Share

Bab 55

Hari Sabtu yang mendung, Amel datang dengan napas tersengal tanpa memberi kabar terlebih dahulu. Setelah empat hari tanpa kabar, akhirnya dia memunculkan batang hidungnya.

Yumna yang melihat Amel terlihat lelah sekali langsung menuju dapur, menuangkan segelas air putih dan mengantarnya ke depan. "Minum dulu!"

"Yum, aku sudah tahu pelakunya!" seru Amel berhasil membangkitkan rasa penasaran Yumna. Gadis itu menghela napas. "Bram. Kamu ingat sama dia?"

"Pa-acarnya Nurul?" Suara Yumna nampak sekali menggambarkan kalau gadis itu terkejut bukan main.

Pasalnya sudah lama dia tidak pernah bertemu dengan lelaki itu, tetapi ternyata merencanakan pembunuhan untuknya. Yumna jadi teringat pada masa lalu ketika sepedanya rusak, bahkan harga dirinya diinjak-injak.

Beruntung saat itu ada Gus Hanan yang selalu menolongnya diam-diam. Kalau Allah tidak mengirim Gus Hanan, maka tidak ada yang tahu apa yang terjadi padanya.

Yumna merasa heran, apakah dendam itu masih ada? Lagi pula dia tidak merasa punya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status