Share

BAB 9 lelaki cerdas

Melani masih belum percaya, dan mulai mengangkat kakinya untuk naik ke motor niki, suara lembut keluar lagi 

Mel pegangan ya "ujar niki menyalahkan mesinnya

Disini melani benar benar kalut, detak jantungnya semakin keras, motor mulai berjalan, Dalam hati melani beradu 

Peluk gak ya ?.. jangan deh Nanti dia semakin merasa gede kepala"" dalam hati melani beradu

Niki merespon dengan mulai mempercepat kendaraannya, setelah melani terlihat tidak memeluknya, harus dikatakan motor yang digunakan niki lumayan kencang

Nik pelan pelan ""sahut melani 

Apa mel, gak ke dengeran ""niki pura pura tidak mendengar 

Akhirnya melani memutuskan untuk memeluk, setidaknya dia punya alasan yang kuat untuk saat ini, setelah memeluk punggung bidang niki betapa merasa nyaman nya dia, dan juga dia sangat wangi, rasanya ingin berlama lama seperti ini, Dalam hati melani

Kenapa sih kok kaya gini banget mana melani yang dulu, rasanya gue udh enggak mengenali diri gue sendiri, laki laki yang baru gue kenal 4 bulan ini udah bikin gue gak sadarkan diri seperti ini "" gumam melani dalam hati 

Niki mulai memelankan kendaraannya, namun melani masih tidak sadar dan terus memeluk niki Dia seakan menikmati sekali saat indah itu

Niki disini mulai merasa, melani bener bener menyukainya, dari cara memeluknya pun beda banget, niki tau betul, tak lama kemudian melani mulai sadar dan melepaskan pelukannya

Niki kamu naik motornya pelan pelan dong "ujar melani mengelak sambil menahan malu 

Aduh kenapa baru sadar sih, pasti dia makin besar kepala, dan mikir yang enggak enggak ""gumam dalam hati melani 

Maaf ya mel tadi kamu ngomong pelan pelan toh, aku tidak terlalu mendengarnya " jawab niki 

Mel ini rumah kamu belok kanan apa kiri mel, aku kan baru banget kemari " sambung niki

Melani diam saja, entah apa yang sedang dia pikirkan 

Niki mulai ke pinggir dan berhenti sesaat

Melani kok diem, ini ke kanan apa ke kiri "" niki bertanya lg sambil mengangkat kaca 

Ohh .. maaf nik, ke kanan nik nanti sampe ketemu kafe kecil belok kiri, "" melani tersipu malu 

Ohh .. oke deh "" niki mulai jalan pelan lagi 

Tak lama, tiba tiba niki berhenti di belokan selanjutnya, wajah imut melani terlihat sangat cantik dan niki sempat terdiam 

Nik kok berhenti ""tanya melani dengan wajah cantik yang bikin niki lumayan tertegun 

Niki membuka helm""  kita minum dulu yuk? .  aku haus ""suara niki keluar berusaha mempertahankan gaya maskulinnya 

Emm.. ya udah deh ""wajah melani memerah dan membuang wajahnya ke bawah karna tak berani menatap mata niki

Kamu mau mesen apa mel aku yang bayarin deh ""tanya niki 

Emmm .. terserah kamu deh, masih tak berani menatap niki 

Apa ya, kamu jus aja ya"" tanya niki sambil menatap melani

Melani tetap diam 

Mel "" tanya lagi niki sambil menyolek lengannya 

Iya ...Iya gak apa apa "" melani tersadar sambil tersipu malu malu, berjalan menuju tempat duduk 

Mas jus alpukat 1 sama karabian satu, nih Uang nya "" niki menyusul melani dan duduk disebelah nya 

Mereka mulai mengobrol ringan, tawa dan senyum saling terlempar, dan keadaan mulai tidak canggung seperti tadi, gak kerasa sudah hampir 1 jam mereka mengobrol

Gak kerasa ya udah 1 jam aja, kita pulang yuk keburu magrib "" ujar niki sambil tersenyum 

Iya ayo kita pulang "" jawab melani mereka bersiap siap

Niki kembali memakai kan helm ke melani dan mereka beranjat pergi 

Melani Makin berbunga bunga, sudah tidak bisa mengontrol dirinya senyum tidak henti, tampa disuru melani mulai memeluk niki dengan erat, perasaan nya gak karuan, dia seakan ingin lebih lama dalam posisi ini, dia sudah tidak perduli dengan tanggapan niki

Tak terasa sudah sampai didepan rumahnya melani, 

Sebelah situ niki "" ujar melani 

Ok .."" niki berhenti tepat didepan pintu gerbang melani, melani turun dan memberikan helm yang dia pakai 

Terima kasih ya niki, kamu mau mampir dulu gak "tanya melani sambil melempar senyum 

Lain kali mungkin mel, rumah kamu besar juga ya "" tanya niki 

Ini bukan rumah aku, rumah ayahku "" sambil melemper senyum 

Ia sama aja lah ""melani tersenyum 

Niki meletakan helm dibagasi motornya 

Aku pamit ya, salam sama ayah dan ibu mu ""niki mulai menyalah kan motor dan mengucap salam

assalamualaikum "timpa niki 

Walaikumsalam warahmatullhi wabarakatuh hati hati nik "" jawab melani 

Niki berjalan pergi

Sesampainya dikamar melani merasa gembira dia seperti bisa melepas semua kebahagiaannya 

Ibunya melewati kamar melani 

Melani kamu kenapa, kok berisik sekali ""tanya ibunya 

Enggak bu, aku cuma lagi seneng aja bu "" jawab melani dari dalam kamar 

Paling lagi jatuh cinta "" ibunya berbicara kecil dan mulai meninggalkan kamar melani 

Kesenangan itu tiba tiba buyar setelah dia melihat hp nya 

Oh iya aku kan gak punya nomer niki, dan niki pun sepertinya belum pernah meminta nomer ku  "" melani menepuk jidat 

Aduh, dasar ceroboh"" melani duduk lalu  menjatuhkan dirinya ke kasur 

Lalu azan terdengar 

Melani solat udh magrib tuh"" ucap ibu melani dari luar ruangan 

Iya bu ""melani bangun dari tempat tidurnya dan mengarah luar kamarnya untuk ber wudhu 

Setelah kembali satu pesan masuk, tidak ada nama dalam kontak itu 

Melani makasih ya buat haru ini, udah magrib, solat gih "ujar niki

Melani kesenangan, setelah tau pesan itu dari niki. Tapi dalam hati"" dari mana niki tau nomer ku ya, perasaan dia belum pernah minta kepada ku "" melani mengerutkan kening nya 

mungkin dari lia 

Melani sengaja mendiamkan dan tidak membalasnya, dan dia lanjut untuk solat

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status