Share

Bab 2

'Apakah dia sangat marah? biasanya semarah apapun, dia selalu memberi kabar kepadaku, tidak pernah seperti ini. Ya Allah, jaga Ria ya Allah, aku sangat khawatir kepadanya.'

sejenak Hamid terdiam memikirkan Ria.

"Halo mas Hamid, mas... mas.. mas Hamid masih ada di sana kan?"

-

-

-

"Iya Tya, mas dengar."

"Kelihatannya mas Hamid sangat khawatir, emang ada apa mas dengan kak Ria?"

"Mmmm... tidak apa-apa Tya, cuman mau tanya ke kak Ria, tadi kak Ria sudah pergi ke ATM apa belum. Karena tadi pagi kak Ria bilang ke mas katanya pergi ke ATM sekalian mau service HP, ke tempat Sari. Aku khawatir uangnya kurang." 

Jawab sekenanya Hamid supaya Tya tidak ikut khawatir.

'Maaf ya Tya, mas Hamid terpaksa bohong ke kamu. Mas tidak ingin jika masalah ini sampai terdengar oleh ibu, ibu mertua.'

"Oalah, iya mas. Mas Hamid tidak usah khawatir insya Allah kalau sama Kak Sari aman mas. Kak Sari dan kak Ria kan sudah kayak saudara sendiri mas, sudah berteman dari SMP. Mas juga jangan khawatir, pasti kak Ria nanti pulangnya diantar kak Sari."

"Iya sudah kalau begitu terima kasih ya Tya. Maaf ya sudah bikin kamu repot."

"Tidak apa-apa mas, gak merepotkan kok. Kalau begitu telponnya Tya tutup ya mas. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikum salam."

----------

Setelah menutup telpon dari Hamid, Tya menghampiri Fahmi yang dari tadi masih belajar di kamarnya.

"Fahmi, kamu sudah makan malam belum?"

"Sudah tante, ada sayur dan lauk di kulkas, tadi Fahmi panasi."

"Oh ya sudah kalau begitu, tante mau pulang dulu ya, nenek lagi kurang enak badan, jadi tidak berani ninggalin lama-lama. Takut dicari."

"Iya tante."

Tya pergi dari kamar Fahmi, dia bergegas menuju arah depan. Sedangkan Fahmi mengekor dibelakangnya. Terdengar suara sepeda motor yang memasuki halaman. 

Ternyata dia adalah teman Fahmi, Irsyad namanya. 

"Asslamu'alaikum"

"Wa'alaikum salam. Irsyad kok malam-malam baru kesini?"

Irsyad sedikit bingung bagaimana menjawab pertanyaan dari Tya. Seketika dia melihat Fahmi. Sedangkan Fahmi sudah melotot, tanda mengisyaratkan sesuatu kepada Irsyad.

Tya pun melihat ada hal aneh yang disembunyikan mereka berdua. 

"Heh kok malah pelotot-pelototan sih?

" Eh hehehe iya tante, ada PR yang saya tidak ngerti, ini saya mau tanya sama Fahmi." jawabnya sedikit gugup.

Fahmi termasuk anak yang pintar, di kelasnya. Dari masih duduk di kelas 1 SD dia selalu menjadi juara kelas. Maka itu tak heran banyak teman yang datang ke rumah untuk belajar dengannya. Salah satunya adalah Irsyad yang hampir setiap hari datang ke rumah Fahmi untuk belajar kelompok. Irsyad adalah teman Fahmi dari SD, dan sekarang naik ke SMP mereka satu kelas.

"Ya sudah kalau gitu, tante duluan ya."

"Assalamualaikum."

"Wa'alaikum salam."

------

Malam semakin larut namun belum ada tanda-tanda kabar dari Ria. 

Hamid semakin khawatir atas kepergian Ria.

Hamid mencoba melacak keberadaan Ria. Dia teringat kalau Ria pernah meminjam Hpnya untuk membuka aplikasi biru. Dengan secepat kilat dia membuka aplikasi itu. Dewi Fortuna sedang berpihak kepadanya. Ternyata akun Ria belum di log out. Hamid langsung bisa masuk ke akun Ria dengan mudah. Dia berharap ada petunjuk di sana.

Dilihatnya dari percakapan pesan tidak ada yang mencurigakan. Kemudian dia beralih ke postingan Ria. Di situ Ria posting beberapa produk baju dan sepatu. Banyak yang like dan komentar yang masuk. Dengan telatennya dia membaca satu demi satu komentar tersebut.

Tidak ada yang aneh. Sampai ketika Hamid melihat ada satu akun yang berkomentar di foto yang diposting seminggu yang lalu. Komentar itu sangat singkat. Namun membuat Hamid curiga.

[aku ingin bertemu]

Akun itu atas nama

[R. Ardiansyah]

Hamid langsung terbelalak kaget. Matanya langsung membulat.

'Ini kan kayak nama lengkapnya Rizal, "Rizal Ardiansyah". Bukannya dulu sudah di blokir oleh Ria, kenapa dia muncul lagi.'

Hamid kemudian menekan nama akun tersebut. Setelah terbuka akun itu tidak berteman dengan akun Ria. Di akun tersebut hanya ada foto pembalap internasional yang sedang naik daun karena kepiawaiannya mengendarai si kuda besi.

Yang masih terekam jelas diingatan Hamid, bahwa akun Rizal akan ada 1 foto yang sampai kapanpun tidak akan di hapus yaitu foto rizal dengan Ria, istri Hamid. Namun ketika melakukan penyelidikan Hamid tidak menemui foto tersebut.

'Apa mungkin ini akun orang lain?' batin Hamid masih dengan rasa penasarannya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status