"Jadilah Pacarku, aku akan memberikanmu segalanya, uang dan fasilitas lainnya. Tapi tidak untuk sebuah Pernikahan!" Tak sengaja menghabiskan malam bersama atasannya, membuat Anna Larasati kehilangan kesucian yang telah dia jaga selama bertahun-tahun. Bahkan dia juga di tuduh sengaja menjebak. Karena tak terima dengan tuduhan yang di lontarkan padanya, membuat Anna memutuskan untuk resign sebagai sekertaris dari seorang pengusaha yang bernama Daren. Namun bukannya di setujui, Anna malah mendapatkan sebuah tawaran. Agar dirinya mau menjadi kekasih Dengan kondisi Anna yang tengah terjepit saat membutuhkan uang demi biaya pengobatan ibunya. Membuat dia terpaksa menerima tawaran dan transaksi tubuh yang memberikan imbalan cukup tinggi. Seiring berjalannya waktu, cinta mulai tumbuh di dalam hati keduanya. Anna selalu menjadi candu baru bagi Daren. Begitu juga dengan Daren yang tak bisa melupakan Anna. Sampai keduanya menjalin hubungan secara diam-diam. Hal pahit harus di ketahui oleh Anna, jika Daren ternyata pria beristri. Mampukah Anna melanjutkan cinta terlarang dengan bosnya? atau malah sebaliknya? Yuk simak kisahnya.
View MoreAnna terdiam, saat mendengar usulan Dirga yang membuat dirinya sedikit memiliki jalan keluar agar Daren tidak lagi menekan dirinya agar terus menjadi kekasih gelapnya. "Apakah aku harus menerima tawaran dari Dirga untuk menjadi pacarnya?" batin Anna bertanya-tanya. Melihat Anna yang malah bengong, Dirga menyeringai, berharap jika wanita yang diam-diam dia suka mau memikirkan semua perkataannya. "Bagaimana Anna, aku tahu ka Daren selalu mencoba mendekatimu kan? tapi kamu harus ingat jika dia sudah memiliki istri dan akan menjadi masalah untukmu jika terus dekat dengan Kaka sepupuku," Dirga kembali mengingatkan. Ketika Daren yang sedang bersama beberapa klien dan rival bisnisnya, dia tak sengaja melihat Anna yang malah dekat bersama dengan Dirga. Membuat hatinya semakin emosi dan kesal. Bahkan rasa cemburunya semakin menggebu-gebu. Sebagai seorang istri, Renata sengaja menghampiri Daren lalu memegang lengannya dengan sangat mesra, saat membuat semua para rekannya mulai menya
Baru saja Daren ingin menghampiri Anna, tapi tiba-tiba saja Renata datang dan sengaja bersikap manja di depan Anna. "Wah, ternyata nonna Anna sudah datang ke sini ya?" tanya Renata dengan nada sindiran. Anna terbuyar dari lamunannya dan berusaha untuk bersikap profesional di depan semua orang. "Iya nona Renata, tentu saja saya datang ke sini karena pekerjaaan, kalau begitu saya ingin mencari beberapa cemilan dulu," Anna sengaja menghindar dari Daren dan Renata karena tidak ingin menjadi penyebab retaknya hubungan bos dan istrinya. Daren menatap nanar Anna dari belakang, entah kenapa dia merasa sangat tidak rela jika harus melihat Dirga yang terus saja mengikuti Anna. "Mas! menurut kamu bagaimana penampilan aku malam ini?" Renata sengaja bertanya karena ingin tahu pendapat dari sang suami. Daren yang seolah tidak mendengar hanya menatap Renata sekilas dan menjawab pertanyaan sang istri dengan singkat. "Lumayan, aku harus menjamu beberapa tamu penting dulu, " Daren sengaja me
Baru saja Anna menunggu taksi di depan. rumahnya, Tiba-tiba ia terkejut saat melihat Dirga yang menghentikan mobil di depannya. Bu Ratih yang ikut menemani putrinya menunggu membuat wanita paruh baya itu terheran dan memberanikan diri untuk bertanya pada putri kesayangannya. "Anna! kenapa anak muda ini berhenti di depan kita?" tanya Bu Ratih dengan tatapan yang penuh selidik. "Anna juga tidak tahu Bu," jawab Anna dengan apa adanya. Dirga tersenyum lalu dia turun dari mobil dan sengaja menghampiri Anna beserta ibu Ratih. Anna terkejut, karena tidak biasanya tiba-tiba saja Dirga menghampiri? dan membuat di sedikit bingung. "Tu-tuan Dirga, kenapa kamu ada di sini?" tanya Anna. "Aku hanya kebetulan lewat saja Anna, oh iya kamu mau pergi ke pesta kan? bagaimana kalau ikut saja denganku karena kebetulan aku juga mau kesana," ajak Dirga. Dirga juga gak lupa menghampiri Bu Ratih dan seolah meminta ijin. Bu Ratih yang sangat cemas jika Anna pergi sendirian, membuat ia memastikan
Tepat jam delapan malam, Anna bersiap-siap untuk menghadiri pesta perjamuan di perusahaannya. Dia terlihat sangat bingung saat memilih pakaian apa yang akan di kenakan. Bu Ratih yang tak sengaja berjalan di depan pintu kamar putrinya, membuat wanita paruh baya itu pun sedikit penasaran. Dengan cepatnya masuk ke dalam kamar dan melontarkan beberapa pertanyaan pada Anna. "Putri ibu kenapa? kelihatannya sangat bingung?" Bu Ratih bertanya sembari mendaratkan tangan di bahu Anna. Anna terbuyar dari lamunannya saat baru menyadari jika tiba-tiba saja sang ibu ada di belakang. "Ibu, Anna pikir tadi siapa sampai kaget, malam ini ada pesta penting di perusahaan. Tadinya Anna tidak mau ikut tapi mengingat Anna sebagai sekretaris rasanya tidak mungkin jika tidak hadir di acara penting ini," jawab Anna yang terlihat bimbang. Mendengar keluhan putrinya, Bu Ratih pun memberikan beberapa saran pada putri semata wayangnya. "Tentu saja kamu harus hadir nak, apa lagi tuan Daren sudah baik
"Apa kamu masih pura-pura lupa Anna, bukankah aku sudah mengingatkan mu agar menjaga jarak dengan Dirga, karena aku tidak suka jika dia terus mendekatimu," Hardik Daren yang marah besar. "Cukup tuan, berhentilah bersikap berlebihan padaku. Lagi pula anda sudah punya istri untuk apa mempermasalahkan tuan Dirga," balas Anna yang sangat kesal dan meluapkan semua kekesalan dalam hati. Mendengar perkataan Anna yang berani membangkang dirinya, membuat Daren semakin murka. "Cukup Anna! kamu benar-benar sudah lupa dengan apa yang telah kita sepakati, apa pun status kita. Kau hanya milikku," tegas Daren mengingatkan sembari mencengkram erat lengan Anna. Jantung Anna berdegup sangat kencang saat Daren mencoba untuk meraih bibirnya, ketika keduanya terlihat sangat dekat tiba-tiba seseorang datang dan memanggil Daren . "Mas! kamu di mana?" panggil Renata yang terdengar sangat cemas dan khawatir. Dengan cepatnya Anna mendorong pelan dada bidang bosnya, karena dia tidak mau jika samp
Setelah mendengar meeting singkat dari bosnya, Anna segera kembali ke ruang kerja dengan perasaan yang tak menentu. Dirga yang tak sengaja melihat Anna membuatnya segera menghampiri. "Anna! tunggu," panggil Dirga. Langkah Anna terhenti, saat seseorang tiba-tiba saja memanggil dirinya. Dengan pelan Anna menoleh ke arah sumber suara yang berada tepat di belakangnya "Iya, ada apa ya tuan?" tanya Anna seraya mengerutkan dahi. Dirga tersenyum lalu menghampiri dan membahas tentang pesta perjamuan yang akan di laksanakan oleh perusahaan nanti malam. Anna terdiam, saat mendengar pertanyaan yang di lontarkan oleh Dirga. Mengingat di pesta itu pasti akan banyak tamu yang datang dari kalangan elit membuat nyali Anna apa lagi saat mengingat Daren sudah mempunyai istri membuat hatinya dilema. "Bagaimana bisa aku datang ke pesta Perjamuan itu? sementara tuan Daren bersama dengan istrinya," lirih Anna dalam hati. "Nona Anna, nanti malam apa bisa nanti kita pergi berangkat bareng ke
"Ya ampun mas, tentu saja aku datang ke sini untuk menemui suamiku. Lihatlah aku Sengaja membawa makan siang khusus untukmu dan ini aku sendiri loh yang masak," jelas Renata sembari memperlihatkan kotak makanan dengan senyuman yang terpancar di wajahnya. Daren yang tak sengaja melihat salah satu map yang terjatuh di belakang Renata, membuat dia sangat penasaran dan segera mengambil. "Apa ini? bukankah ini map yang di bawa oleh Anna," batin Daren yang bertanya-tanya dengan penuh keheranan. Melihat Daren yang masih diam mematung, dengan cepatnya Renata mengambil satu kesempatan agar dirinya dan Daren dengan semakin dekat dan memiliki hubungan lebih dalam lagi. "Mas Daren, aku kan ke sini sudah jauh-jauh nganterin makanan buat mas, sekarang bagaimana kalau mas memakannya dulu," Renata mengusulkan dengan nada manja. Daren terdiam, ingin rasanya dia menolak tapi mengingat dirinya adalah seorang pimpinan besar di perusahaan, yang harus bisa menjaga image baiknya di depan para karyaw
Baru saja Daren memeluk erat tubuh dan hampir meraih bibir merah Anna, tiba-tiba saja seseorang datang dan mengetuk ruang kebesarannya. Tok..tok...Seketika Daren menjeda aktivitasnya dan mendengus kesal, lalu ia melontarkan sebuah pertanyaan untuk memastikan siapa yang datang menganggu waktu dia dan Anna. "Siapa?!" tanya Daren dengan nada ketus. Dirga yang sudah berdiri cukup lama di depan pintu, dengan cepatnya dia menyahut pertanyaan kakak sepupunya. "Ini aku Dirga, ada beberapa dokumen yang perlu tuan tanda tangani," jawab Dirga sembari menunggu di depan pintu. "Masuklah!"Setelah mendapat ijin dari bosnya, Dirga pun mulai membuka gagang pintu lalu masuk dan segera menghampiri. Tapi Dirga sangat terkejut bahkan perhatiannya teralihkan saat melihat Anna yang berdiri tepat di samping Daren. "Ternyata ada sekertaris Anna juga di sini," Dirga sengaja menyapa. Anna terlihat salah tingkah tak mau jika sampai orang lain curiga tentang hubungannya dengan Daren. Tanpa membuang waktu
"Tidak tuan! jangan lakukan ini, kita sedang berada di kantor tidak baik jika ada orang lain yang tahu," Anna berusaha mengingatkan atasannya karena ia tidak mau jika sampai ada yang tahu jika selama ini dia dan bosnya memiliki sebuah kesepakatan dan hubungan yang sulit untuk di artikan. Melihat Anna yang melepaskan pelukannya, membuat Daren tersinggung dan tidak senang. "Atas dasar apa kamu menolakku Anna? bukankah kau sudah setuju akan patuh dan menurut dengan semua perintahku untuk menjadi kekasihku," peringat Daren sembari menyangkup dagu lancip Anna. Anna menggelengkan kepala, ia berusaha sekuat tenaga untuk menjawab perkataan pria yang ada di depannya itu. "Tentu saja aku bisa menolak perintah anda tuan, anda sudah memiliki istri dan bukan pria yang bisa sesuka hati bermain dengan wanita lain jadi aku mohon, bisakah kita mengakhiri kesepakatan yang telah kita buat, karena aku tidak mau menjadi seorang pelakor yang di pandang orang sebagai perusak hubungan anda," pinta Anna wal
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.