyitkan kening seakan mencerna ucapan dari laki-laki tersebut.
“Tunggu-tunggu, siapa maksudnya dengan pembunuh? Aaron pembunuh?! ... ” ulangnya lagi untuk memastikan apa yang baru saja ia dengar.
“Yah, itu benar! Dia membunuh putriku dan aku tidak akan pernah melepasnya! Sekarang katakan di mana pembunuh itu!”
Ellena terdiam ia sampai tidak tahu bagaimana harus bereaksi. Ia bahkan sampai berfikir jika dirinya sedang di kerjai oleh seseorang. Namun sepertinya tidak karena sorot mata itu benar-benar mengekspresikan kemarahan.
“Dengar, Nona! Aku tak ingin berbasa-basi denganmu, katakan di mana kau sembunyikan Aaron Clark?” ucapan si pria terdengar ketus namun juga tegas hingga bisa mengintimidasi siapapun yang mendengarnya.
“Maaf Tuan, apa maksudmu menyembunyikan Aaron? Aku bahkan tak tahu keberadaan suamiku di mana.”
“Pembohong! Kau pikir aku akan percaya dengan ucapanmu?” tiba-tiba pria itu berbicara keras seakan menghardik Ellena Clark, sehingga wanita muda itu tampak tersentak dan pucat.
“Rupanya kau sama saja dengan suamimu, penuh kebohongan dan juga intrik, sedikit pun aku tak bisa mempercayaimu!” timpalnya lagi tanpa menghiraukan perasaan Ellena Clark yang terlihat begitu bingung atas pertanyaan bertubi-tubi yang ditujukan untuknya.
Ellena pun terhentak, wanita itu yakin sang suami pasti telah membuat masalah lagi sama seperti sebelumnya. Namun, kali ini sangat berbeda dan juga terlihat fatal.
“Sungguh aku tak mengerti apa yang anda ucapkan, Tuan! Dari tadi anda menuduhku menyembunyikan Aaron, bahkan kau berani menilaiku buruk! Kau pikir dirimu siapa? Aku bahkan tak tahu akar permasalahan kalian dengan suamiku itu seperti apa dan bagaimana! Jika karena hutang, aku bisa melunasinya saat ini juga. Namun membunuh? Apa itu masuk akal?” ucap Ellena dengan memiliki sedikit keberanian namun juga dengan rasa takut yang begitu besar pada saat yang bersamaan.
Pria itu tertawa, kemudian berjalan mendekati Ellena Clark.
“Kau tak akan sanggup membayarku jika hanya dengan uangmu, Nona! Yang aku inginkan hanyalah nyawa Aaron, kau dengar?”
Ancaman dari sang pria membuat Ellena Clark bergidik ngeri, benarkah yang dilakukan Aaron hingga pria tegap di depannya begitu berambisi untuk mencari keberadaan Aaron Clark.
“Dengar Nona! Kau hanya memiliki dua pilihan, memberitahu keberadaan Aaron atau nyawa keluargamu.”
Berdesir darah Ellena merasakan takut, bahkan tak bisa bernafas seakan tercekik oleh ucapan pria tersebut. Bayangan ayah serta ibu angkatnya dan orang-orang terdekatnya yang juga harus ikut terseret dengan masalah ini membuat lututnya bergetar lemas.
“Aku mohon jangan libatkan keluargaku, Tuan! Percayalah, aku tak menyembunyikan keberadaan Aaron dimanapun, mungkin kau tak percaya, meski kami berstatus sebagai pasangan suami istri, aku dan Aaron sama-sama tak memperdulikan satu sama lain, Tuan.”
Tanpa sadar air mata Ellena merembas keluar. Namun, ucapan dan air matanya tak bisa begitu saja membuat amarah pria itu meredam.
Pria itu malah semakin tersulut emosi tatkala tangan Ellena Clark menyentuh lengannya seakan memohon untuk dapat mempercayai ucapannya.
Sang pria menatap Ellena Clark dengan pandangan penuh penghinaan, bahkan tak segan menghempaskan tangan Ellena Clark seolah merasa jijik karena sentuhan tangan wanita muda tersebut.
“Tangismu tak akan membuatku iba Nona, kau malah semakin membuatku muak dengan segala kepura-puraanmu itu.”
Ellena terdiam, pandangannya begitu kabur tertutup air mata yang terus saja mengalir keluar dari dalam bagian ujung matanya.
Beberapa pemuda di sana hanya bisa melihatnya, mereka semua tampak terpaku menyaksikan seperti sedang menonton sebuah drama di balik layar ketika boss mereka menindas seorang wanita muda tanpa memiliki keberanian untuk bisa menghentikannya.
“Tolong katakan jika apa yang kau ucapkan itu hanya kebohongan, Tuan! Aaron tidak mungkin melakukan hal seperti itu.”
“Cih, jika memang demikian aku tidak akan buang-buang waktu untuk bertemu dengan manusia rendahan seperti kalian, kau paham!”
“Akan kuberikan waktu sampai besok pagi, Nona. Jika kau tetap saja tak mau memberi tahu keberadaan Aaron. Percayalah, akan kubuat kau dan suamimu menyesal karena sudah melenyapkan nyawa putriku!” ancam pria tersebut sambil melangkah pergi meninggalkan Ellena Clark.
Jantung Ellena berdetak kencang, ini mengenai penghilangan nyawa seseorang. Meski tahu Aaron memiliki sifat tempramental, dia tidak mungkin melakukan hal keji pada orang lain sebelum ia melihat sendiri buktinya.
Ellena menghapus air matanya kemudian berusaha berdiri untuk meyakinkan jika ucapan pria tersebut tidaklah benar dan hanya kesalahpahaman saja
“Kau salah paham, Tuan! Aaron tidak mungkin melakukan hal seperti itu.” Ellena berusaha mengejar si pria. Namun, langkahnya dihentikan oleh kedua pemuda yang sejak tadi hanya berdiam diri melihatnya.
“Hentikan Nona, kau tak akan bisa mendekati beliau, lebih baik kau beritahu keberadaan Aaron Clark, jika kau dan toko bunga ini tak ingin hancur di tangan bos kami!” ancam salah satu dari pemuda yang terus saja memegangi lengan Ellena.
Ellena meronta, wanita muda itu berusaha untuk melepas diri dari genggaman pemuda-pemuda tersebut yang ingin menghalangi jalannya.
Dua pemuda yang tampak seperti bodyguard itu menghempaskan tubuh Ellena, hingga sang wanita terjatuh di atas pot-pot bunga yang sudah tersusun rapi.
Semua itu tak luput dari mata pria tadi yang sudah duduk di dalam mobil mewahnya.
“Kau amati wanita itu, jika perlu hancurkan toko bunganya, agar dia mau memberitahu keberadaan Aaron Clark, aku rasa dengan begitu Aaron Clark akan keluar dengan sendirinya.”
Sang asisten pun menganggukkan kepalanya seakan sudah memahami perintah bosnya.
“Baik, Jack.”
Setelah melihat pemandangan tersebut, pria yang di panggil dengan nama Jack itu pun meninggalkan Birmingham dengan perasaan puas.
Meskipun begitu, matanya masih menyimpan kesedihan serta amarah yang begitu dalam, saat tahu putri kesayangannya terbunuh oleh seseorang.
Pria itu tampak hancur seakan menyalahkan dirinya sendiri karena tak becus menjaga sang putri.
“Lihat saja, nyawa akan kubalas dengan nyawa, kau sudah salah mengusik orang, Aaron Clark!” Jack mengeluarkan sebuah benda berbentuk liontin yang berisi foto Aaron Clark dan Ellena sewaktu mereka masih remaja.
Hal itu membuat Jack yakin jika bukti yang ia dapatkan mengarah pada sosok pria bernama Aaron Clark.
Tuhan begitu baik karena meninggalkan bukti sesaat sebelum jenazah sang putri dibawa pergi oleh para petugas medis dari tempat kejadian perkara.
Sejak penemuan itulah balas dendam kepada Aaron Clark dijalankan oleh Jack Dixon dan di mulai dari Ellena Clark sebagai target pertama pembalasan dendamnya.
Bab 23.Keduanya terlibat dalam pembicaraan serius hingga tak sadar jika di balik pintu ada telinga yang sedang mendengarkan percakapan mereka._____________________________________Setelah insiden itu Jack tengah menyusun rencana untuk menjebak siapa dalang di balik lepasnya Rocky, si anjing penjaga miliknya. Sekaligus ingin tahu apakah dia atau Ellena yang menjadi target si pelaku.“Shaun, kau lihat itu?” bisik Jack ketika netra hazelnya melihat sedikit bayangan yang mencurigakan di balik pintu.“Ya, aku melihatnya, Jack! Dalam hitungan ketiga kau buka pintu dan aku yang akan menyergapnya,” jelas Shaun sambil mengendap-endap menuju pintu, Jack pun mengangguk setuju.Baik Jack dan Shaun tampak mengambil ancang-ancang untuk penyergapan, ketika dirasa sudah pas keduanya pun bekerja sama dalam melakukan hal yang sudah direncanakan.
Bab 22. SERANGAN SANG ANJING PENJAGA________________________________________________Beruntung Jack Dixon dengan sigap menarik tubuh Ellena dan membiarkan anjing itu menggigit tangannya, hingga darah segar pun mengalir dari sobekan kulit yang terkena gigitan anjing Doberman miliknya.Ellena tersentak kaget, tapi tidak dengan Jack yang langsung bisa menguasai keadaan.“Rocky, stop! Sit down,” titah Jack pada anjing yang masih menancapkan gigi-giginya di permukaan kulitnya.Entah apa yang terjadi pada anjing tersebut yang tampak berbeda dari biasanya, hingga ucapan Jack pun tak mampu membuat sang anjing melepaskan gigitannya. Bahkan semakin beringas mengoyak tangan Jack.Jack tak kehilangan akal, dia meraih tubuh anjing itu dan memiting-nya hingga tak bergerak.“Aa-apa kau membunuh anjing itu, Tuan?” tanya Ellena keti
Bab 21. SERANGAN ANJING DOBERMANDi sebuah ruangan Jack mengambil amplop coklat dan menyodorkannya ke arah Shaun Kendrick. Shaun pun langsung menerima amplop tersebut dan mengeluarkan isinya tanpa bersuara.Lembar demi lembar Shaun memperhatikan beberapa foto seseorang dengan luka tembak di kepala. Mereka adalah orang-orang yang sebelumnya dihabisi oleh Jack ketika dia berada di rumah Ellena.Jack menghisap rokoknya sambil menunggu Shaun selesai mengamati foto yang ia berikan.“Kemarin aku mendapatkan petunjuk itu dari orangku, Shaun! Kau tahu, sekilas itu hanya foto orang mati. Tapi, jika kau lihat tubuh mereka dengan teliti, orang-orang itu masing-masing memiliki tato yang serupa,” jelas Jack sambil sesekali menghembuskan asap rokoknya ke udara.Hal itu menjadi sebuah misteri untuk keduanya, bukan tak mungkin jika akan ada hal yang besar di balik kematian Devine dan j
Bab 20.Tidak jauh dari sana tampak Aaron Clark mengamati Jack dari balik dinding sambil memaki keadaan. “SIAL! Andai saja aku tahu lebih awal jika gadis itu putri Jack Dixon aku pasti menolak pekerjaan itu!” Aaron merapatkan jaketnya, membalikkan tubuhnya dan pergi menjauh ke arah yang berlawanan.____Kini semakin larut, gelapnya malam seakan membentang di sepanjang jalan. Jack pulang dengan rasa kecewa yang begitu besar karena ketidak becusan-nya menangkap Aaron Clark padahal pria itu sudah ada di depan mata.Jack mengambil sebuah botol wine, kemudian meminumnya langsung sambil berdiri di depan jendela ruang kerjanya. Telinganya terus mendengarkan suara tawa Christie dan Devine kecil dari video yang diputar berulang-ulang olehnya.Kesedihan dan juga penyesalan itu tiba-tiba saja datang. Andai ia tidak sibuk oleh pekerjaannya, andai ia mau meluangkan waktu untuk istri dan anaknya
Bab 19.Jack bersama anak buahnya menyebar untuk mencari keberadaan Aaron Clark seperti yang diinformasikan oleh sang informan. Dengan sangat berhati-hati Jack Dixon mulai memasuki setiap ruangan untuk memastikan ada tidaknya pria yang sudah satu bulan ini dia cari-cari.Di dalam pencariannya, Jack Dixon mencurigai jika terdapat dugaan sarang perjudian ilegal yang mengoperasikan permainan poker dan mesin judi lainnya.Jack Dixon mendekati salah satu pengunjung dan duduk disampingnya seolah mereka berteman. Ia berpura-pura menikmati perjudian itu sambil netranya terus mengamati setiap orang yang datang dan pergi dari ruangan tersebut.Cukup lama ia menunggu hingga akhirnya terlihat seorang pria yang cukup mencurigakan dengan jaket dan topi menutupi sebagian wajahnya duduk tidak jauh dari kursi anak buah Jack yang sedang membaur dengan tamu lainnya juga.Jack memberikan isyarat pada salah satu anak buahnya un
Bab 18 KONDISI ELLENA YANG STABILTampak Ellena terbaring di atas ranjang dengan selang infus masih terpasang di tanganya. Ada pun Shaun dan asisten dokter tengah sibuk memastikan kondisi Ellena setelah Jack membawa wanita itu ke rumahnya saat operasinya sudah dinyatakan selesai.Kini kernyit mata Ellena mulai bergerak menandakan jika kesadarannya sedikit demi sedikit mulai kembali.Ellena melenguh kala ia meraba perutnya yang terasa sakit akibat tusukan benda tajam malam itu.“Ugh … .” Ellena menelan salivanya, tenggorokannya terasa kering setelah ia tersadar dari biusnya.“Berikan aku air,” pintanya saat ia mengedarkan pandangannya dan melihat ada seseorang di ruangan yang sama dengannya.Pria itu mendekat, kemudian langsung memeriksa kondisi Ellena secara intensif.“Syukurlah kondi
Bab 17. (Flashback sebelum Ellena di serang oleh pria tak dikenal.)Setelah melihat pesan singkat yang dikirimkan oleh Ellena Jack tampak bingung. Dia tak serta merta mempercayainya begitu saja maka dari itu ia memutuskan untuk mengintai Ellena dengan mata kepalanya sendiri.Saat itu pun Jack mendapat kabar jika bukan anak buahnya saja yang mengawasi Ellena, melainkan ada pihak tertentu yang juga mengintai Ellena dari kejauhan.Belum diketahui siapa yang menyuruh pria itu. Namun, dipastikan bukan hanya dia yang menginginkan Ellena. Melainkan ada pihak tertentu yang juga menginginkan Ellena tapi belum jelas untuk apa dan mengapa.Jack pun mengendarai mobil BMW-nya, mengikuti navigasi tempat lokasi di mana Ellena berada. Jack terus mengikuti petunjuk tersebut hingga sampailah dia tidak jauh dari rumah kecil milik Ellena.Saat itu sudah menjelang malam. Namun, dengan adanya lampu fe
Bab 16 D ITOLONG OLEH JACK DIXONCairan merah meresap keluar membasahi gaun putih milik Ellena. Tubuhnya kian melemah dengan tangan masih memegang perut yang terkena tusukan benda tajam.Masih sempat Ellena melihat pria itu berjalan ke arahnya, si pria berjongkok dan bersiap menusukkan benda tajam itu lagi. Namun, ketika pria tersebut menaikkan tangan dan hendak menghunuskan pisau itu ke arahnya. Tiba-tiba suara letusan senjata api membuat laki-laki itu tumbang hingga menimpa tubuh Ellena.Pria itu wafat seketika dengan selongsong peluru menembus kepalanya. Jack menyingkirkan tubuh itu dengan satu kakinya, kemudian memegang nadi Ellena untuk memastikan dia masih bisa bertahan atau tidak.Jack menghela nafas lega saat Ellena masih menunjukkan tanda-tanda kehidupannya meski denyut nadinya semakin melemah.“Syukurlah aku tidak terlambat,” gumam Jack yang langsung c
Bab 15. DI AMBANG KEMATIANEllena terduduk lemas, pundaknya naik turun setelah melihat hasil autopsi yang diberitakan oleh Jack. Betapa kejam dan tak terbayang rasa sakit yang dirasakan oleh gadis malang itu sebelum meregang nyawa.Mereka sungguh tak memiliki akal sehat sehingga begitu teganya melakukan hal tersebut pada seorang gadis muda. Kini rasa kecewanya bertambah besar jika Aaron benar-benar terlibat atas kematian Devine Dixon.Ellena terisak, meski tak mengalaminya secara langsung sebagai sesama perempuan ia dapat merasakan kesakitan itu. Bagaimana bisa seorang manusia bisa seperti binatang merampas nyawa orang lain dengan begitu kejamnya.Pantas saja jika Jack Dixon murka dan memburu Aaron untuk menuntut balas atas kematian putrinya. Jika itu dia, Ellena juga pasti akan melakukan hal yang sama seperti yang Jack Dixon lakukan. Tampaknya kini Ellena bisa memahami Jack.
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Mga Comments