โBagus kalau begitu.โ Oma Clarisa sangat senang semua anak, cucu, dan cicit berkumpul di rumah. Rumah jadi terasa ramai dan membuat rumah jadi hidup.Dya hanya memandangi Kiki, memikirkan kenapa Kiki menjawab seperti itu, padahal Dya mau menolak permintaan oma itu. Namun, Dya memikirkan jika bukannya bagus jika mereka berada dalam satu kamar. Mereka akan semakin dekat.โBaiklah, kalian lanjutkan saja mengobrolnya. Oma mau ke kamar. Mau istirahat.โMama Ruby langsung bergerak membantu Oma Clarisa untuk bangun, kemudian mengantarkan Oma Clarisa ke kamar.Suasana ruang keluarga yang tadinya tegang, tiba-tiba berubah. Oma Clarisa memang selalu memaksa kehendaknya. Apalagi Oma Clarisa sudah tua, jadi seperti anak kecil yang harus dituruti. Jadi mau tidak mau semua menuruti keinginan Oma Clarisa.โMaafkan oma.โ Naven menatap Kiki, merasa tidak enak dengan Kiki, apalagi sikap sang oma benar-benar memaksa sekali.โTidak apa-apa, Pak.โ Kiki mengulas senyumnya.โOma sudah tua, jadi kadang memang
โKita lihat saja.โ Kiki yang selesai bicara segera berbalik dan keluar dari kamar. Melihat Kiki yang hilang dari pandangannya, Dya hanya bisa menangis. Tidak menyangka jika niat Kiki adalah itu. Ternyata pria itu ingin membuat dirinya yang melepaskan. Karena itu, suaminya itu terus memberikan jarak di antara mereka. โAku berjanji tidak akan melepaskanmu. Apa pun yang terjadi.โ Kiki yang keluar dari kamar segera menuju ke taman belakang yang berada di lantai bawah. Karena suasana tenang, dia bisa lebih nyaman. Untuk sejenak Kiki menyesali ucapannya. Harusnya, dia tidak perlu mengatakan niatnya. Karena Dya akan justru semakin kuat menghadapi semua sikap dinginnya. Jika seperti ini akan sulit lepas dari Dya. โKamu sudah di sini.โ Tiba-tiba pundak Kiki ditepuk, tentu saja itu membuat Kiki terkejut. Buru-buru dia menoleh ke belakang dan mendapati Naven di sana. โPak Naven.โ โMaaf aku membuatmu terkejut.โ Naven tertawa ketika melihat wajah Kiki yang seketika panik sa
Dya bangun lebih dulu dibanding Kiki. Saat bangun, dia melihat Kiki yang masih tampak pulas. Tidur menghadap ke punggung sofa. Saat turun dari tempat tidur, langkahnya diayunkan ke kamar mandi. Namun, tiba-tiba langkahnya terhenti ketika melihat Kiki yang tiba-tiba berbalik. Tampak Kiki menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang kedinginan. Melihat Kiki yang kedinginan, pandangan Dya beralih ke pendingin ruangan. Terlihat suhu memang berada di paling dingin. Jadi wajar jika Kiki kedinginan. Tak tega melihat Kiki yang kedinginan, Dya langsung memilih untuk mematikan pendingin ruangan. Pandangannya kembali ke Kiki yang pastinya kini terasa hangat. Untuk memastikan, Dya memilih untuk menghampiri Kiki. Melihat wajah Kiki yang tadinya putih pucat, berubah kemerahan, menandakan jika Kiki sudah lebih hangat. Saat memandangi wajah Kiki, ada rasa tertarik Dya untuk memandang lebih lama. Karena itu, Dya memilih berjongkok untuk dapat melihat wajah Kiki dari dekat. Melihat wajah pulas
Usai menginap di rumah Oma Clarisa, Kiki dan Dya kembali pulang. Tak ada interaksi lebih setelah itu. Mereka berdua sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Apalagi banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Hari ini Dya diminta mengecek persiapan event akan diadakan. Apakah booth-booth sudah dipasang atau belum. Dya pergi bersama dengan beberapa teman-temannya. Beruntung semua berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Booth mulai terpasang dari beberapa stand fashion. โSepertinya kita cari makan siang di sini saja sebelum kembali ke kantor.โ Seorang teman memberikan ide. โKalau begitu ayo kita cari restorannya.โ Dya ikut saja dengan teman-temannya. โBaiklah.โ Mereka semua segera ke restoran yang berada di mal. Memesan makanan dan makan bersama. โApa kalian tahu, jika Aldo kemarin minum obat perangsang yang kamu berikan. Alhasil, dia tidak bisa kerja hari ini karena kelelahan semalam bersama istrinya.โ Seorang teman bergosip menceritakan tentang teman mereka. โDasar pria gila. Bis
Mendapati jus yang diberikan Dya, Kiki masih memandangi jus tersebut. Sejak tadi dia merasa istrinya itu begitu rajin. Dari mulai memasak, hingga membuat jus. โSepertinya dia sedang berusaha membuat aku tidak meninggalkannya.โ Kiki mencoba menebak apa yang di pikiran Dya. Apalagi Kiki teringat ucapan Dya tempo hari di rumah keluarga Zorion. โSekali pun dia memberikan perhatian, tetap saja aku tidak akan luluh begitu saja.โ Kiki segera menerima jus yang dibuatkan oleh Dya. Kemudian membawanya ke kamar. Rencananya dia akan minum saat sebelum tidur. Melihat Kiki yang membawa gelas berisi jus membuat Dya senang. Akhirnya rencananya. Berjalan dengan lancar. Artinya Dya akan menjalani malam pertama dengan Kiki. โLihatlah, aku akan memilikimu selamanya.โ Dya sudah tak sabar untuk menghabiskan malam bersama Kiki. Saat Kiki masuk ke kamar, Dya segera masuk ke kamar juga sambil menunggu Kiki. Dya segera mandi untuk menyegarkan tubuhnya. Memastikan jika tubuhnya wangi. Memasti
Kiki memikirkan apa yang harus dilakukan. Jika dilihat jarak, tentu saja lebih dekat tempat kecelakaan Ana. Namun, dengan keadaan seperti ini, rasanya dia benar-benar tersiksa. โAku bantu Ana dulu, baru setelah itu aku pulang.โ Akhirnya Kiki memutuskan akan hal itu. Kiki segera melajukan mobilnya sambil menahan rasa tegang di bawah sana. Saat sampai, tampak mobil derek sudah menarik mobil Ana. Tadi memang dia langsung menghubungi bengkel tempat langganannya untuk ke lokasi. Jadi agar mobil Ana segera di urus. Kiki segera turun untuk mencari Ana. Saat sampai, tampak Ana berada di kursi sebuah warung. Dengan segera Kiki menghampiri. โNa.โ Ana tampak terkejut ketika Kiki datang. Tidak menyangka jika Kiki akan benar-benar datang. โKamu tidak apa-apa?โ tanya Kiki. โTidak, aku baik-baik saja.โ Kiki melihat wajah Ana yang tampak pucat. Pastinya kecelakaan baru saja membuatnya ketakutan. โApa yang terjadi?โ tanya Kiki. โTadi ada kucing. Jadi aku bantir setir ke
Sepanjang malam Dya menunggu Kiki. Semalaman Kiki tidak pulang. Sudah puluhan kali dia mencoba menghubungi. Namun, tidak kunjung diangkat. Dya benar-benar tidak tahu ke mana perginya Kiki. Dya yakin sekali jika semalam obat itu bereaksi. Karena itu, pasti semalam Kiki harus menuntaskan hasratnya. Namun, pikiran Dya melayang memikirkan bagaimana Kiki melakukannya atau dengan siapa melakukannya. Dya yang memikirkan hal itu, segera menghubungi Kiki lagi. Berharap kali ini Kiki mau mengangkat teleponnya. Sayangnya, berkali-kali tetap tidak diangkat. Namun, Dya juga tidak berhenti sampai di situ. Dia terus menghubungi. Sampai akhirnya sambungan telepon diangkat. โHalo, Ki. Kamu di mana?โ Satu hal yang ditanyakan Dya saat sambungan telepon terhubung. โKiki di apartemenku.โ Saat mendengar suara wanita, Dya langsung membulatkan matanya. Namun, hal yang membuatnya lebih terkejut adalah pemilik suara itu adalah Ana. Pikiran Dya melayang memikirkan bagaimana bisa Kiki bers
Kiki segera keluar setelah membersihkan diri. Sedikit lega karena semalam dia bisa mengendalikan diri. Saat keluar, tampak Ana sedang menyiapkan makanan di atas meja. Melihat Ana, ada perasaan lega di hati Kiki. Paling tidak semalam tidak terjadi apa-apa. โKamu sudah bangun?โ Ana mengulas senyum manisnya. Kiki mengangguk, kemudian mengayunkan langkahnya ke meja makan. Kiki berdiri tepat di depan Ana. โMaaf soal semalam.โ Satu kalimat yang akhirnya keluar dari mulut Kiki. Ana memandang Kiki lekat. โKenapa harus minta maaf?โ Air mata Ana tak terasa menetes. โAku yang harusnya berterima kasih. Karena kamu masih menjagaku meskipun dalam keadaan seperti itu.โ Kiki menghapus air mata yang menetes di wajah Ana. โItulah caraku mencintaimu.โ Ana hanya bisa menatap lekat ketika Kiki mengatakan itu. Jika mereka masih bersama, mungkin sekarang Ana akan memeluk Kiki. Sayangnya, Kiki sudah menikah. Jadi tidak mungkin dirinya melakukannya. โAyo, sarapan dulu.โ Alih-alih menjawab ucapan
โSayang, cepat kita tidak boleh datang terlambat, apalagi kita adalah pendamping pengantin wanita.โ Naven mengetuk pintu kamar mandi karena sang istri tidak kunjung keluar.Hari ini adalah hari pernikahan Dya dan Dave. Pesta pernikahan di adalah di pulau dewata. Keluarga turut hadir untuk menemani pernikahan Dya.Tadinya, Dya mau menunggu kuliahnya selesai, tetapi sang oma memaksa untuk segera Dya menikah agar oma tenang ketika Dya di luar negeri. Alhasil, akhirnya Dya pun menuruti.Mengingat Dya dan Dave saling mencintai, jadi tak ada masalah bagi mereka menikah kapan pun. Mungkin lebih cepat justru lebih baik.โIya-iya, sebentar.โ Nerissa segera keluar dari kamar mandi.โAyo, semua sudah siap.โ Naven segera mengayunkan langkah keluar dari kamar hotel sambil menggendong Naresh di dadanya.Nerissa mengekor sang suami di belakang. Sebenarnya, tadi ada yang ingin dikatakan oleh Nerissa, tetapi sepertinya, dia akan mengatakan pada suaminya nanti saja.Acara pesta pernikahan Dya dan Dave d
โKi, pastikan pria itu mendapatkan hukuman yang setimpal. Aku tidak mau sampai dia bebas dengan mudah setelah apa yang dilakukan pada Nerissa!โ Naven memberikan perintah pada Kiki untuk mengurus semuanya. Memastikan jika Harry akan mendapatkan ganjaran yang setimpal atas apa yang dilakukannya.โBaik, Pak. Saya akan pastikan jika Harry akan mendapatkan balasan setimpal atas apa yang dilakukannya.โโBaiklah, aku titip kantor beberapa hari padamu. Jika tidak ada urusan mendesak jangan hubungi aku.โ Hari ini rencananya Naven dan Nerissa akan pergi ke pulau dewata untuk menikmati liburan. Sejujurnya kejutan yang akan diberikan Naven adalah mengajak Nerissa berlibur. Namun, ternyata semua berantakan karena ulah Harry.โBaik, Pak.โ Kiki mengangguk. โKalau begitu saya permisi dulu.โ Kiki segera keluar dari ruang kerja Naven.Setelah Kiki pergi, Naven segera keluar dari ruang kerjanya dan beralih ke kamarnya. Karena hari ini dia berangkat ke Bali, jadi dia tidak ke kantor dan memilih meminta
Harry langsung mempercepat langkahnya. Meraih tangan Nerissa.Nerissa yang ditarik Harry berusaha untuk melepaskan diri. Sayangnya, tangan Harry cukup kuat saat mencengkeram tangan Nerissa.โKali ini kamu tidak akan bisa lari.โโLepaskan aku.โ Nerissa memukul Harry. Sayangnya, pukulan itu tak seberapa. Jadi tangan Nerissa masih terus dicengkeram. Karena tak bisa lepas dengan memukul, Nerissa beralih menggigit tangan Harry.โAchhh โฆ.โ Harry kesakitan ketika digigit, dengan segera dia melepaskan tangannya yang mencengkeram tangan Nerissa.Nerissa yang mendapatkan kesempatan itu segera berlari ke arah pintu.Harry yang melihat Nerissa berlari, segera mengejar. Dia menarik rambut Nerissa hingga Nerissa terjatuh. Tubuh Nerissa terjatuh ke lantai cukup keras. Hingga membuatnya kesakitan.Tak membuang waktu Kiki menarik kedua tangan Nerissa. Menyeret tubuh Nerissa dan membawa tubuh wanita itu ke tempat tidur.Nerissa terus meronta-ronta. โTolong โฆ tolong โฆ tolong โฆ.โ Teriakan Nerissa terus b
Satu jam sebelumnya. Tepatnya saat Nerissa tengah berangkat, di tempat lain Arumi mengerutkan dahinya ketika melihat Harry sedang memesan kamar hotel dengan kartu debit miliknya.โUntuk apa dia memesan hotel?โ Arumi pun bertanya-tanya akan hal itu.Sejenak Arumi teringat pertengkaran dengan Harry kemarin. Kemarin Harry masih berpikir untuk balas dendam atas apa yang dilakukan Nerissa. Sekuat tenaga Arumi mencegah itu. Memberitahu jika selama kehamilan dibantu oleh Nerissa. Sayangnya, Harry seolah tak peduli sama sekali dengan apa yang dikatakan oleh Arumi.โJangan-jangan dia mau menjebak Nerissa.โTak mau hal itu terjadi, Arumi segera menghubungi Nerissa. Sayangnya, ponsel Nerissa tak kunjung diangkat. Berulang kali dia mencoba menghubungi, tapi tidak kunjung diangkat.โSa, ayo angkat.โ Arumi benar-benar panik ketika Nerissa tidak kunjung mengangkat sambungan telepon.โHalo.โAkhirnya setelah sekian lama, sambungan telepon diangkat juga. โSa. Ini aku Arumi.โโMaaf, Bu, Bu Nerissa tida
โSebentar lagi ulang tahun pernikahan kita. Apa kamu akan memberikan kejutan padaku?โ tanya Nerissa yang sedang memasangkan dasi pada sang suami.Usia pernikahan Nerissa dan Naven sudah memasuki dua tahun. Nerissa ingin setiap momen selalu mengesankan.Naven hanya tersenyum mendengar ucapan sang istri. โJika kejutan diberitahu, namanya bukan kejutan.โNerissa menekuk bibirnya. Ternyata sang suami tidak akan memberitahunya. Tetap mau merahasiakannya.Melihat sang istri yang menggemaskan, membuat Naven mendaratkan kecupan di bibir sang istri.โTunggu saja kejutan dari aku.โ Naven mengedipkan matanya.Nerissa tentu saja penasaran sekali dengan kejutan apa yang akan diberikan oleh sang suami. Namun, dia harus bersabar.Mereka segera keluar setelah rapi. Di luar sudah ada Naresh dengan babysitter. Selama di rumah memang ada babysitter yang menemani Nerissa merawat Navesh. Namun, hanya sekedar membantu saja. Karena semua masih dikerjakan oleh Nerissa sendiri.โAnak Papa.โ Naven segera merai
Pesta berakhir juga. Kiki dan Ana segera kembali ke kamar hotel untuk beristirahat. Perasan Ana begitu berdebar karena menyadari jika setelah pernikahan usai, pastinya kini akan ada malam pertama.Saat masuk ke kamar, rasa berdebar itu semakin bertambah karena melihat kamar yang didekorasi untuk pengantin baru. Bunga-bunga yang berbentuk love di atas tempat tidur tampak begitu cantik. Aromanya semerbak menghiasi kamar.โAku dulu atau kamu dulu yang mau membersihkan diri?โ Kiki langsung bertanya ketika baru masuk ke kamar. Dia sendiri sebenarnya juga berdebar-debar. Jadi memilih untuk mengalihkan perhatian.โKamu dulu saja. Aku masih mau membersihkan wajahku.โโBaiklah.โKiki segera masuk ke kamar mandi, sedangkan Ana langsung membersihkan wajahnya yang masih memakai make up. Jantung Ana begitu berdegup kencang. Membayangkan apa yang akan terjadi nanti setelah ini.Setengah jam berlalu, akhirnya Kiki selesai juga. Pria itu keluar hanya memakai celana panjang saja dan membiarkan dadanya
Mendapati jawaban Ana itu, Kiki senang sekali. Ternyata tidak sia-sia dirinya membuat kejutan ini untuk Ana.Segera menyematkan cincin pada jemari Ana. Kemudian langsung berdiri. Sebuah kecupan pun diberikan oleh Kiki di dahi Ana.โTerima kasih sudah menerima aku.โ Kiki benar-benar bahagia.โSama-sama.โ Ana mengulas senyuman.Beberapa saat kemudian petugas hotel datang. Mereka menyajikan makan di meja yang berada di balkon. Ternyata Kiki memesan makan di kamar hotel sekalian.โSejak kapan kamu menyiapkan ini semua?โ Ana masih belum menyangka jika Kiki akan mempersiapkan semua ini.โAku mempersiapkan ini kemarin.โโDapat ide dari mana kamu menyiapkan semua di kamar hotel?โ Ana begitu penasaran.โTidak dapat ide dari mana-mana. Aku merasa di sini akan lebih leluasa dan tidak dilihat oleh banyak orang.โ Kiki merasa jika di restoran biasa, akan banyak orang di sana. Jadi sengaja dia menyiapkan ini semua di kamar hotel.โDasar, aku sudah berpikir yang tidak-tidak, ternyata kamu hanya membe
Sepanjang jalan Ana memilih diam. Dia merasa tidak nyaman dengan apa yang dilakukan Kiki.โKenapa diam saja?โ tanya Kiki.โAku kesal, kenapa kamu mengajak aku pulang. Mereka akan tahu jika kita ada hubungan jika seperti itu.โ Ana meluapkan rasa kesalnya pada Kiki.โAku sudah tidak mau menutupi semua. Ini sudah saatnya orang-orang tahu hubungan kita.โ Kiki merasa jika yang dikatakan Dya ada benarnya. Semakin dirinya menyembunyikan hubungan dengan Ana. Orang-orang justru akan membuat Ana seperti pelakor yang merusak rumah tangganya.Ana merasa memang sudah saatnya hubungan mereka diketahui oleh semua orang. Apalagi tadi Ana melihat Dya sudah menggandeng pria lain. Namun, tetap saja ada rasa berdebar. Sedikit takut dengan tanggapan orang tentang hubungannya.โAku sudah tidak mau sembunyi-sembunyi lagi. Aku mau semua orang tahu jika kita menjalin hubungan.โโBaiklah, biarkan semua orang tahu hubungan kita.โ Ana pun setuju dengan apa yang dikatakan Kiki.****Pagi-pagi Kiki sudah datang ke
Ana tadinya hendak keluar dari bilik toilet. Namun, urung melakukannya ketika mendengar rekan-rekannya membicarakan dirinya. Namun, saat keluar, dia tidak menyangka jika akan bertemu dengan Dya.โIya.โ Ana mengangguk.โKamu dengar apa yang mereka bicarakan tadi?โ tanya Dya, walaupun sejujurnya Dya yakin jika Ana mendengar.โDengar.โ Ana mengangguk.โKamu dan Kiki sudah menjalin hubungan?โ Dya kembali menelisik, ingin tahu tentang apa yang terjadi pada Kiki dan Ana setelah perceraian mereka.โKami sudah menjalin hubungan lagi setelah dua bulan perceraian kalian.โ Ana mencoba menjelaskan, walaupun merasa tidak enak karena langsung menjalin hubungan dengan Kiki pasca bercerai.Mendengar itu sejujurnya Dya tidak masalah. Lagi pula Dya sudah move on. Mau Kiki menjalin hubungan lagi dengan Ana secepat apa pun, bukan masalah baginya. โApa di kantor belum ada yang tahu perceraian kami?โ Dya tampak penasaran lagi.โBelum. Kiki masih merahasiakan semua.โDya merasa jika ada alasan yang dilak