Share

Membakar Hati Hesti

Tidak butuh waktu yang lama, kini Hesti sudah mendapatkan surat yang dia inginkan, surat pengunduran diri Tegar dari Sanjaya Furniture. Hesti langsung meraih surat tersebut setelah Tegar meletakkannya di atas meja. Hesti berlagak seperti sedang membaca dengan Saksama, surat yang sebenarnya sudah dia ketahui inti sari isinya. Di sela-sela membaca, sesekali Hesti menatap ke arah Tegar dengan tatapan yang merendahkan seolah-olah telah memenangkan keadaan.

“Saya bukan perempuan yang kejam, maka saya tetap memberikan kompensasi atas kerelaanmu mengundurkan diri dari Sanjaya,” ucap Hesti sambil menyodorkan sebuah amplop coklat kecil yang cukup tebal.

Tegar terdiam menatap amplop coklat di hadapannya. Seolah sedang terjadi adu pendapat yang sengit di dalam hatinya saat ini, tidak bisa dipungkiri jika sudut hati Tegar merasa terhina oleh pemberian Hesti, ada rasa jika istri sah dari ayahnya itu telah mempermainkan nasibnya dengan uang yang dia miliki. Tetapi sudut hati yang lain seolah memint
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status