“Ternyata nama besar Ksatria Pengembara bukanlah nama kosong belaka. Aku Pangeran Chen menjura hormat padamu”. ucap sosok pemuda yang ternyata adalah Pangeran Chen, putra mahkota kerajaan yuan.
“Dan mereka adalah Iblis Langit dan Iblis Bumi”. ucap Pangeran Chen memperkenalkan kedua lelaki tua yang ada didekatnya. Bintang terlihat menatap keadaan disekelilingnya, dimana saat ini Bintang lebih memikirkan keselamatan Putri Yuan Ming Zhu.
“Dimana Putri Yuan Ming Zhu?”. ucap Bintang lagi
“Ha ha ha...! aku suka dengan sikapmu Ksatria Pengembara. Langsung ke pokok permasalahan”. ucap Pangeran Chen lagi.
“Aku berjanji akan melepaskan Putri Yuan Ming Zhu, bila kau bisa keluar hidup-hidup dari tempat ini”. ucap Pangeran Chen lagi. Mendengar ucapan Pangeran Chen, Bintang justru tersenyum sinis.
“Dasar orang-orang yang tak bisa menepati janji. sungguh Tindakan yang sangat pengecut sekali”.
“Hyattt.”. sosok Pangeran Chen berkelebat kedepan.“Hyattttt...”. Bintangpun tak mau hanya tinggal diam begitu saja, Pedang Lentur ditangannya bergerak kedepan menyambut serangan Pangeran Chen, dan ; “Trangg...trang...”. beberapa kali terdengar kedua pedang itu berbenturan hingga menimbulkan percikan bunga api.Kali ini jurus Pedang Lentur yang dipergunakan oleh Bintang masih mampu mengimbangi serangan-serangan yang dilancarkan oleh Pangeran Chen. Kalau jurus pedang Pangeran Chen terlihat keras bagaikan baja. Jurus pedang yang dipergunakan oleh Bintang justru sebaliknya, begitu lentur meliuk-liuk seperti ular.“Trang...trang...tranggg...”. kembali kedua pedang berbenturan. Dengan Pedang Lentur, Bintang bukan saja mampu mengimbangi serangan Pangeran Chen, tapi Bintang juga terkadang memberikan serangan balasan yang cukup merepotkan Pangeran Chen, bahkan ; “Bretttt”. memasuki ju
“Tapi jangan sampai adik liu terluka.”. ucap Pangeran Chen lagi.“Liu-xue, Iblis Bumi biar aku yang hadapi. Dialah yang telah melukai guru dan saudari-saudari seperguruanku kemarin...”. ucap Putri Yuan lagi. Dan Putri Liu-xue hanya menganggukkan wajahnya.Sementara itu Putri Liu-xue sendiri kini sudah berhadapan dengan Iblis Langit.“Jangan bertindak bodoh tuan putri”. ucap Iblis Langit lagi.Mengetahui siapa yang dihadapinya saat ini, Putri Liu-xuepun tak mau setengah-setengah, tangan Putri Liu-xue terlihat masuk kebalik pakaiannya dan terlihatlah kini Putri Liu-xue telah menarik keluar seruling berwarna putih salju.“Seruling Es.”. ucap Iblis Langit lagi dengan paras berubah.“Maaf kalau aku lancang tuan putri”. ucap Iblis Langit lagi seraya mempersiapkan serangannya.“Hyattt...hyyatttt...haatttt...”. hampir bersamaan ketiganya saling terlibat dalam sat
“Dinda.”. ucap Bintang perlahan. Orang yang disebut dinda itu memang tak lain adalah Putri Samudra sendiri yang secara mendadak muncul di Bukit Yuang Chuan. Begitu kedua kakinya menjejak bukit, sosok cantik Putri Samudra segera berbalik kearah Bintang, pedang ditangannya sudah kembali disarungkannya.“Kanda...”. ucap Putri Samudra lagi seraya langsung mendekati sosok Bintang.“Dinda”. Bintang menyambut istri tercintanya ini dengan penuh senyum.“Kanda tidak apa-apa?”. ucap Putri Samudra lagi terlihat khawatir.“Kanda tidak apa-apa dinda. Kanda rindu sekali dengan dinda”. ucap Bintang lagi, Putri Samudra terlihat tersenyum indah. “Dinda juga rindu sekali sama kanda”. ucap Putri Samudra lagi seraya merangkul tubuh Bintang. Bintangpun balas merangkul tubuh Putri Samudra kedalam pelukan hangatnya. Hal ini membuat semua yang ada ditempat itu terkejut. Terlebih sosok Putri Liu-xue dan Putri
Jurus pedang yang digunakan keduanya, terlihat sangat berbeda sekali, kalau jurus Pedang Putra Langit milik Pangeran Chen terlihat lebih bertenaga dan angker, ini terlihat dari betapa kuatnya angin serangan yang keluar dari serangan pedang yang dilakukan oleh Pangeran Chen, sementara itu Pedang Dewi milik Putri Samudra terlihat begitu lembut, gerakan-gerakan yang dilakukan oleh Putri Samudra seperti seorang dewi yang tengah bermain pedang, tapi walaupun begitu, tak sedikitpun jurus Pedang Putra Langit bisa menyentuh sosok Putri Samudra apalagi sampai mendesak sosok Putri Samudra.Di tempatnya Bintang menatap kagum melihat kehebatan jurus Pedang Dewi yang dipergunakan oleh Putri Samudra, sosok Putri Samudra benar-benar begitu anggun dalam memperguna-kan jurusnya. Kekhawatiran Bintang pupus sudah.Pertarungan semakin berlangsung sengit, memasuki jurus ke 78, hampir bersamaan sosok Pangeran Chen dan Putri Samudra saling melompat m
Sementara itu Bintang sudah kembali membuka kedua matanya, saat ini Bintang memang tengah menggunakan salah satu ajiannya, 1000 Bayangan Siluman pemberian Maharaja Yudha. Hingga kini belasan orang sosok Bintang langsung bergerak melingkar mengepung sosok Iblis Langit dan Iblis Bumi.“Hyyaatttt.”. hampir bersamaan belasan orang sosok Bintang langsung menyerang kearah Iblis Langit dan Iblis Bumi.Iblis Bumi tampak maju beberapa tindak kedepan, dan ;“Tapak Bumi Bergoncang...heaaa...bummmmm.”.Iblis Bumi tampak memukulkan kedua telapak tangannya ketanah dan seketika terdengar suara ledakan dahsyat dari dalam tanah, Bukit Yuang Chuan bergetar hebat, sementara itu belasan sosok Bintang terlihat langsung terlempar jauh kebelakang. Belasan orang sosok Bintang kini sudah lenyap, yang tersisa hanya 5 sosok Bintang saja lagi. Hal ini tentu saja akibat serangan dahsyat yang tadi dipergunakan oleh Iblis Bumi.Bintang menyadari
Matahari semakin meninggi dipuncaknya, sinarnya yang panas mulai terasa menyengat kulit. Sementara itu diperbatasan kota Yingtian, tempat kekuasaan Kaisar Zhu Yuan-Zhang. Pertempuran besar tengah terjadi, antara pasukan mongol yang berjumlah ratusan ribu orang melawan pasukan Kaisar Zhu Yuan-Zhang yang dibantu oleh orang-orang dunia persilatan. Entah sudah berapa lama pertempuran itu terjadi, dikedua belah korban mulai berjatuhan, Kaisar Zhu Yuan-Zhang langsung memimpin pasukannya untuk melawan pasukan mongol, sementara itu pasukan mongol sendiri tampak langsung dikomandoi oleh Toghon Temur atau yang lebih dikenal sebagai Kaisar Shun-Ti. Walaupun jumlah pasukan mongol lebih banyak, tapi perlawanan yang dilakukan oleh prajurit Kaisar Zhu Yuan-Zhang benar-benar sangat mengagumkan, dibantu oleh para pendekar dunia persilatan, mereka berhasil mengimbangi gempuran hebat pasukan mongol. Di masing-masing pihak, baik Kaisar Zhu Yuan-Zhang maupun kaisar shun-
Bukit Yuang Chuan adalah sebuah bukit yang terdiri dari tebing-tebing curam dimana dibawahnya terlihat hamparan laut bersama batu-batu cadas. Bukit ini cukup tinggi diatas permukaan laut, dapat dibayang bila ada sesuatu yang jatuh kebawahnya, pasti akan langsung mati dengan tubuh pecah karena menghantam bebantuan cadas yang ada dibawahnya. Bila memandang jauh, sebuah lautan luas terbentang dihadapan mata. Sebagaimana dikisahkan dalam buku sebelumnya (Iblis Langit & Iblis Bumi), Iblis Langit dan Iblis Bumi menantang Bintang bertarung dibukit itu dengan jaminan nyawa Putri Yuan Ming Zhu, oleh karena itulah Bintang terpaksa harus memenuhi tantangan tersebut, tapi saat tiba di Bukit Yuang Chuan, Bintang tidak menemukan sosok Putri Yuan Ming Zhu, Bintang justru harus menghadapi pangeran Chen. Disaat itulah Putri Yuan Ming Zhu dan Putri Liu-xue muncul. Disaat Bintang berhasil didesak oleh pangeran Chen dengan jurus pedang putra langitnya, Putri Samud
Bukit Yuang Chuan luluh lantah akibat bertemunya kedua pukulan dahsyat itu, bukit yang semula berdiri dengan kokoh kini sudah rata dengan tanah, dipuncak bukit tidak terlihat lagi sosok Bintang dan sosok Iblis Langit dan Iblis Bumi. Lubang-lubang besar terlihat disana sini, reruntuhan bebatuan Bukit Yuang Chuanpun tersebar disana sini, hancur lebur menjadi puing-puing reruntuhan yang menutupi Bukit Yuang Chuan.“Serrr.....serrr...serr...”. tiga sosok bayangan berkelebat cepat menaiki Bukit Yuang Chuan, tak lama kemudian sosok ketiganya tiba dipuncak Bukit Yuang Chuan dan kini terlihatlah kalau ketiga sosok tersebut adalah sosok Putri Samudra, Putri Yuan Ming Zhu dan Putri Liu-xue. Dan wajah ketiganya langsung berubah saat melihat puncak Bukit Yuang Chuan sudah tak berbentuk lagi. Reruntuhan bebatuan terlihat disana sini. Tapi tak terlihat tanda-tanda keberadan Bintang, Iblis Langit dan Iblis Bumi.Ketiga