Home / Romansa / Krim Cupcake Penuh Cinta / Perkenalan Singkat

Share

Perkenalan Singkat

Author: Wisya Kiehl
last update Huling Na-update: 2025-05-27 10:39:32

Sandrio telah lama memperhatikan Nala kali ini. Meskipun perempuan itu sedang meminum jus jeruk dingin darinya tetapi wajahnya tetap menawan. Tak terlihat sama sekali jika Nala sedang menyesuaikan diri dengan lingkungan di sekitarnya.

Setelah Nala selesai minum, barulah perempuan itu menaruh segelas yang sudah kosong ke atas meja kembali. Dengan kesadaran penuh, Sandrio menuang lagi jus jeruk dari teko ke dalam gelas kosong tersebut.

"Jadi dari keluargaku, mereka sudah menyetujui jika kita menjalin hubungan mesra bersama," kata Sandrio.

Sontak seluruh keluarga menoleh kepada Sandrio seakan-akan ada sesuatu hal yang terlewatkan. Bukan tanpa main, sebab Nala sendiri terhitung masih baru di dalam keluarga ini. 

Tentu saja ibunda hingga bapak kandung Sandrio merasa masih enggan untuk menerima Nala. Utamanya sang bapak, tentunya harus lebih bisa mengenali Nala sebagai pasangan dari si putra tunggal.

"Bolehkah kutahu, siapa namamu sebenarnya?" tanya bapak kandung.

"Saya Nala Prasasatya. Panggil saja dengan sebutan Nala, pasti saya menoleh," kata Nala.

"Oh. Berapa bersaudara?" tanya si bapak.

"Saya anak sulung dari dua bersaudara. Saya punya adik," ujar Nala, memberi jawaban.

"Begitu rupanya. Kamu bekerja sebagai apa ya, kenapa bisa tertarik sama anak saya," kata bapak dari pihak keluarga Sandrio.

"Saya menjadi seorang pelayan di sebuah kafe dekat kota. Biasa saya menghabiskan waktu enam hari dari seminggu untuk bekerja. Sisanya saya mengunjungi toko cupcake milik Sandrio, dan di sanalah kami bertemu," kata Nala, membeberkan alasan yang dia punya.

Bapak kandung dari Sandrio lantas mengangguk-angguk. Tidak ada lagi balasan dari sang papa melainkan hanya suasana hening untuk sementara waktu.

Papa dari Sandrio lantas mengambil kue cokelat dan dimakannya dengan lahap. Begitupula dengan Nala dan Sandrio yang terlihat sedang asyik menikmati hidangan di ruang tamu.

"Sebetulnya, Sandrio ini sudah waktunya untuk menikah. Tapi sayangnya, anak lelakiku itu belum memiliki kesiapan untuk memperkenalkan perempuan kepada kami sebagai calonnya," kata sang ibunda Sandrio.

"Ibu. Sudah aku katakan berapa kali bahwa aku belum menemukan gadis yang tepat untukku," kata Sandrio kepada ibunya.

"Tapi usia kamu sudah menginjak kepala tiga, Nak. Kapan kamu akan segera menikah," kata si ibu kandung Sandrio.

"Nanti jika aku telah menemukan tambatan hati. Maka pernikahan akan lekas kulangsungkan," kata Sandrio, suaranya terdengar tegas sekali.

"Terlalu lama untuk menantikan pernikahan kamu itu. Sekarang sudah ada Nala, apa dia tidak bisa dijadikan sebagai calon pengantin bagimu," kata si ibunda.

Seketika Sandrio terdiam. Ucapan sang ibunda telah membuatnya tidak enak hati kepada Nala. Bagaimana mungkin untuk menjadikan Nala sebagai calon mempelai jika mereka saja baru menjalin asmara sehari-dua hari ini.

"Ibu ini bicara apa. Aku dan Nala masih belum ingin menikah. Masih terlalu dini untuk melangsungkan pernikahan itu, Bu," kata Sandrio.

Ibunda hanya bisa menggeleng saat mendengar perkataan Sandrio. Lantas tatapan matanya beralih pada Nala, sosok perempuan yang sekarang bersama putra semata wayangnya.

"Kenapa? Bukankah Nala sudah kamu jadikan sebagai pasangan kamu," kata ibu kandung.

"Meski dia sudah memiliki ikatan asmara denganku, tetapi hubungan ini baru berjalan sebentar, Bu. Aku tidak yakin kalau aku bisa menjadikan dia pasangan hidupku," ujar Sandrio.

"Kamu masih belum yakin?" tanya ibunda.

Seketika itu juga Sandrio mengangguk dengan cepat. Tanpa basa -basi pandangannya langsung tertuju kepada Nala. Perempuan yang sedang dia pandang saat ini bahkan menunjukkan wajah yang tidak mengerti.

"Bagaimana menurutmu jika kita dipaksa untuk menjalin hubungan secara resmi?" tanya Sandrio.

"Oh, Sandrio. Ibu dan papa tidak memaksa kalian. Hanya kami menginginkan yang terbaik bagi asmara kalian berdua," kata si bapak.

"Aku tidak tahu. Bagaimana yang terbaik untuk kami, tetapi yang jelas, untuk saat ini aku memang menyukai Sandrio," ujar Nala, berterus terang menyampaikan pendapatnya.

"Apa kamu keberatan jika dilangsungkan pernikahan di antara kalian?" tanya si ibunda.

Dalam sekejap Nala lekas diam. Bukan main permintaannya, ingin lekas melangsungkan pernikahan. Pantas saja jika Nala masih bimbang untuk memberi balasan.

"Saya tidak keberatan. Tapi alangkah baiknya jika untuk sementara ini perkenalan saja dulu. Tidak tahu entah kapan-kapan kalau sudah cocok, tak masalah untuk melangsungkan pernikahan," kata Nala.

Nala akhirnya memberikan pendapatnya. Meski masih menciptakan kesan miring dari ibunda dan bapak kandung dari Sandrio, tetapi jawaban itu adalah sudah yang terbaik.

"Lagipula kenapa ibu ingin mempercepat pernikahan kami berdua," kata Sandrio.

"Karena aku sudah tidak sabar untuk menantikan kehadiran menantu. Teman-teman di luar sana sudah banyak yang menikah dan menggendong anak," ujar ibunda.

"Kalau masalah itu, aku bisa mengusahakannya nanti. Tapi tidak sekarang, Bu," ucap Sandrio.

"Ya sudah, sudah. Terbaik bagi kalian saja. Ibu dan papa tidak akan ikut campur lagi mengenai rencana pernikahan itu," kata sang ibu kandung.

Sandrio lantas mengambil satu gelas jus jeruk yang sudah dingin untuk dia minum. Selepas minum, Sandrio mengembalikan gelas ke atas meja. Lantas pandangannya teralihkan kepada Nala.

"Apa kamu sudah selesai?" tanya Sandrio.

Terang saja Nala memandang kepada Sandrio. Pria yang sudah dewasa itu malah membalikkan pertanyaan pada dirinya. Nala lantas mengangguk pelan, sebelum akhirnya menunjukkan sedikit senyuman.

"Aku selesai dengan semuanya. Apa kamu berencana mengajakku kembali?" ujar Nala, balik bertanya pada Sandrio.

"Ya. Ayo-ayo saja jika kamu ingin pulang," kata Sandrio.

Sandrio lantas mengedarkan pandangannya kepada ibu dan bapaknya. Tak lama kemudian, ibunda dan bapak kandungnya mengangguk, seakan-akan memberikan izin bagi Sandrio untuk mengantarkan Nala kembali ke rumah.

"Kurasa kali ini sampai di sini saja dulu. Aku harus mengembalikan Nala ke rumahnya," kata Sandrio kepada kedua orang tuanya.

"Iya, tidak masalah. Lain kali kamu bisa ajak perempuanmu itu untuk berkunjung ke rumah ini lagi," kata ibunda.

"Baik, Bu. Aku akan antar Nala kembali pulang," kata Sandrio.

Dengan cepat, Nala dan Sandrio bergegas. Mereka berdiri dari sofa dan Nala langsung menghampiri ibu dan bapak dari Sandrio.

Selepas itu, Nala menyalami kedua orang tua Sandrio. Setelah mendapat persetujuan, barulah pasangan tersebut menginjakkan kaki untuk keluar dari rumah.

Sandrio tidak lepas dari tanggung jawab, dia tetap menggandeng Nala hingga di dekat mobil. Sandrio membolehkan Nala untuk masuk ke dalam mobil. Lantas dia berputar arah dan duduk di sisi kanan Nala.

Kini keduanya telah berada di dalam mobil. Sandrio tidak lekas mengemudi, melainkan memandang pada Nala. Perempuan itu sedang mengatur napasnya.

"Bagaimana perasaanmu setelah mengenal kedua orang tuaku?" tanya Sandrio.

Nala tersenyum untuk sesaat. Selebihnya, perempuan tersebut mengangguk dan menundukkan kepalanya dari Sandrio. Tiada terkira bahagianya karena berhasil dipertemukan dengan pihak keluarga dari laki-laki.

"Aku senang bisa bertemu dengan kedua orang tuamu. Meski kadang aku sedikit merasa gugup karena mereka sudah membicarakan pernikahan itu," kata Nala.

"Tidak perlu mengkhawatirkan soal rencana nikah. Ibu dan papa memang begitu," kata Sandrio.

Sandrio lantas mengalihkan pandangannya dari Nala. Tangannya sudah dia arahkan kepada kemudi mobil. Sedetik, dua detik kemudian Sandrio telah siap untuk melajukan mobilnya.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Krim Cupcake Penuh Cinta   Perkenalan Singkat

    Sandrio telah lama memperhatikan Nala kali ini. Meskipun perempuan itu sedang meminum jus jeruk dingin darinya tetapi wajahnya tetap menawan. Tak terlihat sama sekali jika Nala sedang menyesuaikan diri dengan lingkungan di sekitarnya.Setelah Nala selesai minum, barulah perempuan itu menaruh segelas yang sudah kosong ke atas meja kembali. Dengan kesadaran penuh, Sandrio menuang lagi jus jeruk dari teko ke dalam gelas kosong tersebut."Jadi dari keluargaku, mereka sudah menyetujui jika kita menjalin hubungan mesra bersama," kata Sandrio.Sontak seluruh keluarga menoleh kepada Sandrio seakan-akan ada sesuatu hal yang terlewatkan. Bukan tanpa main, sebab Nala sendiri terhitung masih baru di dalam keluarga ini. Tentu saja ibunda hingga bapak kandung Sandrio merasa masih enggan untuk menerima Nala. Utamanya sang bapak, tentunya harus lebih bisa mengenali Nala sebagai pasangan dari si putra tunggal."Bolehkah kutahu, siapa namamu sebenarnya?" tanya bapak kandung."Saya Nala Prasasatya. Pan

  • Krim Cupcake Penuh Cinta   Menjalin Hubungan Asmara

    "Jadi karena itu kamu datang kemari," kata ibunda Sandrio.Suaranya terdengar begitu sinis, dan terkesan tidak ramah. Apalagi saat Nala memperhatikan wajah ibu kandung dari Sandrio, tentunya sangat tidak bersahabat.Meskipun begitu, Nala tetap berusaha untuk bersikap baik di hadapan ibu kandung Sandrio. Nala tetap menunjukkan senyum di bibir, dan pandangannya masih tampak sabar dalam menghadapi perilaku tidak menyenangkan dari ibunda Sandrio."Sandrio yang memiliki rencana untuk mempertemukan aku dengan Tante dan keluarga," kata Nala, mengungkapkan kejadian yang sebenarnya.Ibunda Sandrio tidak memberi tanggapan atas perkataan Nala. Tetapi lebih memilih untuk membuang wajah. Sekarang perhatiannya tertuju kepada pria yang menjadi putra kesayangan."Lalu apa maksudmu aku akan memberikan izin kepada perempuan ini untuk kalian menjalin asmara bersama?" tanya sang ibunda kepada Sandrio.Setelah mendengar perkataan dari sang ibunda, Sandrio mengangguk dengan yakin. Tidak ada keraguan lagi d

  • Krim Cupcake Penuh Cinta   Restu dari Keluarga

    Sandrio mengangguk, lantas bibirnya melengkungkan senyum dengan sempurna. Laki-laki dengan pakaian berjenis kemeja linen lengan panjang berwarna hijau itu tampak serasi dengan Nala yang mengenakan dress midi tosca.Saat ini wajah sepasang kekasih yang baru menjalin hubungan itu sedang bahagia. Nala terlihat senang dengan pipi merona merah, sedangkan Sandrio terlihat tersenyum lebar karena senang bisa mendapatkan pasangan seperti Nala.Sandrio masih memegang kendali atas kemudi mobil. Hingga tiga puluh lima menit kemudian, Sandrio menghentikan mobilnya di depan sebuah rumah dengan bangunan yang megah dan besar. Rumah yang terlihat begitu anggun itu didominasi oleh cat berwarna putih dan kuning."Ayo turun, kita sudah sampai di depan rumahku," kata Sandrio.Nala terperanjat ketika Sandrio mengucapkan bahwa bangunan besar dan megah, berlantai tingkat dua itu adalah rumahnya. Tatapan mata Nala kini tertuju kepada bangunan dengan pagar besi yang menjulang tinggi. Sungguh berbeda dengan rum

  • Krim Cupcake Penuh Cinta   Membuka Kesempatan

    Nandea mengangguk, ia lantas mengarahkan pandangan kepada kakak perempuannya, Nala. Sembari menikmati cupcake rasa raspberi, Nandea memperhatikan wajah Nala yang berseri."Lantas, kak? Kenapa kakak tiba-tiba cerita tentang pemilik toko cupcake itu," ujar Nandea."Pemilik toko cupcake itu sekarang sudah menjadi pasanganku. Baru saja dia dan aku meresmikan hubungan kami," kata Nala.Seketika itupula Nandea terperanjat. Matanya membulat seketika, dan hampir saja dirinya tersedak. Jika bukan karena ucapan kakaknya, mungkin Nandea tidak akan minum air saat ini.Nandea mengarahkan tatapan matanya kepada Nala, sekali lagi. Setelah berhasil meneguk beberapa air, Nandea mengatur napas."Jadi kakak sekarang punya hubungan mesra dengan si pemilik toko cupcake langganan kakak?" tanya Nandea masih tidak percaya."Ya, dan besok adalah kencan pertama kami. Sebenarnya aku sedikit gugup, kamu kan tahu sendiri jika aku tidak pernah berkencan dengan lelaki sebelumnya," ujar Nala.Nandea manggut-manggut,

  • Krim Cupcake Penuh Cinta   Jadi Sepasang Kekasih

    "Hebat sekali Bapak. Sudah mengurus toko, tetapi masih harus meluangkan waktu untuk memeriksa kualitas tepung. Pantas saja jika tidak punya waktu untuk memikirkan pasangan," kata Nala."Ya, tetapi di usia sekarang sepertinya yang saya butuhkan adalah seorang wanita yang mau memahami saya. Seorang wanita yang mampu mengerti kesibukan saya dan kekurangan saya yang tidak bisa mengatur waktu dengan baik," balas Sandrio.Nala pun tersenyum ketika mendengar balasan dari Sandrio. Laki-laki dengan rambut yang tersisir rapi itu ternyata sudah cukup matang untuk menimang-nimang sesuatu. Bahkan jika dilihat, Sandrio bukan termasuk laki-laki yang banyak tingkah dalam urusan percintaan."Jika tidak ada kriteria khusus untuk menjadi pendamping hidup Bapak, bolehlah jika aku menjadi pasangan bapak," ujar Nala.Meskipun wajahnya terlihat serius, tetapi sebenarnya wanita itu hanya bercanda. Nala tidak benar-benar meniati ucapan yang baru saja keluar dari bibirnya. Perkataan itu semata-mata diucapkanny

  • Krim Cupcake Penuh Cinta   Pelanggan Toko Cupcake

    Seorang wanita cantik dan berparas lembut sedang berjalan menelusuri jalanan kota Kembang. Pakaian maxi dress motif bunga merahnya mengembang karena tertiup angin. Namanya adalah Nala Prasasatya, usianya terbilang masih muda.Wanita yang kerap dipanggil Nala itu hendak menuju ke toko cupcake yang berada di pinggiran mall perkotaan. Kaki jenjangnya melangkah dengan tegak mengikuti arah jalan. Sekitar beberapa menit berjalan, akhirnya wanita muda itu memutuskan untuk berbelok dan masuk ke dalam sebuah toko dengan dominan merah jambu.Toko yang dicat dengan nuansa feminine itu merupakan tempat ia bisa menemukan beraneka macam cupcake kesukaannya. Mulai dari rasa durian, bluberi, cokelat, hingga stroberi semuanya tersedia lengkap. Ibarat sebuah toko yang menjadi surganya cupcake.Nala meneruskan langkahnya untuk melewati pintu masuk toko cupcake. Toko yang bertuliskan Sandrio's Sweets itu selalu tampak ramai jika di jam-jam menjelang siang. Kebanyakan dari pengunjungnya berasal dari kalan

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status