Share

Bagian 30

Alun-alun Negeri Asytar gegap gempita. Rakyat berdesak-desakan hendak menyaksikan penobatan penguasa baru, Ratu Farahnoush. Beratus pasang mata menatap kagum sosok yang mengenakan jubah kebesaran di atas panggung kehormatan. Pujian akan pesona kecantikan dan keanggunan nan memikat tak henti terdengar daei berbagai sudut kota.

“Ratu Farahnoush memang seperti peri,” bisik seorang gadis berambut pendek di depan sebuah toko kue kepada gadis berkucir kuda.

“Beliau begitu memesona. Kau tahu, sudah puluhan lelaki yang pingsan sejak beliau keluar dari gerbang istana,” sahut gadis berkucir kuda

Sementara kedua gadis itu sibuk memuji-muji sang ratu, Gulzar Heer telah berlutut di hadapan Houri untuk menerima pemberkatan sang peri. Pangeran Fayruza yang berdiri di sisi kanan panggung terus mengusap-usap dadanya. Dalam balutan bazu zirah penuh darah saja, pujaan hatinya amat memesona, apalagi dengan gaun mewah bertaburan permata.

“Kuberka

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status