Berita empat tahun yang lalu berhasil membuat kericuhan yang sangat besar. Keluarga Hutomo adalah salah satu keluarga yang sangat terpandang di Suwanda, dan acara kedewasaan putri mereka juga diadakan secara besar-besaran. Namun keesokan harinya, Rachel dipergoki oleh wartawan sedang berduaan di atas ranjang bersama seorang pria tak dikenal. Sejak saat itu, image Rachel sebagai gadis tercantik di satu Suwanda pun hancur dan malah menjadi bahan olokan semua orang. Hanya dalam waktu beberapa bulan, sosok Rachel sebagai gadis tercantik di kota menghilang dari hadapan banyak orang, dan ketika banyak orang nyaris melupakan kejadian ini, tiba-tiba kediaman keluarga Hutomo terbakar. Alhasil, semua aib Rachel pun terbongkar. Di usianya yang baru 18 tahun, dia sudah berhubungan seksual dengan pria lain dan hamil di luar nikah. Anak haramnya yang baru lahir itu pun meninggal karena adanya kesulitan dalam proses melahirkan … lalu dia membakar rumah keluarganya sendiri dan bunuh diri dengan cara
Berita empat tahun yang lalu berhasil membuat kericuhan yang sangat besar. Keluarga Hutomo adalah salah satu keluarga yang sangat terpandang di Suwanda, dan acara kedewasaan putri mereka juga diadakan secara besar-besaran. Namun keesokan harinya, Rachel dipergoki oleh wartawan sedang berduaan di atas ranjang bersama seorang pria tak dikenal. “Waktu itu kamu sudah bikin banyak kelakuan buruk, dan sekarang kamu masih punya muka untuk muncul di sini?” Pertanyaan-pertanyaan seperti ini terus berdatangan, dan setiap pertanyaan yang datang semakin menyayat hati. Akan tetapi, Rachel sudah menyiapkan diri untuk ini ketika dia memutuskan untuk menghadiri acara. Dia tidak terlihat sedih sedikit pun, dan malah membalas pertanyaan itu dengan nada yang menusuk, “Di acara hari ini, aku sekalian mau mengumumkan sesuatu. Memang margaku Hutomo, tapi aku nggak ada hubungan apa-apa sama mereka. Terkait kejadian empat tahun yang lalu … aku yakin sebagian besar wanita yang ada di sini pasti sudah punya p
Wajah Irene langsung berubah merah matang.Baik dari segi latar belakang keluarga ataupun wajah, bisa dikatakan Irene sangatlah sempurna. Satu-satunya kekurangan yang ada pada dirinya hanyalah terlalu gemuk.Terlebih pada bagian perut perempuan itu yang penuh dengan daging.Walaupun Irene menggunakan gaun besar sekalipun, tetap tidak dapat menutupi daging berlebih yang ada pada tubuhnya.Hal inilah yang membuat Irene sangat iri dengan Rachel. Dirinya sangat iri dengan wajah dan juga bentuk tubuh Rachel yang bagus.Namun sayangnya, Irene belum sempat mempermalukan Rachel, malah dirinya sendiri yang lebih dulu menjadi bulan-bulanan orang.Irene mengatupkan gigi rapat-rapat sambil berkata, “Aku masih belum menikah, bagaimana mungkin bisa hamil. Ucapan Bapak ini bisa membuat orang lain jadi salah paham mendengarnya.”“Ooh, ternyata Ibu Irene tahu bahwa pertanyaan seperti ini bisa membuat orang lain salah paham …. Kalau begitu kenapa tadi Ibu juga bertanya hal yang sama kepada Rachel?” tany
Tepat ketika mereka berdua sedang berbicara, tiba-tiba putri kedua keluarga Hariyadi lewat.Sepasang mata Yohanes langsung bergerak mengikuti putri kedua keluarga Hariyadi tersebut. “Bu Marina, hari ini kamu cantik sekali ….”Christopher : “….”Seharusnya dirinya tidak perlu membuang-buang tenaga untuk merasa empati kepada pria ini.Rachel mengikuti Ronald berjalan hingga ke balkon.Mereka berdua, yang perempuan cantik, yang pria tampan, sama-sama berjalan dengan bahu berdampingan menuju balkon. Seketika, mereka berdua pun langsung menjadi pusat perhatian banyak orang.“Wah, begitu bunga Kota Suwanda pulang, langsung bisa mengambil hati Ronald Tanjaya?”“Bukannya Ronald Tanjaya nggak suka berada di dekat wanita? Kenapa dia mau berbicara berdua saja dengan Rachel Hutomo?”“Habislah sudah! Rachel sudah pulang, kita pasti nggak punya kesempatan lagi!”Sekelompok perempuan menghela napas panjang dan berat, seolah jiwa mereka telah disedot keluar.Para perempuan itu ternyata masih bisa meng
Michael pelan-pelan berjalan keluar dari balik tirai jendela.Pria kecil itu melihat bayangan Ronald ada di depannya, dia pun diam-diam mengikutinya dari belakang.Michelle memiliki kesan yang sangat spesial terhadap pria ini. Satu-satunya kemungkinan yang melintas di benak Michael mengenai pria ini adalah kemungkinan besar Ronald adalah ayah mereka. Sehingga Michael memutuskan untuk mengambil sendiri bukti sampel DNA mereka.Baik itu rambut, air liur, darah, ataupun kuku, semua bisa dijadikan sampel DNA.Michael mengikuti langkah Ronal dari kejauhan, bibirnya yang tipis sedikit mengerucut.Ronald menyesap anggur dari gelas yang ada di tangannya, lalu melangkah berjalan masuk ke dalam aula. Baru saja dirinya berjalan beberapa langkah, dia menyadari ada seseorang yang mengikutinya dari belakang.Ada orang yang berani mengikutinya di acara seperti ini? Sebuah senyum menantang langsung muncul di wajah Ronald.Pria itu meletakkan gelas wine yang dia bawa di sembarang meja, lalu kembali me
Rachel mengusap-usap kepala kecil Michael, “Ayo, aku akan membawa kamu mencari Michelle.”Perempuan itu sudah cukup menampakkan dirinya di perjamuan malam ini, tidak perlu terus menerus berada di sekitar sekelompok orang-orang yang tidak mempunyai hati nurani ini. Lebih baik waktunya yang berharga digunakan untuk menemani anak-anak.Mereka berdua bergandengan tangan menuju ruang istirahat di lantai dua.Nenek Rima sudah berusia lanjut, sehingga tidak suka menghadiri pesta. Beliau tidak menghadiri satu pun acara pada pesta malam ini, hanya terus menemani Michelle di ruang istirahat.Kedua istri pamannya juga tidak suka melihat Rachel tampil memesona di pesta tersebut, sehingga berada di dalam ruang istirahat menemani Nenek Rima mengobrol.Michelle duduk di balkon membaca buku. Kulit gadis kecil itu terlihat sangat putih bersinar, seperti warna susu yang begitu menarik perhatian.Bulu matanya yang panjang dan tebal, membuat wajahnya yang kecil terlihat seperti boneka porselen yang cantik
Darren baru saja mau masuk ke dalam aula perjamuan untuk mencari seseorang, tiba-tiba dia mendengar sekelompok anak kecil bersorak dan tertawa gembira.“HAHAHA! Gadis bisu ini berubah jadi sangat jelek sekarang!“Cepat tarik dia dan foto! Nanti kita pakai foto-foto ini untuk menertawakannya. Kita lihat, apakah dia masih berani menggigit orang!”Beberapa anak dengan sekuat tenaga menarik Michelle keluar dari dalam tumpukan bunga.Siapa sangka, Michelle kembali membuka mulutnya dan menggigit mereka. Punggung tangan seorang anak laki-laki langsung berdarah karena gigitan Michelle ini.“Cepat pukul dia, pukul dia hingga mati!”Egi menggertakkan giginya. Ibunya setiap kali melihat gadis bisu ini, pasti akan marah. Mungkin kalau dia membunuh anak ini sekarang, ibunya akan memujinya.Memikirkan hal ini, Egi langsung mencari sebuah batu besar dan melemparnya ke arah Michelle.Darren begitu menolah, langsung melihat sepasang mata cantik milik Michelle yang tidak ada emosi apa pun.Jantungnya te
“HUHUHU …, Nenek! Anak bisu itu, anak bisu itu yang sudah membuat aku seperti ini!!”Begitu melihat yang datang ternyata adalah neneknya sendiri, kepercayaan diri Egi langsung kembali dan mengadu kepada neneknya.Lili langsung menengadah ke samping. Seketika itu juga, dia langsung dapat melihat Michelle dengan matanya yang dingin dan penuh permusuhan, berdiri di belakang Darren.Lili langsung tersulut api amarahnya. Monster kecil ini sudah bukan pertama kali mengganggu cucunya!Perempuan paruh baya itu pun langsung melesat ke arah Michelle, sambil mengangkat sebelah tangannya, bermaksud hentak menjewer telinga Michelle.Namun, Darren dengan berani mendorong tangan Lili. “Aku yang sudah memukulnya, kenapa? Ingin memukulku balik?”Umur anak laki-laki itu memang baru empat tahun, badannya juga tidak tinggi. Namun keberaniannya sudah setingkat dengan orang dewasa.Anak laki-laki itu menatap Lili dengan sangat tajam. Tatapan mata anak itu, sama persis dengan tatapan mata milik Ronald, hal i